Tuesday, June 2, 2015

Syaikhul Azhar Sayyid Dr. Muhammad Thanthawi ( Dan Lainnya ) : Penghina Istri Dan Sahabat Nabi Keluar dari Islam

Para ulama sepakat, siapa saja yang dengan sengaja menghina dan menjelekkan sahabat Rasulullah maka dia telah dianggap keluar dari Islam.
Seluruh ulama yang hadir dalam kajian Islam ke-14 di Al-Azhar, Kairo, menyepakati pernyataan Syaikhul Azhar Sayyid Dr. Muhammad Thanthawi bahwa siapa saja yang menghina dan menjelekkan sahabat Rasulullah, berarti keluar dari Islam. Pernyataan ini dikemukakan Syeikh Thanthawi pada saat kajian yang mengambil topik “Para Sahabat Rasulullah.”
“Barangsiapa dengan sengaja menghina dan menjelekkan sahabat Rasulullah, maka dia telah dianggap keluar dari Islam. Islam melarang penghinaan semacam itu,” katanya seperti dikutip di Harian Asyarqul Awsath (Arab Saudi) edisi Selasa, (2/3) lalu.
“Para sahabat Rasulullah itu adalah tokoh yang dipuji oleh Allah dan Rasulullah, yang tak layak dicaci dan dihina siapa pun,” lanjutnya.
Dalam makalahnya, Dr. Abdus Salam Al-Ibadi, Menteri Wakaf Yordania sangat pihatin dengan ketegangan yang terjadi antara Syiah dan Suni, khususnya di wilayah negara-negara Teluk. Ia menginginkan adanya pendekatan baru terhadap dua kelompok ini untuk menciptakan perdamaian Islam yang hakiki.
Hal senada dikemukakan Sayid Ali Al-Hasyimi, Ketua Mahkamah Agung Uni Emirat Arab.
Menurutnya, dua kelompok Syiah dan Sunni ini sudah lama hidup berdampingan di Emirat. Selama ini antara Sunnah dan Syiah terjadi perbedaan dalam soal siapa yang lebih utama (mufadhalah) dalam sahabat.
“Masalah ini adalah masalah dzanniyah, bukan qath’i menurut faham ahlussunnah wal jamaah,” katanya, seraya menyitir pendapat yang mengukuhkan pendapat itu, antara lain Imam Baqillani, Imam Haramain, Al-Ghazali, Al-Mawardi, Al-Maziri, Syarif Al-Jurjani, Al-Qurthubi, At-Taftazani, Syahrawardi, Ibnu Hajar Al-Haytsami, dan lain sebagainya.
Syeikh Yahya Ar-Rafi’i, Qadli Besar Libanon yang mewakili Mufti Libanon Syaikh Muhammad Rasyid Al-Qabbani, menyatakan bahwa dialog antara Sunnah dan Syiah hanya mercu suar saja yang tak memiliki dampak apa pun. [Sumber:hidayatullah.com]

Dewan Ulama Senior Saudi: Yang Menghina Istri dan Sahabat Nabi, Kafir!

Dewan Ulama Senior Saudi Sabtu lalu telah mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan barang siapa yang menghina istri-istri Nabi Muhammad atau sahabat Nabi sebagai “orang kafir” dan menegaskan larangan menghinakan tokoh-tokoh umat Islam yang dimuliakan.
Pernyataan, ditandatangani oleh semua anggota dewan, dipimpin oleh Mufti besar kerajaan Syaikh Abdul Aziz Al al-Syaikh, dan memperingatkan bahwa menghina istri nabi atau sahabat nabi adalah serangan langsung tentang Islam.
“Menghormati keluarga nabi dan sahabat nabi merupakan bagian dari Islam dan mereka yang tidak mematuhi ini bukan muslim,” kata pernyataan tersebut.
Pernyataan itu mengutip ayat-ayat dari AlQuran yang menunjukkan kewajiban menghormati istri-istri Nabi Muhammad.
Karena ada beberapa ayat dalam Al-Quran menceritakan tentang istri nabi ummul mukminin Aisyah, dan dirinya patut untuk dihormati dan “siapa pun yang menghina istri nabi berarti telah melanggar perintah Al-Quran dan dengan demikian mereka telah menjadi orang kafir,” menurut pernyataan itu.
Pernyataan itu menambahkan bahwa hal serupa berlaku untuk sahabat nabi karena kedekatan mereka dengan Nabi Muhammad SAW dan wajib umat Islam untuk menghormati sahabat Nabi.
Pernyataan tersebut mengutip sebuah insiden ketika Nabi ditanya tentang perempuan yang paling dekat dalam hatinya dan ia menjawab, Aisyah. Ketika ditanya tentang laki-laki yang terdekat, Nabi menjawab “Ayahnya Aisyah (Abu Bakar).”
Pernyataan dewan ulama senior Saudi ini datang setelah beberapa insiden di mana ulama Syi’ah semakin memperlihatkan ketidakhormatan mereka terhadap Aisyah, Ra dan sahabat nabi. Yang paling terakhir ini adalah kasus ulama Syi’ah Yassir Habib yang kewarganegaraan Kuwaitnya telah dicabut.
Pernyataan tersebut juga menunjuk Aisyah sebagai “Ummul Mukminin,” karena dirinya memiliki pengetahuan yang mendalam dalam urusan agama, dan dalam sejarah Aisyah, Ra dianggap sebagai salah satu yang paling berpengetahuan di mana para sahabat nabi sering meminta nasehatnya.
“Jumlah hadits nabi yang disampaikan oleh Aisyah, Ra adalah yang terbesar di antara seluruh istri nabi,” kata pernyataan itu.
Pernyataan itu juga menyebutkan kejadian di mana Aisyah, Ra telah dituduh berzina sehingga turun beberapa ayat Al-Quran ke atas Nabi Muhammad untuk mengkonfirmasi bahwa Aisyah, ra tidak bersalah serta menetapkan aturan untuk membuktikan kasus seperti itu, harus memiliki empat orang saksi.(fq/aby)