Persentase Umat Islam di Indonesia Jadi
85 Persen
(Data lain dibawah 85 %). Tahun 2035 Jumlah Umat Kristen Indonesia
Diprediksi akan lebih Banyak dari Muslim (Kemana Aja Ulamanya, Kerjanya
Menghujat “Wahhabi”?)
Di indonesia, umat kristen membengkak,
muslim menyusut
Oleh: Rudi Hendrik, jurnalis Mi’raj
Islamic News Agency (MINA)
Fakta menunjukkan umat Islam di Indonesia
adalah mayoritas. Bahkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim
terbesar di dunia.
Tetapi, jangan bangga dulu. Benar umat
Islam Indonesia mayoritas dan terbesar jumlahnya, tetapi statistik membuktikan
angka pertumbuhan umat Islam Indonesia kalah dibandingkan dengan pemeluk
Kristen. Sebabnya adalah upaya Kristenisasi yang massif terjadi di negeri ini.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Pusat Din Syamsuddin pada bulan April 2014 menunjukkan angka statistik
pertumbuhan umat Islam Indonesia. Pada sensus penduduk 1990 jumlah umat Islam
mencapai 87,6 persen. Angka ini kemudian meningkat menjadi 88,2 persen pada
sensus penduduk 2000.
Yang memprihatinkan, kata Din, angka
pertumbuhan tahunan umat Islam hanya 1,2 persen. Sementara Kristen dua kali
lipatnya, yakni 2,4 persen per tahun.
Bila diturunkan lagi ke tingkat provinsi,
akan lebih memprihatinkan lagi. Din mengutip data seorang penulis Leo
Suryadinata yang menyebutkan angka pertumbuhan Kristen terbesar adalah di
Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai delapan persen per tahun.
Di bawahnya, ada tiga provinsi yang angka
pertumbuhan Kristen mencapai tujuh persen. Ketiganya adalah Sumatera Barat,
Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Di Jawa Barat itu di wilayah Sukabumi,
Cianjur bagian Selatan. Modusnya mereka sewa rumah, kemudian digunakan untuk
tempat belajar, main basket, main volly, kemudian dilakukan aktivitas
pemurtadan,” jelas Din.
Pesatnya pertumbuhan umat salib
Pada tahun 80-an penduduk Muslim di
Indonesia masih lebih dari 90%, maka pada tahun 2000 populasi muslim turun ke
angka 88,2% dan tahun 2010 turun lagi menjadi 85,1%. Di Indonesia pertumbuhan
agama Islam justru menurun drastis, seperti data di bawah ini:
1.Berdasarkan hasil riset Yayasan Al
Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa
mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 %
diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk
Indonesia.
2.Dari laporan Riset Dep. Dokumentasi dan
Penerangan Majelis Agama Wali Gereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap
tahunnya laju pertumbuhan umat Khatolik: 4,6%, Protestan 4,5%, Hindu 3,3%,
Budha 3,1% dan Islam hanya 2,75%.
3.Dalam buku Gereja dan Reformasi
penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe, dijelaskan jumlah umat
Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan
menurut data Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat
Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210
jumlah penduduk Indonesia)
4.BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia
melaporkan penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi
Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di
Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
5.Dalam Kiblat Garut 26 Juni 2012,
Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali mengatakan, dari tahun ke tahun
jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami penurunan. Padahal di sisi lain,
jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Semula, jumlah umat Islam di
Indonesia mencapi 95 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Secara
perlahan terus berkurang menjadi 92 persen, turun lagi 90 persen, kemudian
menjadi 87 persen, dan kini anjlok menjadi 85 persen.
6.Menurut data Mercy Mission, sebanyak 2
juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun. Jika ini
berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama
dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut
sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Tsunami Kristenisasi adalah fakta yang
tak terpungkiri di sekitar kita
Baru-baru ini kita dikejutkan adanya data
statistik terbaru yang dikeluarkan pemerintah berkenaan jumlah penduduk
Indonesia berdasarkan agama. Dari sensus penduduk badan pusat statistik
nasional yang dilakukan setiap 10 tahun sekali itu ternyata data mengenai agama
sering disembunyikan. Dari sensus tersebut, prosentase jumlah umat Islam selalu
menurun. Dari 90%, turun menjadi 88%, 86%, kemudian 83% dan seterusnya,
hal semacam ini harus kita waspadai dan harus menjadi
keprihatinan bersama.
Hal tersebut diungkapkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI),
Habib Rizieq Syihab saat ceramah di Markas Syariah, Jl. Petamburan, Jakarta
Pusat, Ahad (4/5/2014). Ia mengatakan, penyebab jumlah umat Islam menurun salah
satunya karena maraknya upaya pemurtadan. Dalam acara taklim bulanan tersebut,
Habib Rizieq secara khusus membongkar gerakan Kristenisasi.
"Kristenisasi adalah fakta yang tak terpungkiri, ribuan fakta sudah kita
dapatkan di lapangan. Oleh karena itu kita jangan hanya jadi penonton, kita
harus ikut berjuang melawan derasnya upaya pemurtadan di Indonesia yang pada
khususnya dilakukan oleh misionaris Nasrani, baik dari kalangan Katolik,
Protestan maupun sekte-sekte lainnya" tegas Habib Rizieq.
Terkait masalah akidah ini, sangat disesalkan karena masih saja ada tokoh Islam
di tingkat nasional yang tidak percaya adanya Kristenisasi di Indonesia, mereka
tidak yakin pemurtadan sedang berlangsung. Para tokoh Islam dan pejabat itu
menganggap bahwa isu Kristenisasi hanya Kristenphobia, atau dianggap paranoid.
Kalaupun ada Kristenisasi, itu tidak struktural, itu tidak sistematis, hanya
dilakukan segelintir orang.
“Ini persaolan serius kalau pejabat pemerintah menganggap Kristenisasi tidak ada
maka mereka tidak akan waspada apalagi melakukan langkah-langkah untuk mencegah
itu. Orang kalau tidak sadar bahaya datang maka tidak akan melakukan persiapan
untuk menghadapi bahaya,” kata Habib Rizieq.
Apa Betul Kristenisasi itu Ada?
Yang pertama, bukti adanya Kristenisasi sudah dijelaskan dalam AlQur'an, karena
AlQur'an pasti benar mustahil memberikan informasi dusta. Dalam surat al
Baqarah ayat 120, Allah Swt berfirman : "Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan ridho kepada kamu (umat Islam) hingga kamu mengikuti agama
(cara hidup) mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan
mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu".
Habib Rizieq menjelaskan, bahwa misi keduanya berbeda. Kalau Kristen misinya
mengkristenkan orang, kalau Yahudi misinya tidak perlu me-yahudi-kan orang.
Orang-orang Yahudi itu hanya cukup untuk Bani Israel saja selain itu orang lain
dianggapGhoyum (makhluk setingkat binatang yang fungsinya untuk melayani
Yahudi), jadi Yahudi “membinatangkan” umat manusia lain untuk melayani
mereka.
Yang kedua, bukti adanya Kristenisasi
tertuang dalam Bibel, dalam Mathius 24 ayat 14 tertulis: “Dan injil
kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua
bangsa setelah itu (setelah dunia di Kristenkan) barulah tiba
kesudahannya.”
Ayat inilah yang menjadi dalil para pendeta baik Katolik, Protestan ataupun
sekte lainnya meyakini Kristen adalah agama dunia sehingga seluruh dunia harus
dikristenkan. “Jadi kita tidak bisa melarang mereka untuk tidak mengkristenkan
umat Islam karena itu pesan Tuhan, dianggap pesan Bibel. Selama pesan ini masih
ada didalam Bibel selama itu pula menjadi kewajiban agama bagi mereka,” ujar
Habib Rizieq.
Yang ketiga, bukti adanya Kristenisasi terungkap dari pernyataan para pendeta.
Para misionaris menolak istilah Kristenisasi, mereka tidak menyebut
Kristenisasi, karena tahu itu berkonotasi pemaksaan, maka itu mereka ganti
dengan istilah transformasi.
"Transformasi dan Penuaian Jiwa adalah nama lain dari Kristenisasi,
maksudnya agar umat manusia masuk ke dalam ajaran Kristen. Hati-hati kalau
tokoh Kristen sudah bicara transformasi itu maksudnya adalah perubahan dari
orang berdosa menjadi orang diselamatkan dengan ajaran Kristen," jelas
Habib Rizieq.
Dari sekian banyak data yang diungkap Habib Rizieq, beberapa diantaranya
ialah:
Di dalam majalah Kristen bernama "Spirit" nomor 10 tahun ke-2 2003,
pada halaman 13 dimuat pernyataan pendeta Erastus Sabdono. Ia menyatakan,
"Kita berubah dari manusia dunia menjadi manusia rohani, istilah gereja
memasehikan (mengkristenkan) dunia, inilah yang dimaksud transformasi.”
Dalam buku Kristen yang berjudul Transformasi Indonesia, dalam covernya
tertulis, "Pemikiran dan proses perubahan yang dikaitkan dengan kesatuan
tubuh Kristus." Dan isinya tertulis, "Nilai-nilai Kerajaan Tuhan
(ajaran Kristen) mempengaruhi seluruh aspek kemasyarakatan, seluruh sektor akan
di Kristenkan tidak hanya manusianya tapi sistem kehidupannya juga."
Dalam buku berjudul Gereja Sekota yang mentransformasikan kota, penulisnya
Rahmat T Manulang, ia mengatakan “ Tuhan Yesus menegaskan kepada murid-muridnya
baik dalam pengajaran khutbah di bukit maupun didalam yang terakhir sebelum
naik ke syurga mengenai mandat transformasi atau amanat Kristenisasi (yaitu
dalam ayat Mathius 24 ayat 14),”
Kemudian dalam buku yang sama, terdapat pula pernyataan pendeta Nathan
Setiabudi ketua PGI (Persatuan Gereja Indonesia) periode 2000-2005. Saat masih
menjabat ketua umum PGI, ia menyatakan, "Transformasi adalah jalan keluar
terbaik bagi kehidupan yang penuh krisis seperti di Indonesia saat ini, oleh
karena itu berbagai upaya yang dilakukan ke arah terjadinya transformasi di
segala bidang perlu didukung."
"Bukannya hanya manusianya, tapi hukumnya, aturannya, undang-undangnya,
bagaimana lembaga-lembaga di Indonesia semua bisa di Kristenkan. Jadi kita
tidak fitnah, ini pernyataan mereka sendiri," kata Habib Rizieq.
Selain transformasi, ada istilah lain lagi yaitu Penuaian Jiwa yang artinya
proses kegiatan memindahkan keimanan mayoritas umat agama lain kepada keyakinan
bahwa Yesus sebagai Juru Selamat. Proses memindahkan orang dari luar Kristen
kepada Kristen disebut Penuaian.
Dalam buku Transformasi Indonesia, pendeta Dr. Bambang Wijaya, Gembala Sidang
Pimpinan Gereja Kristen Perjanjian Baru mengatakan, “Indonesia merupakan ladang
yang sedang menguning yang besar tuaiannya, ya Indonesia siap mengalami
transformasi yang besar. Ini bukan impian di siang bolong, dengan memeriksa
firman Tuhan kita akan sampai pada kesimpulan bahwa Indonesia memiliki pra
kondisi yang sangat cocok bagi Tuaian besar yang direncanakan.”
Masih dalam buku yang sama, Pendeta Bambang juga mengatakan, “Bukankah keadaan
itu yang sedang dilewati bangsa kita, kegelapan moral dan depresi ekonomi yang
berat dan masyarakat yang lelah dan terlantar. Ya itulah sebabnya saya tidak
terlalu berlebihan bahwa Indonesia siap menghadapi Ttuaian yang besar,
Indonesia siap mengalami transformasi.”
“Dari sini sudah jelas, ada upaya sistematis untuk memiskinkan bangsa
Indonesia. Jadi untuk mengkristenkan umat Islam, miskinkan dulu sampai mereka
lapar, sampai moral mereka hancur setelah itu tinggal “dipanen”. Hati-hati
ini ada konspirasi, lihat saja acara-acara televisi yang dimiliki orang kafir
sekarang ini banyak yang merusak. Kemudian ekonomi, lihat dari hari ke hari
yang se-makin kaya siapa? Aneka pertambangan dan kekayaan lainnya sudah dikuasi
orang-orang kafir,” kata Habib Rizieq.
Pada 1950 terjadi pertemuan besar misionaris dunia yang merencanakan selama 50
tahun kedepan (yaitu 2000) untuk mengkristenkan setengah penduduk Indonesia,
namun mereka gagal, kenaikan umat Kristen hanya beberapa persen saja. Akhirnya
mereka bersatu dari semua sekte, untuk mencanangkan target baru yaitu lewat
program Transformasi, yang target awalnya selama 15 tahun pada 2020, mereka
akan lihat sejauh mana program mereka berjalan.
Gerakan Kristenisasi Pemicu Konflik di Masyarakat
Habib Rizieq Syihab mengatakan bahwa hidup damai berdampingan dengan umat agama
minoritas di Indonesia akan tercapai dengan baik manakala mereka yang minoritas
tahu diri sehingga umat Islam yang mayoritas akan tahan diri.
"Kuncinya, jika minoritas bisa tahu diri dan mayoritas tahan diri maka
keharmonisan kehidupan beragama akan bisa diwujudkan di Indonesia, maka kita
bisa dengan mudah hidup berdampingan membangun negeri dengan umat beragama
minoritas manapun baik dengan Kristen, Hindu, Budha dan lain sebagainya,"
ujar Habib Rizieq.
Namun kenyataannya, kata Habib Rizieq, selama ini umat minoritas banyak
melakukan pelanggaran, seperti adanya upaya Kristenisasi, FPI sudah banyak
mendapatkan fakta di lapangan. Tidak hanya itu, berbagai kasus gereja seperti
GKI Yasmin Bogor dan yang terbaru gereja Kalamiring Bekasi sudah dibuktikan di
Pengadilan adanya kecurangan yaitu pemalsuan tandatangan warga sebagai syarat
IMB rumah ibadah.
"Jika minoritas tidak tahu diri, ada aturan cara membangun gereja mereka
tidak mau ikuti, setiap kampung mereka paksa bangun gereja, orang Islam di
kampung-kampung mereka Kristenkan dengan iming-iming. Nah kalau
seperti itu umat Islam mayoritas bisa marah, sehingga bisa terjadi
konflik," kata Habib Rizieq.
Karena itu kita menghimbau
kepada pemerintah khususnya, jika tidak mau terjadi konflik agar
didorong semuanya untuk patuh kepada aturan. Cara bangun rumah ibadah sudah ada
aturannya, yaitu SKB 3 Menteri tentang pendirian rumah Ibadah. Laksanakan
dengan tegas.
Terkait maraknya upaya pemurtadan, Habib Rizieq berpesan agar umat Islam jangan
hanya jadi penonton, semua harus ikut berjuang melawan derasnya upaya
pemurtadan di Indonesia. (suaraislam)
lemahirengmedia.com
lemahirengmedia.com
Hari-hari ini, ummat Kristiani sedang
melaksanakan hajatan besar. Tepatnya tanggal 27 Juli hingga 16 Agustus 2004
lalu. Nama acaranya adalah Summer Mission 2004 (Misi Musim Panas 2004).
Seperti tertulis di situs World Harvest
Global (www.worldharvest.cc), hajatan ini sesungguhnya adalah misi kristenisasi
yang dikemas dalam konser musik, pesta pantai, dan berbagai program pelatihan
misi. Di Indonesia, “para gembala” akan menyerbu sejumlah kota besar di
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua.
Rencananya, rombongan misionaris akan berangkat
dari Los Angeles (Amerika Serikat), tanggal 25 Juli 2004. Mereka mula-mula
singgah di Pekanbaru (Riau) dan beberapa daerah sekitarnya, selama tiga hari.
Kemudian menuju Mentawai (Sumatera Barat) selama dua hari, lalu kembali
Pekanbaru.
Selanjutnya rombongan bertolak ke Kupang
(Nusa Tenggara Timur). Acara di sini direncanakan berlangsung tiga hari. Kota
tujuan lainnya adalah Soe, sekitar 11 km arah timur kota Kupang. Setelah itu,
balik ke arah barat, tepatnya ke Sumba (Nusa Tenggara Barat). Acaranya cuma 2
hari.
Giliran berikutnya adalah ‘serangan’ ke
Jakarta. Salah satu acara yang akan digelar adalah Harvest Festival, yang
digelar 10-13 Agustus 2004.
Dalam sebuah brosur yang dicetak “untuk
kalangan sendiri”, tertulis tiga kegiatan besar yang akan dilaksanakan.
Tanggal 11-13 Agustus 2004 digelar
seminar kepemimpinan. Beberapa pembicaranya adalah publik figur, salah satunya
Theo F Toemion (tokoh PDI Perjuangan yang kini menjabat Ketua Badan Koordinasi
Penanaman Modal atau BKPM).
Pada tanggal 10 Agustus 2004
diselenggarakan Extravagant Worship. Sebuah acara hiburan yang menampilkan
40-an artis top dan grup musik ternama, seperti Harvey Malaiholo, Ria Warna,
Joseph S Djafar, Christopher Abimanyu, Viona Paays, Bobby One Way, Lea
Simandjuntak, dan Trinity Singer.
Tak kalah hebohnya adalah pesta Youth
Explosion pada 12 Agustus 2004 pukul 19.00. Acara ini melibatkan 1.200 anak
muda, bertempat di Lippo Karawaci. Juga menampilkan artis-artis top beragama
Nasrani yang biasa tampil di MTV. “Itu semua dipersembahkan kepada Yesus!
Berpakaianlah dengan keren dan gaul! Ajak temanmu, datang lebih awal, dan
jangan lewatkan Party at the Dome 2: Youth Explosion!!!”
Usai menggarap Jakarta, rombongan
bertolak ke Semarang dan Surabaya (13-14 Agustus 2004). Nama acara di dua
kota ini cukup menyeramkan: Crusade (Perang Salib).
Terakhir, mereka kembali mengguncang
Jakarta dengan konser untuk menggaet kalangan muda. Esoknya, tanggal 16
Agustus, misi mereka berakhir dengan penutupan. Tidak dijelaskan kapan mereka
kembali ke AS.
Dalam seruan kepada komunitasnya, mereka
mengumbar target akan menawarkan kesegaran baru pada dunia: “Kita ingin
mentransformasikan paradigma baru bagaimana kita melihat manusia, dan cara
manusia melihat Tuhan!” Di setiap tempat, mereka akan mengguncang warga sekitar
dengan doa bersama 100-130 ribu jemaat.
Namanya saja proyek besar, tentu harus
di-back up oleh dana dan orang besar pula. Orang besar itu adalah James T
Riady, konglomerat yang kini jadi komandan Lippo Group . Apa saja yang
dilakukannya? Simak saja tulisan ini sampai tuntas.
Tidak banyak orang yang tahu tentang
rencana-rencana besar itu. Ustadz Mansyur Sahid, seorang aktivis dakwah di
Kupang (NTT) misalnya, mengaku tak tahu ada rencana itu.
Buya Mas’oed Abidin, Ketua Dewan Dakwah
Islamiyah Indonesia (DDII) Sumatera Barat, juga mengatakan hal senada. “Oleh
karena itu, mari kita bersama-sama menghadapi kristenisasi, secara cerdas. Kita
juga memerlukan semacam pusat informasi kristenisasi, agar kegiatan-kegiatan
semacam itu bisa kita monitor,“ kata penulis buku Islam dalam Pelukan Muhtadin
Mentawai ini.* (Ahmad Damanik, Dedi Junaedi/Hidayatullah)
Koalisi James Riady-Pat Robertson
Berkoalisi dengan Pat Robertson, pimpinan
Koalisi Kristen dan jaringan televisi misionaris terbesar di dunia proyek besar
James T Riady akan membuat TV misionaris yang segera mengudara di Indonesia
Proyek Mega-Kristenisasi James T
Riady tentu bukan sebuah pekerjaan main-main. Perlu didukung dana dan
jaringan yang luar biasa. Urusan dana, tak jadi kendala. Keluarga Riady adalah
pengendali bisnis raksasa yang bergerak di bidang perbankan, TV kabel, telepon
selular, online shopping, jasa teknologi informasi, perkantoran, dan sederetan
bidang lainnya. Konon total asetnya mencapai USD 12 milyar.
CahayaTV —atau apapun namanya— bakal
tampil menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga
berbahasa Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James
T Riady sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah
miskin dan terpencil. Melalui Harvest International Curriculum
(HIC), mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris
yang siap bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.
Namun dana besar saja tidak cukup. Perlu
digerakkan oleh ‘mesin’ yang taktis dan berjaringan luas. Karena itulah James T
Riady menggandeng World Harvest Global (WHG) dan American Institute for Maghrib
Studies (AIMS) untuk menyukseskan proyeknya.
WHG adalah pusat misionaris dunia yang
bermarkas di California, AS. Berdiri tahun 1989 sebagai bagian dari program
Koalisi Kristen yang dirintis evangelis terkenal, Pat Robertson. Cabangnya
sudah bertebaran di banyak negara antara lain Jepang, Malaysia, Indonesia
Jerman, dan Belanda.
Di Indonesia, markas WHG ada di Lippo
Karawaci. Motor penggeraknya adalah sang boss Lippo Group, James T Riady.
Tetapi namanya agak berbeda, yaitu World Harvest Center (WHC). Aktivitas
sehari-harinya dikomandani oleh pendeta Dr Jimmy Oentoro.
Sedangkan AIMS adalah lembaga studi
pemikiran dan kebudayaan Yahudi di AS. Institusi ini merupakan mitra utama
Christian Coalition (Koalisi Kristen).
Hadirnya WHC di Indonesia tak lepas dari
eratnya persahabatan spiritual antara James T Riady dan pendeta Pat Robertson.
Konon mereka mulai saling kenal tatkala keduanya terlibat dalam “misi khusus”
tim sukses Presiden AS. Mula-mula era George Bush Sr, kemudian Bill Clinton,
dan akhirnya George W Bush. Selain aktif sebagai tele-evangelis di Christian
Broadcasting Network (CBN) dan Christian Coalition, Pat Robertson memang
menjadi tim inti kampanye kepresidenan keluarga George Bush.
Keluarga Riady pernah bikin heboh karena
terlibat skandal keuangan dalam kampanye presiden Bill Clinton (1992). Saat
itu, Pat Robertson tampil sebagai saksi meringankan keluarga Riady. Pada
program “The 700 Club” di CBN, dia berkata, “James Riady dan ayahnya (Mokhtar
Riady, red) adalah teman karib saya. Keduanya telah lahir kembali dalam
Kristen. James telah menyatakan keinginannya menjadi pastor dan misionaris.
Orang Asia perlu diberi kesempatan berpartisipasi sebagai pegawai Tuhan.”
Keterlibatan James dalam misi Kristen
diakui sebagai bagian dari pertaubatannya. James juga menyebut Pat Robertson
sebagai orang yang telah menyadarkannya kembali ke ‘jalan terang’. “Dialah guru
spiritual saya,” ucap putra mahkota raja bisnis Lippo Group, Mochtar Riady ini.
Tampaknya hubungan Pat Robertson dengan
keluarga Riady memang sangat dekat. Tahun 2002, dalam menyukseskan Proyek Misi
2002, Pat Robertson datang ke WHC di Lippo Karawaci Tangerang.
Persahabatan kedua ‘gembala’ itu juga
merambah dunia bisnis serta berbagai proyek dan agenda misi Kristen global.
Keduanya melihat Indonesia bisa menjadi salah satu pusat misi Kristen yang
prospektif. Maka, berdirilah WHC di kawasan bisnis Lippo beserta sejumlah
sarana penunjangnya. Ada lembaga pendidikan, seminari, rumah sakit, rumah
produksi (production house), dan lembaga misi berkedok sosial lainnya.
Televisi Misionaris
Sejak tahun 1998, James dan Pat secara
khusus berkongsi mengembangkan International Family Entertainment (IFE) dengan
investasi USD 10 juta. IFE bersama Lippo Group dan Malayan United Industries
Bhd kemudian membeli 80% saham Chinese Entertainment Broadcast Ltd yang
mengelola jasa layanan TV satelit 24 jam. Stasiun TV misionaris itu punya
target menyergap 1,25 milyar audiens berbahasa Mandarin dan Melayu di kawasan
Asia Pasifik.
Saat ini, keduanya sedang merancang
sebuah televisi misionaris di Indonesia. Namanya belum pasti. Kabarnya,
CahayaTV, Gospel Overseas TV, atau HarvestTV. Kru televisi itu kini tengah
belajar dan magang di CBN, jaringan televisi misonaris terbesar di AS (mungkin
juga dunia) yang didirikan oleh Pat Robertson.
CahayaTV —atau apapun namanya— bakal
tampil menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga
berbahasa Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James
T Riady sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah
miskin dan terpencil. Melalui Harvest International Curriculum (HIC), mereka
sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap bergerilya
memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.
Tentang tekad James Riady untuk tampil
all-out dalam gerakan kristenisasi, pernah dipaparkannya dalam wawancara dengan
majalah Fortune pada 23 Juli 2001. James akan berkonsentrasi mengembangkan
sekolahnya yang mewah di kawasan bisnis Lippo, serta proyek besar industri
media. Dia juga akan membuka 1.000 sekolah Kristen di desa-desa miskin di
seluruh Indonesia. James juga memaparkan bagaimana dia bersama Pat Robertson
terobsesi untuk membuka jaringan Kristen di Indonesia dengan WHC sebagai markas
utamanya.* (Hidayatullah, edisi bulan Agustus 2004)
Abu Deedat Syihab, Kristolog: “Kita Harus
Berkompetisi”
Kristenisasi makin gencar. Komentar Anda?
Negeri Barat memiliki misi yang disebut neo-imperialisme secara
sembunyi-sembunyi. Mereka punya misi triple G, yaitu gold, gospel, dan glory.
Tetapi sekarang hanya melakukan gospel (agama) saja. Seperti pernah diberitakan
Majalah Time dan dikutip Harian Republika, Barat telah mengirim 27 ribu
Evangelis ke Indonesia. Mereka menyebarkan agama dengan kedok bisnis, lembaga
donor, dan konsultasi. Di Indonesia, kelompok yang masuk dalam kategori ini
adalah Lippo Group pimpinan James T Riady, dan jaringan bisnis Ciputra.
Apa saja bentuk gerakan mereka?
Berupa bantuan kemanusiaan, pendidikan, dan dana amal. Juga membuat proyek
media seperti Radio Pelita Kasih dan Televisi CBN (Cahaya Bagi Negeri) yang
membangun kerjasama dengan stasiun televisi yang sudah ada. Program atau proyek
ini berpusat di Lippo Cikarang di bawah naungan Gospel Overseas (GO). Bidang
kesehatan juga digarap, salah satunya mendirikan RS Siloam Gleneagles di
kawasan Lippo yang sering menyediakan pelayanan doa bagi pasien, termasuk
pasien yang beragama Islam.
Kenapa markas mereka di kawasan
pinggiran, bukan di ibukota Jakarta misalnya?
Menurut pengakuan aktivis mereka yang
sudah masuk Islam, mereka menggunakan metode rinyuh atau rayap. Maksudnya,
menyerupai gerakan rayap yang selalu melahap kayu dari pinggirnya, baru ke
tengah. Seperti pepatah makan bubur panas, mulai dari pinggir lalu ke tengah,
lama-lama ‘kan habis juga.
Apa yang harus dilakukan kaum Muslimin?
Ini adalah warning (peringatan) bagi
ummat Islam. Kristenisasi bukanlah sebuah isu melainkan realitas yang harus
dihadapi. Ummat Islam harus waspada dan hati-hati. Yang lebih penting, umat
Islam harus siap berkompetisi dengan kaum Kristiani. Jangan malah bersikap
reaksioner.
Berkompetisi bagaimana?
Kalau kita ingin menghadang musuh, maka
kita harus tahu strategi musuh. Mereka menguasai media massa, baik cetak atau
elektronik, maka ummat Islam harus bisa menguasai jalur yang sama. Tentunya ini
butuh dukungan semua pihak. Marilah semua elemen ummat ini berkerjasama, bukan
cuma sama-sama kerja.
Kita berharap para aghniya (orang kaya)
mau bersama-sama membetengi ummat dari pemurtadan. Bila secara formal mereka
tak bisa menjadi da’i, cukuplah bila mereka membantu dana. Kita juga harus
menggiatkan pembinaan untuk memperkuat aqidah ummat. Dalam waktu yang sama,
kita juga harus melakukan perlawanan. Jika selama ini para penginjil sudah
berani mendatangi rumah-rumah orang Muslim, maka sekarang kitalah yang
mendatangi mereka.* (Ahmad Dani, Ahmad Damanik/Hidayatullah)
LIPPO Kota Ternama Penuh Rahasia
Beberapa lokasi di kawasan bisnis Lippo
ditengarai jadi markas kristenisasi. Apa indikasinya?
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir,
citra Kota Tangerang (Banten) sebagai kota pinggiran berubah drastis. Bukan
lagi sekadar kota tempat menampung limbah pabrik atau masyarakat yang mencari
nafkah di Jakarta, Tangerang kini layak mendapat sebutan sentra bisnis baru.
Tangerang berubah terutama sejak tahun
1992, saat Lippo Karawaci membangun kawasan bisnis di sekitar pintu masuk kota,
tepatnya berada di pinggir jalan tol Jakarta-Merak, atau di pintu keluar tol
Tangerang.
Siapapun yang melewati jalan tol, pasti
bisa melihat kawasan ini dengan jelas, gedung-gedung menjulang tinggi, megah,
dan mewah. Di kawasan Tangerang, tak ada gedung-gedung bertingkat tinggi
kecuali di kawasan ini. Tak heran, masyarakat Tangerang cukup bangga dengan
keberadaan Lippo Karawaci.
Kawasan bisnis Lippo bagaikan magnet.
Orang-orang dari luar Tangerang, seperti Serang, bahkan Jakarta,
berbondong-bondong ke sini. Promosi Lippo Karawaci memang sangat gencar, baik
di media cetak maupun elektronik, sehingga mempesona banyak pihak.
Wajar saja, sebab semua fasilitas
kesenangan dunia ada di sini. Mulai dari perumahan, hotel, pasar swalayan,
tempat hiburan, sekolah, sampai rumah sakit. Juga terdapat gedung-gedung
perkantoran, salah satunya menara menjulang bertuliskan Lippo Bank. Semua
fasilitas bertaraf internasional.
Ada rumah sakit yang sangat mewah di
sini, namanya International Siloam Gleneagles. Juga sekolah prestisius mulai
dari tingkat kelompok bermain sampai perguruan tinggi. Sekolah-sekolah itu
bernama Sekolah Dian Harapan (SDH), Sekolah Pelita Harapan (SPH), dan
Universitas Pelita Harapan (UPH).
Kalau mau belanja, tersedia Mall Lippo
Karawaci. Luasnya dua kali lapangan sepak bola. Semua kebutuhan rumah tangga,
sandang, dan pangan, tersedia di pertokoan ini.
Pada bulan Mei 1998, ketika kerusuhan
melanda Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, Lippo Karawaci tak luput
dari serangan massa. Beberapa lokasi terbakar. Hebat, beberapa saat kemudian,
langsung berdiri Markas Komando Resort Militer (Koramil) di dekatnya. Aman.
Tepat di samping markas, ada landasan
helikopter. Menurut keterangan salah seorang anggota satuan pengaman (satpam)
penjaga landasan, hampir setiap hari James terbang dengan helinya. “Tujuan bos,
kalau tidak pulang ke rumah, biasanya ke Cikarang,” kata satpam yang tak
bersedia disebut identitasnya itu.
Cikarang yang dimaksud adalah kawasan
yang serupa dengan sentra bisnis Lippo Karawaci. Letaknya di kawasan Bekasi
(Jawa Barat). Namanya Lippo Cikarang.
Ternyata ada misi lain yang tak disadari
banyak orang, di balik megahnya imperium bisnis Lippo di Tangerang dan Bekasi.
Hal itu dikatakan Abu Deedat Syihab, kristolog dari Forum Antisipasi Kegiatan
Pemurtadan (Fakta). Abu Deedat menyebutnya sebagai misi neo-imperialisme (lihat
wawancara dengan Abu Deedat). Lebih spesifiknya, ada misi besar agama Kristen
yang diusung di baliknya. Komandannya siapa lagi kalau bukan James T Riady.
Sinyalemen Abu Deedat tampaknya bukan
isapan jempol. Kota yang namanya dikenal dimana-mana itu memang menyimpan
sejuta rahasia.
Universitas Pelita Harapan (UPH)
Lembaga ini didirikan tahun 1993 melalui
Yayasan Universitas Pelita Harapan. Mulai beroperasi pada bulan Mei 1994.
Jumlah mahasiswa awalnya 250 orang.
Kampus ini mengalami perkembangan pesat.
Menurut penjelasan dalam brosurnya, saat ini jumlah mahasiswa UPH ada 5.000-an
orang. Fasilitas kuliahnya juga terus meningkat. Universitas yang menyatakan
diri sebagai Digital Campus ini dipimpin seorang rektor bernama Johannes
Oentoro, PhD.
Situasi perkuliahan tak banyak berbeda
dengan kampus lainnya. Hanya saja, bila diperhatikan secara seksama, jumlah
mahasiswa keturunan Tionghoa jauh lebih banyak dibanding pribumi.
Mahasiswa yang beragama Islam ada juga di
kampus ini. Beberapa di antaranya lulusan dari SMU Taruna Nusantara Magelang,
sebuah sekolah unggulan yang pendidikannya ala militer. Mereka sempat membentuk
Kerohanian Islam (Rohis) sendiri. Tetapi kegiatannya tak berjalan dengan baik.
Sebuah harakah pernah mencoba masuk ke
UPH. Sayang, sekarang tak menggeliat lagi. Penyebabnya, aktivis yang
menggerakkannya sudah banyak yang lulus, atau drop out tak kuat membayar biaya
kuliah yang setinggi langit.
Menurut Abdul Ghoni, seorang aktivis
harakah yang pernah berjuang mensyiarkan Islam di Lippo Karawaci, saat ini
masih banyak mahasiswa Muslim di UPH. Mereka bisa tetap kuliah karena mendapat
fasilitas beasiswa. “Bila beasiswa diputus, kuliah pun berhenti,” kata Ghoni.
Kesan bahwa kampus ini membawa misi
Kristen langsung terasa di pintu masuk. Ada sebuah tulisan mencolok berbunyi,
“If You Told To My Teaching, You Are Really My Diciplines, Then You Will Know
The Truth And The Truth Will Set You Free. (Johannes 8: 31-32).”
Di lantai tiga gedung UPH, terdapat
Harvest International Theological Seminary (HITS) atau Sekolah Tinggi Teologi
Internasional Harvest. Ini adalah sebuah lembaga yang berada di bawah naungan
World Harvest Center (WHC).
Seperti tertulis dalam brosurnya, HITS
mempunyai misi: Preparing a skillful, Godly character and have high dedication
for impacting community and churches in 21st century. Artinya: mempersiapkan
sumber daya manusia siap guna, berkarakter ketuhanan, dan punya dedikasi tinggi
untuk mempengaruhi masyarakat dan gereja di abad ke-21.
World Harvest Center (WHC)
Lokasinya di ujung perumahan Lippo
Karawaci, berbatasan dengan kampung Binong, Legok Tangerang. Gedung berlantai 5
ini sangat mudah dikenali sebagai tempat para ‘gembala’. Ada lonceng besar yang
terletak di atas menara, yang arsitekturnya menyerupai gereja. Aktivitas di
gedung ini dikomandani oleh seorang pendeta bernama DR Jimmy Oentoro.
WHC memiliki beberapa sub-organisasi,
yakni HITS, Harvest Community Development (HCD), Fokus Pada Keluarga (FPK),
Harvest Media Center (HCM), dan Harvest Praise Ministry (HPM). Semua berkantor
di kompleks gedung ini. Sementara kantor WHC sendiri berada di sebelah kanan
bangunan, persis bersebelahan dengan Toko Buku Harvest. Di sini pula HCD
bermarkas.
HCD adalah lembaga sosial kemasyarakatan
yang mengemban misi meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu programnya
bernama Education Program (Program Pendidikan), yang bercita-cita mengadopsi
satu milyar anak Indonesia untuk menyelamatkan bangsa. Bentuknya bisa berupa
pemberian bantuan biaya pendidikan kepada anak-anak kurang mampu, pengajaran
nilai-nilai positif, moral, dan meningkatkan kualitas diri melalui program
kesehatan yang bernutrisi.
Salah satu program yang telah digulirkan
adalah Prosip (Program Siswa Peduli). Pada tahun ajaran 1997/1998 program ini
memberikan bantuan beasiswa kepada 33 murid dan 16 guru dari Sekolah Yayasan
Sri Urni yang berdiri sejak 1975. Sekolah ini berada di Muara Baru, Cilincing
(Jakarta Utara).
Saat itu, sekolah Sri Urni nyaris gulung
tikar. Pemiliknya bernama Bawan, berasal dari Tana Toraja (Sulawesi Selatan).
Pada saat mendapat guyuran beasiswa dari Prosip, sekolah ini memiliki murid 453
orang. Anehnya, 50 persen muridnya bukanlah anak-anak Kristen, melainkan
beragama Islam.
Sebagaimana lembaga pendidikan Kristen
pada umumnya, sekolah Sri Urni banyak menyelenggarakan acara ritual keagamaan.
Namanya Kelompok Tumbuh Bersama (KTB), yaitu persekutuan khusus murid-murid
tiap hari Jumat, dan kebaktian umum setiap hari Minggu.
Program lainnya adalah Health Program
(Program Kesehatan). Kegiatannya berupa penyediaan obat-obatan, tenaga medis,
air bersih, dan lain-lain, untuk masyarakat di pedesaan.
Ada lagi program penyediaan makanan
bergizi kepada rakyat miskin dan masyarakat daerah konflik. Yang ini diberi
nama Feeding Program (Program Pemberian Makanan).
Keempat, Job Creation Program (Program
Penciptaan Lapangan Kerja), yaitu mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui
penumbuhan semangat entrepreneurship dan penyelenggaraan pelatihan tenaga
kerja.
WHC beralamat di Jl Gunung Rinjani No 6
Taman Himalaya, Lippo Karawaci, 15811. Satu kompleks dengan Sekolah Dian
Harapan. Sekolah ini diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah. Sasaran
utamanya adalah kampung atau komunitas yang berada di sekitar Lippo Karawaci.
Sekolah Dian Harapan terdiri atas SD
hingga SMU. Fasilitas belajarnya lengkap, berstandar internasional. Tak jauh
berbeda dengan Sekolah Pelita Harapan, dalam tingkatan yang sama, namun khusus
bagi masyarakat kelas atas alias kaya raya.
Institute Haga Indonesia (IHI)
Menurut penyelidikan tim dari Forum
Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (Fakta), Institute Haga Indonesia (IHI)
merupakan tempat pengkaderan para pemimpin gereja tingkat Asia Pasifik.
Institusi ini mendapat dukungan dari Group Lippo dan berada di kawasan Lippo
Cikarang.
Tidak mudah memastikan keberadaan IHI.
Satpam atau pegawai di Lippo Cikarang kalau ditanya tentang lembaga itu,
jawabannya hampir senada, “Pernah mendengarnya, hanya saja lupa di mana
tempatnya.”
Seorang satpam di Gedung Menara Pasifik,
sempat berpikir sejenak ketika ditanya perihal IHI. Dia lantas menunjuk sebuah
lokasi di Lippo atas, dekat Perumahan Beverly. Begitu Hidayatullah mendatangi
tempat yang dimaksud, satpam yang lain menunjuk sebuah gedung bernama Cahaya
Bagi Negeri (CBN). Satpam itu memberi nasihat, “Di sana itu tempat
kristenisasi. Kalau Anda nggak mau dibaptis, mendingan jangan ke sana.”
Gedung CBN itu, letaknya agak
tersembunyi. Tidak ada angkutan umum yang masuk ke lokasi itu. Bangunan itu
terlindung oleh pagar menjulang tinggi. Lokasi pun terletak jauh dari
keramaian. Terkesan penuh rahasia.
Lagi-lagi, kalau orang itu ditanya,
benarkah itu IHI? Jawabannya sama, “Kayaknya saya pernah mendengar (nama gedung)
itu. Tapi lupa lokasinya di mana ya?” Apakah mereka jujur dengan jawabannya,
atau menyembunyikan sesuatu? Wallahu a’lam.* (Ahmad Dani, Ramdhan, Ichsan
Kamil, Ahmad Damanik/Hidayatullah)
Seorang Ibu dan Sebuah Masjid
“Putri saya sudah lulus kuliah,” seorang
ibu warga Cibatu, Cikarang, dekat kawasan Lippo, berkisah.
Untuk kuliah putrinya, ibu tersebut
ternyata tak perlu repot-repot mengeluarkan banyak biaya. Seorang pemuda
keturunan Cina bersedia menanggung semuanya. Hanya saja, ibu itu terpaksa
‘menjual’ aqidah sang putri. Tadinya ia seorang Muslimah, sekarang menjadi
penganut Katolik karena mengikuti suaminya.
Ketika si ibu ditanya tentang agamanya,
dengan tanpa ragu menjawab, “Saya seorang Muslimah.”
Kasus di atas hanyalah salah satu cara
kristenisasi. Dan tampaknya proyek itu cukup berhasil. Buktinya, begitu susah
mencari masjid di kawasan Lippo Cikarang.
Ada satu buah, namanya Masjid At-Taqwa.
Itupun tak begitu tampak karena terhalangi kompleks kantor Badan Pertanahan
Negara (BPN).
Menurut seorang takmir Masjid At-Taqwa,
masjid ini satu-satunya yang terdapat di Lippo Cikarang. Bahkan kabarnya status
masjid itu dipermasalahkan oleh pihak Lippo. “Di sini sulit sekali mendapat
izin mendirikan masjid,” katanya.
Para takmir pernah menanyakan kepada
pihak Lippo, kenapa selalu mempermasalahkan urusan pembangunan masjid. Pihak
Lippo mengatakan, tanah yang dipakai untuk masjid itu adalah hibah yang
diperuntukkan bagi perkantoran, bukan untuk masjid.* (Ahmad Dani, Ramdhan
Muhaimin, Ahmad Damanik/Hidayatullah)
Mega Proyek Kristenisasi James Riyadi di
Indonesia
Sungguh sangat luar biasa langkah
strategis yang jalankan oleh James Riyadi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai
negeri Kristen. Dengan proyek Mega-Kristenisasi James T.Riady tentu bukan
sebuah pekerjaan main-main.
Perlu didukung dana dan jaringan yang
luar biasa. Urusan dana, tak jadi kendala. Keluarga Riady adalah pengendali
bisnis raksasa yang bergerak di bidang perbankan,TV kabel,telepon selular,
online shopping, jasa teknologi informasi,perkantoran, dan sederetan bidang
lainnya. Konon total asetnya mencapai $ 12 milyar dollar.
CahayaTV atau apapun namanya bakal tampil
menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa
Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James T Riady
sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah miskin dan
terpencil.
Melalui Harvest International Curriculum
(HIC), mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang
siap bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.
Namun dana besar saja tidak cukup. Perlu
digerakkan oleh mesin yang taktis dan berjaringan luas. Karena itulah James T
Riady menggandeng World Harvest Global (WHG)dan American Institute for Maghrib
Studies (AIMS) untuk menyukseskan proyeknya.
WHG adalah pusat misionaris dunia yang
bermarkas di California, AS. Berdiri tahun 1989 sebagai bagian dari program
Koalisi Kristen yang dirintis evangelis terkenal,Pat Robertson. Cabangnya sudah
bertebaran di banyak negara antara lain Jepang, Malaysia,Indonesia Jerman, dan
Belanda.
Di Indonesia, markas WHG ada di Lippo
Karawaci. Motor penggeraknya adalah sang boss Lippo Group, James T Riady.
Tetapi namanya agak berbeda, yaitu World Harvest Center (WHC). Aktivitas
sehari-harinya dikomandani oleh pendeta Dr Jimmy Oentoro.
Sedangkan AIMS adalah lembaga studi
pemikiran dan kebudayaan Yahudi di AS. Institusi ini merupakan mitra utama
Christian Coalition (Koalisi Kristen).
Hadirnya WHC di Indonesia tak lepas dari
eratnya persahabatan spiritual antara James T.Riady dan pendeta Pat Robertson.
Konon mereka mulai saling kenal tatkala keduanya terlibat dalam misi khusus tim
sukses Presiden AS.
Mula-mula era George Bush Sr,kemudian
Bill Clinton, dan akhirnya George W Bush. Selain aktif sebagai tele-evangelis
di Christian Broadcasting Network (CBN) dan Christian Coalition, Pat Robertson
memang menjadi tim inti kampanye kepresidenan keluarga George Bush.
Keluarga Riady pernah bikin heboh karena
terlibat skandal keuangan dalam kampanye Presiden Bill Clinton (1992). Saat
itu, Pat Robertson tampil sebagai saksi meringankan keluarga Riady.
Pada program The 700 Club di CBN, dia
berkata, James Riady dan ayahnya (Mokhtar Riady, red) adalah teman karib saya.
Keduanya telah lahir kembali dalam Kristen. James telah menyatakan keinginannya
menjadi pastor dan misionaris.
Orang Asia perlu diberi kesempatan
berpartisipasi sebagai pegawai Tuhan. Nampaknya, Keterlibatan James dalam misi
Kristen diakui sebagai bagian dari pertaubatannya.
James juga menyebut Pat Robertson sebagai
orang yang telah menyadarkannya kembali ke jalan terang. Dialah guru spiritual
saya, ucap putra mahkota raja bisnis Lippo Group,Mochtar Riady ini.
Tampaknya hubungan Pat Robertson dengan
keluarga Riady memang sangat dekat. Tahun 2002, dalam menyukseskan Proyek Misi
2002, Pat Robertson datang ke WHC di Lippo Karawaci Tangerang.
Persahabatan kedua gembala itu juga
merambah dunia bisnis serta berbagai proyek dan agenda misi Kristen global.
Keduanya melihat Indonesia bisa menjadi salah satu pusat misi Kristen yang
prospektif.
Maka, berdirilah WHC di kawasan bisnis
Lippo beserta sejumlah sarana penunjangnya. Ada lembaga pendidikan, seminari,
rumah sakit, rumah produksi (production house), dan lembaga misi berkedok
sosial lainnya.
Televisi Misionaris, sejak tahun 1998,
James dan Pat secara khusus berkongsi mengembangkan International Family
Entertainment (IFE) dengan investasi USD 10 juta. IFE bersama Lippo Group dan
Malayan United Industries Bhd kemudian membeli 80% saham Chinese Entertainment
Broadcast Ltd yang mengelola jasa layanan
TV satelit 24 jam. Stasiun TV misionaris itu punya target menyergap 1,25 milyar
audiens berbahasa Mandarin dan Melayu di kawasan Asia Pasifik.
Saat ini, keduanya sedang merancang
sebuah televisi misionaris di Indonesia. Namanya belum pasti. Kabarnya,
CahayaTV, Gospel Overseas TV, atau HarvestTV. Kru televisi itu kini tengah
belajar dan magang di CBN, jaringan televisi misonaris terbesar di AS (mungkin
juga dunia) yang didirikan oleh Pat Robertson.
CahayaTV atau apapun namanya bakal tampil
menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga berbahasa
Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James T Riady
sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah miskin dan
terpencil.
Melalui Harvest International Curriculum
(HIC), mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang
siap bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.
Tentang tekad James Riady untuk tampil
all-out dalam gerakan kristenisasi, pernah dipaparkannya dalam wawancara dengan
majalah Fortune pada 23 Juli 2001. James akan berkonsentrasi mengembangkan
sekolahnya yang mewah di kawasan bisnis Lippo, serta proyek besar industri
media.
Dia juga akan membuka 1.000 sekolah
Kristen di desa-desa miskin di seluruh Indonesia. James juga memaparkan
bagaimana dia bersama Pat Robertson terobsesi untuk membuka jaringan Kristen di
Indonesia dengan WHC sebagai markas utamanya.
Sukses dibidang ekonomi, dan gerakan
kristenisasi di Indonesia, melalui berbagai sarana yang dibangun itu, sekarang
James Riyadi memasuki tahapan ketiga, yaitu masuk ke dunia politik.
Dengan lobbi di Washingto, menurut
"Penyambung Lidah Bung Karno", Permadi, sekarang James Riyadi bersama
sejumlah konglomerat Cina, ingin mengokohkan genggaman politik dengan
menggunakan bonekanya 'Jokowi' yang bakal calon presiden yang akan
didukung menjadi calon presiden 2014.
Jika sukses membawa Jokowi ke Istana
Negara, James Riyadi dan kelompok konglomerat Cina di Indonesia, bukan hanya
sukses menguasai ekonomi dan poliltik, tetapi dengan payung politik dan lobbi
di Istana, maka James Riyadi akan semakin leluasa untuk mengembangkan kristen -
evengelist di Indonesia. James Riyadi dan Jokowi sama-sama annggota Rotary
Club.
Mungkinkah Islam hanya tinggal nama di
Indonesia? Dengan begitu luar biasa gerakan kristenisasi James Riyadi yang
didukung kekuatan dana dan sarana, serta gereja internasional, termasuk
sejumlah lobbi di Washington. (Hidayatullah/afgh/voa-islam.com)
Koalisi James Riady-Pat Robertson
Berkoalisi dengan Pat Robertson, pimpinan
Koalisi Kristen dan jaringan televisi misionaris terbesar di dunia proyek besar
James T Riady akan membuat TV misionaris yang segera mengudara di Indonesia
Keluarga James Riady adalah pengendali
bisnis raksasa yang bergerak di bidang perbankan, TV kabel, telepon selular,
online shopping, jasa teknologi informasi, perkantoran, dan sederetan bidang
lainnya. Konon total asetnya mencapai USD 12 milyar. Namun dana besar saja
tidak cukup. Perlu digerakkan oleh mesin yang taktis dan berjaringan luas.
Karena itulah James T Riady menggandeng World
Harvest Global (WHG) dan American Institute for Maghrib
Studies (AIMS) untuk menyukseskan proyeknya.
WHG adalah pusat misionaris dunia yang
bermarkas di California, AS. Berdiri tahun 1989 sebagai bagian dari program
Koalisi Kristen yang dirintis evangelis terkenal, Pat Robertson. Cabangnya
sudah bertebaran di banyak negara antara lain Jepang, Malaysia, Indonesia
Jerman, dan Belanda.
Di Indonesia, markas WHG ada di Lippo
Karawaci. Motor penggeraknya adalah sang boss Lippo Group, James T Riady.
Tetapi namanya agak berbeda, yaitu World Harvest Center (WHC).
Aktivitas sehari-harinya dikomandani oleh pendeta Dr Jimmy Oentoro. Sedangkan
AIMS adalah lembaga studi pemikiran dan kebudayaan Yahudi di AS.
Institusi ini merupakan mitra utama
Christian Coalition (Koalisi Kristen). Hadirnya WHC di Indonesia tak lepas dari
eratnya persahabatan spiritual antara James T Riady dan pendeta Pat Robertson.
Konon mereka mulai saling kenal tatkala keduanya terlibat dalam misi khusus tim
sukses Presiden AS.
Mula-mula era George Bush Sr, kemudian
Bill Clinton, dan akhirnya George W Bush. Selain aktif sebagai tele-evangelis
di Christian Broadcasting Network (CBN) dan Christian Coalition, Pat
Robertson memang menjadi tim inti kampanye kepresidenan keluarga George Bush.
Keluarga Riady pernah bikin heboh karena terlibat skandal keuangan dalam
kampanye presiden Bill Clinton (1992). Saat itu, Pat Robertson tampil sebagai
saksi meringankan keluarga Riady.
Pada program The 700 Club di
CBN, dia berkata, James Riady dan ayahnya (Mokhtar Riady, red) adalah teman
karib saya. Keduanya telah lahir kembali dalam Kristen. James telah menyatakan
keinginannya menjadi pastor dan misionaris. Orang Asia perlu diberi kesempatan
berpartisipasi sebagai pegawai Tuhan. Keterlibatan James dalam misi Kristen
diakui sebagai bagian dari pertaubatannya. James juga menyebut Pat Robertson
sebagai orang yang telah menyadarkannya kembali ke jalan terang. Dialah guru
spiritual saya, ucap putra mahkota raja bisnis Lippo Group, Mochtar Riady ini.
Tampaknya hubungan Pat Robertson dengan keluarga Riady memang sangat dekat.
Tahun 2002, dalam menyukseskan Proyek
Misi 2002, Pat Robertson datang ke WHC di Lippo Karawaci Tangerang.
Persahabatan kedua gembala itu juga merambah dunia bisnis serta berbagai proyek
dan agenda misi Kristen global. Keduanya melihat Indonesia bisa menjadi salah
satu pusat misi Kristen yang prospektif. Maka, berdirilah WHC di kawasan bisnis
Lippo beserta sejumlah sarana penunjangnya. Ada lembaga pendidikan, seminari,
rumah sakit, rumah produksi (production house), dan lembaga misi berkedok
sosial lainnya.
Televisi Misionaris Sejak tahun 1998,
James dan Pat secara khusus berkongsi mengembangkan International Family
Entertainment (IFE) dengan investasi USD 10 juta. IFE bersama Lippo Group
dan Malayan United Industries Bhd kemudian membeli 80% saham Chinese
Entertainment Broadcast Ltdyang mengelola jasa layanan TV satelit 24 jam.
Stasiun TV misionaris itu punya target menyergap 1,25 milyar audiens berbahasa
Mandarin dan Melayu di kawasan Asia Pasifik.
Saat ini, keduanya sedang merancang
sebuah televisi misionaris di Indonesia. Namanya belum pasti. Kabarnya,
CahayaTV, Gospel Overseas TV, atau HarvestTV. Kru televisi itu
kini tengah belajar dan magang di CBN, jaringan televisi misonaris terbesar di AS
(mungkin juga dunia) yang didirikan oleh Pat Robertson.
CahayaTV atau apapun namanya bakal
tampil menjadi andalan proyek misionaris dengan target ratusan juta warga
berbahasa Indonesia dan Melayu. Ini akan bersinergi dengan proyek-proyek James
T Riady sebelumnya, seperti pembangunan sekolah-sekolah Kristen di daerah
miskin dan terpencil. Melalui Harvest International Curriculum (HIC),
mereka sedang menyiapkan 200 ribu pastor dan pekerja misionaris yang siap
bergerilya memurtadkan jutaan Muslim Indonesia.
Tentang tekad James Riady untuk
tampil all-out dalam gerakan “kristenisasi”, pernah dipaparkannya
dalam wawancara dengan majalah Fortune pada 23 Juli 2001. James akan
berkonsentrasi mengembangkan sekolahnya yang mewah di kawasan bisnis Lippo,
serta proyek besar industri media. Dia juga akan membuka 1.000 sekolah Kristen
di desa-desa miskin di seluruh Indonesia. James juga memaparkan bagaimana dia
bersama Pat Robertson terobsesi untuk membuka jaringan Kristen di Indonesia
dengan WHC sebagai markas utamanya.*(Majalah Hidayatullah, edisi bulan Agustus
2004)
James Riyadi Mengkristenkan Indonesia
Dengan Rumah Sakit
James Riyadi anak Mochtar Riyadi, pemilik
Lippo, menjadi tokoh penting, bukan hanya keberhasilannya mendekati Gedung
Putih di zamannya Bill Clinton, tetapi pendeta evengelis yang sangat erat
dengan Pendeta Pat Robertson, dan sangat benci terhadap Islam, sekarang gigih
berjuang ingin menjadikan Indonesia, sebagai negeri Kristen.
James Riyadi dengan menggunakan 'kedok'
Rumah Sakit Siloam, dan dikenal dengan PT Siloam International Hospitals Tbk
menyiapkan dana sekitar US$ 100 juta setiap tahun untuk pembangunan Rumah Sakit
baru di Indonesia, tujuannya ingin memperluas pengaruh Kristen di Indonesia.
Sekilas dengan langkah pembangunan Rumah
Sakit Siloam tentu saja kita akan mengapresiasi, jika tidak ada muatan
politisnya. Jika semata-mata untuk tujuan bisnis dan sosial. Tetapi, James
Riyadi dengan membangun rumah sakit itu,memiliki tujuan yang lebih besar,
mengubah Indonesia menjadi negeri Kristen.
Tentu, jika tidak motif kepentingan agama,
dijamin tidak ada rakyat yang keberatan jika James Riady membangun 6-8 Rumah
Sakit di Indonesia pada setiap tahunnya. Sungguh mulia. Namun menjadi
pertanyaan besar dan menimbulkan kecurigaan, jika pembangunan Rumah Sakit
Siloam itu patut diduga ada misi kristenisasi.
Tahun ini, James Riady membangun Rumah
Sakit Siloam di Padang, Sumbar dan Gorontalo. Dua provinsi yang dikenal sebagai
basis Islam di Indonesia.
Di Padang, rencana pembangunan RS Siloam
ditolak keras oleh rakyat Minang. Di Gorontalo, belum diketahui bagaimana sikap
rakyat Gorontalo. Jika Rumah Sakit Siloam bukan milik James Riady, tentu tidak
akan menimbulkan reaksi keras dan kecurigaan besar dari Muslim setempat.
Namun, karena Rumah Sakit Siloam adalah
milik James Riady yang dikenal luas sebagai misionaris kristen avangelis
fundamental, rakyat menjadi marah. James Riyadi dengan menggunakan kedok 'Rumah
Sakit' Siloam melakukan gerakan kristenisasi terhadap Muslim Indonesia.
Sejak memeluk agama kristen evangelis di
bawah bimbingan tokoh utama levangelis Pat Robertson yang sangat anti Islam,
James layak diwaspadai.
Perhatikan saja di semua lokasi property
Lippo Grup di Indonesia, dapat dipastikan menjadi pusat kristenisasi evangelis
Indonesia.
Kita belum menemukan, sarana ibadah agama
lain, selain gereja evangelis di semua kompleks Lippo Land di Indonesia. Namun
kita akan sangat mudah menemukan gereja evangelis besar, bahkan sangat besar di
setiap kompleks Lippo Property. Ada apakah?
Sejak memeluk agama kristen evangelis
tahun 1990, James Riady sudah bertekad akan melakukan kristenisasi evangelis di
Indonesia. Dia pernah berucap, "... adalah merupakan tantangan terbesar
bagi saya untuk meraih kesuksesan besar dengan melakukan kristenisasi di
Indonesia”, ujar James.
Muslim Indonesia tidak akan menaruh
kecurigaan besar terhadap James Riady, jika dia bukanlah ‘successor’ Pat
Robertson yang sangat anti Islam. Ratusan statement Pat Robetson yang menghina,
menghujat, caci maki, memfitnah Islam dan Muslim sudah menjadi fakta dunia.
Sebagai negara berpenduduk muslim
terbesar di dunia, inilah tekad James Riady menjalankan misionaris dan
kristenisasinya.
Pat Robertson tokoh evangelis AS pernah
mengatakan Islam itu lebih keji dan biadab dibandingkan NAZI. Pat Robertson
mengatakan wanita muslim adalah manusia yang paling dungu sedunia. Korban
kebiadaban ajaran Islam yang sesat. Pat Robertson mengatakan bahwa Islam itu
bukan agama. Hanya organisasi dan ajaran dungu yang dipercaya orang bodoh
sebagai sebuah agama.
Sekarang James Riyadi menjadi tokoh
penting dibelakang Jokowi, dan berjuang memenangkan Jokowi menjadi presiden
mendatang, pasca 2014.
Dua keuntungan sekaligus yang akan
dicapai oleh James Riyadi, Jokowi menjadi presiden dengan demikian penguasaan
terhadap Indonesia menjadi sempurna, secara ekonomi dan politik, dan ibukota
negara DKI Jakarta akan dipegang oleh Ahok.
Inilah yang akan diperjuangkan oleh James
Riyadi. Ibukota Jakarta berada kendali Cina, dan sekaligus memberikan ruang
yang lebih besar, bukan hanya penguasaan ekonomi dan politik, tetapi penyebaran
agama Kristen-Evengelis di Indonesia. (tm/afgh/voa-islam.com)
Kristenisasi di Indonesia Adalah
Pelanggaran Hukum
Umat Kristen sangat berambisi untuk
‘menyebarkan Injil’ kepada umat Islam. Umat Islam menurut mereka adalah
‘domba-domba yang hilang dan tersesat’, maka ia harus dicari dan dikembalikan
kepada ‘kandangnya’: Kristen. Sehingga, untuk menangkap para ‘domba tersesat’
itu, mereka menggunakan dan menghalalkan segala cara.
International Cirisis Gorup (ICG)
mempublikasikan laporan bahwa pemicu terjadinya berbagai bentrokan antara umat
Islam dengan Kristen di Indonesia adalah adanya aktivitas Kristenisasi yang
sangat agresif.Dan sejalan dengan penyiaran Kristen dan pemurtadan yang mereka
lakukan di kantong-kantong umat Islam, peningkatan jumlah gereja berkali-kali
lipat. Litbang Depag mencatat bahwa pertumbuhan Gereja sejak tahun 1990 hingga
tahun 2008, meningkat sekitar 300%
Beredarnya Video aksi Kristenisasi
Terselubung di Kegiatan kristenisasi terselubung saat Car Free Day (CFD) yang menghebohkan
dunia maya, banyak menuai kecaman, termasuk para Tokoh-tokoh lintas beragama.
Ini adalah pelanggaran terhadap Hak & Kebebasan dalam Beragama setiap warga
negara.
Selain itu, kristenisasi dengan
pencintraan pemberian bantuan sosial dan kemanusiaan marak muncul di program TV
harian program pemberitaan.
Sedangkan Kesaksian-kesaksian penyembuhan
penyakit & penyelesaian permasalahan hidup melalui kuasa roh kudus dan
pertobatan juga sering ditayangkan pada tengah malam oleh Stasiun TV Swasta
Indonesia seperti RCTI,SCTV & MNCTv (obat malam).
Maraknya aksi Kristenisasi ini mendapat
perhatian dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
Melalui website pribadinya, Lukman
mengingatkan bahwa tindakan kristenisasi tersebut jelas telah melanggar
Keputusan Menteri Agama Nomor 70 Tahun
1978 tentang Pedoman Penyiaran Agama.
Dalam KMA tersebut dinyatakan bahwa:
Pertama; Untuk menjaga stabilitas
nasional dan demi tegaknya kerukunan antar umat beragama, pengembangan dan
penyiaran agama supaya dilaksanakan dengan semangat kerukunan, tenggang rasa,
teposeliro, saling menghargai, hormat menghormati antar umat beragama sesuai
jiwa Pancaslla.
Kedua; Penyiaran agama tidakdibenarkan
untuk:
Ditujukan terhadap orang dan atau
orang-orang yang telah memeluk sesuatu agama lain;
Dilakukan dengan menggunakan
bujukan/pemberian material, uang, pakaian, makanan/minuman, obat-obatan, dan
lain-lain agar supaya orang tertarik untuk memeluk sesuatu agama;
Dilakukan dengan cara-carapenyebaran
pamflet, buletin, majalah, buku-buku, dan sebagainya di daerah-daerah/ di
rumah-rumah kediaman umat/orang yang beragama lain; Dilakukan dengan
cara-caramasuk ke luar dari rumah ke rumah orang yang telah memeluk agama lain
dengan dalih apapun,
Ketiga; Bilamana ternyata pelaksanaan
pengembangan dan penyiaran agama sebagaimana yang dimaksud Diktum Kedua,
menimbulkan terganggunya kerukunan hidupantar umat beragama, akan diambil
tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jika menemukan aksi-aksi kristenisasi,
pertama tanyakan maksud & tujuan mereka (pasa penginjil), jika memang
terbukti maka jangan langsung main hakim sendiri, Segera bawa mereka beserta
barang & bukti ke kantor polisi dengan harapan mereka tidak lagi melakukan
hal yang sama ditempat yang lain agar saudara kita terlindung dari upaya
pemurtadan dalam bentuk apapun.
Semoga Allah melindungi kita semua dari
orang-orang yang mendustakan ajaran dan ayat-ayat Allah Subhanahu Wata’ala.
(Islam Media.com)