Saturday, March 7, 2015

Untuk Para Provokator/Hasader/Herder Syi’ah dan Ulama2 “SU’/Namimah” yang ingin membenturkan NU dengan Salafi “Wahhabi”, perhatikan tulisan dibawah ini !!

Hanya orang2 yang terindikasi syi’ah [taqiyah/bunglon] dan ulama-ulama “su’/namimah” yang berusaha gencar mengadu-domba/memprovokasi NU-Salafi “Wahhabi”. Gencar mendiskreditkan/hasad terhadap  Salafi “ Wahabi” serta berusaha mati-matian menjadikan Salafi “Wahhabi” public enemy [Protokol Zionisme No 7 bahwa kaum Zionis/syi’ah/ulama “su’/namimah” akan berupaya untuk menciptakan konflik dan kekacauan di seluruh dunia dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan]

Jangan mau di adu domba, NU-Salafi “Wahhabi” semua adalah Sunni ( AhluSunnah Waljama'ah ), Kitabnya sama, Qur'annya sama, Hadistnya sama,Ulamanya rujukannya sama, hanya pemasalahan furu'iyah saja yang berbeda, bukan masalah aqidah...sementara syi'ah pasti senang kalau Islam terpecah sehingga memudahkan mereka untuk mengkudeta/merealisir rencana jahatnya.
Baru-baru ini video seorang warga NU menghujat habis-habisan Wahabi begitu populer. Maka hubungan di masyarakat mulai terganggu, seperti air dengan minyak. Namun alhamdulillah, hal ini akhirnya dapat diredakan dengan (tulisan) titik temu “Wahabi”-Nu, seperti yang dikemukan Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Ali Mustafa Yaqub pada Republika, Jum’at (13/2/2015). Jazakallah Khairan
Selama ini masyarakat diracuni oleh pertentangan antara Salafi “wahabi”  dan NU. Pertentangan itu terasa begitu deras bukan di puncaknya, justru di akar rumputnya. Masyarakat NU dibuat benci terhadap Salafi “wahabi”. Demikian sebaliknya orang Salafi “wahabi” dibuat alergi terhadap NU. Pertentangan ini terjadi bukan karena masing-masing tahu tentang ajaran yang dianut, tapi karena setengah tahu. Salafi “wahhabi”  yang alergi NU setengah tahu ajarannya. Demikian juga NU yang benci wahabi Salafi “wahhabi” setengah tahu ajarannya. Jangan tanya kepada mereka sejauh mana mengetahui ajaran kelompok yg dibenci.
Kesalahan informasi yang diperoleh, ditambah bumbu antipati membuat masalah semakin rumit. Terlebih faktor eksternal yang tidak terdeteksi. Dalam protokol zeonisme no 7 bahwa kaum zeonisme (juga syi’ah) akan berupaya menciptakan konflik dan kekacauan dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan. Umat islam
Salafi “wahhabi”
 dan NU terjepit dalam perang tanpa musuh. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mengharuskan Salafi “wahhabi”  dan NU bermusuhan. Banyak kesamaan yang dimiliki oleh kedua kelompok. Memang ada perbedaan antara NU dan Salafi “wahabi” tapi itu biasa. Jangankan antar dua golongan adik dan kakak saja bisa berbeda.
Jadi tidak ada alasan saling benci antara NU dan
Salafi “wahabi”
. Polemik yang tercipta pastilah diciptakan oleh yang suka perpecahan. Tipe yahudi dlm al-Qur'an sudah dinyatakan tidak akan pernah rela dengan umat islam.
Memang ada perbedaan antara 
Salafi “wahabi”  dan NU atau antara Imam Ibnu Taymiyyah dan Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Namun, perbedaan itu sifatnya tidak prinsip dan hal itu sudah terjadi sebelum lahirnya Wahabi dan NU. Dalam praktiknya, baik Salafi “wahabi”  maupun NU, tidak pernah mempermasalahkan keduanya. Banyak anak NU yang belajar di Saudi yang notabenenya adalah  Salafi “wahabi”. Salafi “wahabi” dan NU adalah dua keluarga besar dari umat Islam di dunia yang harus saling mendukung. Karenanya, membenturkan antara keduanya sama saja kita menjadi relawan gratis Zionis untuk melaksanakan agenda Zionisme, seperti tertulis dalam Protokol Zionisme di atas.
Itulah persamaan antara Salafi “wahabi”  dan NU [ lihat paparan dibawah ], mengapa kedua kelompok ini selalu dibenturkan?”
Wallahu al-muwaffiq.

Syiah Bukan dari Islam, 
Ini Buktinya!!!

Dikalangan kita Banyak yang mengatakan bahwa Syiah itu bagian dari Islam ternyata SALAH.
Syiah bukan Islam, Syiah Punya agama/sekte tersendri.
Berikut ini adalah perbedaan yang sangat menonjol antara Agama Islam [ NU-Salafi “Wahhabi” ] dengan agama/sekte syi’ah, yang dengannya mudah-mudahan kaum muslimin dapat mengetahui hakekat sebenarnya ajaran agama syi’ah [afwan, penamaan Wahhabi sebenarnya tidak tepat, sebab salah satu sifat Allah, kami tambahkan Salafi, red.lamurkha] :

NU-Salafi “Wahhabi” : Pembawa Agama Islam Ahlusunnah adalah Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Sekte Syi’ah : Pembawa Agama Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari. [Majmu' Fatawa, 4/435]
NU-Salafi “Wahhabi” : Rukun Islam menurut Agama Islam/ Ahlusunnah [ bersumber dari Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam diambil dari Al-Qur’an ]:
1. Dua Syahadat 2. Sholat 3. Puasa 4. Zakat 5. Haji
Sekte Syi’ah, Rukun Agamanya [ bersumber dari karangan ulamanya] :
1. Sholat 2. Puasa. 3. Zakat 4. Khums 5. Haji 6. Jihad 7. Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar 8. Tawalla 9. Tuhurra 10. Amal Shaleh [Lihat Al Kafi Fil Ushul 2/18]
NU-Salafi “wahabi” : Rukun Iman menurut Agama Islam [Ahlusunnah ada 6 perkara [ bersumber dari Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam diambil dari Al-Qur’an ], yaitu
1. Iman Kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab-KitabNya
4. Iman Kepada Para RasulNya
5. Iman Kepada hari Akhir
6. Iman Kepada Qadha Qadar.
Sekte Syi’ah : Rukun Iman 5 Perkara [ bersumber dari karangan ulamanya], yaitu:
1. Tauhid
2. ‘Adalah
3. Nubuwah
4. Imamah
5. Al-Ma’ad
NU-Salafi “wahabi” :  Kitab suci umat Islam Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat  yang masyhur).
Sekte Syi’ah : Kitab suci kaum Syi’ah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat (lebih banyak  tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum Muslimin).[Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Al Kulaini  2/634]
NU-Salafi “wahabi: kitab rujukan/Haditsnya
Shohih Bukhari, dikarang oleh Imam Bukhari dan     beliau wafat pada tahun 256 H
Shohih Muslim, dikarang oleh Imam Muslim dan beliau wafat pada tahun 261 H
Sunan Abi Dawud, dikarang oleh Imam Abu Dawud dan beliau wafat pada tahun275 H
Sunan At Tirmidzi, dikarang oleh Imam Tirmidzi dan beliau wafat pada tahun 279H
Sunan An Nasa’i, dikarang oleh Imam Nasa’i dan beliau wafat pada tahun 303 H
Sunan Ibni Majah, dikarang oleh Imam Ibnu Majah dan beliau wafat pada tahun273 H
Muwattho’, dikarang oleh Imam Malik dan beliau wafat pada tahun 179 H
Musnad Imam Syafi’i, dan beliau wafat pada tahun 204 H
Musnad Imam Ahmad, dikarang oleh Imam Ahmad dan beliau wafat pada tahun241 H
Sekte syi’ah :
a. al Kafi karya Tsiqatul Islam Muhammad bin Ya'qub Kulaini (329 H).
b. Man La Yahdhuruhu al Faqih karya Muhammad bin Ali bin Babuyah (Syaikh Shaduq)  (381 H).
c. Tahzib al Ahkam karya Syaikh al Thaifah Muhammad bin Hasan Thusi (460 H).
d. Al Istibshar Fi'ma'khtalaf min al Akhbar karya Syaikh Thusi.
e. Al Wasail dikarang oleh Al Amili wafat tahun 1104 H
f.  Bihar Al Anwar dikarang oleh Al Majlisi wafat       
    tahun 1111 H
g. Mustadrak Al Wasail dikarang oleh An Nuri At   
    Thobarsi wafat pada tahun 1320 H
NU-Salafi “wahabi”, Adzan menurut Agama Islam:
(Allōhu akbar) 2 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
(Hayya ‘alal falāh) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 1 kali
Lihat Video Adzan Agama Islam 
https://www.youtube.com/watch? 
v=P8Bay9zLHak&feature=youtu.be
Sekte Syi’ah, Adzan menurut sekte Syi’ah :
Adzan Ala Agama Syi’ah:
(Allōhu akbar) 2 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali
(Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 2 kali
Lihat Video Adzan Agama Syiah
https://www.youtube.com/watch?v=krHFI0kEh- k&feature=youtu.be
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa sholat diwajibkan pada 5 waktu.
Sekte Syi’ah meyakini bahwa sholat diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu'ah:9]
sekte Syi’ah meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya tidak wajib.
NU-Salafi “wahabi” :  Islam menghormati seluruh sahabat Rasulullah dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari Radhiallohu ‘Anhum oleh Allah. [QS At Taubah:100]
Sekte  Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat Rasulullah telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), salman Al Farisi, Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari. [Ar Raudhoh Minal Kafi Karya Al Kulaini 8/245-246]
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini setelah Rasulullah, kemudian setelahnya Umar bin Al Khatthab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib.
Sekte  Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, adapun  Abu Bakar dan Umar bin Al Khatthab adalah dua berhala quraisy yang terlaknat. [Ajma'ul Fadha'ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling berhak menjadi  khalifah sepeninggal Rasulullah.
Sekte Syi’ah meyakini bahwa orang yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib.
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama yang sah.
Sekte Syi’ah memposisikan Abu Bakar sebagai perampas kekhalifahan dari ‘Ali bin Abi Thalib
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa Mu’awiyah bin Abi Sufyan, ‘Amr bin Al ‘Ash, Abu  Sufyan termasuk sahabat Rasulullah 
Sekte Syi’ah meyakini bahwa mereka pengkhianat dan telah kafir (Murtad) dari Islam.
NU-Salafi “wahabi” : Tata shalat agama Islam Lihat Videonyahttps://www.youtube.com/user/pdkbr3/videos
Sekte Syi’ah,Tata shalat agamnya Lihat Videonya
http://videosyiah.com/_encode_nonverblaster/..
NU-Salafi “wahabi” : dalam beragama, baik salafi “Wahhabi” maupun NU, menganut satu mazhab dari mazhab fikih yang empat.Salafi “wahhabi” bermazhab Hanbali [ juga merujuk dalil  yang sharih/jelas) dari 3 mazhab lainnya] dan NU bermazhab salah satu dari  mazhab  empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i,  dan Hanbali. Imam hanbali adalah murid terbaik imam syafii.
NU-Salafi “wahabi” : kitab yang menjadi rujukan paham NU-Salafi “wahabi” lebih kurang 90 persen ajaran Nahdlatul Ulama itu sama dengan ajaran  Salafi“wahabi”.
NU-Salafi “wahabi” : Di antara titik-titik temu antara ajaran Salafi “wahabi” dan NU yang jumlahnya puluhan, bahkan ratusan yang merupakan sumber syariat Islam, baik menurut Salafi “wahabi” maupun NU, adalah Alquran, hadis, ijma, dan qiyas.
NU-Salafi “wahabi” : Hadis yang dipakai oleh keduanya adalah hadis yang sahih kendati hadis itu hadis ahad, bukan mutawatir. Karenanya, baik Salafi “wahabi”  maupun NU, memercayai adanya siksa kubur, syafaat Nabi pada hari kiamat nanti, dan lain sebagainya karena hal itu terdapat dalam hadis-hadis sahih.
NU-Salafi “wahabi” : kitab hadist NU yg paling banyak dari Bukhari -Muslim sama dengan  Salafi “wahabi”  yang paling banyak juga dari Bukhari- Muslim.
NU-Salafi “wahabi” : orang NU setiap waktu pergi ke Makkah dan Madinah. Mereka sholat jamaah Dengan imam Salafi “wahabi”. Mereka tidak Qunut saat sholat shubuh.  Apakah orang nu mengulang sholat subuh? Tidak, jadi tidak bermasalah.


Bersumber dari
dan sumber-sumber lain, di tambahkan/di edit oleh lamurkha.