Seringkali Arab
Saudi disifati dengan hal-hal buruk seperti antek zionis, antek Amerika bahkan
ada yang memvonisnya dengan pemerintahan kafir. Sedangkan Iran dipuji dengan
negara Islam, anti Amerika, Anti Israel, pembela Palestina, pembela umat Islam
dan segala jenis pujian lainnya.
Bagaimana fakta
sebenarnya dan apa perbedaan dari kedua negara ini?. Ditimbang dengan ajaran
Islam, berikut beberapa poin perbedaan kedua negara ini, seperti di share dari
group WA Madrasah Salafiyyah:
1]. Arab Saudi
konstitusi hukumnya mengacu pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman
Salafusshalih. Sedangkan Republik Iran mengadopsi dari thaghut Demokratisme.
2]. Arab Saudi menentang sistem kufur Demokrasi ketika dipaksakan oleh Amerika.
Sedangkan Iran berdamai dengan Demokrasi.
3]. Arab Saudi
mengharamkan orang-orang kafir menjabat dalam pemerintahannya. Sedangkan Iran
melibatkan Yahuudi dalam parlemen dan orang-orang kafir lainnya.
4]. Arab Saudi
melarang pembangunan ibadah orang-orang kafir. Sedangkan di Iran Sinagog
Yahuudi ada dimana-mana, bahkan masjid-masjid umat Islam (sebagai basis
Ahlussunnah) dihancurkan.
5]. Arab Saudi
mewajibkan rakyatnya shalat lima waktu berjamaah di masjid (bagi pria)
sebagaimana yang ditetapkan oleh syariah. Sedangkan di Iran shalat jum’at saja
hukumnya tidak wajib.
6]. Arab Saudi
mengharamkan kawin mut’ah (kawin kontrak). Sedangkan di Iran para wanitanya
banyak yang rela dimut’ah oleh imam-imam mereka.
7]. Arab Saudi
menghancurkan patung-patung dan tempat-tempat yang dikeramatkan. Sedangkan di
Iran kuburan-kuburan dan tempat-tempat yang dikeramatkan dipelihara demi
melestarikan kearifan budaya lokal.
8]. Ketika
pemerintah Suriah membantai rakyatnya yang notabene Ahlussunnah, maka mufti
Arab Saudi Syaikh Abdul ‘Aziiz alu Syaikh memfatwakan wajib menolong mereka dan
mendukung milisi pembebasan Suriah dengan doa dan harta. Sedangkan Iran berlaku
sebaliknya, mendukung rezim thaghut Basyar Assad dan memutarbalikkan fakta.
9]. Ketika para
Ulama di Arab Saudi memfatwakan jihad di Dammaj Yaman melawan separatis Syi’ah
Al-Hutsi hingga mereka gagal mengepung dan menembus pertahanan Ahlussunnah
lebih dari 3 bulan. Maka separatis Syi’ah yang didukung Iran bermain mata
dengan Amerika untuk menyerang Dammaj lewat jalur udara. Akibatnya terjadilah
evakuasi Ahlussunnah dari Dammaaj atas “paksaan” pemerintahnya.
Dan masih banyak
lagi perbedaan mendasar antara Iran dan Arab Saudi yang tidak bisa disinggung
di sini. Semoga 9 poin di atas dapat membuka “mata batin” para pembaca,
sehingga mampu membedakan siapa kawan dan siapa lawan.
Red: Budi Marta
Saudin