Hanya orang2 yang terindikasi syi’ah [taqiyah/bunglon] dan ulama-ulama
“su’/namimah” yang berusaha gencar mengadu-domba/memprovokasi NU-Salafi
“Wahhabi”. Gencar mendiskreditkan/hasad terhadap Salafi “ Wahabi” serta berusaha mati-matian
menjadikan Salafi “Wahhabi” public enemy [Protokol Zionisme No 7 bahwa kaum
Zionis/syi’ah/ulama “su’/namimah” akan berupaya untuk menciptakan konflik dan
kekacauan di seluruh dunia dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan]
Jangan mau di adu domba, NU-Salafi “Wahhabi” semua adalah Sunni ( AhluSunnah
Waljama'ah ), Kitabnya sama, Qur'annya sama, Hadistnya sama,Ulamanya rujukannya
sama, hanya pemasalahan furu'iyah saja yang berbeda, bukan masalah aqidah...sementara
syi'ah pasti senang kalau Islam terpecah sehingga memudahkan mereka untuk
mengkudeta/merealisir rencana jahatnya.
Baru-baru ini video seorang warga NU menghujat habis-habisan Wahabi
begitu populer. Maka hubungan di masyarakat mulai terganggu, seperti air dengan
minyak. Namun alhamdulillah, hal ini akhirnya dapat diredakan dengan (tulisan)
titik temu “Wahabi”-Nu, seperti yang dikemukan Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H.
Ali Mustafa Yaqub pada Republika, Jum’at (13/2/2015). Jazakallah Khairan
Selama ini
masyarakat diracuni oleh pertentangan antara Salafi “wahabi” dan NU. Pertentangan
itu terasa begitu deras bukan di puncaknya, justru di akar rumputnya.
Masyarakat NU dibuat benci terhadap Salafi “wahabi”. Demikian sebaliknya orang Salafi “wahabi” dibuat alergi terhadap NU. Pertentangan
ini terjadi bukan karena masing-masing tahu tentang ajaran yang dianut, tapi
karena setengah tahu. Salafi “wahhabi” yang alergi NU setengah tahu ajarannya.
Demikian juga NU yang benci wahabi Salafi “wahhabi” setengah tahu ajarannya. Jangan tanya kepada mereka sejauh mana
mengetahui ajaran kelompok yg dibenci.
Kesalahan informasi yang diperoleh, ditambah bumbu antipati membuat masalah semakin rumit. Terlebih faktor eksternal yang tidak terdeteksi. Dalam protokol zeonisme no 7 bahwa kaum zeonisme (juga syi’ah) akan berupaya menciptakan konflik dan kekacauan dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan. Umat islam Salafi “wahhabi” dan NU terjepit dalam perang tanpa musuh. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mengharuskan Salafi “wahhabi” dan NU bermusuhan. Banyak kesamaan yang dimiliki oleh kedua kelompok. Memang ada perbedaan antara NU dan Salafi “wahabi” tapi itu biasa. Jangankan antar dua golongan adik dan kakak saja bisa berbeda.
Jadi tidak ada alasan saling benci antara NU dan Salafi “wahabi”. Polemik yang tercipta pastilah diciptakan oleh yang suka perpecahan. Tipe yahudi dlm al-Qur'an sudah dinyatakan tidak akan pernah rela dengan umat islam.
Memang ada perbedaan antara Salafi “wahabi” dan NU atau antara Imam Ibnu Taymiyyah dan Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Namun, perbedaan itu sifatnya tidak prinsip dan hal itu sudah terjadi sebelum lahirnya Wahabi dan NU. Dalam praktiknya, baik Salafi “wahabi” maupun NU, tidak pernah mempermasalahkan keduanya. Banyak anak NU yang belajar di Saudi yang notabenenya adalah Salafi “wahabi”. Salafi “wahabi” dan NU adalah dua keluarga besar dari umat Islam di dunia yang harus saling mendukung. Karenanya, membenturkan antara keduanya sama saja kita menjadi relawan gratis Zionis untuk melaksanakan agenda Zionisme, seperti tertulis dalam Protokol Zionisme di atas.
Kesalahan informasi yang diperoleh, ditambah bumbu antipati membuat masalah semakin rumit. Terlebih faktor eksternal yang tidak terdeteksi. Dalam protokol zeonisme no 7 bahwa kaum zeonisme (juga syi’ah) akan berupaya menciptakan konflik dan kekacauan dengan mengobarkan permusuhan dan pertentangan. Umat islam Salafi “wahhabi” dan NU terjepit dalam perang tanpa musuh. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mengharuskan Salafi “wahhabi” dan NU bermusuhan. Banyak kesamaan yang dimiliki oleh kedua kelompok. Memang ada perbedaan antara NU dan Salafi “wahabi” tapi itu biasa. Jangankan antar dua golongan adik dan kakak saja bisa berbeda.
Jadi tidak ada alasan saling benci antara NU dan Salafi “wahabi”. Polemik yang tercipta pastilah diciptakan oleh yang suka perpecahan. Tipe yahudi dlm al-Qur'an sudah dinyatakan tidak akan pernah rela dengan umat islam.
Memang ada perbedaan antara Salafi “wahabi” dan NU atau antara Imam Ibnu Taymiyyah dan Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Namun, perbedaan itu sifatnya tidak prinsip dan hal itu sudah terjadi sebelum lahirnya Wahabi dan NU. Dalam praktiknya, baik Salafi “wahabi” maupun NU, tidak pernah mempermasalahkan keduanya. Banyak anak NU yang belajar di Saudi yang notabenenya adalah Salafi “wahabi”. Salafi “wahabi” dan NU adalah dua keluarga besar dari umat Islam di dunia yang harus saling mendukung. Karenanya, membenturkan antara keduanya sama saja kita menjadi relawan gratis Zionis untuk melaksanakan agenda Zionisme, seperti tertulis dalam Protokol Zionisme di atas.
Itulah persamaan antara Salafi “wahabi” dan NU [ lihat paparan dibawah ],
mengapa kedua kelompok ini selalu dibenturkan?”
Wallahu al-muwaffiq.
Syiah Bukan dari Islam,
Ini
Buktinya!!!
Dikalangan kita Banyak yang mengatakan bahwa Syiah itu bagian dari
Islam ternyata SALAH.
Syiah bukan Islam, Syiah Punya agama/sekte tersendri.
Syiah bukan Islam, Syiah Punya agama/sekte tersendri.
Berikut ini adalah perbedaan yang sangat menonjol antara Agama Islam [
NU-Salafi “Wahhabi” ] dengan agama/sekte syi’ah, yang dengannya mudah-mudahan
kaum muslimin dapat mengetahui hakekat sebenarnya ajaran agama syi’ah [afwan,
penamaan Wahhabi sebenarnya tidak tepat, sebab salah satu sifat Allah, kami
tambahkan Salafi, red.lamurkha] :
NU-Salafi “Wahhabi” : Pembawa
Agama Islam Ahlusunnah adalah Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Sekte Syi’ah : Pembawa Agama Syi’ah adalah
seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari. [Majmu' Fatawa, 4/435]
NU-Salafi “Wahhabi” : Rukun
Islam menurut Agama Islam/ Ahlusunnah [ bersumber dari Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam
diambil dari Al-Qur’an ]:
1. Dua Syahadat 2. Sholat 3. Puasa 4. Zakat 5. Haji
Sekte Syi’ah, Rukun Agamanya [ bersumber
dari karangan ulamanya] :
1. Sholat 2. Puasa. 3. Zakat 4. Khums
5. Haji 6. Jihad 7. Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar 8. Tawalla 9. Tuhurra 10. Amal Shaleh [Lihat Al Kafi Fil
Ushul 2/18]
NU-Salafi “wahabi” : Rukun Iman menurut
Agama Islam [Ahlusunnah ada 6 perkara [ bersumber dari Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam
diambil dari Al-Qur’an ], yaitu
1. Iman Kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab-KitabNya
4. Iman Kepada Para RasulNya
5. Iman Kepada hari Akhir
6. Iman Kepada Qadha Qadar.
1. Iman Kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab-KitabNya
4. Iman Kepada Para RasulNya
5. Iman Kepada hari Akhir
6. Iman Kepada Qadha Qadar.
Sekte Syi’ah : Rukun Iman 5 Perkara [
bersumber dari karangan ulamanya], yaitu:
1. Tauhid
2. ‘Adalah
3. Nubuwah
4. Imamah
5. Al-Ma’ad
NU-Salafi “wahabi” : Kitab suci umat Islam Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang masyhur).
1. Tauhid
2. ‘Adalah
3. Nubuwah
4. Imamah
5. Al-Ma’ad
NU-Salafi “wahabi” : Kitab suci umat Islam Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang masyhur).
Sekte Syi’ah : Kitab suci kaum
Syi’ah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat (lebih banyak tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum
Muslimin).[Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Al Kulaini 2/634]
NU-Salafi “wahabi” : kitab
rujukan/Haditsnya
Shohih
Bukhari, dikarang oleh Imam Bukhari dan beliau wafat pada tahun 256 H
Shohih
Muslim, dikarang oleh Imam Muslim dan beliau wafat pada tahun 261 H
Sunan
Abi Dawud, dikarang oleh Imam Abu Dawud dan beliau wafat pada tahun275 H
Sunan
At Tirmidzi, dikarang oleh Imam Tirmidzi dan beliau wafat pada tahun 279H
Sunan
An Nasa’i, dikarang oleh Imam Nasa’i dan beliau wafat pada tahun 303 H
Sunan
Ibni Majah, dikarang oleh Imam Ibnu Majah dan beliau wafat pada tahun273 H
Muwattho’,
dikarang oleh Imam Malik dan beliau wafat pada tahun 179 H
Musnad
Imam Syafi’i, dan beliau wafat pada tahun 204 H
Musnad
Imam Ahmad, dikarang oleh Imam Ahmad dan beliau wafat pada tahun241 H
Sekte syi’ah :
a. al Kafi karya Tsiqatul Islam Muhammad bin Ya'qub Kulaini (329
H).
b. Man La Yahdhuruhu al Faqih karya
Muhammad bin Ali bin Babuyah (Syaikh Shaduq) (381 H).
c. Tahzib al Ahkam karya Syaikh al
Thaifah Muhammad bin Hasan Thusi (460 H).
d. Al Istibshar Fi'ma'khtalaf min
al Akhbar karya Syaikh Thusi.
e. Al Wasail dikarang oleh Al
Amili wafat tahun 1104 H
f. Bihar Al Anwar dikarang
oleh Al Majlisi wafat
tahun 1111 H
g. Mustadrak Al Wasail
dikarang oleh An Nuri At
Thobarsi
wafat pada tahun 1320 H
NU-Salafi “wahabi”, Adzan menurut Agama Islam:
(Allōhu akbar) 2 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
(Hayya ‘alal falāh) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 1 kali
Lihat Video Adzan Agama Islam
https://www.youtube.com/watch?
v=P8Bay9zLHak&feature=youtu.be
(Allōhu akbar) 2 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
(Hayya ‘alal falāh) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 1 kali
Lihat Video Adzan Agama Islam
https://www.youtube.com/watch?
v=P8Bay9zLHak&feature=youtu.be
Sekte Syi’ah, Adzan menurut sekte Syi’ah
:
Adzan Ala Agama Syi’ah:
(Allōhu akbar) 2 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali
(Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 2 kali
Lihat Video Adzan Agama Syiah
https://www.youtube.com/watch?v=krHFI0kEh- k&feature=youtu.be
Adzan Ala Agama Syi’ah:
(Allōhu akbar) 2 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali
(Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 2 kali
Lihat Video Adzan Agama Syiah
https://www.youtube.com/watch?v=krHFI0kEh- k&feature=youtu.be
NU-Salafi
“wahabi” : Islam meyakini bahwa sholat diwajibkan pada 5 waktu.
Sekte Syi’ah meyakini bahwa sholat
diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu'ah:9]
NU-Salafi “wahabi” : Islam meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu'ah:9]
sekte Syi’ah meyakini bahwa sholat
jum’at hukumnya tidak wajib.
NU-Salafi
“wahabi” : Islam menghormati seluruh
sahabat Rasulullah dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari Radhiallohu
‘Anhum oleh Allah. [QS At Taubah:100]
Sekte Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat
Rasulullah telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), salman Al Farisi, Al
Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari. [Ar Raudhoh Minal Kafi Karya Al Kulaini 8/245-246]
NU-Salafi
“wahabi” : Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini
setelah Rasulullah, kemudian setelahnya Umar bin
Al Khatthab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib.
Sekte Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah
Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan Umar bin Al Khatthab
adalah dua berhala quraisy yang terlaknat. [Ajma'ul Fadha'ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].
NU-Salafi
“wahabi” : Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling berhak
menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah.
Sekte Syi’ah meyakini bahwa orang
yang paling berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib.
NU-Salafi
“wahabi” : Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama yang sah.
Sekte Syi’ah memposisikan Abu Bakar sebagai
perampas kekhalifahan dari ‘Ali bin Abi Thalib
NU-Salafi
“wahabi” : Islam meyakini bahwa Mu’awiyah bin Abi Sufyan, ‘Amr bin Al ‘Ash, Abu Sufyan termasuk sahabat Rasulullah
Sekte Syi’ah meyakini bahwa mereka
pengkhianat dan telah kafir (Murtad) dari Islam.
NU-Salafi
“wahabi” : Tata shalat agama Islam Lihat Videonyahttps://www.youtube.com/user/pdkbr3/videos
Sekte Syi’ah,Tata shalat agamnya
Lihat Videonya
http://videosyiah.com/_encode_nonverblaster/..
NU-Salafi “wahabi” : dalam beragama, baik salafi “Wahhabi” maupun NU, menganut satu mazhab dari mazhab fikih yang empat.Salafi “wahhabi” bermazhab Hanbali [ juga merujuk dalil yang sharih/jelas) dari 3 mazhab lainnya] dan NU bermazhab salah satu dari mazhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Imam hanbali adalah murid terbaik imam syafii.
NU-Salafi “wahabi” : dalam beragama, baik salafi “Wahhabi” maupun NU, menganut satu mazhab dari mazhab fikih yang empat.Salafi “wahhabi” bermazhab Hanbali [ juga merujuk dalil yang sharih/jelas) dari 3 mazhab lainnya] dan NU bermazhab salah satu dari mazhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Imam hanbali adalah murid terbaik imam syafii.
NU-Salafi
“wahabi” : kitab yang menjadi rujukan paham NU-Salafi “wahabi” lebih kurang
90 persen ajaran Nahdlatul Ulama itu sama
dengan ajaran Salafi“wahabi”.
NU-Salafi
“wahabi” : Di antara titik-titik temu antara ajaran Salafi “wahabi” dan NU
yang jumlahnya puluhan, bahkan ratusan yang
merupakan sumber syariat Islam, baik menurut Salafi “wahabi” maupun NU, adalah Alquran,
hadis, ijma, dan qiyas.
NU-Salafi
“wahabi” : Hadis yang dipakai oleh keduanya adalah hadis yang sahih kendati
hadis itu hadis ahad, bukan mutawatir. Karenanya,
baik Salafi “wahabi” maupun NU,
memercayai adanya siksa kubur, syafaat Nabi pada hari
kiamat nanti, dan lain sebagainya karena hal itu terdapat dalam
hadis-hadis sahih.
NU-Salafi
“wahabi” : kitab hadist NU yg paling banyak
dari Bukhari -Muslim sama dengan Salafi “wahabi” yang paling banyak juga dari Bukhari- Muslim.
NU-Salafi
“wahabi” : orang NU setiap waktu pergi
ke Makkah dan Madinah. Mereka sholat jamaah Dengan imam Salafi “wahabi”. Mereka tidak Qunut saat
sholat shubuh. Apakah orang nu mengulang sholat subuh? Tidak, jadi tidak
bermasalah.
Bersumber dari
dan sumber-sumber
lain, di tambahkan/di edit oleh lamurkha.