Monday, January 4, 2016

Kejahatan Tokoh Syiah Jahanam Nimr Al- Nimr Sehingga Dieksekusi Di Arab Saudi


Al Nimr adalah Tokoh SYIAH yang Gemar Menebar KEBENCIAN

Pemerintah Arab Saudi, Sabtu (2/1/2016), mengumumkan telah mengeksekusi mati 47 orang terpidana teroris. Salah satu terpidana yang dieksekusi adalah tokoh Syiah, Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr.

Siapakah Syaikh Al-Nimr ini sehingga dieksekusi mati pemerintah Saudi?

Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr adalah salah seorang tokoh besar kelompok Syiah di Arab Saudi. Syaikh Al-Nimr terkenal dengan kritikannya yang keras dan pedas terhadap pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Beliau dilahirkan tahun 1959 di Qatif, yang terletak di Provinsi Timur, Arab Saudi.

Setelah menyelesaikan pendidikan SLTA, Syaikh Al-Nimr meninggalkan Saudi untuk belajar di Teheran, Iran. Lalu balik lagi ke Saudi dan mempropagandakan Syiah.

Al Nimr adalah ulama SYIAH yang gemar menebar kebencian dan fitnah.

Jangan termakan propaganda pengikut Syiah yang seolah ngomong sopan, damai, dll. Kebencian mereka terhadap para sahabat Nabi sangat luar biasa.

Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr yang dieksekusi mati Saudi sudah lama dikenal menebar kebencian terhadap para sahabat Nabi, menuduhnya kafir, dan mengatakan sebagai penghuni neraka jahanam. 

Salah satu buktinya adalah rekaman video ceramah Al Nimr berikut ini:



Poin-poin yang diomongin Al Nimr: 

- Abu Bakar dan Umar telah merampas hak menjadi khalifah dari Ali bin Abi Thalib 

- Juga khalifah setelah umar yaitu Utsman merampas hak menjadi khalifah dari Ali. Begitu juga Muawiyah

- Bagaimana bisa Abu Thalib paman Nabi (yang kafir) di neraka, sedangkan Abu Bakar, Umar, Abu Sufyan dan Muawiyah masuk surga? Apakah kalian tidak memiliki akal? (ini ciri khas propaganda Syiah Rafidhoh yang mengkafirkan Abu Bakar, Umar, dll, dan disamakan dengan Abu Thalib)

- Al Nimr melakukan propaganda agar menerapkan wilayatul faqih (hukum Syiah) di Saudi, di Irak, dan di seluruh dunia.

- Al Nimr mencaci maki amir Nayef dan pemerintah Arab Saudi dan mengatakannya ahli jahannam.
http://www.portalpiyungan.com/2016/01/al-nimr-adalah-tokoh-syiah-yang-gemar.html?m=1

Kejahatan Tokoh Syiah Nimr Al- Nimr sehingga Dieksekusi di Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi hari Sabtu (2/1/2015) mengumumkan telah mengeksekusi 47 narapidana terorisme, termasuk anggota-anggota Al-Qaida dan seorang tokoh Syiah ternama pemimpin aksi protes menentang pemerintah.
Dilansir Arab News Senin (4/1/2015), tokoh Syiah di Arab Saudi, Nimr Al-Nimr, dinyatakan bersalah melakukan delapan tindak kejahatan dan semasa hidupnya banyak menyampaikan pidato-pidato keras berisi penentangan terhadap pemerintah. Pidatonya yang dipenuhi pesan kebencian sejak 2002 menggiring pada kematian dan terlukanya sejumlah aparat kepolisian.
Pidato-pidato Al-Nimr berada di balik aksi protes brutal warga Syiah pada tahun 2011 di Qatif, yang membawa kemanfaatan bagi negara Syiah Iran.
Sejak tahun 2002 Al-Nimr rutin menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Imam Hussain di Al-Awamiyah. Pidatonya dari hari ke hari semakin bernuansa politik. Dia menuding para pejabat pemerintah dan pasukan keamanan melakukan penistaan terhadap agama (Islam) dan mengajak agar rakyat Saudi bangkit melawan pemerintah.
Pada Maret 2009, Al-Nimr mengkritik pemerintah Saudi dan menyerukan pemisahan diri daerah-daerah berpenduduk mayoritas Syiah untuk membentuk sebuah negara Syiah bersatu. Ketika Bahrain dilanda gelombang unjuk rasa warga Syiah, Al-Nimr mendesak penarikan paksa pasukan negara-negara Teluk dari Bahrain, mengkritik pemerintah Bahrain, dan menuntut pembebasan orang-orang Syiah yang disebutnya sebagai tahanan politik.
Pada Oktober 2011, Al-Nimr menuding media dan pejabat-pejabat Saudi menutup-nutupi “penindasan tirani” pasukan pemerintah, yang disebutnya sebagai pasukan pembuat kekacauan. Selain itu, tokoh Syiah di Arab Saudi itu juga menghina para pemimpin dan pejabat yang telah ditunjuk pemerintah, serta menolak keputusan penunjukan oleh pemerintah tersebut.
Al-Nimr menuntut agar dibentuk sebuah front oposisi relijius internal guna menangkal aksi-aksi hasutan terhadap Syiah. Dia juga mengajak warga masyarakat bangkit melakukan perlawanan dan ketidakpatuhan publik, serta menuding Kerajaan Arab Saudi membunuhi orang-orang Syiah tak berdosa.
Al-Nimr pernah ditahan beberapa kali, terakhir dia ditangkap pada 8 Juli 2012, setelah kakinya terluka dalam aksi bakutembak dengan aparat kepolisian. Dia dibawa ke rumah sakit oleh petugas ketika itu.
Pada 15 Oktober 2014, Al-Nimr divonis hukuman mati oleh Pengadilan Kejahatan Khusus atas keterlibatannya dalam aksi-aksi teroris yang menarget aparat keamanan, sehingga menewaskan sejumlah aparat serta melukai petugas dan puluhan warga sipil.
Al-Nimr dianggap sebagai penyulut kerusuhan, pembangkangan dan pemberontakan paling berbahaya di wilayah timur Kerajaan Saudi, tempat mayoritas warga Syiah bermukim.
Nimr Baqr Al-Nimr dilahirkan pada tahun 1959 di kota Al-Amawiyah di Provinsi Qatif. Dia menuntut ilmu di daerah kelahirannya. Al-Nimr pernah melakukan perjalanan ke Iran, dan mengikuti program pendidikan Hawza selama sekitar 10 tahun di sana, kemudian pergi ke Suriah yang merupakan negara sekutu Iran.
Istri tokoh Syiah itu meninggal dunia pada tahun 2012 setelah berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya. Istri Al-Nimr itu dibawa berobat ke Amerika Serikat dengan biaya ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija

Siapakah Sebenarnya Syaikh Al-Nimr, Tokoh Syiah yang Dieksekusi Mati Saudi?


Pemerintah Arab Saudi, Sabtu (2/1/2016), menyatakan telah mengeksekusi mati 47 orang terpidana teroris. Salah satu terpidana yang dieksekusi adalah tokoh Syiah, Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr.

Siapakah Syaikh Al-Nimr ini sehingga dieksekusi mati pemerintah Saudi?

Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr adalah salah seorang tokoh besar kelompok Syiah di Arab Saudi. Syaikh Al-Nimr terkenal dengan kritikannya yang keras dan pedas terhadap pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Beliau dilahirkan tahun 1959 di Qatif, yang terletak di Provinsi Timur, Arab Saudi, dalam keluarga yang penuh dengan tokoh agama dan penceramah terkenal.

Setelah menyelesaikan pendidikan SLTA, Syaikh Al-Nimr meninggalkan Saudi untuk belajar di Teheran, Iran. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Damaskus, Suriah.

Selesai belajar Hawza, Syaikh Al-Nimr mulai menjadi pendidik. Diawali dengan mengajar di Damaskus, lalu menjadi pimpinan Hawza Al-Qaim di Teheran selama beberapa tahun. Setelah itu, Syaikh Al-Nimr pulang ke Arab Saudi.

Di Saudi, Syaikh Al-Nimr dikenal sering mengeluarkan kritikan oposisi terhadap pemerintah. Kritikannya kepada keluarga raja diketahui sangat keras. Bahkan sempat mengancam akan memimpin gerakan pemisahan diri Qatif dan Al-Ahsa dari Arab Saudi untuk membentuk negara Syiah dengan Bahrain.
Beberapa kali Syaikh Al-Nimr ditangkap dan ditahan. Misalnya pada tahun 2006 dan 2008. Pada tahun 2012, pemerintah menyatakan telah menangkap Syaikh Al-Nimr setelah sempat terjadi baku tembak dan hendak melarikan diri.

Saat itu, juru bicara keamanan Saudi mengatakan bahwa Syaikh Al-Nimr bersama pengikutnya menyerang pihak keamanan Saudi, dan berusaha melarikan diri. Setelah penangkapannya, sering terjadi aksi penyerangan dilakukan para pengikutnya di daerah Qatif.

Syaikh Al-Nimr sering mengritik pemerintah Saudi tidak mau mengangkat kalangan Syiah menjadi pegawai pemerintah dan militer. Kalangan Syiah sangat kesulitan mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan pemerintah. Para pelajar sulit mendapatkan kesempatan belajar di perguruan tinggi.

Kritikan ini disanggah pemerintah. Bahkan pemerintah menyebutkan bahwa tiga anak Syaikh Al-Nimr mendapatkan beasiswa pemerintah untuk belajar di Amerika. Istrinya juga bekerja di kantor imigrasi di Saudi bagian timur, kemudian dipindahkan ke Dammam.

Syaikh Al-Nimr harus menghadapi tuduhan membuat keonaran dan upaya memberontak pemerintah. Pada tanggal 15 Oktober 2014, pengadilan Saudi menjatuhkan vonis mati kepadanya. Dan Sabtu kemarin, vonis itu dieksekusi. (Sumber: dakwatuna)
***
PELAJARAN BERHARGA BUAT KEUTUHAN NKRI DARI ANCAMAN DISINTEGRASI.
JANGAN SAMPAI TERJADI DI INDONESIA.
NKRI HARGA MATI!