Sebagaimana banyak subhat masuk
kepada kami dari para penganut agama Syi’ah atau orang yang mengusung pemahaman
Syiah tentang sahabat Rasulullah -shalallahu alaihi wa salam- Muawiyah ibnu abi
Sofyan, maka berikut beberapa kutipan yang kami ulang semoga menambah manfaat
bagi kaum muslimin.
sahabat Nabi -shalallahu
alaihi wa salam- adalah orang yang bertemu Nabi -shalallahu alaihi wa salam-
dalam keadaan mukmin dan meninggal dalam keadaan mukmin, bukan munafik bukan
murtad.
Sahabat muawiyyah berijtihad
: menuntut qishash pembunuh khalifah Usman, dan khalifah ali berijtihad merasa
dia khalifah dan meminta dibaiat dulu lalu memerangi para pembunuh
bersama-sama. Muawiyyah sebagai keluarga Khalifah Usman, dan dia merasa punya
pasukan kuat yang mampu menyeret pembunuh usman memandang qishash dulu baru baiat. jadi mereka
berdua berijtihad, lalu para pembunuh tidak ingin mereka berdua bersatu
sehingga mereka bikin kacau, maka terjadilah perang fitnah.
Maka jika ada ucapan bahwa
sahabat muawiyyah memusuhi sayyidina ali dan memuat makar adalah ucapan yang biasa
digunakan oleh ahli bidah yang sesat dari al-Quran, sunnah dan sejarah.
Dari Ibnu Tharif dan Ibnu
Alwan dari Jafar dari ayahnya, bahwa Ali mengatakan pada pasukannya :
Kami tidak memerangi mereka
karena mereka kafir, juga bukan karena mereka menganggap kami kafir, tetapi
merasa kamilah yang benar, mereka pun demikian (Biharul Anwar
jilid 32 hal 321-330, Bab hukum memerangi Amirul Mukminin Ali.Riwayat ini
diriwayatkan juga oleh Himyari dari kitab Qurbul Isnad hal 45. )
Ketahuilah bahwa sahabat
muawiyyah adalah tabir penutup para sahabat Nabi Muhammad saw, jika dia
disingkap (dikritik dan dipermasalhakn) maka akan lancang atau lebih berani
mempermasalahkan di balik itu. Sebagaimana ucapan al-Rabial-Halabi (8/139 ).
Muawiyyah adalah Tameng bagi
para sahabat Nabi lainnya, jika dia disingkap maka akan berani merambah yang
dibelakangnya.
Oleh karena membela muawiyyah
adalah membela para sahabat Nabi saw, dan membela Islam, dan mengkritik
muawiyyah adalah mencela Nabi saw dan mencela Islam.
Abdullah bin Mubarak,
seorang ulama besar yang sekaligus dikenal dengan jihadnya, ditanya:
“Mana yang lebih utama? Muawiyah atau Umar bin Abdul Aziz?” Beliau menjawab:
“Debu yang masuk ke hidung
Muawiyah saat berperang bersama Rasulullah, lebih baik dari Umar (bin Abdul
Aziz) seribu kali.
Muawiyah pernah shalat di
belakang Rasulullah , dan Rasulullah berkata: Sami’allahu liman hamidah,
lalu Muawiyah berkata: Rabbana walakal Hamd. Apa yang lebih utama dari ini?”
(Wafayat Al A’yan, jilid 3 hal 33.)
sahabat Nabi yang besar,
penulis wahyu, Ipar Nabi -Shalallahu alaihi wasalam- dan raja islam yang agung;
Muawiyyah bin abi sufyan
Nabi -Shalallahu alaihi
wasalam- menyebutkan keutamaan sahabat muawiyyah dalam banyak hadits yang
masyhur, sebagiannya ada di shahih Bukhari dan shahih Muslim. Ibnu Asakir
berkata: yang paling shahih dalam keutamaan sahabat muawiyyah adalah hadits Abu
Hamzah dari Ibnu Abbas bahwa dia (Muawiyah) adalah juru tulis Nabi -Shalallahu
alaihi wasalam- sejak dia masuk Islam (HR. Muslim) dan setelah itu hadits
al-Irbadh:
Ya Allah ajari dia al-Qur`an dan setelah
itu hadits ibnu abi amirah:
Ya Allah Jadikanlah ia orang
yang memberi petunjuk dan mendapatkan petunjuk. maka siapa yang melaknat
sahabat Muawiyyah berarti melaknat Nabi dan al-Qur`an.
kepada para pecinta sahabat
Muawiyyah ataupun kepada para pembenci muawiyah -Radiallahuanhu- kami
nasehatkan anda agar membaca makalah-makalah berikut ini:
KHALIFAH MU’AWWIYAH DI
MATA ORANG BESAR!
Salah satu sahabat besar yang dijamin
masuk surga Saad bin Abi Waqqas berkata :
Tak pernah saya melihat seorang yang lebih
pandai memutuskan hukum selepas Sayyidina Utsman selain daripada pemilik pintu
ini (beliau maksudkan Muawiyah)”. (Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 133)
Seorang lagi sahabat Qabishah bin Jabir
berkata : Tak pernah saya melihat seorang yang lebih penyantun, lebih layak
memerintah, lebih hebat, lebih lembut hati dan lebih luas tangan di dalam
melakukan kebaikan daripada Muawiyah.
(Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 135)
Abdullah bin Mubarak, seorang tabiin
terkenal pernah ditanya : Apa pendapat anda tentang Muaawiyah dan Umar bin
Abdul Aziz, siapakah di antara mereka yang lebih utama?. Mendengar pertanyaan itu Abdullah Ibnu
al-Mubarak naik Pitam lalu berkata: Kamu bertanya tentang perbandingan keutamaan
antara mereka berdua. Demi Allah! Debu yang masuk ke dalam lubang hidung
Muawiyah karena berjihad bersama-sama Rasulullah itu saja lebih baik dari Umar
bin Abdul Aziz.
(Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 139)
Umar bin Khattab berkata tatkala
mengangkatnya sebagai Gubernur Syam, Janganlah
kalian menyebut Muawiyah kecuali dengan kebaikan.
(Al-Bidayah 8/125)
Zuhri berkata, Muawiyah
bekerja dalam pemerintahan Umar bin Khattab bertahun-tahun tiada cela sedikit
pun darinya.
(As-Sunnah I/444 Al-Khallal).
Ali bin Abi Thalib berkata sepulangnya
dari perang Shiffin, Wahai
manusia, janganlah kalian membenci kepemimpinan Muawiyah, seandainya kalian
kehilangan dia, niscaya kalian akan melihat kepala kepala bergelantungan dari badannya (banyak
pembunuhan).
(Al-Bidayah 8/134)
Ibnu Umar ra berkata, Saya tidak melihat setelah Rasulullah
orang yg lebih pandai memimpin manusia daripada Muawiyah. Dikatakan padanya, Sekalipun Ayahmu? katanya, Ayahku
Umar lebih baik daripada Muawiyah, tetapi Muawiyah lebih pandai berpolitik darinya. (As-Sunnah I/443 Al-Khallal, Siyar Alam
Nubala 3/152, Al-Bidayah 8/138)
Ibnu Abbas berkata, Saya tidak melihat seorang yang lebih arif
tentang kenegaraan daripada Muawiyah
(Al-Bidayah 8/138) Beliau juga mensifati Muawiyah dengan œfaqih (Shahih Bukhari 3765)
Mujahid berkata, Seandainya kalian melihat Muawiyah,
niscaya kalian akan mengatakan : Inilah Al Mahdi. Ucapan senada juga dikatakan Qatadah
(As-Sunnah I/438 Al-Khallal)
Zuhri berkata, Muawiyah bekerja dalam pemerintahan Umar bin Khattab
bertahun-tahun tiada cela sedikit pun darinya.
(As-Sunnah I/444 Al-Khallal).
Suatu kali pernah diceritakan kepada Amasy
Sulaiman bin Mihran (seorang ulama besar yang hidup pada masa Muawiyyah dan
menjumpai masa Umar bin Abdul Aziz) tentang keadilian Umar bin Abdul Aziz, maka
dia berkata, Bagaimana
kiranya seandainya kalian mendapati Muawiyah? Mereka
berkata, Wahai
Abu Muhammad apakah dalam kelembutannya? Dia
menjawab, Tidak, demi Allah, bahkan dalam keadilannya. (As-Sunnah I/437)
Al-Muafa bin Imran pernah ditanya, Wahai Abu Masud, siapakah yang lebih
utama: Umar bin Abdul Aziz atau Muawiyah? Beliau
langsung marah sekali seraya berkata,
Seorang sahabat tidak boleh dibandingkan
dengan seorang pun. Muawiyah adalah juru tulis Nabi i, sahabat Nabi, iparnya, dan orang kepercayaan Nabi
atas wahyunya. (Tarikh Dimasyq 59/208)
Ibrahim bin Maisarah berkata, Saya tidak melihat Umar bin Abdul Aziz
memukul sesorang kecuali seorang yang mencela Muawiyah, beliau mencambuknya
dengan beberapa cambukan.
(Tarikh Dimasyq 59/211)
Imam Ahmad pernah ditanya tentang
seseorang yang mencela Muawiyah dan Amr bin
Ash, Apakah dia Rafidhah?
Katanya, Tak
seorang pun berani mencela keduanya kecuali mempunyai tujuan jelek. (Tarikh Dimasyq 59/210)
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi berkata, Muawaiyah adalah paman kaum mukminin, penulis wahyu
Alloh, salah seorang khalifah muslimin- semoga Allah meridhai mereka. (Lumatul Itiqad hal 33)
Ibnu Taimiyah berkata, Para ulama sepakat bahwa Muawiyah adalah
raja terbaik dalam umat, karena 4 pemimpin sebelumnya adalah para khalifah nubuwwah,
adapun dia adalah awal raja dan kepemimpinannya adalah rahmat. (Majmu Fatawa 4/478, Minhaj Sunnah 6/232)
Ibnu Abil Izzi Al
Hanafi berkata, Raja
pertama kaum muslimin adalah Muawiyah, dan dia adalah sebaik-baiknya raja kaum
muslimin. (syarh Aqidah Thahawiyah hal 722)
Adz-Dzahabi berkata dalam biografinya, Amirul mukminin, raja Islam. Muawiyah
adalah raja pilihan yang keadilannya mengalahkan kezhaliman. (Siyar 3/120, 259)
Kaab al-Ahbar berkata : “Tidak ada orang
yang akan berkuasa sebagaimana berkuasanya Muawiyah.”
Adz-Dzahabi berkata : “Kaab meninggal sebelum
Muawiyah menjadi khalifah, maka benarlah apa yang dikatakan Kaab. Sebab
Muawiyah menjadi khalifah selama dua puluh tahun, tidak ada pemberontakan dan
tidak ada yang menandinginya dalam kekuasaannya. Tidak seperti para khalifah
yang datang setelahnya. Mereka banyak yang menentang, bahkan ada sebagian
wilayah yang menyatakan melepaskan diri.”
Muawiyah terlibat peperangan dengan
Khalifah Ali, kemudian dia menyatakan dirinya sebagai khalifah. Kemudian dia
juga terlibat peperangan dengan al-Hasan. Al-Hasan akhirnya mengundurkan diri
dan menyerahkan kekuasaan sepenuhnya kepada sahabat Muawiyyah. Kemudian
Muawiyah menjadi khalifah pada bulan Rabiul Awal atau Jumadil Ula, tahun 41 H.
Tahun ini disebut sebagai Aam Jamaah (Tahun Kesatuan), sebab pada tahun inilah
umat Islam bersatu dalam menentukan satu khalifah. Pada tahun itu pula Muawiyah
mengangkat Marwan bin Hakam sebagai gubernur Madinah.
Alhamdulillahirabbil alamin.
Pada tahun 43 H, kota Rukhkhaj dan
beberapa kota lainnya di Sajistan ditaklukkan. Waddan di Barqah dan Kur di
Sudan juga ditakÂlukkan. Pada tahun itu pulalah Muawiyah menetapkan Ziyad ibnu abihi. Ini -menurut ats-Tsalabi- merupakan keputusan pertama
yang dianggap mengubah hukum yang ditetapkan Rasulullah.
Pada tahun 45 H, Qaiqan dibuka/ditaklukkan.
Pada tahun 50 H, Qauhustan dibuka/ditaklukkan lewat
peperangan. Pada tahun 50 H, Muawiyah menyerukan untuk membaiat anaknya Yazid
sebagai putra mahkota dan khalifah setelahnya jika dia meninggal.
Muawiyah meninggal pada bulan Rajab tahun
60 H. Dia dimakamkan di antara Bab al-Jabiyyah dan Bab ash-Shaghir. Disebutkan
bahwa usianya mencapai tujuh puluh tujuh tahun. Dia memiliki beberapa helai
rambut Rasulullah dan sebagian potongan kukunya. Dia mewasiatkan agar dua benda
itu di diletakkan di mulut dan kedua matanya pada saat kematiannya. Dia
berkata, Kerjakan itu, dan biarkan saya menemui Tuhan Yang Maha Pengasih lagi
Maha penyayang!.
Buka lagi :