ANKARA - Pernyataan dari seorang
perwira militer pro-kudeta yang ditangkap dan ditahan di provinsi Hatay di
sebelah selatan Turki mengungkapkan sebuah rencana mengerikan untuk menduduki
Turki pasca percobaan kudeta dari sekelompok prajurit FETO/PDY yang digagalkan
oleh keinginan kuat dari bangsa dan aparat keamanan Turki.
Sebagai bagian dari rencana yang dibuat dalam
pertemuan di Pangkalan Udara Incirlik di Turki, sekitar seribu agen rahasia
dari Mukhabarat Suriah akan menyelusup masuk ke Turki dengan bantuan, bersama
dengan teroris bersenjata.
Target pertama
milisi adalah Iskenderun, yang akan
diikuti dengan berbagai provinsi Turki lainnya, khususnya Istanbul dan Ankara,
menurut prajurit FETO yang ditahan.
Organisasi teroris FETO/PDY yang dikepalai oleh
Fetullah Gulen akan mengendalikan wilayah Turki di Eropa, sementara
kekuatan-kekuatan pendudukan akan mencoba mengendalikan bagian lain dari Negara
ini.
Seorang perwakilan Iran menghadiri pertemuan
dimana keputusan kudeta ini dibuat, menurut perwira militer yang tertangkap itu.
Pada 15 Juli, elemen-elemen pengkhianat militer
mencoba untuk menggulingkan pemerintahan Turki yang terpilih secara demokratis
secara paksa, yang memicu berbagai insiden kekerasan, menewaskan 246 orang.
Tetapi, percobaan kudeta ini digagalkan saat
rakyat Turki bersama dengan aparat keamanan berjuang melawan percobaan kudeta,
di banyak titik, khususnya di Istanbul dan Ankara.
OKI
memperkenalkan rancangan resolusi untuk memasukkan Feto sebagai kelompok
teroris
July 28,
2016
Sebuah rancangan resolusi yang akan memasukkan Organisasi
Teror Gülenist (Feto) ke dalam daftar kelompok teroris, diperkenalkan pada
pertemuan para menteri luar negeri negara anggota Organisasi Kerjasama Islam
(OKI) pada hari Rabu.
Draft
tersebut diperkenalkan pada pertemuan persiapan yang dimulai Selasa di Jeddah,
Arab Saudi dan disetujui oleh semua perwakilan anggota-negara OKI kecuali
Mesir, menurut kantor berita resmi OKI.
Perwakilan
Mesir menyatakan keberatan Kairo dengan mengutip “alasan hukum.”
“Kami
selalu mendukung resolusi yang diambil secara bulat oleh OKI,” perwakilan
Mesir mengatakan, kantor berita melaporkan tanpa memberikan nama perwakilan
itu.
“Tapi
untuk rancangan resolusi saat ini [tentang Feto], kami harus terlebih dahulu
berkonsultasi dengan Kairo untuk membahas prosedur hukum yang terlibat,”
tambahnya.
Setidaknya
246 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, terbunuh dalam
kudeta yang gagal, dan lebih dari 2.100 lainnya terluka dalam aksi
protes melawan kudeta.
Fetullah
Gulen dan Organisasi Teror Gülenist (Feto), yang berbasis di AS, disebut sudah
sejak lama telah berada di balik usaha untuk menggulingkan negara
melalui infiltrasi ke lembaga Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan,
membentuk apa yang dikenal sebagai paralel negara.
Daily Sabah
Pengawal Revolusi: Kami
Bertempur di Suriah
untuk Lindungi Iran
Komandan Perlindungan di Pengawal Revolusi Iran
Brigadir Gharji Zadeh mengatakan bahwa apa yang ia sebut sebagai para pembela
kuil agama pergi ke Suriah bukan untuk membela Presiden Suriah Basyar Assad,
melainkan untuk mempertahankan keberadaan Iran.
“(Iran) tidak harus menunggu kedatangan musuh ke
perbatasan negaranya, tetapi harus dikejar di mana mereka berada,” katanya
seperti dikutip Al-Jazeera (23/7).
Ia mencatat bahwa Garda Revolusi telah membuat perubahan
yang signifikan dalam jajaran tentara Assad. Ia menunjukkan bahwa tentara
sekuler Suriah sebelumnya melarang shalat di kamp-kamp dan tidak menembakkan
peluru apapun terhadap Israel, katanya.
Perlu dicatat bahwa Iran telah mengalami kerugian besar
dalam kepemimpinan militer untuk bertempur bersama rezim Suriah melawan
oposisi. Perkiraan menunjukkan, korban mati di pihak mereka hampir mencapai
tiga ratus orang di Suriah sejak Oktober tahun lalu.
Iran menyiarkan kematian militernya di media lokal hampir
setiap hari, baik dari anggota angkatan bersenjata, Garda Revolusi dan
mobilisasi rakyat (Basij) di berbagai bagian Suriah. Kehadiran petempur Iran di
Suriah telah dikonfirmasi oleh Oposisi bersenjata Suriah.
Pada awal Mei lalu, kantor berita Iran melaporkan bahwa
parlemen mengesahkan undang-undang yang memungkinkan pemerintah untuk
memberikan kewarganegaraan kepada keluarga orang asing yang mau bertempur
“untuk kepentingan negara”. Yang berarti bahwa kemungkinan berlakunya hukum ini
pada pertarungan mendukung Iran di Suriah dan Irak.
Reporter: Salem