Tuesday, January 17, 2017

Ternyata Aleppo Belum Jatuh Ke Tangan Basyar Asad.

syrian-map

Agus Hasan Bashori
27 Desember 2016
Media dunia gegap gempita memberitakan bahwa kota Aleppo telah jatuh ke tangan Basyar Asad dan sekutu-sekutunya, dan dikesankan bahwa Propinsi Aleppo telah jatuh ke tangan Rezim. Fakta yang sebenarnya, Wilayah (Propinsi) Aleppo baik kota maupun pedesaannya masih eksis dan berada di luar control Rezim Basyar Asad ; pejuang suria, Kurdi dan Daisy (ISIS). Yang jatuh ke tangan Basyar asad hanyalah 15 % dari keseluruhan wilayah Aleppo (dan 17 % dari  keseluruhan Suria) Oleh karena itu berita ini perlu diluruskan.
Berikut ini adalah peta keseluruhan propinsi Aleppo, dan yang baru jatuh ke tangan Rezim hanyalah kota Aleppo yang ada di tengah lingkaran merah:
Silakan Simak video berikut:


Perjuangan Suriah Belum Berakhir

Demonstrasi warga Suriah. [foto: sacbee.com]

Minggu, 15/01/2017
Hingar bingar pergantian tahun yang dirayakan oleh kebanyakan orang tak berarti apapun bagi umat muslim. Tahun yang baru ini tetap terasa pilu dirasakan menginggat kondisi saudara muslim seiman kita masih berada dalam penindasan keji rezim yang tak bertanggungjawab, itulah nasib saudara kita di Suriah. Sebagaimana yang kita ketahui kota Halab atau Aleppo, dengan penduduk seperempat juta orang telah digempur habis-habisan oleh Rusia dan rezim keji Bashar Assad. Mereka menyerang kota Aleppo dengan bom-bom barrel dan cluster yang dapat meledak dan membakar wilayah luas sehingga kota nyaris hangus. Diberitakan bahwa lebih dari 500 ribu rakyat menjadi korban, terdiri dari penduduk sipil dan para mujahid yang senantiasa membela kehormatan muslim Suriah. Lebih dari itu, serangan Rusia pun telah menghancurkan sekolah-sekolah bahkan rumah sakit-rumah sakit. Para pasien yang seharusnya mendapatkan perawatan justru malah menjadi korban. Diperkirakan hanya tersisa 35 dokter di Aleppo Timur, satu orang dokter untuk setiap 7.143 orang dengan asumsi jumlah penduduk 250.000 orang.

Akibat serangan Rusia pun semakin terasa perih bagi rakyat Suriah. Mereka kesulitan mendapatkan makanan, tempat tinggal, obat-obatan bahkan mereka harus rela menerima anggota keluarga mereka kembali tanpa bernyawa. Anak-anak tak berdosa disiksa, kaum wanita diperkosa serta para mujahid disiksa dengan keji. Melihat kejiadian ini semua apa yang dilakukan oleh para penguasa muslim? Meraka hanya bisa duduk terdiam tanpa melakukan pembelaan. Dimana pemimpin Indonesia yang mayoritas warganya muslim? Sama, pemimpin kita pun tidak dapat bergerak melakukan perlawanan terhadap Rusia dan Bashar. Negara-negara yang mengaku pembela kedamaian dunia pun hanya bisa melakukan kecaman dan kecaman saja. Bantuan logistik yang selama ini mereka upayakan pun sulit untuk diterima oleh rakyat Suriah. Artinya kecaman dan bantuan logistik saja tidak akan menyelesaikan permasalah derita rakyat Suriah.

Solusi apa yang bisa menyelesaikan permasalah Suriah? Sebelum kita membahas solusi dari permasalahan ini, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa penyebab dari permasalahan Suriah yang tak kunjung berakhir. Diawali dengan munculnya peristiwa Arab Spring dimana negeri-negeri muslim yang dipimpin oleh penguasa diktator meminta keadilan agar rezim penguasa diturunkan. Namun setelah rezim penguasa turun dan digantikan dengan pemerintahan yang baru tetep saja rakyat tidak merasakan perubahan yang signifikan, kemiskinan, pengangguran, eksploitasi SDA tetap terjadi karena penguasa yang terpilih merupakan antek-antek kafir penjajah. Hal ini berbeda dengan Suriah, rakyat menuntut agar rezim Bashar turun, namun yang mereka tuntut bukan hanya pergantian rezim, mereka pun menuntut agar dilakukan pergantian sistem pemerintahan dengan sistem Islam. Mereka mengingginkan kembali ditegakkannya Khilafah Islam sebagai institusi Negara yang akan melindungi seluruh umat muslim. Inilah yang menjadi penyebab mengapa Suriah masih bergejolak hingga sekarang.

Juru bicara Hizbut-tahrir Suriah menyatakan bahwa 90% rakyat Suriah mengingginkan diterapkan syariah Islam dan ditegakkan kembali khilafah Islam. Mereka meyakini bahwa penyebab dari penderitaan umat muslim seluruh dunia adalah tidak diterapkannya syariah Islam secara menyeluruh dan telah dihilangkannya khilafah sebagai pelindung umat. Olehkarenanya rakyat Suriah menolak segala macam perundingan yang dibekingi oleh Amerika karena sudah dapat dipastikan perundingan tersebut tidak akan membuat perubahan yang berarti. Amerika benar-benar merasa ketakutan dengan perjuangan rakyat Suriah yang menuntut diterapkan kembali syariah dan khilafah apalagi berbagai perundingan yang ditawarkan mereka ditolak oleh rakyat Suriah. Inilah alasannya mengapa mereka menggunakan berbagai cara untuk menghadang perjuangan berdirinya kembali Khilafah Islam. Dengan berdirinya Khilafah maka tamatlah hegemoni Amerika dan sekutu untuk mengeruk sumber daya alam negeri muslim, disamping itu api jihad akan dikobarkan pada umat muslim sehingga penganiyaan yang terjadi pada umat muslim akan diberantas. Dengan khilafah inilah kehormatan, harta, jiwa dan keamanan umat muslim akan terjaga.

Maka dari itu solusi yang solutif untuk memecahkan permasalah Suriah adalah dengan ditegakkannya kembali Khilafah Islam. Bukan hanya permasalah Suriah yang akan diselesaikan namun permasalah saudara-saudara kita di Palestina, Rohingnya, Uigur dan wlayah-wilayah lain akan dapat terselesaikan. Lihatlah bagaimana kegagalan upaya Amerika untuk menguasai Suriah, saat ini melalui Rusia, Amerika tetap berupaya melakukan intimidasi pada rakyat Suriah namun gagal pula. Rakyat Suriah tetep dengan pendiriannya yaitu tidak akan menyerah walaupun berbagai pihak telah memojokakkan mereka dengan berbagai macam fitnah dan rayuan untuk menyetujui berbagai perundingan yang mereka tawarkan karena hakikat dari perundingan tersebut adalah rakyat Suriah dipaksa menyerah secara halus dan akhirnya Suriah akan kembali dikuasai oleh Amerika melalui antek-anteknya di pemerintahan.

Perjuangan rakyat Suriah belum berakhir justru ini adalah awal dari perjuangan mereka untuk meneggakkan kalimat Allah Swt di muka bumi. Lihatlah betapa Negara-negara kafir sedang membentuk berbagai makar untuk mengahancurkan perjuangan rakyat Suriah namun yakinlah semuanya akan mendapatkan kegagaln karena makar Allah Swt lebih kuat. Rakyat Suriah yang jumlahnya sedikit namun bisa tetap bertahan dengan berbagai macam gempuran hebat rezim Bashar dengan dukungan Negara kafir.

Seberapa besar dana yang harus dikeluarkan untuk melakukan penyerangan terhadap Suriah dan seberapa canggih teknologi peperangan yang mereka gunakan untuk menyerang Suriah tetap saja kegagalan yang mereka terima.

Saat ini Amerika sudah mengalami kebangkrutan atas peperangan yang dilakukan, bahkan banyak tentara mereka yang mengalami gangguan kejiwaan akibat pembunuhan yang mereka lakukan terhadap kaum muslim. Dahulu kejahatan brutal pun pernah dilakukan oleh kaum salibis dan Moghul Tartar di Irak dan Syam, namun kegagaln yang mereka dapatkan. Umat islam kembali bangkit hingga dapat membebaskan kota Heraklius dan kota itu pun menjadi kota Islam (Istanbul). Dengan Izin Allah Swt, Suriah pun akan kembali bangkit dengan perjuangan mereka untuk ditegakkan kembali Khilafah Islam.  Wallahu’alam.
Lies Nur Azizah