Karena Qadha dan Qadarnya, saat ini keberadaan Media Sosial ( positip ) sangat effektif untuk mengungkap kesesatan ajaran-ajaran/sekte sesat Syi'ah Rafidhah dan lainnya. selama ribuan tahun, begitu mudahnya seseorang/sekelompok orang ( apalagi atas skenario/konspirasi Yahudi ) memanipulasi Ajaran/Aqidah Islam yang tidak merujuk pada pemahaman Shalafus shalih ( tiga generasi terbaik setelah Nabi ). Perbuatan tersebut selain karena keterpencilan lokasi/jauhnya dari Pusat Ilmu/Ulama, juga karena keawaman para pengikutnya dan tidak terdeteksi untuk waktu yang lama. Kebohongan-kebohongan tersebut akhirnya diyakini sebagai kebenaran/dogma. Saat ini dengan adanya keberadaan Media Sosial ( Internet/facebook dan lainnya ), semua penyimpangan/kesesatan Aqidah dengan mudah terungkap/terkoneksi untuk mereviewnya. Begitupun dengan kesesatan ajaran-ajaran sekte syiah rafidhah, walaupun di "kandangnya" Iran, setiap pengikut/umatnya jika sedikit kritis dan dialektis serta ada keraguan, dengan mudah mereka bisa mengakses melalui jaringan internet " Pendapat-pendapat/Rujukan" yang benar ( shahih/sharih ). Hal inilah membuat guncang penguasa rafidhah, yang mengkhawatirkan ambruknya/berkurangnya pengikut ajaran sesat tersebut. Selama ribuan tahun, mungkin saja mereka masih bisa mempertahankan sedikit prosentasi umatnya dengan memprovokasi keganasannya bisa eksis tanpa kritis dan dialektis terhadap substansi kesesatan ajaran kerafihahannya. Saat ini di benak " Penguasa Elit Ideologi " mereka ada kepanikan akan kemapanan "busuknya" ajaran mereka terkuak dan terkounter oleh/terhadap Umat Islam mayoritas yang merujuk pada ajaran Islam yang benar. berikut ini dipaparkan informasi sesuai hipotesa diatas.
----------------------------------
Iran akan
mengawasi delapan juta pengguna Facebook di negara itu dengan perangkat lunak
baru. Hal ini dilakukan untuk menangkapi para pengguna yang mengunggah
materi-materi yang berlawanan dengan negara berpaham Syiah tersebut.
Diberitakan Reuters yang mengutip stasiun televisi Iran, Senin
(2/3), Pusat Penyelidikan Kriminal Terorganisir, cabang dari tentara Garda
Revolusi Iran, menuduh Facebook telah menyebarkan konten-konten yang tidak
bermoral dan telah menahan beberapa penggunanya.
Semarak kampanye anti Syi’ah ternyata membuat kalang kabut
orang-orang syi’ah Iran, jika mengaca dari media Ahlussunnah baik berbahasa
arab maupun selainnya, kita dapati banyak sekali materi-materi pembahasan
kesesatan ajaran syi’ah yang sudah diolah menjadi file doc, pdf dan juga audio
maupun video.
Iran sebelumnya memang telah memblokir akses warga ke Facebook,
Twitter dan Youtube, namun jutaan pengguna di negara tersebut masih bisa masuk
dengan menggunakan jaringan pribadi virtual atau VPNS.
Media sosial juga menjadi “musuh” Iran setelah tahun 2009 lalu
digunakan jadi sarana mengumpulkan massa usai terpilihnya kembali dedengkot
presiden Syi’ah Mahmoud Ahmadinejad..
Untuk pengawasan kali ini, Iran menggunakan program “Spider”
untuk memantau media sosial lainnya seperti Instagram, Viber, dan WhatsApp.
Desember lalu, Menteri Komunikasi Mahmoud Vaezi memperkenalkan
kebijakan “penyaringan pintas” untuk meningkatkan efisiensi penyensoran. Vaezi
mengatakan, kebijakan ini akan diterapkan secara penuh pada Juni mendatang.
STOP SIARAN LANGSUNG, KITA
TEREKSPOS! Teriak ayatullah Syiah (Video)