KALANGAN ANTI-ISLAM BEGITU INGIN
ERDOGAN JATUH OLEH KUDETA MILITER.
LANDASAN KEBENCIAN MEREKA PADA
ERDOGAN KARENA ISLAMISASI YANG DILAKUKAN ERDOGAN DI TURKI.
Tidak di sini, maupun di negara
barat. Mereka egitu sangat menginginkan Erdogan bisa dilengserkan karena
kebenciannya terhadap Islam.
Salah satunya adalah Ralph
Peters. Letkol pensiunan Angkatan Darat Amerika Serikat, seorang ANALIS
STRATEGIC paling dikenal di media AS karena penampilan (menjadi narsum rutin)
di Fox News, saluran berita TV ternama dan paling luas di AS.
Ralph, yang pensiun dengan tugas
terakhir di Kantor Wakil Kepala Staf Intelijen AS ini dengan jelas (seperti
dikutip akun twitter Fox News) menyatakan: "Jika kudeta di Turki berhasil,
kalangan Islamis akan kalah dan kita menang". (If the coup succeeds,
Islamists lose and we win).
Ralph tanpa malu juga menyatakan
para pengkudeta adalah pihak yang baik/pahlawannya (the good guys), sebaliknya
Erdogan dan pendukungnya adalah the bad guys nya.
Berikut wawancara FOX NEWS dengan
narsum RALPH PETERS saat awal-awal terjadinya kudeta militer di Turki, dimana
belum jelas berita kudeta berhasil atau gagal. (video ada di bagian bawah)
Presenter Fox News: Sekarang kita
bersama analis Ralph Peters. Ralph apa pendapat anda mengenai cerita ini
(kudeta militer di Turki), saat kita mendapat semakin banyak informasi?
Ralph Peters: Kita memang tak
bisa benar-benar tahu sampai besok pagi, saat semuanya lebih jelas. Kedua pihak
mencoba untuk menspin, tapi gambaran besarnya sangat jelas. Kudeta ini adalah
kesempatan terakhir Turki untuk menghindari menjadi sebuah rezim islamis yang
otoriter, sebuah kediktatoran islam terbuka.
Dan jangan salah, orang-orang
yang melakukan kudeta ini-lah orang baiknya (the good guys). Terdengar
paradoks, tapi orang-orang inilah yang berpihak pada demokrasi konstitusional.
Presiden Erdogan telah melucuti konstitusi yang sekuler, warisan sekuler dari
Ataturk, serta mengisi pengadilan, mengisi badan legislatif, mengisi aparat
keamanan dan militer dengan para islamis. Dia bukanlah teman (bagi) kita, dia
bukanlah teman (bagi) Turki, dan bila kudeta ini gagal, anda akan melihatnya
sebagai alasan dia untuk menghancurkan benteng-benteng terakhir sekulerisme.
Ini bukanlah seperti di banana republics dimana militer mencoba merebut
kekuasaan, mereka (militer) mencoba untuk menyelamatkan negara mereka. Dan
presiden kita, oh presiden kita, dengan mengatakan bahwa kita harus mendukung
pemerintahan yang dipilih secara demokratis dalam pemilu bebas, perlu diketahui
bahwa pemerintahan Erdogan tidaklah terpilih secara bebas dan demokratis
seperti yang kita ketahui, dia melarang partai politik oposisi, dia melarang politisi
oposisi, dia merekayasa pemilu agar menguntungkan dirinya. Jadi sekali lagi,
saya menganggap Obama keliru, dan kudeta ini, Tuhan berkati kudeta ini,
orang-orang ini (pihak pengkudeta) mencoba menyelamatkan negara mereka, negara
yang sangat saya kagumi, tapi untuk sekarang situasinya tidak terlihat bagus.
Presenter Fox News: Ralph, saya
telah berbicara pada beberapa analis dan mereka menyebut Erdogan mengendalikan
polisi, badan intelijen, dan ada pembersihan militer sekitar 3 tahun lalu, tapi
sejak saat itu, tapi sejak saat itu banyak didalam tubuh militer yang tidak
menyukainya, karena ia meninggalkan gaya memerintah rezim sekuler dan melompat
kearah model islam dan menjadi buta terhadap para teroris yang melewati Turki
menuju Suriah. Apakah ini (kudeta -red) adalah hasil (akibat) dari keputusannya
yang terlalu jauh memasukkan islam kedalam gaya pemerintahan, serta ini adalah
dorongan (serangan) balik yang mereka (militer) lakukan?
Ralph Peters: Tepat sekali. Dan
ia tak hanya memperbolehkan para teroris untuk bergabung dengan ISIS dan Jabhat
al-Nusra, tapi ia juga aktif mendukungnya, beberapa elemen radikal di Turki. Ia
tak terlalu menyukai ISIS karena mereka bukan kelompok radikalnya, tapi ia
terkait dengan Ikhwanul Muslimin. Dan inilah alasannya Obama salah mengira
Ikhwanul Muslimin sebagai kekuatan moderat di timur tengah, dan karenanya
menentang kudeta militer oleh Sisi di Mesir yang menjadi penyuplai pemerintahan
Ikhwanul Muslimin. IM bukanlah moderat, mereka fundamentalis, mereka tidak
seburuk ISIS tapi itu bukanlah berita baik. Ya, ini (kudeta) adalah reaksi atas
Erdogan yang melucuti warisan sekulerisme Mustafa Kemal Ataturk, yang merupakan
salah satu orang hebat dari abad ke-20 tapi bukan islamis. Ia (Ataturk)
meruntuhkan khilafah, ia menutup madrasah, ia berusaha keras mengubah Turki
menjadi negara modern, dan militer selalu menjadi penjaga konstitusi sekuler
ini.
Presenter Fox News: Ralph, saya
ingin menanyai anda tentang pernyataan presiden yang dirilis Gedung Putih yang
berbunyi: "mendukung pemerintahan Erdogan yang terpilih secara
demokratis". Apakah ini serupa dengan tahap awal reaksi Obama pada kudeta
(Muris) yang terjadi di Mesir, saat ada 'perlawanan (uprising) disana?
Ralph Peters: Ya, sepertinya
begitu. sekali lagi kita tak tahu siapa yang akan muncul sebagai pemenangnya
besok pagi atau siang nanti, tapi tak seharusnya kita (menjadi) sangat
terkejut, karena pihak-pihak yang mendalangi kudeta ini adalah phak-pihak yang
berada di sisi kita, mereka melawan para fundamentalis islam, para ekstrimis,
mereka mendukung demokrasi, mereka mendukung konstitusi yang sekuler. Ia
(Erdogan) hanya mendukung/mendekat pada kita saat itu menguntungkan misi
islamisasinya, jadi, oh Tuhan, ini sangat menyedihkan, karena Turki adalah
negara yang hebat dan mengagumkan dengan sejarah yang luar biasa, dan kita
menyaksikannya sedang dilucuti oleh seorang presiden fundamentalis islamis yang
otoriter, dan presiden kita mendukungnya.
[video]
***
Kita tahu, Obama menolak kudeta atas Presiden Mursi di Mesir hanyalah lips service. Kepura-puraan. Nyatanya, tanpa restu dan beking AS, As-Sisi tidak akan bisa melakukan kudeta.
Begitu juga dengan sikap Obama yang "seolah" menentang kudeta di Turki.
Mereka semua sangat cemas dan ketakutan dengan kebangkitan (kembali) Islam di Turki. Dulu Turki (Ottoman) pernah menguasai dunia. Dan dipimpin Erdogan, Turki melesat dengan pencapaian ekonomi, teknologi militer dan dukungan penuh pada Umat Islam yang tertindas dibelahan bumi manapun.
Turki - pemimpin dan rakytanya - semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, sang penguasa sebenarnya. [beritaislam24h.com / ppc]