“Pertanda orang yang munafiq
ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan
apabila dipercaya berbuat khianat” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini 2 Orang Penanggung Jawab
Kerjasama Dengan Iran Menurut
Said Agil Siraj
NUGarisLurus.Com –
Saat ditanya soal kerjasama PBNU dengan pemerintah syiah Iran, Ketum PBNU Said
Agil Siraj menolak bertanggung jawab. Dalam acara seminar di pesantren sidogiri
Ahad (1/24) Said Agil juga membantah pernah mengirim mahasiswa ke Iran.
Menurutnya,
kerjasama pengiriman mahasiswa ke Iran dilakukan oleh Pak Hasyim Muzadi di
zaman periodenya memimpin PBNU hingga mengundang mantan presiden Iran
Ahmadinejad kala itu ke kantor PBNU. Sementara penanggung jawab kerjasama
dengan Iran adalah Muhaimin Zen.
Menurut
penelusuran NUGarisLurus.com, Muhaimin Zen adalah penulis buku “Al-Quran
100% Asli, Sunni-Syi’ah Satu Kitab Suci yang juga Ketua Umum Jam’iyyatul Qurra’
wal-Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU).
Buku
tersebut pernah dibedah Pimpinan Pusat JQHNU di gedung PBNU Jakarta, Senin
(29/7). Didaulat sebagai pembicara adalah Syuriyah PBNU Masdar F. Mas’udi tokoh
Syi’ah Khalid Al-Walid dan penulis buku tersebut. Sementara moderator Sekjen PP
JQHNU Ahmad Ari Masyhuri MA.
Muhaimin
mengaku sudah tiga kali melakukan penelitian ke Iran pada tahun 2006 untuk
menyelesaikan buku tersebut.
Gambar Said
Agil saat berkunjung ke Iran bersama beberapa orang yang belum
diketahui secara jelas identitasnya.
Saat
diserahkan kertas MOU dengan pihak Iran dalam seminar Sidogiri kemarin, Said
Agil terang -terangan membantahnya dan menyebut dalam MOU tersebut bukan tanda
tangan dirinya.Wallahu Alam
Dituding Said Agil Soal Iran, Ini
Jawaban KH. Hasyim Muzadi
Wed 27 Januari 2016
NUGarisLurus.Com –
Warga Nahdlatul Ulama (NU) terus menyerang Said Aqil Siraj karena dianggap
membela paham Syiah. Bahkan pidato Said Aqil yang membela Syiah dan menganggap
warga NU bodoh karena tak bisa menerima paham Syiah yang tersebar di You Tube
juga menjadi perhatian serius para kiai NU di mana- mana.
Namun Said
Aqil terus mengelak meski banyak sekali ceramah-ceramahnya yang terekam. Ia
malah menuding bahwa hubungan PBNU-Iran justeru terjadai saat KH. Hasyim Muzadi
jadi ketua umum PBNU. “Dia menyebut nama saya dalam seminar di Sidogiri,” kata
Kiai Hasyim Muzadi kepada bangsaonline.com, Selasa (26/1/2016).
Belum lama
ini Said Aqil memang ceramah dalam Seminar bertema “Solusi Dinamika Islam
Kekinian di Indonesia dan Dunia” di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa
Timur. Dalam seminar itu salah seorang peserta menanyakan tentang ke-Sy’iah-an
Said Aqil yang terus heboh di NU. Saat itulah Said Aqil menuding bahwa hubungan
NU-Iran itu terjadi saat Kiai Hasyim Muzadi mimpin NU. Pernyataan Said Aqil ini
bukan kali pertama. Sebelumnya kepada wartawan juga pernah mengungkapkan hal
yang sama.
Kiai Hasyim
Muzadi merasa bahwa dirinya telah dijadikan kambing hitam oleh Said Aqil. Sebab
dirinya tak pernah sekalipun mengirim atau merekomendasikan mahasiswa Indonesia
belajar di Iran.
Ia lalu
menceritakan kronologi peristiwa yang dituduhkan Said Aqil. ”Ketika saya di
Teheran ada tiga anak Indonesia yang sudah dua tahun kuliah di Qom Iran menemui
saya. Mereka saya ajak pulang ke Indonesia dan saya tawari tiket. Kata saya di
Indonesia kan banyak sekolah yang baik kok sekolah di Qom. Tapi mereka tak
mau,” jelas Kiai Hasyim.
Karena
menolak pulang ke Indonesia akhirnya Kiai Hasyim Muzadi menyarankan agar mereka
pindah kuliah ke Teheran. ”Saya minta mereka pindah ke sekolah umum saja di
Teheran,” kata Kiai Hasyim.
Karena, kata
Kiai Hasyim, kalau mereka tetap kuliah di Qom aqidah mereka bisa berubah Syiah
mengingat kota Qom adalah pusat pendidikan Syiah.
”Yang dua
orang mau pindah ke Teheran, sedang yang satu tak mau,” kata Kiai Hasyim
Muzadi.
”Jadi saya
tak pernah memberi rekomendasi kepada siapapun untuk sekolah di Iran,”
tegasnya.
Kiai Hasyim
Muzadi juga menjelaskan posisinya sebagai sekjen International Conference of
Islamic Scholar (ICIS). Menurut dia, hubungan ICIS dengan Iran sama sekali
bukan berarti hubungan ICIS dengan ideologi Syiah. ”Peserta
konferensi internasional yang diselenggarakan ICIS sebanyak empat kali
mempunyai anggota peserta 67 negara, termasuk Iran. Jadi Iran hanya salah satu
dari 67 negara yang hadir pada kegiatan ICIS,” katanya.
Ia
menegaskan, ICIS pernah membela Iran dalam hak proyek nuklirnya ke dunia
internasional dan pandangan ICIS ini didukung pemerintah Indonesia. ICIS juga
menyokong gerakan perlawanan terhadap Israel di perbatasan Lebanon Selatan yang
dipimpin oleh Hasan Nashrullah.
Hasil
dukungan terhadap proyek nuklir Iran, sekarang embargo dari Barat sudah
dicabut. Sedangkan sokongan ICIS terhadap perjuangan perlawanan terhadap Israel
yaitu bersama sama dengan kontingen pasukan garuda yang berjaga-jaga di
perbatasan Lebanon Selatan.
”Saya
sendiri (A. Hasyim Muzadi) sampai saat ini masih menjadi pengurus Rabithah
‘Alam Islami yang berpusat di Mekkah. Sedangkan saya juga melakukan konsolidasi
gerakan moderat Islam (Sunni) di kawasan ASEAN misalnya: Thailand, Malaysia dan
Brunei Darussalam,” kata Kiai Hasyim.
Menurut dia,
Malaysia dan Brunei Darussalam termasuk negara yang melarang pengembangan paham
syiah, karena menurut negara tersebut kalau Syiah menjadi besar dan sebanding
besarnya dengan Ahlussunnah wal jamaah bisa terjadi konflik terbuka di kalangan
masyarakat, seperti juga yang terjadi pertikaian di Timur Tengah.
”Hal
tersebut yang dilakukan oleh Malayasia dan Brunei Darussalam sama dengan yang
dilakukan oleh Sudan dan beberapa Negara Timur Tengah,” katanya.
Ia mengaku
tidak pernah bersedia dan menyutujui ajakan Syiah untuk bekerjasama dengan
Indonesia dalam bidang pendidikan dan haji, karena hal tersebut akan menjadikan
kegoncangan umat Islam sunni di Indonesia.
Dengan
demikian, tegas dia, gerakan internasional ICIS adalah gerakan diplomasi, bukan
gerakan pemihakan ideologi dari negara negara peserta.
”Sehingga
kalau saya ke Saudi bukan berarti saya ini Wahabi, kalau saya ke China bukan
berarti saya setuju neo komunisme, kalau saya ke Eropa barat dan Eropa Timur
bukan berarti saya menyetujui Neo Liberalisme, begitu juga kalau saya ke Iran
bukan saya setuju dengan Syiah. Karena tentu saya tidak mungkin menyalahkan
atau mencaci maki sahabat Nabi,” katanya.
Menurut Kiai
Hasyim, yang diperjuangkan ICIS di Indonesia dan internasional adalah Islam
Rahmatan Lil Alamin dan pengenalan Pancasila sebagi alternatif ideologi negara
yang penduduknya plural (tidak satu agama) agar tidak terjerumus menjadi negara
sekuler. Embrio dari Islam Rahmatan Lil Alamin adalah Ahlussunnah wal jama’ah
Annahdliyah.
Kiai Hasyim
menegaskan bahwa saat terjadi pertikaian antara Saudi dan Iran pasti akan
mengakibatkan kegoncangan dunia Islam termasuk Indonesia, karena baik Saudi
maupun Iran mempunya underbow kelompok dan negara negara yang sangat mungkin
ikut bertikai akibat pertikaian Saudi dan Iran tersebut. ”Oleh karenanya
Indonesia harus berjaga-jaga jangan sampai kawasan negeri ini menjadi ring atau
ajang pertempuran diantara mereka tetapi menggunakan warga negara indonesia.
Semoga Allah SWT melindungi Nahdlatul Ulama dan bangsa Indonesia,” katanya.
Sebelumnya
juga diberitakan, KH Syech Ali Akbar Marbun, Pengasuh Pondok Pesantren Al
Kautsar Al Akbar Medan Sumatera Utara (Sumut), minta agar Nota Kesepahaman
(Memorandum of Understanding-MoU) antara KH Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum
PBNU periode 2010 – 2015 dengan Jami’ah Al- Musthafa Al-Alamiyah (Al-Musthafa
International University – MIU) Republik Islam Iran dicabut. ”Pencabutan
tersebut harus dilakukan secara terbuka,” kata Syech Ali Akbar dalam keterangan
tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE.com , Kamis (8/11/2015).
Menurut Kiai
Syech Ali, MoU itu dilakukan pada tanggal 29 – 11 – 1432 H bertepatan dengan 27
– Oktober – 2011 Masehi di Kota Qom Iran. Berarti MoU itu kini sudah berusia 4
tahun. Artinya, jika tidak diperpanjang maka pada bulan inilah MoU itu
berakhir.
Berita ini
berawal dari temuan KH. Kholil Nafis, PhD yang saat itu menjabat Wakil Ketua
Lembaga Bahtsul Masail PBNU. Kiai asal Madura inilah yang menemukan dokumen MoU
tersebut ketika di Iran.
”Ya, betul.
Dalam rapat Syuriah (PBNU) saat itu Said Aqil menyangkal (melakukan MoU),” kata
Kiai Kholil Nafis yang sehari- harinya mengajar ekonomi syariah di Universitas
Indonesia (UI) kepada BANGSAONLINE.com , Kamis (8/11/2015).
Said Aqil
dengan meyakinkan di depan para kiai tak mengakui kalau ia telah menandatangani
MoU.
Namun tak lama berselang Kiai Kholil Nafis pergi ke Iran dalam rangka tugas
akademik dari UI. Ketika ia berkunjung ke Jami’ah Al-Musthafa Al-Alamiyah Qom
Iran itulah ia menemukan dokumen kerjasama yang ditandatangan Prof Dr Said Aqil
Siradj, MA selaku ketua umum PBNU dan Prof Dr Ali Reza Aarafi selaku Direktur
Utama Jami’ah Almusthafa Al Alamiyah. Dokumen itu berisi kerjasama di bidang
pendidikan, riset dan kebudayaan bertanggal 27 Oktober 2011 yang dibuat dalam
dua bahasa, Persia dan Indonesia.
Kiai Kholil
Nafis langsung memfoto kopi MoU yang berbahasa Indonesia karena ia mengaku tak
terlalu paham bahasa Persia. ”Foto kopinya saya berikan kepada Pak Malik
Madani,” tutur Kiai Kholil Nafis kepada BANGSAONLINE.com . Saat itu KH Dr Malik
Madani adalah Katib Am Syuriah PBNU.
Para kiai di
jajaran Syuriah PBNU kemudian kembali menggelar rapat untuk membahas kejasama
Said Aqil dengan Iran yang tanpa sepengetahuan pengurus PBNU yang lain itu.
”Tapi Said Aqil tak datang Rapat Syuriah (PBNU) itu di lantai empat (gedung
PBNU). Padahal Said Aqil ada di lantai tiga,” kata Kiai Kholil Nafis lagi.
Menurut Kiai
Kholil Nafis, rapat Syuriah PBNU membahas penolakan MoU tersebut. ”Tapi kalau
Said Aqil tak mencabut, MoU itu tetap berjalan. Dan MoU itu akan diperpanjang
dengan sendirinya jika tak ada pencabutan,” katanya.
Ia
mengingatkan bahwa MoU PBNU-Iran itu berjangka 4 tahun. ”Sekarang ini Oktober
persis 4 tahun. Kalau tak ada pencabutan akan terus diperpanjang dengan
sendirinya,” katanya.
Kiai Kholil
minta agar para kiai menyimak MOU tersebut. ”MoU itu berakhir bulan ini
(Oktober) tapi bila tak distop secara tertulis maka diperpanjang dengan
sendirinya. Lihat isi MoU tentang jangka waktunya.Kan sampai sekarang Said Aqil
tak mengikuti keputusan Syuriah (PBNU).
Sampai
sekarang MoU itu tidak dibatalkan secara tertulis. Berarti akan lanjut,” kata
Kiai Kholil Nafis.
Namun Said
Aqil menyangkal. Ia mengaku tak pernah tandatangan MOU tersebut. Menurut dia,
tandatangan dalam MOU tersebut bukan tanda tangan dia.
Kiai Kholil
Navis lalu membandingkan antara tandatangan di MOU dan tandatangan Said Aqil di
SK kepengurusan PBNU. “Hasilnya sama,” katanya.
[Eksklusif] Klarifikasi KH Muhaimin
Zen: Pengiriman Mahasiswa Ke Iran Sejak Era Gus Dur
Wed
27 Januari 2016
NUGarisLurus.Com –
Bersama KH. Hasyim Muzadi dituding oleh ketua umum PBNU Said Agil Siraj sebagai
penanggung jawab pengiriman mahasiswa dan kerjasama dengan pemerintah Iran,
Ketum PP JQH NU DR. KH. Muhaimin Zen memberikan klarifikasi eksklusif kepada
redaksi NUGarisLurus.com
Menurut KH.
Muhaimin Zen pengiriman mahasiswa dimulai bukan dizaman dan era KH. Hasyim
Muzadi namun sudah dimulai sejak era Gus Dur memimpin PBNU. Berikut klarifikasi
selengkapnya;
KLARIFIKASI MoU PBNU DAN IRAN
Sehubungan
dengan acara seminar di pesantren Sidogiri tanggal 24 Januari 2016 yang menyinggung-nyinggung
masalah kerjasama Jami’ah al-Musthafa QUM Iran dan PBNU, maka saya (A. Muhaimin
Zen, Ketum PP JQH NU) merasa terpanggil untuk mengklarifikasikan.
Sebenarnya
masalah kerjasama Iran dan PBNU itu Program dari Pimpinan Pusat Jam’iyyatul
Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PP JQH NU) bukan Program PBNU. Ketua umum PP
JQH merasa berkewajiban membina anggotanya di bidang Qori’ Qori’ah, atas
permintaan komunitas Qori’ Qori’ah ketum di minta untuk meningkatkan
pembinaan Qori’ Qori’ah di lingkungan JQH NU.
Salah satu
upaya untuk meningkatkan kualitas pembinaan tersebut langkah pertama tahun 2010
ketum mengadakan kunjungan ke Mesir bersama Qori’ Qori’ah JQH NU. Alhamdulillah
selama 20 hari di Mesir di fasilitasi oleh Bapak Fakhir Dubes Indonesia untuk Mesir.
Untuk mengadakan penelitian ke Qori’-Qori’ kenamaan antara lain Syekh Herbawi.
Disinilah para Qori’ Qori’ah JQH mendapat pengalaman yang sangat luas antara lain;
bahwa seni baca al-Qur’an yang di lombakan di Indonesia itu bersumber dari
tujuh lagu بحصر جسد :
ب
Bayati
ح Husaini
ص Soba
ر Rost
ج Jiharka
س Sika
د Nahawand
Menurut Syekh Herbawi diantara 7 lagu ini banyak yang bersumberkan dari Persia (Iran). Maka atas informasi tersebut kami dari tim peneliti JQH NU menindaklanjuti penelitian ke Iran.
Menurut Syekh Herbawi diantara 7 lagu ini banyak yang bersumberkan dari Persia (Iran). Maka atas informasi tersebut kami dari tim peneliti JQH NU menindaklanjuti penelitian ke Iran.
Tahap
berikutnya tahun 2011 tim peneliti 12 orang yang di ketuai oleh Prof. Dr. Ahmad
Mubarak, MA atas izin wakil rois ‘Am, Gus Mus untuk menelusuri ke Iran. Tim tersebut
berjumlah 12 orang, yaitu:
Prof. DR.
Ahmad Mubarak (Ketua Delegasi)
Prof. KH. Dr. Said Agil Siraj, MA (Ketum PBNU/Anggota Delegasi)
Prof. KH. Dr. Said Agil Siraj, MA (Ketum PBNU/Anggota Delegasi)
Dr. H. A. Muhaimin Zen, MA (Ketum JQH/Anggota Delegasi)
(Masing-masing beserta istri)
PW JQH Sumatra Utara, bersama 4 orang Qori’ Qori’ah
PW JQH Jawa Timur dan pengurus lainnya
Yang semuanya berjumlah 12 orang.
Dalam
penelitian ini, di terima oleh Rektor Jami’ah al-Musthafa Prof. Dr. Ali Reza
Aarafi QOM Iran. Yang selanjutnya di pertemukan dengan beberapa Qori’ Internasional
di Iran yang kenamaan. Maka untuk langkah selanjutnya, pertemuan ini
ditindaklanjuti dengan MOU yang isinya kerjasama sebatas pengembangan seni baca
al-Qur’an, ulumul Qur’an dan lain-lain. MOU ini seharusnya ditanda tangani oleh
Ketua Umum PP JQH dan Rektor Jami’ah al-Musthafa Iran karena PP JQH ini
statusnya badan Otonom di bawah PBNU yang tidak selevel dengan Rektor Jami’ah
al-Musthafa QOM maka Rektor Jami’ah al-Musthafa meminta yang tanda tangan
selevel dengan beliau yaitu Ketum PBNU dalam hal ini, Prof. Dr. KH. Said Agil
Siraj. Akan tetapi, MOU ini belum sempat action maka tanggal 14 desember 2011
ketum PP JQH di sidang oleh Katib Syuriah NU untuk di mintai pertanggung
jawaban atas MOU tersebut dan kemudian MOU itu DI BATALKAN oleh Syuriah NU.
Terkait
dengan pengiriman mahasiswa ke Iran setau saya (Ketum PP JQH NU) itu di lakukan
pada era periode ke pemimpinan PBNU Gusdur, bukan Periode KH. Hasyim Muzadi dan
bukan pula periode Kiyai Said Agil Siraj. Kebijakan yang di lakukan oleh Gus
Dur saat itu adalah demi untuk menjaga hubungan baik dengan Iran dan tidak
sampai mensyiahkan warga NU maka dikirimlah calon-calon mahasiswa di luar NU
dari Persis dan warga yang memang sudah menjadi syiah di Indonesia.
Jakarta, 27
Januari 2016
Ketum PP JQH NU
Dr. H. A. Muhaimin Zen, MA
http://www.nugarislurus.com/2016/01/eksklusif-klarifikasi-kh-muhaimin-zen-pengiriman-mahasiswa-ke-iran-sejak-era-gus-dur.html
http://www.nugarislurus.com/2016/01/eksklusif-klarifikasi-kh-muhaimin-zen-pengiriman-mahasiswa-ke-iran-sejak-era-gus-dur.html
BOHONG
DALAM PANDANGAN RASULULLAH SAW
Rasulullah Saw Vs Syiah
Penulis KH. Luthfi Bashori
Untuk mengetahui
bagaimana sikap Rasulullah SAW terhadap KEBOHONGAN, maka dapat dilihat dari
hadits-hadits beliau SAW tentunya, demikian pula bagaimana sikap kaum Syiah
terhadap KEBOHONGAN yang dalam bahasa mereka adalah TAQIYAH, maka dapat pula
dilihat dari pernyataan tokoh-tokoh Syiah dalam kitab-kitab mereka, sebagaimana
yang tertera di bawah ini.
BOHONG DALAM
PANDANGAN RASULULLAH SAW:
St. Aisyah RA
menuturkan, “Tiada perbuatan yang sangat dibenci oleh Rasulullah SAW, selain
berbohong.” (HR. Ibnu Hibban).
“Pada suatu malam
aku bermimpi didatangi dua orang laki-laki, kemudian keduanya membawaku ke
sebuah tempat yang suci. Di tempat itu aku melihat dua orang yang sedang duduk
dan ada dua orang yang sedang berdiri, di tangan mereka ada sebatang besi. Besi
itu ditusukkan ke tulang rahangnya sampai tembus tengkuknya. Kemudian
ditusukkan besi itu pada tulang rahangnya yang lain semisal itu juga, hingga
penuh dengan besi. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya:
“Kalian telah mengajakku berkeliling, sekarang kabarkan kepadaku peristiwa demi
peristiwa yang telah aku lihat.” Keduanya berkata: “Adapun orang yang engkau
lihat menusuk rahangnya dengan besi, dia adalah seorang pendusta, berkata
bohong hingga dosanya itu memenuhi penjuru langit. Apa yang engkau lihat
terhadapnya akan terus diperbuat hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 1386,
Ahmad 5/14).
Sy. Al-Hasan bin Ali
bin Abu Thalib menyatakan, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya kebenaran itu
membawa ketentraman, dan kebohongan itu mengakibatkan keraguan (kebimbangan).”
(HR. Tirmidzi)
“Barangsiapa
memangil anak kecil dengan berkata, ‘ Kemarilah akan kuberi sesuatu,’ namun
ternyata tidak memberinya sesuatu, maka itu terhitung berbohong.” (HR. Ahmad
dan Ibnu Abid Dunya)
Sy. Ibnu Umar RA mengungkapkan,
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sejahat-jahat kebohongan, adalah jika sesorang
mengaku kedua matanya melihat apa yang tidak dilihatnya.” (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya
kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menghantarkan
kepada surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai
orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada
kelaliman, dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka. Seseorang yang
terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.” (HR.
Bukhari dan Muslim )
“Pertanda orang yang
munafiq ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari
janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat” (HR. Bukhari dan Muslim).
BOHONG DALAM
PANDANGAN SYIAH:
Al-Kulaini, tokoh
syiah ini mengklaim riwayat dari Imam Ja’far As-Shadiq
التقية من ديني ودين آبائي ولا
إيمان لمن لا تقية له
“Taqiyah (bohong) itu bagian dari agamaku dan agama
bapak-bapakku. Tidak ada iman bagi orang yang tidak melakukan taqiyah.” (Ushul
Al-Kafi 2/217, dan tertera juga dalam kitab Syiah Biharul Anwar 75/423, dan
Wasail Syiah 11/460).
Dari Abdullah bin Ja’far,
إن تسعة أعشار الدين في التقية , ولا دين لمن لا تقية
له
“Sesungguhnya sembilan persepuluh (90%) bagian agama
adalah taqiyah (berbohong). Tidak ada agama bagi orang yang tidak melakukan
taqiyah.” [Ushul Al-Kafi 2/217, Biharul Anwar 75/423, dan Wasail Syiah 11/460].
Dalam kitab Al-Mahasin, dari Habib bin Basyir, dari
Abu Abdillah,
لا والله ما على الأرض شيء أحب إلي من التقية، يا حبيب
إنه من له تقية رفعه الله يا حبيب من لم يكن له تقية وضعه الله
“Demi Allah, tidak ada di muka bumi ini, sesuatu yang
lebih aku cintai melebihi taqiyah. Wahai Habib, orang yang melakukan taqiyah,
Allah akan angkat derajatnya. Wahai Habib, siapa yang tidak melakukan taqiyah,
akan Allah rendahkan.”
Tokoh Syiah Ibnu Babawaih mengatakan,
اعتقادنا في التقية أنها واجبة من تركها بمنزلة من ترك
الصلاة
“Keyakinan kami tentang taqiyah, bahwa taqiyah itu
wajib. Siapa yang meninggalkan taqiyah, seperti orang yang meninggalkan
shalat.” (Al-I’tiqadat, hlm. 114).
Untuk mendukung keterangannya, dia tidak malu untuk
berdusta atas nama Nabi Muhammad SAW, dengan menyantumkan hadis palsu,
تارك التقية كتارك الصلاة
“Orang yang meninggalkan taqiyah, sama dengan orang
yang meninggalkan shalat.” (Simak Jami’ Al-Akhbar, hlm. 110 dan Bihar Al-Anwar,
75/412).
Sumber: PejuangIslam.Com
Artikel lainnya :
[EKSKLUSIF] Foto -Foto Rombongan PBNU
Said Agil Di Teheran Iran
http://www.nugarislurus.com/2016/01/eksklusif-foto-foto-rombongan-pbnu-said-agil-di-teheran-iran.html
http://www.nugarislurus.com/2016/01/eksklusif-foto-foto-rombongan-pbnu-said-agil-di-teheran-iran.html
Said
Agil: Aliran Arab itu tak cocok dengan Indonesia, ISIS itu Berbahaya
http://mantankyainu.blogspot.co.id/2016/01/said-agil-aliran-arab-itu-tak-cocok.htmlSEJAK TAHUN 2005, KIRA -KIRA Sudah BERAPA Santri NU Yang DI “SYIAH” KAN ??!
Target
Syiah NU Habis pada 2030, Prof KH Ali Mustofa Ya’qub Kritik Pedas Said Agil Dan
Gus Mus
http://www.nugarislurus.com/2015/05/target-syiah-nu-habis-pada-2030-prof-kh-ali-mustofa-yaqub-kritik-pedas-said-agil-dan-gus-mus.html
http://www.nugarislurus.com/2015/05/target-syiah-nu-habis-pada-2030-prof-kh-ali-mustofa-yaqub-kritik-pedas-said-agil-dan-gus-mus.html
KH Cholil Nafis: PBNU Kerjasama dengan Universitas
al-Musthafa al-Alamiyah Iran
http://www.nugarislurus.com/2015/05/kh-cholil-nafis-pbnu-kerjasama-dengan-universitas-al-musthafa-al-alamiyah-iran.html
http://www.nugarislurus.com/2015/05/kh-cholil-nafis-pbnu-kerjasama-dengan-universitas-al-musthafa-al-alamiyah-iran.html
Pengakuan Santri NU Yang Ditawari Kuliah Ke Iran Oleh
Said Agil
[VIDEO] Cara Santun Said Agil
Kampanye Syiah Terhadap Orang Awam
http://www.nugarislurus.com/2015/10/video-cara-santun-said-agil-kampanye-syiah-terhadap-orang-awam.html
http://www.nugarislurus.com/2015/10/video-cara-santun-said-agil-kampanye-syiah-terhadap-orang-awam.html
Said Agil Selalu Mengelak Soal Syiah,
Ini Kata Kyai Idrus Ramli
http://www.nugarislurus.com/2015/10/said-agil-selalu-mengelak-soal-syiah-ini-kata-kyai-idrus-ramli.html
http://www.nugarislurus.com/2015/10/said-agil-selalu-mengelak-soal-syiah-ini-kata-kyai-idrus-ramli.html
Berhianat Dan Berselingkuh Dengan Syiah Menghianati Qonun
Asasi NU
http://www.nugarislurus.com/2015/08/berhianat-dan-berselingkuh-dengan-syiah-menghianati-qonun-asasi-nu.html
http://www.nugarislurus.com/2015/08/berhianat-dan-berselingkuh-dengan-syiah-menghianati-qonun-asasi-nu.html
Berikut Ini Dokumen MoU Said Agil Dan Iran Yang Diungkap KH.
Cholil Navis
http://www.nugarislurus.com/2015/08/berikut-ini-dokumen-mou-said-agil-dan-iran-yang-diungkap-kh-cholil-navis.html
http://www.nugarislurus.com/2015/08/berikut-ini-dokumen-mou-said-agil-dan-iran-yang-diungkap-kh-cholil-navis.html
Sebut Imam Syafi’i Simpatisan Syiah, KH. Ahmad Baghowi
Tantang Said Agil Dialog Terbuka
http://www.nugarislurus.com/2015/09/sebut-imam-syafii-simpatisan-syiah-kh-ahmad-baghowi-tantang-said-agil-dialog-terbuka.html
http://www.nugarislurus.com/2015/09/sebut-imam-syafii-simpatisan-syiah-kh-ahmad-baghowi-tantang-said-agil-dialog-terbuka.html
Tokoh LBM PBNU Kembali Kritik Pimpinan NU Yang Cenderung Syiah
http://www.nugarislurus.com/2015/05/tokoh-lbm-pbnu-kembali-kritik-pimpinan-nu-yang-cenderung-syiah.html
http://www.nugarislurus.com/2015/05/tokoh-lbm-pbnu-kembali-kritik-pimpinan-nu-yang-cenderung-syiah.html
Akhirnya Aswaja Akan Memilih Syiah Atau Wahabi ?
http://www.nugarislurus.com/2015/10/akhirnya-aswaja-akan-memilih-syiah-atau-wahabi.html
http://www.nugarislurus.com/2015/10/akhirnya-aswaja-akan-memilih-syiah-atau-wahabi.html
KH. Kholid Ar Rifa’ie Bongkar Kedok Busuk Pendekatan
Sunni-Syiah
http://www.nugarislurus.com/2015/08/kh-kholid-ar-rifaie-bongkar-kedok-busuk-pendekatan-sunni-syiah.html
http://www.nugarislurus.com/2015/08/kh-kholid-ar-rifaie-bongkar-kedok-busuk-pendekatan-sunni-syiah.html
Ditanya Soal Penyimpangan Bukunya,
Said Agil Anggap Syiah Itu Ahlus Sunnah
(yang berjudul “Tasawuf
Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi”).
Pernyataan GOBLOK Terbaru Said Agil
Siraj Membela Syiah
Website Pesantren Sidogiri: Buku Said
Agil Sarat Dengan Kemurtadan
http://www.nugarislurus.com/2015/10/website-pesantren-sidogiri-buku-said-agil-sarat-dengan-kemurtadan.html
http://www.nugarislurus.com/2015/10/website-pesantren-sidogiri-buku-said-agil-sarat-dengan-kemurtadan.html
Syiah Agungkan Pembunuh Sy Umar, Nabi Mencintai Dan Minta Doa
Sy Umar
http://www.nugarislurus.com/2015/09/syiah-agungkan-pembunuh-sy-umar-nabi-mencintai-dan-minta-doa-sy-umar.html
http://www.nugarislurus.com/2015/09/syiah-agungkan-pembunuh-sy-umar-nabi-mencintai-dan-minta-doa-sy-umar.html
Kesalahan Fatal Ceramah ‘Sang Wali’
Said Agil Dalam Seminar Sidogiri
Said Agil Sebut ISIS Kelompok Radikal Islam Paling Kejam, Gus
Ahyat Ahmad: Milisi Syiah Juga Kejam
http://www.nugarislurus.com/2015/03/said-agil-sebut-isis-kelompok-radikal-islam-paling-kejam-gus-ahyat-ahmad-milisi-syiah-juga-kejam.html
http://www.nugarislurus.com/2015/03/said-agil-sebut-isis-kelompok-radikal-islam-paling-kejam-gus-ahyat-ahmad-milisi-syiah-juga-kejam.html
Sultan Sholahuddin Al Ayyubi, Sang Penakluk Bermazhab
Syafi`i, Yang Keras Menghadapi Syiah Tapi Tidak Membantainya
http://www.nugarislurus.com/2015/03/sikap-sultan-sholahuddin-al-ayyubi-keras-menghadapi-syiah.html
http://www.nugarislurus.com/2015/03/sikap-sultan-sholahuddin-al-ayyubi-keras-menghadapi-syiah.html
Ustadz Zubaidi: ANNAS tidak berafiliasi pada partai politik
manapun, ANNAS didirikan oleh ulama nasional terutama dari kalangan Nahdlatul
Ulama (NU)
http://www.nugarislurus.com/2015/04/ustadz-zubaidi-annas-tidak-berafiliasi-pada-partai-politik-manapun-annas-didirikan-oleh-ulama-nasional-terutama-dari-kalangan-nahdlatul-ulama-nu.html
http://www.nugarislurus.com/2015/04/ustadz-zubaidi-annas-tidak-berafiliasi-pada-partai-politik-manapun-annas-didirikan-oleh-ulama-nasional-terutama-dari-kalangan-nahdlatul-ulama-nu.html
Sering Berikan Pernyataan Ngawur, Said Aqil Disidang
Para Kyai & Habaib (26 Januari 2016)
http://www.jurnalmuslim.com/2016/01/sering-berikan-pernyataan-ngawur-said-aqil-disidang-para-kyai-dan-habaib.html