Wednesday, February 10, 2016

Shan’a, Benteng Terakhir Pemberontak Khoutsi Yaman Telah Terkoyak ( Segera Jatuh, Insya Allah )

yaman-shona

Jatuhnya Shan’a ( hancurnya Houtsi ) awal hancurnya MajuSyiah Modern, selanjutnya Dajjal Nushairiyah Bashar Asaad, Hizbusyaithon lebanon, teroris barbar Syiah Irak, terakhir Biangnya Dajjal Majusi Syiah Iran !

8 February 2016
Abu Hamzah al-Sanuwi
Ibu Kota Yaman Shan’a yang dikuasai oleh pemberontak Khoutsi dan didukung presiden teguling Ali Abdullah shalih kini menjadi tegang, sebab pasukan koalisi pimpinan Saudi Arabia yang ingin mengembalikan kedaulan yaman dan pasukan rakyat yaman telah merangsek mengepung Shan’a dan telah membobol pintu sebelah timur yaitu “Nihm”.

Peperangan shan’a adalah peperangan terakhir, jatuhnya shan’a adalah jatuhnya pemberontak syiah Yaman.

Maka Syiah ketakutan,bahkan Khoutsi telah membunuh 50 perwira garda republic karena membangkang untuk melaksanakan perintah bergerak ke sisi timur ibukota Shan’a.

yaman-shona2

Sebagian petinggi Khoutsi yang ada di Hajjah dan Sha’dah berusala melarikan diri keluar bersama Jamaah Tabligh di Hudaidah dengan alasan ingin berdakwah kepada Allah di India dan Pakistan.
Beberapa sumber dari dalam menyebutkan bahwa Khoutsi sudah tidak mampu membayar gaji para pegawai dan tentara, sedang Iran menolak proposal dana yang diajukan untuk membantunya.
Sekali lagi peperangan Shan’a tidak seperti yang lain, jika pejuang Yaman dukungan Koalisi teluk berhasil membebaskan Shan’a maka itu berarti:
1. Agenda Barat untuk memecah Yaman gagal
2. Agenda Iran untuk membentuk bulan sabit syiah gagal
3. Agenda pemberontak gagal total dan kembalinya negera Yaman
Maka ini akan menjadi satu-satunya contoh agenda Iran yang rontok dihadapan kekuatan Arab bahkan dihadapan keinginan Arab. Maka suksesnya ini akan menjadi inspirasi bagi agenda berikutnya di Irak dan Suria.
yaman-shona3

Pasukan pemerintah Yaman berhasil merebut Gerbang Timur Sana’a


February 6, 2016
Aden- Brig. Jenderal Ahmed Asiri, Juru Bicara Koalisi Arab dan Konsultan di Kementerian Pertahanan Saudi, mengumumkan bahwa pergerakan pasukan pro-pemerintah di Sana’a sekarang adalah realitas yang tidak dapat dihentikan.  Asiri menegaskan bahwa milisi Houthi sekarang bertahan di wilayah tambang untuk memberi perlawanan dan menghadang tentara pemerintah Yaman di Sana’a.

Pernyataan Asiri dipublikasikan setelah pasukan Angkatan Darat dan Pertahanan nasional, pada hari Jumat, mengambil kontrol atas kamp Al-Farda Nahim yang menjadi basis pemberontak Houthi “pleton 312”, sebelah timur dari Sana’a.

Kamp itu berhasil direbut setelah 24 jam serangan besar diluncurkan oleh pasukan pro-pemerintah untuk membebaskan pintu gerbang timur ibukota dari milisi Houthi.
Sumber mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa milisi dan pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh melarikan diri kamp mereka dalam jumlah besar, meninggalkan artileri dan banyak yang terluka. Koalisi angkatan udara Arab menyerang zona tersebut selama 48 jam terakhir. Wilayah tersebut telah dikepung oleh pasukan pemerintah Yaman selama dua hari sebelum serangan diluncurkan.
Perkembangan di lapangan menunjukkan pasukan pro pemerintah bergerak menuju Kabupaten Harad, dekat perbatasan Arab Saudi. Bentrokan melawan milisi Houthi di Harad terjadi setelah adanya laporan tentang dukungan militer dari kekuatan angkatan laut di pantai Midi. Pasukan pemerintah Yaman mampu mengambil kontrol atas Midi menjelang akhir Januari.
Bentrokan di Harad dan Yaman Utara (Saudi Southern Borders) adalah upaya yang berhasil membebaskan wilayah pantai barat dari pemberontak Houthi.
Asharq Al-Awsat
http://www.middleeastupdate.net/pasukan-pemerintah-yaman-berhasil-merebut-gerbang-timur-sanaa/

Mansur Hadi Bersumpah akan Habisi Milisi Houthi sampai Sanaa Direbut


houthi 

Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi, Selasa, mengatakan bahwa operasi militer terhadap milisi Houthi tidak akan berhenti sampai ibukota Yaman dibebaskan, Al Arabiya News Channel melaporkan Selasa (02/02/2016).
Didukung oleh serangan udara dari koalisi yang dipimpin Saudi, perlawanan rakyat Sunni dan angkatan bersenjata Yaman yang setia kepada Hadi berjuang melawan pemberontak Syiah Houthi yang mengendalikan Sanaa dan banyak wilayah di utara negara itu.
Hadi, presiden Yaman yang diakui secara internasional, menggambarkan operasi untuk merebut kembali Sanaa sebagai “pertempuran menentukan yang tidak bisa diubah,” dalam panggilan telepon dengan gubernur Sanaa, seperti dikutip oleh Saudi Press Agency (SPA).
Hadi mengatakan pasukan pro-pemerintah telah memperoleh “sejumlah kemenangan di beberapa bagian Sanaa” dan bahwa operasi militer tidak akan berakhir sampai ibukota Yaman “dibebaskan dari kudeta milisi.”
Sementara itu, para pejabat keamanan Yaman dan tetua suku mengatakan pertempuran meningkat di luar Sanaa, menewaskan sedikitnya 30 orang dalam dua hari.
Mereka mengatakan pada hari Selasa bahwa sekitar 25 pejuang dari kedua belah pihak tewas dalam pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak Houthi serta sekutu mereka sekitar 65 kilometer sebelah timur ibukota. Lima warga sipil juga tewas.
Konflik Yaman membuka jurang yang lebar antara pasukan sekutu pemerintah melawan pemberontak Syiah Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh.
Para pejabat, yang netral dalam konflik, dan tetua suku berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang memberi keterangan kepada wartawan.
http://www.muslimdaily.net/berita/mansur-hadi-bersumpah-akan-habisi-milisi-houthi-sampai-sanaa-direbut.html#