Sunday, September 20, 2015

Keberanian Raja Salman, Tuntut Pbb Tindak Tegas Kejahatan Israel Di Al-Aqsha [ Syiah Majusi Iran Diam saja, Malah Memuji Yahudi ! ]

Sebuah sumber resmi mengatakan pada hari Kamis bahwa Arab Saudi menyatakan ketidaksetujuan dan mengecam Israel atas kejahan yang dilakukan baru-baru ini terhadap Masjid Al-Aqsha, yang dianggap tempat suci ketiga umat Islam, Al Arabiya News Channel melaporkan, Kamis (17/09/2015).
Sumber itu juga menambahkan bahwa Arab Saudi akan meminta pemerintah Israel bertanggung jawab sepenuhnya atas segala konsekuensi yang dihasilkan dari tindakan agresi mereka dan menekankan bahwa setiap serangan akan menimbulkan konsekuensi serius dan menjadi pemicu ekstremisme dan kekerasan.
Kerajaan Teluk Arab juga menambahkan bahwa tindakan Israel dalam beberapa hari terakhir tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dan hukum internasional yang telah disepakati terhadap Masjid Al-Aqsha.
Sumber resmi mengkonfirmasi penolakan mutlak Kerajaan Arab Saudi terhadap kebijakan penjajah Israel yang berdasarkan pembagian waktu di Masjid Al-Aqsa, dan member peringatan bahwa kebijakan eskalasi ini akan menyebabkan konsekuensi serius, menyerukan masyarakat internasional segera bergerak memaksa pemerintah Israel untuk menghentikan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam serta menghormati agama, hukum dan peraturan perundang-undangan internasional juga prinsip-prinsip proses perdamaian.
Raja Salman telah memberitahu Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa ia telah berhubungan dengan para pemimpin dunia mengenai masjid Al Aqsha dan bahwa ia telah meminta Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi al-Aqsa.
Selain itu, Raja Salman, telah mengajukan banding ke Sekjen PBB Ban Ki-moon dan anggota Dewan Keamanan untuk melakukan “langkah-langkah mendesak” setelah bentrokan di kompleks Masjid Yerusalem Al-Aqsha, media pemerintah melaporkan hari Rabu.
Salman “menyatakan kecaman keras terhadap eskalasi berbahaya Israel” di tempat suci di mana demonstran Palestina bentrok dengan polisi Israel selama tiga hari berturut-turut, Saudi Press Agencymelaporkan.
“Dia menyerukan upaya internasional yang serius dan cepat sertqa intervensi Dewan Keamanan untuk mengambil semua langkah-langkah mendesak dalam menghentikan pelanggaran ini,” katanya.
Salman menambahkan bahwa “serangan terhadap jamaah” melanggar kesucian agama “dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan ekstremisme dan kekerasan di dunia.”
Raja Saudi juga menelepon Presiden AS Barack Obama untuk mengungkapkan bagaimana ia mengutuk keras eskalasi Israel di Masjid Al-Aqsha yang suci.
Saudi Press Agency mengatakan bahwa Salman mengatakan hal yang sama melalui telepon kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Francois Hollande.
Kerusuhan meletus antara polisi Israel dan Palestina pecan ini di kompleks Masjid Al-Aqsha saat orang-orang zionis Yahudi merayakan tahun baru mereka sejak Ahad malam hingga Selasa malam.
Polisi Israel memasuki kompleks untuk membubarkan jamaah Muslim, dengan cara yang memicu kecaman di seluruh dunia Arab dan kekhawatiran bahwa ketegangan bisa lepas kendali.
Utusan Timur Tengah PBB, Nikolay Mladenov, memperingatkan pada hari Selasa bahwa bentrokan antara Israel dan warga Palestina di dalam dan sekitar tempat suci Yerusalem memiliki potensi untuk memicu kekerasan hingga jauh di luar tembok kota lama, menunjuk ke “gelombang setan teror dan ekstremisme “di wilayah tersebut.

Raja Salman Ajak Para Pemimpin Dunia Intervensi Masalah Al-Aqsha

Jum'at, 18 September 2015 - 19:29 WIB
Kerajaan Saudi menghimbau seluruh pimpinan dunia dan pemimpin negara Islam melakukan intervensi sehingga terciptanya keselamatan di Masjidil Aqsha
Khodimul Haramain al-Syarifain Raja Salman bin Abdul Aziz telah menghubungi para pemimpin seluruh dunia supaya menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina atas upaya tentara Israel yang menyerang Masjid al-Aqsha.
Demikian pernyataan Raja Salman yang disampaikan melalui Duta Besar Arab Saudi Syeikh Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak di hadapan para wartawan saat konferensi pers di Kantor Kedubes Arab Saudi, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Jum’at (19/09/2015).
“Raja Salman juga menyampaikan kepada para pemimpin negara supaya menyatakan penolakannya terhadap penyerbuan tersebut,” imbuh Mustafa.
Selain itu, kata Mubarak, Kerajaan Saudi Arabia (KSA) juga menghimbau kepada seluruh pimpinan dunia termasuk Indonesia dan juga pemimpin negara Islam untuk melakukan intervensi sehingga terciptanya perdamaian dan keselamatan di Masjidil Aqsha.
“Raja Salman juga telah menyampaikan peristiwa (penyerbuan tentara Israel ke Masjid al-Aqsha) kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama.”
Lebih lanjut, Mubarak mengatakan bahwa upaya yang dilakukan tentara Israel untuk masuk ke Masjidil Aqsha telah menimbulkan ketakutan bukan hanya para jama’ah yang sedang sholat, tetapi juga masyarakat Palestina serta umat Islam yang ada pada saat itu.
“Penyerbuan yang dilakukan oleh tentara Israel ke Masjid al-Aqsha itu telah menimbulkan ketakutan,“ demikian tegasnya.*

Ini Langkah Berani Raja Salman Pasca Israel Serang Al-Aqsa

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, telah menghubungi para pemimpin dunia agar menolak dan mengecam sikap kebrutalan tentara Israel yang menyerbu Masjidil Aqsa, pekan lalu. Salah satu tokoh dunia tersebut adalah Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Demikian disampaikan Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak, dalam jumpa pers di kantornya, Kuningan, Jakarta, Jum'at (18/9).

"Raja Salman juga mengimbau kepada seluruh pemimpin dunia termasuk Presiden Amerika Barack Obama untuk melakukan intervensi sehingga terjadinya kedamaian dan keselamatan di masjid al-aqsha," ujar Mustafa.

Aksi tentara Israel ini memancing ketakutan dan amarah para jamaah masjid. Bentrokan antara tentara Israel dan jamaah masjid yang sebagai warga Palestina tidak bisa dihindarkan.

Dengan masih adanya status quo, orang-orang Yahudi diizinkan mengunjungi wilayah yang kerap juga disebut komplek Kuil Suci. Tapi, warga Yahudi tidak diperkenankan untuk berdoa di sana karena takut akan menimbulkan gesekan dengan jamaah Muslim.


Presiden Iran Ucapkan Selamat Tahun Baru kepada Yahudi

Senin 30 Zulkaedah 1436 / 14 September 2015 16:17
PRESIDEN Iran Hassan Rouhani mengirim ucapan selamat tahun baru kepada warga Yahudi di seluruh dunia, pada Senin (14/9/2015).
Rouhani berharap keturunan Ibrahim dapat membuka jalan untuk menciptakan rasa hormat dan saling memahami antara Muslim dan Yahudi.
“Semoga keturunan Ibrahim  memperdalam rasa hormat, membawa perdamaian dan saling pengertian,” tulis Rouhani lewat akun Twitter-nya, seperti dikutip PressTV.
Rouhani mengakhiri pesannya dengan menulis L’Shanah Tovah yang berarti “Semoga itu menjadi tahun yang baik.”
Di bawah pesan itu, Rouhani memasang foto Yahudi Iran sedang berdoa di Sinagog Yousefabad, Teheran.
Ini bukan kali pertama Hassan Rouhani mengirim ucapan tahun baru bagi Yahudi.  Pada tahun 2013, Rouhani juga melakukan hal yang sama bagi komunitas Yahudi.
Seperti diketahui, tahun baru Yahudi dikenal dengan nama Rosh Hashanah dalam bahasa Ibrani. Rosh Hashanah dirayakan oleh warga Yahudi di seluruh belahan dunia. [rn/Islampos]

RABU, SEPTEMBER 16, 2015
DARI DALAM SINAGOG YAHUDI, PEJABAT IRAN MEMPROVOKASI UNTUK MENGHABISI SUNNI (YANG DISITILAHKAN DENGAN SALAFI WAHABI)!!

Pejabat Iran untuk meluncurkan serangan tajam kepada ahlussunah yang dia sebut dengan istilah Salafi dan mengaitkannya dengan al- Qaeda dan Zionisme!!.
asisten presiden Iran untuk urusan etnis dan agama minoritas agama, Ali Yonsei , menyerang Salafi dengan menyebutnya sebagai kelompok ekstremis .

Anehnya , pejabat Iran ini meluncurkan serangan ini dari dalam sinagoga di Iran , di mana ia menegaskan hak orang Yahudi di Iran , menurut Arab Net . (dan memerangi sunni sampai 1 masjid pun tidak boleh bagi satu juta muslim sunni Teheran. Lihat:

http://www.gensyiah.com/video-resmi-republik-iran-melarang-pendirian-masjid-sunni-di-teheran-bukti-ke-8-tak-terbantahkan.html

http://www.gensyiah.com/bukti-ke-9-iran-melarang-pendirian-masjid-sunni-di-teheran.html)
pejabat Iran ini mengatakan bahwa Salafi wahabi adalah ancaman bagi bagi perdamaian internasional , dan semua orang harus menghaadapinya beserta al- Qaeda dan Zionisme!!
sebelumnya Banyak pejabat Iran telah menyerang Arab Saudi dan apa yang mereka sebut ” Wahhabi ” , dan dianggap sebagai ancaman paling serius terhadap negara mereka!!
(baca: http://www.gensyiah.com/issu-wahabi-dihembuskan-politikus-syiah.html
Beginilah, diantara kelicikan Syiah, selalu berbohong pura-pura anti zionis, padahal syiah adalah mitra dan sekutunya. Sebagaimana pura-pura anti amerika padahal amerika adalah sekutunya:
Baca: http://www.gensyiah.com/mitos-perseteruan-iran-amerika.html
Dan selalu memecah belah ahlussunnah dengan menghembuskan issu wahabi sebagai teroris. Ironisnya ini langsung dimakan mentah oleh orang yang tidak tahu atau memang telah dibeli oleh syiah. Baca:
http://www.gensyiah.com/kang-said-ideologi-wahabi-selangkah-lagi-jadi-terorisme.html
Baca pula
http://www.gensyiah.com/dipersoalkan-pidato-pengurus-pbnu-di-perayaan-sesat-syiah-ghadir.html
http://www.gensyiah.com/kh-abdul-hamid-baidlowi-said-aqil-siradj-menghina-nabi-2x.html
http://www.gensyiah.com/dr-said-aqil-siradj-dulu-dan-kini.html
http://www.gensyiah.com/sad-aqil-kita-yang-bukan-syiah-pun-sebenarnya-juga-harus-ikut-memperingati-10-asyura.html
http://mantankyainu.blogspot.co.id/2015/09/dari-dalam-sinagog-yahudi-pejabat-iran.html

Israel Berulah Lagi, Raja Arab Saudi Siapkan Langkah Lindungi Masjid Al Aqsha
                                      
Sabtu, September 19, 2015
Raja Salman telah memberitahu Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, bahwa dia telah berbicara dengan para pemimpin dunia tentang tindakan Israel terhadap masjid Al-Aqsa. Raja Salman juga telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna melindungi masjid Al-Aqsa.
Eskalasi kekerasan atas Masjid Al Aqsha meningkat pada bulan ini. Selasa (15/9/2015) lalu, polisi Israel menembakkan granat setrum dan gas air mata terhadap warga Palestina yang melindungi masjid.
Polisi Israel juga menganiaya muslimah yang menjaga Masjid Al Aqsha. Sedikitnya dua muslimah yang menjaga Masjid Al Aqsha dianiaya, Rabu (16/9/2015) lalu. Mowafak al-Hamami (50 tahun) dan Hamza Nimer (35) menjadi sasaran penganiayaan itu hingga mengalami luka-luka. Mereka pun kemudian dilarikan ke rumah sakit Makased. 
Sehari setelahnya, gerombolan Yahudi kembali menyerbu Masjid Al Aqsha. Mereka berkeliling di halaman masjid dengan pengawalan ketat pasukan Israel, Kamis (17/9/2015). [Ibnu K/Bersamadakwah]