Berikut ini adalah cuplikan dari situs syiah sendiri tentang acara sesat mereka dalam memperingati kematian Husein:
Itulah Arbain Menurut Kaum Syiah, Pada Hakikatnya
yang menyebabkan Husein Meninggal adalah akibat tipudaya syiah yang
mengantarkan Husein kepada para pembunuhnya.
Itulah Ritual Memperingati kematian Husein yang
dikenal dengan ritual arbain, yakninya
Mereka lakukan ritual tersebut sebagai bentuk
ratapan dan “duka” yang mendalam atas kematian Husein ‘alaihissalam,
padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
ليس منا من ضرب الخدود أو شق الجيوب أو دعا بدعوى
الجاهلية
“Bukan
termasuk golongan kami mereka yang (meratapi kematian dengan) menampar-nampar
pipi, merobek-robek saku baju, dan mengucapkan kalimat-kalimat ala jahiliyah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika masih lemah syiah hanya memukul dada. tapi
kalau sudah kuat seperti di Iraq mereka akan memukulkan pedang seperti dibawah
ini:
Pengikut
Syiah Cukup Antusias dalam memperhatikan ceramah ustadz nya nampak mereka sudah
mulai mengeluarkan air mata sebagai air mata buaya kaum syiah
Banyaknya kaum wanita yang
ikut syiah karena wanita sangat mudah dibawa perasaan apalagi dibumbui perasaan
duka. Padahal inilah awal jebakan syiah terhadap wanita yang ujung2nya mereka
akan dijadikan sebagai SIGHEH (Yakni Pelacur yang bisa untuk kawin kontrak
alias Zina) Pelampiasan Para Penjahat Kelamin Syiah.
AWASLAH WAHAI UKHTI MUSLIMAH
JANGAN KALIAN SAMPAI MASUK KE LOBANG BUAYA SYIAH.
Semboyan Syiah Syrik
Acara
Konser Sebagai awal memukul dada akan dimulai, maka para fans syiah mulai
mempersiapkan tangan sebagaimana instruksi Ustadz syiah
2 Orang Ustadz Syiah di atas sedang bersandiwara menipu pengikutnya agar mereka semua larut dalam suasana sedih. Tapi afwan nih orang matanya sedang lirik sana-sini mengincar calon sigheh yang bisa di ajak kencan. Di karbala Iraq Kencan Kontrak tersebut sudah biasa dilakukan bahkan sebuah kejadian mengerikan setelah mereka selesai acara arbain malam harinya semua lampu dijalan dimatikan (sudah tradisi lampu ini dimatikan dan disengaja)....Trusss apa yang terjadi kaum syiah saling berebut mencari pasangan kencan mereka ditengah malam yang gelap gulita...kemudian mereka menuju tempat2 yang bisa untuk berkencan baik hotel atau yang lainnya. setelah hajat / kencan mereka selesai lampu2 dihidupkan dan alangkah terkejutnya ibarat disambar petir,,ternyata wanita yang digauli pemuda tersebut adalah ibunya
Mereka pura2 mencabut panah di tubuh imam husein...
Kerudung Kalian Tidaklah
menutupi borokya agama kalian???
Akhwat Syiah ini menjadi
objek tontonan para Om-Om Syiah dalam mengekspresikan rasa kesedihan terhadap
imam husein yang mana pada hakikatnya mereka sedih karena telah membunuh imam
husein.
Bodohnya wanita syiah
indonesia ini maunya dirantai digiring dipanggung dan diseret oleh anak-anak
sembari dicambuk oleh Om-om syiah.
Setiap tanggal 10 Muharram, masyarakat dunia akan
disajikan sebuah ritual berdarah yang mengerikan. Ritual tersebut dilakukan
oleh kelompok yang menyebut diri mereka Syiah, penolong keluarga Nabi. Mereka
lakukan ritual tersebut sebagai bentuk ratapan dan “duka” yang mendalam atas
kematian Husein ‘alaihissalam, padahal Rasulullahshallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ليس منا من ضرب الخدود أو شق الجيوب أو دعا بدعوى
الجاهلية
“Bukan termasuk golongan kami mereka yang
(meratapi kematian dengan) menampar-nampar pipi, merobek-robek saku baju, dan
mengucapkan kalimat-kalimat ala jahiliyah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Islam adalah agama yang penuh rahmat yang
tidak mengajarkan kecuali kebaikan, Islam melarang meratapi kematian -yang
merupakan bagian dari takdir Allah- dengan menampar-nampar pipi, merobek saku
baju, dan mengucapkan kalimat-kalimat yang buruk sebagai pelampiasan emosi,
apalagi memukul kepala dengan pisau dan pedang, mencambuki badan dengan rantai,
dan mengucapkan kalimat kekufuran.
Lalu bagaimana ahlul bait Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menanggapi ritual ini. Berikut kami kutipkan
perkataan keluarga Nabi terkait peristiwa ini dari buku-buku Syiah.
Ali bin Husein (putra Husein bin Ali)
Ali bin Husein menyaksikan langsung bagaimana
ayahnya, Husein bin Ali, tewas di Karbala. Ketika memasuki kota Kufah setelah
ayahnya tewas, ia mengatakan, “Wahai orang-orang Kufah, aku bersumpah kepada
Allah, sadarkah kalian bahwa kalian telah menulis surat (janji berbaiat pen.)
kepada ayahku namun kalian menipunya?! Kalian memberinya janji dan baiat, tapi
kalian sendiri membunuhnya?! Celakalah kalian! Apa yang akan kalian perbuat dan
apa yang ada di benak kalian ketika kalian dipertemukan dengan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam (di akhirat)?! Ketika beliau mengatakan, ‘Kalian
bunuh darah dagingku! Kalian nodai kehormatanku! Kalian bukanlah umatku!’ (al-Ihtijaj
oleh ath-Thabrasi, Hal. 32)
Suatu hari, Ali bin Husein melwati sekelompok
orang yang menangisi dan meratapi kematian Husein dan keluarganya. Lalu ia
mengatakan, “Kalian meratapi dan menangisi kami (ahlul bait)? Siapakah
yang membunuhi kami?” (al-Malhuf, Hal. 68). Pembunuh Husein telah
penulis jelaskan di kisah syahidnya Husein.
Ummu Qultsum binti Ali (saudara perempuan
Husein)
Ummu Qultsum mengatakan, “Wahai penduduk
Kufah, keburukan bagi kalian. Mengapa kalian berkhianat kepada Husein lalu
membunuhnya?!” (Nafasu al-Mahmum, Hal. 363)
Zainab bin Ali (saudara perempuan Husein)
Ketika melihat penduduk Kufah (Irak) menangis
dan meratap, ia mengatakan, “Diamlah kalian wahai penduduk Kufah! Laki-laki
dari kalangan kalian yang membunuh namun perempuan-perempuan kalian yang
menangisi?! Pemberi keputusan di hari urusan-urasan diselesaikan (hari
kiamat pen.) antara kami (ahlul bait) dan kalian adalah
Allah.” (Nafasu al-Mahmum, Hal. 365)
Ulama-ulama Syiah Berbicara Tentang
Pembunuh Husein
Murtadha al-Muthahhiri -seorang filosof Syiah-
mengatakan, “Tidak diragukan lagi, bahwasanya penduduk Kufah adalah Syiah-nya
Ali dan orang-orang yang membunuh Imam Husein adalah Syiah-nya sendiri.” (Malhamatu
al-Huseiniyah, Jilid: 1, Hal. 126). Ia juga mengatakan, “Husein itu
terbunuh di tangan umat Islam sendiri, yakni di tangan orang-orang Syiah. Hanya
berselang 50 tahun saja setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.” (Malhamatu al-Huseiniyah, Jilid: 3 Hal. 64)
Husein bin Ahmad al-Buraqi an-Najafi
mengatakan, “Diantara kejahatan penduduk Kufah adalah, mereka menghina Hasan
bin Ali ‘alaihissalam dan membunuh Husein‘alaihissalam,
setelah mereka mengundang Husein (ke Kufah).” (Tarikh Kufah, Hal. 113)
Mereka mengkalim mencintai keluarga Nabi dan
menanamkan doktrin permushan kepada masyarakat awam, Ahlussunnah adalah
orang-orang yang tidak memuliakan keluarga Nabi bahkan berbuat zalim terhadap
mereka. Namun ternyata mereka sendiri yang membunuh keluarga Nabi, membunuh
Husein dan 18 orang ahlul bait yang wafat bersama Husein, shalawat dan salam
untuk mereka semua.
Ibrahim an-Nakha’i rahimahullah mengatakan,
“Seandainya aku tergabung dalam pasukan yang membunuh Husein, kemudian aku
masuk ke dalam surga, niscaya aku sangat malu untuk bertemu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam (Mu’jam al-Kabir, 3: 112).
Inilah yang selalu digembar-gemborkan oleh
orang-orang yang mengaku pengikut ahlul bait (baca: Syiah) pada hari ini.
Mereka katakan Ahlussunnah telah merampas hak keluarga Nabi, Abu Bakar, Umar,
Utsman, dan Bani Umayyah, mereka semua merampas hak kepemimpinan dari keluarga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal apa yang telah dilakukan oleh
generasi awal Syiah? Mereka mengundang Husein ke Kufah (salah satu kota di
Irak) untuk “memberikan” hak kepemimpinan padanya, namun ternyata mereka
menghianatinya dan membunuhnya. Inikah yang mereka ratapi di peringatan
Karbala, setiap 10 Muharram?!
Allahummaa shallai wa sallam ‘alaa Nabiyyina
Muhammad wa ‘alaa aali baitihi ajma’iin
Sumber. www.sunnahcare.com
Tingkah
Gila Ulama-Ulama Syi'ah Di Hari Ratapan Mereka
Bukan syi’ah kalau tidak
gila. Mereka meratap berlebihan atas nama cinta ahlul bait. Maka pertanyaan
kami: Beginikah yang namanya cinta ahlil bait?? Padahal imam Ali melarang
perbuatan seperti itu, Imam Husain juga melarang perbuatan seperti itu, dan
Rasulullah pun juga melarangnya. Dan itu tertulis dalam kitab-kitab syi’ah.
Mari kita lihat tingkah gila mereka hingga akhir
cuplikan video: ( silahkan klik )
Maka pertanyaannya:
Begitukah yang namanya cinta ahlil bait?? Dengan meratap hingga memukul-mukul
wajah, dan menampar-nampar pipi, serta merobek-robek baju??
Disebutkan dalam kitab syi’ah “Nahju Al-Balaghah”,
Imam Ali bin Abi Thalib berkata:
من ضرب يده عند مصيبة علَى فخذه فقد حبط عمله
"Barangsiapa memukul-mukul pahanya dengan
tangannya tatkala datangnya musibah, maka telah batal amalannya" (Nahju
Al-Balaghah hal. 576)
Dan padahal Imam Husain sendiri yang wafat
terbunuh dikarbala mengatakan kepada saudarinya Zainab di karbala melarang untuk
meratap seperti itu dan tertulis dalam kitab syi’ah sendiri:
يا أختي أحلفك بالله وعليك أن تحافظي علَى هذا الحلف،
إذا قتلت فلا تشقي علَى الجيب ولا تخمشي وجهك بأظفارك ولا تنادي بالويل
"Wahai saudariku, aku bersumpah kepadamu
dengan nama Allah, dan wajib atasmu untuk menjaga sumpah ini. Jika aku terbunuh
maka janganlah kamu merobek robek pakaianmu, dan janganlah kamu menampar-nampar
wajahmu, dan jangan juga menyeru dengan perkataan kebianasaan" (Muntahaa
al aamaal 1/248)
Dan begitu pula Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam juga melarangnya, beliau bersabda kepada Fatimah:
إِذَا أَنَا مِتُّ فَلَا تَخْمِشِي عَلَيَّ وَجْهًا،
وَلَا تَنْشُرِي عَلَيَّ شَعْرًا، وَلَا تُنَادِي بِالْوَيْلِ، وَلَا تُقِيمِي عَلَيَّ
نَائِحَةً
"Jika aku wafat, maka janganlah kamu
menampar-nampari wajahmu atas kematianku, dan janganlah kamu menarik-narik
rambutmu, dan jangan pula menyeru dengan perkataan kebinasaan, dan janganlah
kamu meratapiku" (Al Kaafi 5/527)
Maka beginikah yang namanya cinta ahlu bait??
Namun melanggar perintah imam-imam Ahlu bait??
Bukalah matamu wahai syi’ah..