Tuesday, June 12, 2018

Kementerian Luar Negeri Palestina Mengutuk Kehadiran Delegasi NU Di Israel. Fatah : Kunjungan PBNU Ke Israel Adalah Sebuah Kejahatan. Hamas : Kunjungan PBNU Ke Israel Merupakan Penghinaan Terhadap Bangsa Palestina Dan Indonesia. PM Netanyahu Puji Kehadiran Yahya Cholil Staquf Di Israel


Fatah : Kunjungan PBNU ke Israel adalah Sebuah Kejahatan

Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, Fatah mengutuk keras kunjungan Katib Am PBNU, Yahya Cholil Staquf ke Israel.
Fatah mengatakan bahwa keikutsertaan delegasi PBNU dalam Forum Global Komite Yahudi Amerika (American Jewish Committee) yang diselenggarakan pada 10-13 Juni 2018 di Israel merupakan kejahatan terhadap Palestina dan Dunia Islam.
“PBNU telah berdiri bersama penjajah Israel melawan orang-orang Palestina,” bunyi pernyataan Fatah, seperti dikutip dari Kantor Berita Palestina, Al Wafa, Selasa, (12/6/2018).
Juru bicara gerakan Fatah, Osama al-Qawasmi mengatakan bahwa partisipasi Yahya Staquf, Katib Am PBNU dalam forum tersebut merupakan pengkhianatan terhadap agama, Al-Aqsa, Orang-orang Palestina, negara-negara Arab dan dunia Islam.
Qawasmi menyerukan kepada Pemerintah Indonesia dan pihak berwenang untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang telah menjual diri mereka kepada setan dan ingin menjadi alat di tangan Zionis Israel. (DH/MTD)
Simak video berikut sesi dialog bersama AJC dan Yahya Cholil Staquf :
Sumber : Al Wafa | Redaktur : Hermanto Deli
Hamas : Kunjungan PBNU ke Israel Merupakan Penghinaan Terhadap Bangsa Palestina dan Indonesia

Gerakan Perjuangan Palestina, Hamas mengutuk keras kunjungan delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Katib Am PBNU, Yahya Cholil Staquf ke Israel.
Dalam pernyataan resminya, Hamas mengutuk tindakan tercela ini padahal Indonesia selama ini diketahui mendukung perjuangan Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
“Kami menghargai sikap bersejarah pemerintah Indonesia yang selalu mendukung hak-hak bangsa Palestina dan perjuangannya untuk kebebasan dan kemerdekaan,” bunyi pernyataan Hamas disitus resminya, Senin, (12/6/2018).
“Sedangkan kunjungan PBNU ini merupakan sebuah penghinaan tidak hanya bagi rakyat Palestina dan pengorbanan mereka, tetapi juga bagi rakyat Indonesia dan sejarah panjang mereka dalam mendukung perjuangan Palestina,” ungkap Hamas.
Hamas menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan dukungan yang besar terhadap Israel dan pembenaran atas segala bentuk kejahatan terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci mereka. (DH/MD)
Sumber : Hamas.ps  | Redaktur : Hermanto Deli
PM Netanyahu Puji Kehadiran Yahya Cholil Staquf di Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji kehadiran Khatib Am PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf dalam Forum Global Komite Yahudi Amerika (American Jewish Committee) yang diselenggarakan pada 10-13 Juni 2018 di Israel.
Dalam sambutannya, Netanyahu mengatakan bahwa Israel adalah rumah bagi semua orang Yahudi. “Setiap orang Yahudi dimana saja berada harus merasa seperti di rumahnya ketika berada di Israel,” ungkap Netanyahu, seperti dikutip dari media Israel, Haaretz, Senin, (12/6/2018).
“Ini adalah tujuan kami, ini adalah kebijakan kami. Kesatuan orang-orang kami melampaui batas politik, bahkan jika mereka tidak selalu dapat menerima kondisi politik sehari-hari,” tambah Netanyahu.
Netanyahu kemudian mengungkapkan kepada hadirin bahwa alasan Israel dan Palestina gagal mencapai kesepakatan damai hingga hari ini hanya karena Palestina menolak mengakui negara Yahudi itu.
“Dan itulah masalahnya. Jika Palestina benar-benar tertarik pada perdamaian dan mengakui negara Israel, demi Tuhan, kedamaian akan meliputi kita untuk selamanya,” ungkap Netanyahu.
KH Yahya Cholil Staquf, Katib Am PBNU turut berbicara dalam Forum tersebut. Para pemimpin AJC menggambarkan partisipasinya dalam acara tersebut sebagai bersejarah, mengingat Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik. (DH/MTD)
Simak video berikut sesi dialog bersama AJC dan Yahya Cholil Staquf :
Sumber : Haaretz | Redaktur : Hermanto Deli
PERNYATAAN RESMI: Kementerian Luar Negeri Palestina Mengutuk Kehadiran Delegasi NU di Israel

By Admin  Selasa, 12 Juni 2018
The Ministry of Foreign Affairs and Expatriates of the State of Palestine condemns the participation of a delegation of Indonesian religious scholars from “NahdlatulUlama“Organization , at the” AJC Global Forum” in Jerusalem
The Ministry of Foreign Affairs and Expatriates of the State of Palestine condemns the participation of a delegation of Indonesian religious scholars from “NahdlatulUlama“Organization headed by Mr.YahyaStaquf, General Secretary of “Nahdlatul Ulama” Supreme Council, at the” AJC Global Forum” in Jerusalem during the 10th-13thof  June 2018, in addition to the participation in a celebration in honor of his visit to Jerusalem, where it will be  held  in  Jerusalem Citadel, at the old city of occupied Jerusalem,  at midnight of the 14th of June 2018, in a flagrant violation of International law and United Nations’ relevant resolutions.

The participation in these events is a blow to the State of Palestine and Jerusalem, and to the Republic of Indonesia, the largest Islamic country in the world, which hosted the 5th  Extraordinary OIC Summit on Palestine & Al-Quds Al-Sharif in 2016, and the International Conference on the question of Jerusalem in 2015, and which has always defended Jerusalem and the issues of Palestine.  The delegation’s participation also contradicts with the positions of the Indonesian government and the friendly people of Indonesia, who have always expressed their rejection of the occupation and its policies, connecting any development or change in the relationship with ending  the Israeli occupation of all the Palestinian and Arab Territories, and the establishment of the State of Palestine with its capital Alquds Alsharif, in accordance with the Arab Peace Initiative and the relevant resolutions of International legitimacy. The Palestinian side also considers the participation of Mr. Yahya Staquf as  “ personal “,   and it will not affect the Palestinian-Indonesian bilateral relations, and the position of Palestine and its people who appreciate and respect the Republic of Indonesia and the friendly people of Indonesia.

The Palestinian side considers these events as part of misleading Israeli campaigns aimed at appearing with a civilized and cultural face which calls for peace, convergence and interfaith dialogue, at a time Israel has persisted for decades with its violations and crimes against the Arab Palestinian people of Muslims and Christians, and its sanctities in Jerusalem and the rest of Palestine. Not to mention the insistence of Israel, the occupying power, on its conditions of being recognized as a Jewish State, which reflects the racist and colonialist policies adopted by it, and which completely contradict with the subjects of these events.
Our region has always been a beacon of intellect and civilization, and it hasn’t faced any form of sectarian and religious violence until the Palestinian people became under occupation. Mr. Staquf should have visited Jerusalem under the flag of the State of Palestine, and in coordination  with the Palestinian side and its Islamic and Christian spiritual institutions, instead of allowing Israel to pass on its normalization projects under religious and cultural subjects, and accepting to be as a normalization tool by the Israeli occupation of the Islamic and Christian sanctities.
http://www.mofa.pna.ps/en/2018/06/12/the-ministry-of-foreign-affairs-and-expatriates-of-the-state-of-palestine-condemns-the-participation-of-a-delegation-of-indonesian-religious-scholars-from-nahdlatululamaorganization/