Guru Besar
Universitas Kuwait: AS Sedang Bentuk Koalisi Baru Dengan Syiah Iran
Senin, 8 Rabiul
Akhir 1437 H / 18 Januari 2016 15:30 WIB
Guru besar ilmu politik
di Universitas Kuwait, Profesor. Dr. Abdullah Al-Shayji, menyatakan bahwa
keputusan pengangkatan sanksi dan embargo Amerika Serikat terhadap Iran pada
hari Sabtu (16/01) kemarin adalah ancang-ancang dari pembentukan aliansi baru
antara US dengan Farsi.
Pernyataan ini
dilontarkan Dr. Abdullah Al-Shayji dalam kicauan di akun Twitter miliknya pada
hari Minggu (17/01), menanggapi keputusan pencabutan embargo dan sanksi AS
terhadap Syiah Iran ditengah perang sekterian yang melanda kawasan Timur
Tengah.
Dr. Abdullah
Al-Shayji melanjutkan, “Sejak pertama kali datang ke Gedung Putih, Obama
berjudi terhadap Iran. Kita tidak lihat bagaimana Obama menambah sanksi atau
embargonya atas Iran. Bahkan Obama tidak berani memasukan kelompok-kelompok
ekstrimis Iran dalam daftar terorisnya.”
Tidak hanya
menduga adanya pembentukan alinasi baru antara AS dan Syiah Iran, Dr. Abdullah
Al-Shayji menuding selama 7 tahun menjabat presiden, Obama sengaja membiarkan
negara Syiah tersebut untuk menduduki dan menguasai Irak, Suriah, Lebanon dan
Yaman. (Skynewsarabia/Ram)
AMERIKA
MEMPERSIAPKAN IRAN UNTUK PERANG MELAWAN SUNNAH!
Jumat 22 Januari
2016
Setelah sandiwara
permusuhan Amerika-Iran berakhir, maka normalisasi hubungan dimulai. Diantara
yang baru adalah Amerika mengembalikan 100 Miliar Dollar kepada Kas Negara
Iran.
Untuk apa kiranya?
Dr. Abdullah Aziz
al-Hamd berkomentar:
“# America mengembalikan $ 100 miliar ke kas
Iran supaya dapat dipergunakan meningkatkan tingkat persenjataan, dan
peralatannya untuk menyongsong pertempuran yang diantisipasi dengan Teluk
Sunni!
د.
عبدالعزيز الحمد: #أمريكا تُعيد 100 مليار دولار للخزينة الإيرانية حتى تتمكن من
رفع مستوى التسليح والتجهيز لمعركة مرتقبة مع الخليج السني!
Maka benar kata
para ulama bahwa permusuhan Iran –Amerika adalah sandiwara. Jika Iran menyebut
Amerika adalah setan besar maka itu hanya retorika politik dan taqiyyah.
Silakan tonton
prediksi Syaikh Mulla Zadah Abu al-Muntashir al-Balusyi dengan judul (2012):
“Syiah adalah pelindung Yahudi dan Pasukan salib sepanjang masa. Israel tidak
akan aman kecuali di dalam naungan hokum Syiah.
الشيعة
هم حماة اليهود والصليبيين علي مر العصور ـ ولا يكون لإسرائيل أمن وأمان إلا في ظل
حكم الشيعة
BABAK BARU, IRAN
BERSEPAKAT DENGAN SETAN BESAR, SEDANG SYIAH ARAB MERADANG
Abu Hamzah
al-Sanuwi
Diterbitkan:
Senin, 18 Januari, 2016
Gensyiah: situs Syiah Lebanon yang menjadi oposisi politik wilayat al-Faqih
Iran menjelaskan bahwa Iran mementingkan kepentingan mereka dan kepentingan
Syiah Iran, dengan mengorbankan Syiah Arab yang sedang berjuang dengan kematian
dalam perang ” gratis”, sebagai kambing hitam atau tumbal bagi “kepentingan
strategi bangsa Iran, “katanya.
Situs Janubiyyah ini mengatakan, “hari ini Iran merayakan penandatanganan dengan Presiden AS Barack Obama untuk mencabut sanksi terhadap Iran dengan rekomendasi dari Setan Besar (Amerika) bahwa Teheran telah memenuhi kewajibannya dalam penerapan ketentuan perjanjian nuklir. Ini adalah kemenangan yang diumumkan oleh Hassan Rowhani (Presiden Iran). itu tidak akan terjadi kalau Iran tidak membuat banyak dari upaya keamanan dan kecerdikan politik serta memanfaatkan agama untuk merambah ke dunia Arab,. Begitu juga tidak akan terjadi jika ribuan syiah Arab tidak menyerahkan darah mereka untuk Proyek Strategis yang dipimpin Iran. ”
Situs Janubiyyah ini mengatakan, “hari ini Iran merayakan penandatanganan dengan Presiden AS Barack Obama untuk mencabut sanksi terhadap Iran dengan rekomendasi dari Setan Besar (Amerika) bahwa Teheran telah memenuhi kewajibannya dalam penerapan ketentuan perjanjian nuklir. Ini adalah kemenangan yang diumumkan oleh Hassan Rowhani (Presiden Iran). itu tidak akan terjadi kalau Iran tidak membuat banyak dari upaya keamanan dan kecerdikan politik serta memanfaatkan agama untuk merambah ke dunia Arab,. Begitu juga tidak akan terjadi jika ribuan syiah Arab tidak menyerahkan darah mereka untuk Proyek Strategis yang dipimpin Iran. ”
Situs Janubiyah
menggambarkan bahwa pencabutan sanksi terhadap Iran dengan sertifikat
“berperilaku baik”, menunjukkan bahwa presiden Iran merayakannya
sebagai”kemenangan gemilang”, dan menyatakan bahwa Obama mengatakan: “kepatuhan
Iran terhadap perjanjian merupakan pergeseran radikalisme dalam kaitannya dengan
program nuklir Iran. ”
Situs itu,
mengingatkan bahwa, Irannya Khomeini, yang revolusinya dibangun diatas ideologi
anti-Amerika, keras kepala dan membuat ejekan atas sanksi internasional,
tiba-tiba larut dalam sebuah upacara untuk kembali ke panggung internasional,
dan merasa menang dengan penandatanganan presiden AS dan pemberian sertifikat
“berperilaku baik” dari Amerika. Adegan ini tampaknya tidak berlaku untuk
negara-negara di mana disana hidup para pengikut mereka di Lebanon, Irak,
Bahrain, Yaman dan lain-lain. ”
Dia mengatakan
Teheran dan Washington kini masuk ke fase normalisasi hubungan dengan melakukan
pertukaran tahanan. maka saat warga Iran yang ditahan dan diburu menikmati
kebebasan dan keselamatan, di tempat lain, Irak, Suriah dan Yaman berada dalam
medan perang dan pertempuran, dan Lebanon tanpa presiden Republik dan
keamanannya selalu terancam.”
Dia mengatakan
penulis “Ali al-Amili ” menegaskan bahwa “senjata Iran masih mengalir terus ke
pengikutnya dan pendukung Syiah Arab, dan kematian setiap hari adalah yang
lazim di negara mereka. Milisi Syiah al-Hasyd di Irak, dan gerilyawan Hizbullah
di Lebanon, yang berperang atas perintah Wilayah al-Faqih di Suriah, dan milisi
Houthi di Yaman, semuanya menikmati kucuran senjata Iran dan uang halal, maka
setiap hari puluhan orang t dari mereka tewas dan terluka dalam pertempuran
gratis demi kepentingan strategis negara Iran “bangsa/umat Iran” meminjam
istilah yang digunakan oleh Pemimpin Agung Ali Khamenei ketika ia berbicara
tentang tanah airnya. ”
Kemudian Dia
menambahkan: “Selamat kepada Iran atas perdamaiannya dengan Amerika dan
Miliaran uang yang datang dari “setan terbesar” dan celakalah kita para
pengikut yang membakar negara kita sebagai kambing hitam untuk proyek koloni
Iran.”
Silahkan baca :
Strategi "Setengah
Pantat" AS di Suriah