Thursday, August 6, 2015

Kemunafikan Dan Kelicikan Orang Islam Liberal


Oleh Zulkifli Djanan Machmoed*

Ada beberapa ciri khas orang-orang Islam liberal. Di antaranya munafik (tidak sesuai antara perkataan yang diucapkan dengan perbuatan), logika suka kebolak-balik, hobby menebar prasangka buruk dan melontarkan tuduhan ngawur berbau fitnah terhadap sesama Muslim yang menentang Islam Liberal.

Mereka selalu berkoar-koar dan mengklaim secara sepihak bahwa kelompoknya adalah Islam yang paling toleran dan menghargai perbedaan. Pada kenyataannya, dari statement dan tulisan yang mereka sebar di berbagai media sosial justru menunjukkan hal yang sebaliknya.

Para pendukung faham Islam liberal adalah orang-orang yang SANGAT TIDAK TOLERAN terhadap umat Islam yang berada di luar kelompoknya.

Mereka sangat membenci orang Islam yang menentang Islam liberal. Mereka akan memberi stempel kepada semua orang Islam yang berbeda faham dengan Islam liberal sebagai sebagai pengikut Wahabi.

LUTFHI ASSYAUKANI (LA) adalah salah satu tokoh Jaringan Islam Liberal yang menuduh LICIK umat Islam yang tidak sejalan dengan Liberalisme. Padahal kalau mau jujur, sebenarnya ia sendiri yang sedang berbuat kelicikan.

Buktinya, LA mengakui bahwa sebenarnya istilah Wahabi tidak pernah ada, karena orang-orang yang dituduh sebagai Wahabi memang tidak pernah sama sekali menciptakan nama Wahabi apalagi menyebut diri sebagai Islam Wahabi. Beda dengan nama Islam liberal atau Islam Nusantara yang memang sengaja dibuat untuk dipergunakan.

Orang-orang yang dituduh Wahabi ini selalu bilang Islam ya Islam, gak boleh ditambah-tambah menjadi "Islam modern," "Islam tradisional," "Islam fundamental," "Islam nusantara," dll. Menurut LA orang Wahabi selalu mengkampanyekan Islam tanpa kata sifat atau embel-embel. Mereka mengatakan bahwa Islam hanya satu.

Sampai di situ apa yang ditulis tokoh Liberal Luthfi Assyaukanie seolah tidak bermasalah.

Namun sesungguhnya, LA baru saja berbuat KELICIKAN dg menggiring opini masyarakat dalam bentuk fitnah seolah umat Islam yang tidak setuju dengan istilah Islam Nusantara sedang mengkampanyekan Islam yang intoleran, terbelakang, anti-perempuan, anti-perbedaan, anti-minoritas, dan anti siapa saja yang berbeda dengan mereka.

Ia juga menuduh kelompok Islam wahabi suka menyesatkan dan membid'ahkan umat Islam yang lain. Padahal dari kalimat sebelumnya yang ia buat, nampak jelas sekali bahwa ia sendirilah yang sedang menyesatkan sesama umat Islam dengan tuduhan-tuduhan intoleran, terbelakang, anti perempuan, anti perbedaan dan lain-lain,.

Begitulah, fitnah, kebohongan, ketidaklogisan berpikir dan penggiringan opini yang tidak bermutu seringkali dipergunakan tokoh2 Islam Liberal yang terus berusaha menggoalkan istilah Islam Nusantara dalam agenda mereka, untuk membunuh karakter umat Islam yang istiqomah menentang kesesatan faham Islam Liberal.