Monday, March 21, 2016

Lima Tahun Revolusi Suriah, Al-Jaulani: Lanjutkanlah Perjuangan Menuju Kemuliaan ! Jabhah Nushrah Rilis “The Heirs Of Glory” Season 2


5 Tahun Perang Suriah, Jabhah Nusrah: Kami adalah Rakyat Syam dan Rakyat Syam adalah Kami

5 Tahun Perang Suriah, Jabhah Nusrah: Kami adalah Rakyat Syam dan Rakyat Syam adalah Kami

Pada 17 Maret, Amir Jabhah Nusrah cabang resmi Al Qaeda di Suriah Syeikh Abu Muhammad al Jaulani merilis pernyataan dalam mengenang tahun kelima perlawanan terhadap rezim Syiah Nushairiyah Bashar al Assad. "Kami mengucapkan selamat kepada rakyat al Syam (Suriah) dan ummat Islam (kaum muslim di seluruh dunia) atas telah lima tahun berlangsungnya revolusi dan jihad yang diberkahi ini," tulis Syeikh Jaulani, menurut terjemahan oleh SITE Intelligence Group yang dilansir The Long War Journal Ahad (20/03/2016).

Syeikh al Jaulani menyimpulkan dengan menyatakan bahwa jihad mereka menyatu dengan rakyat Suriah. "Karena kami berasal dari rakyat  Syam dan rakyat Syam adalah  kami, tidak ada yang bisa memisahkan kami ... dari rakyat kecuali kematian, In syaa Allah," ujar Syeikh Jaulani.
Jabhah Nusrah, yang dengan mudah memiliki ribuan pejuang di Suriah karena sebab ini.
Bukti yang ada menunjukkan Jabhah Nusrah secara luas dihormati di medan tempur selama lima tahun peperangan di Suriah. Terdapat banyak kantong-kantong perlawanan, dan Barat tidak memiliki strategi nyata untuk mengatasi situasi ini ataupun mengurangi pengaruh Al Qaeda dalam perlawanannya. Bahkan dalam waktu dekat ini sangat tidak mungkin.
Awal bulan ini, Jabhah Nusrah mengalahkan Divisi 13, sebuah Fraksi dari Tentara Pembebasan Suriah (Free Syrian Army-FSA) bentukan AS (Barat) yang berbasis di Maarrat al Nu'man, sebuah kota di provinsi barat laut Idlib. Jabhah Nusrah dan Jund al Aqsa, kelompok lain yang berafiliasi dengan al Qaeda. Dua faksi jihad al Qaeda menyerbu markas dan basis Divisi 13 di Maarrat al Nu'man pada pertengahan Maret, menangkap puluhan pasukan dan merebut seluruh senjata FSA dalam penyerbuan tersebut, termasuk persenjataan canggih roket anti tank buatan AS (TOW).
Divisi 13, yang menerima dukungan militer, pelatihan dan dana penuh dari AS dan sekutunya, terbukti tidak seimbang dengan pasukan al Qaeda setelah pertempuran terjadi.
Twitter resmi Jabhah Nusrah memposting gambar aksi dukungan warga di Idlib, Aleppo dan di tempat lain di mana panji hitam al Qaeda dikibarkan, bersamaan dengan bendera bangsa Suriah. Foto-foto tersebut dimaksudkan untuk memperkuat bukti bahwa Jabhah Nusrah tetap merupakan bagian integral dari perjuangan rakyat Suriah.
Seperti The Long War Journal telah laporkan pada beberapa kesempatan, al Qaeda juga menanamkan pemahaman “Salafush Shalih” tentang “jihad” dalam masyarakat Suriah, membangun basis dukungan kaum muslimin pada rakyat Suriah yang lebih luas dan lebih dalam.
Jabhah Nusrah berjuang untuk menegakkan hukum syariah dan membangun sebuah imarah Islam secara bertahap.
Islamic State (IS) adalah organisasi otoriter top-down. Dari perspektif IS, umat Islam yang tidak menerima legitimasi mereka sebagai khalifah (versinya) maka harus diperangi hingga menjadi tunduk. Muslim yang menentang IS, bahkan termasuk mujahidin lainnya, dianggap murtad atau kafir harus dibunuh.
Sebaliknya, al Qaeda menganut strategi bottom-up, berusaha untuk dikenal terlebih dulu di antara kaum muslim (rakyat Suriah). Dari perspektif al Qaeda, rezim Bashar al Assad harus jatuh terlebih dulu sebelum dapat membangun Imarah Islam yang stabil.
Perwakilan Al Qaeda ini telah mulai meletakkan dasar untuk tata kelola di kawasan yang dikendalikan oleh Jabhah Nusrah dan sekutu terdekatnya.
Jabhah Nusrah telah melakukan perlawanan terhadap Syiah Nushairiyah Assad dan seluruh sekutunya secara jauh dan mendalam. Jabhah Nusrah sering bekerja sama dengan faksi-faksi jihad  lain yang memiliki beberapa bagian agenda jihad yang sama.
Jabhah Nusrah juga tidak menyebarkan publikasi secara terbuka menyoroti eksekusi penegakan hukuman syariah, karena tidak ingin umat Islam yang belum mengetahuinya terkejut dengan hal seperti itu.
Abu Firas al Suri, seorang agen veteran al Qaeda yang merupakan anggota tim manajemen Jabhah Nusrah, telah menjelaskan bahwa Jabhah Nusrah bahkan masuk ke dalam perjanjian dengan fraksi jihad lain mengenai hukum Syariah yang akan dilaksanakan di daerah yang telah "dibebaskan" dari rezim Assad. Dalam pandangan al Qaeda, banyak Muslim hidup di negara-negara yang belum menjalankan hukum Islam yang benar selama beberapa dekade. Oleh karena itu, al Qaeda berusaha mendidik masyarakat terlebih dahulu mengenai hukum syariah sebelum memaksa orang untuk mematuhinya.
Lima tahun perang Suriah, Barat tidak memiliki strategi untuk mengalahkan Jabhah Nusrah. Bahkan, kelompok yang didukung Barat seringkali membelot lalu berjuang bersama pejuang paramiliter al Qaeda.
Akibatnya, ada banyak kebenaran dalam pernyataan Syeikh al Jaulani. Mujahidin berasal "dari rakyat", di banyak daerah Suriah ribuan mujahidin sekarang mengatakan bahwa mereka bagian dan mewakili rakyat Suriah.
Hampir 15 tahun setelah serangan 11 September 2001, Al Qaeda telah mengangkat para pejuang  gerilya di berbagai belahan dunia termasuk di Suriah.
Deddy | TLWJ | Jurnalislam
  
Lima Tahun Revolusi Suriah, Jabhah Nushrah Rilis “The Heirs of Glory” Season 2

Setelah merilis The Heirs of Glory (para pewaris kemulian) season pertama pada pertengahan 2015 silam. Kini bertepatan dengan masa peringatan lima tahun revolusi Suriah, Jabhah Nushrah kembali merilis season kedua dari The Heirs of Glory.
Dalam video ini, JN memaparkan hubugan Barat dan Mesir, serta campur tangan Barat dalam perang Suriah. Semua itu dikemas dalam video berdurasi 36 menit, lebih pendek dari season pertama yang berdurasi 43 menit. Video ini dipublis di salah satu situs berbagi video Daily Motion, pada 17 Maret 2016. Tema yang diangkat oleh JN berkaitan dengan Arab Spring dan alur revolusi Suriah.
Selain itu, The Heirs of Glory II berbeda dari yang sebelumnya, yang memblur tokoh-tokoh penting JN. Tapi video kali ini dengan jelas menampilkan sosok satu dari tiga pemimpin ternama di Jabhah Nushrah. Yaitu Abdur Rahim Atton alias Abu Abdullah Asy-Syami yang merupakan anggota Dewan Syariah JN.
Nama Asy-Syami mulai meroket setelah menerima tantangan mubahalah dari juru bicara ISIS Abu Muhammad Al-Adnani. Dengan tegas, dia menentang sistem demokrasi yang disuarakan oleh Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Tunisia.
Dalam season dua ini, turut ditampilkan sosok Ahmad Salamat Mabruk alias Abu Faraj Al-Masri yang pertama kalinya muncul di publik. Dia disebut-sebut sebagai salah-satu tokoh yang cukup berpengaruh di tengah Jabhah Nushrah.
Abu Faraj Al-Masri sempat ditahan di Mesir, lalu dibebaskan pada masa pemerintahan Presiden Muhammad Mursi. Kemudian ia berangkat ke Suriah dan bergabung dengan JN. Abu Faraj dikenal tegas mengkritisi penguasa di negara-negara Teluk. Dia mengatakan bahwa sistem demokrasi tidak cocok digunakan di negara-negara kawasan Jazirah Arab.
Tidak lupa di versi kedua ini, JN juga menyisipkan kutipan pakar terkait peran media dalam revolusi Suriah. Berkaitan dengan itu, JN menampilkan penjelasan Samir Syaikh Ali seorang profesor sosiologi dan dekan college of education di Universitas Idlib.
Sumber : Arabi21

Lima Tahun Revolusi Suriah, Al-Jaulani: Lanjutkanlah 
Perjuangan Menuju Kemuliaan!

Lima tahun revolusi Suriah menjadi momen penting bagi Jabhah Nushrah, salah satu faksi oposisi yang eksis semenjak awal revolusi Suriah.
Dalam sambutan memperingati 5 tahun revolusi, Amir JN Abu Muhammad Al-Jaulani menyampaikan bahwa perjuangan masih akan berlanjut. Era kali ini dinilai sebagai penghujung era penantian menjelang kemenangan.
“Saat ini Syam berada di era baru, dalam melanjutkan estafet perjuangan dan melangkah menuju kemuliaan,” ungkap Al-Jaulani dalam sambutan tertulisnya seperti dikutip dari Arabi21 pada Jum’at (18/03).
Dalam sambutannya, JN kembali menegaskan bahwa mereka adalah bagian dari Suriah. JN bersumpah tetap akan berjuang sampai benar-benar memperoleh kemenangan.
“Kami adalah bagian dari Suriah, dan Suriah adalah bagian dari kami. Tidak ada satu pun yang bisa memisahkan kami darinya, kecuali kematian Insya Allah. Kami kembali bersumpah akan berjuang hingga hembusan nafas terakhir,” lanjutnya.
Abu Muhammad Al-Jaulani juga melayangkan pujian atas ketabahan rakyat Suriah dalam menghadapi lima tahun revolusi.
“Berbahagialah engkau wahai penduduk Syam! berbahagialah, Allah cerahkan kampung halamanmu dengan terbitnya kemilau fajar yang membawa generasi baru,” ungkapnya.
“Perang kalian adalah bukti, amalan kalian merupakan keunggulan, jihad kalian telah mengalahkan mereka (musuh), kesabaran kalian merupakan suatu kebanggaan,” tambahnya.
Selain itu, secara tidak langsung dalam surat terbuka itu, Al-Jaulani juga memuji aksi protes massa sipil yang menginginkan berlanjutnya revolusi Suriah.
“Maka bagi siapa yang berada diantara rasa sakit dan penderitaan, meskipun di tengah kezaliman dan penindasan, lalu keluar untuk mendapatkan kembali kemuliaan dan kejayaan itu,” lanjutnya.
Jabhah Nushrah merupakan faksi oposisi yang eksis semenjak awal revolusi. Tercatat sebagai cabang Al-Qaidah di Suriah dan mulai beraksi di akhir 2011 setelah hampir delapan bulan pasca dimulainya revolusi Suriah.
Sumber: Arabi21
Penulis: Syafi’i Iskandar