Daftar Artikel Lamurkha Terkait Kejahatan Rusia, Iran
Dan Amerika Terhadap Muslim Suriah
Konflik Jangka Panjang Israel-Palestina
(Zionis VS Islam) Bisa Terjadi Pada Suriah Sebagai 'Palestina Baru' (Majusi
Syi’ah VS Islam).
Iran Mengakui Bahwa Perang Suriah
“Melelahkan”. Tanda-tanda Kebinasaan Rezim Majusi Al-Saba Yahudi !
Frustrasi dan Minim Dukungan, Rusia
Mungkin Segera Keluar dari Suriah (segerakan, Ya Rabb)
Menggulingkan Rezim Syi’ah Bashar Assad
Saat Ini Menjadi Prioritas Mendesak Yang Lebih Utama Dari Jihad Di Palestina.
“Keberadaan Rezim Diktator Keji Seperti Rezim Syi’ah Al Assad Merupakan Tikaman
Didada Dan Jantung Palestina, Dan Kematian Diktator Adalah Awal Dari Jalan
Menuju Kemenangan Palestina (Al Aqsha).” Kamuflase Orang-Orang Yang Berasyik
Mansyuk Dengan Syi'ah "Banyak Aksi" Soal Jerusalem.
Mumtaz ! Sebut Rusia Sebagai Musuh,
Oposisi Suriah Tolak Hadir Di KTT Sochi (Rusia). Si Endorgan Menggunting Dalam
Lipatan, Bersama Komunis Rusia Dan Majusi Iran Ikut Membantai Mujahidin Ahlus
Sunnah Syam !
Kejahatan Keji Mengerikan Ali Khamenei
Dan Hassan Rouhani Terhadap Ahlus Sunnah Di Suriah, Irak, Yaman Dan Iran, Serta
Destruktif Disetiap Musim Haji. Mereka Gerombolan Qum Kelompok Takfiri Tulen.
Bersama Erdogan (Turki) Dan Putin (Komunis Rusia), Mengisolasi Dan Membantai
Mujahidin Sunni Terkuat Syam.
Mustahil Ahlus Sunnah Bisa Menguasai Al
Quds (Al Aqsha) Sebelum Mengusir Syi’ah Dari Syam (Suriah Dan Sekitarnya),
Seperti Yang Dilakukan Salahuddin Al Ayyubi. Syiah Mengingkari Al-Quds
(Kamuflase) Dan Dendamnya Karena Penaklukan Oleh Umar RA. Dalam Perang
Arab-Israel, Syiah Menggunting Dalam Lipatan. Penguasaan Israel Karena Peran
Syiah.
Kebohongan Erdogan Soal Jerusalem (Al
Quds). Bersama Komunis Rusia Dan Majusi Syiah Iran Mengkavling Syam, Mengisolir
Mujahidin Ahlus Sunnah Dan Mengamankan Jagal Terkeji Bashar Asaad. Bisa
Dipercaya ?
Jangan Terpedaya "Gema Islam"
Erdogan. Fakta, Dia (Bangsa Turki) Bersama Bangsa Majusi Iran (Syi’ah) Dan
Bangsa Rusia (Komunis, Ortodoks) Berkonspirasi Membunuhi Ahlus Sunnah Syams
(Arab). Apa Haknya Mereka (Bertiga) Mendefinisikan “Para Mujahidin Ahlus Sunnah
Bangsa Arab Syam” Yang Harus Dibinasakan (License To Kill) ? Silahkan Bantah
Fakta-Fakta Dibawah.
10 Alasan Mengapa Rezim Iran Lebih
Berbahaya Dari ISIS
Iran Sudah Bersiap …. Rusia Juga ….
Amerika Juga …
Raja Yordania : Memuji Kepemimpinan Raja
Salman Bin Abdul Aziz ,Yang Belum Pernah Kita Lihat Sebelumnya Di Timur Tengah,
Berhasil Membatasi Gerak Iran Di Timur Tengah.
Aksi protes anti-Rezim di Iran, Presiden
Erdogan beri dukungan kepada Hassan Rouhani
Dukung Iran, Menlu Çavuşoğlu Kritik Trump
dan Netanyahu
Erdogan: AS dan Israel Campuri Urusan
Iran demi Kekayaan Alam (cermin dirinya !)
http://www.gelora.co/2018/01/erdogan-as-dan-israel-campuri-urusan.html
Rusia, Turki Kecam Upaya Campur Tangan
Asing Terkait Demonstrasi Iran
Jet
Tempur Rusia Kembali Bunuhi Warga Sipil di Ghouta Timur, 23 Tewas (5 Januari 2018, si Dogan diam aja ??!!)
MUI: Solusi Suriah Adalah Lengsernya
Bashar Assad
Rabu, 28 Februari 2018
Solusi utama dalam krisis Suriah adalah
lengsernya Bashar Assad tanpa campur tangan negara adidaya. Majelis Ulama
Indonesia (MUI) mengemukakan, dalang di balik krisis yang berlangsung tujuh
tahun itu adalah Rusia dan Amerika Serikat.
“Masalah Suriah adalah masalah yang sudah
melibatkan banyak negara, resminya memang antara Bashar Assad dan oposisi. Akan
tetapi ini sudah menjadi proxy war antara Bashar Assad di belakangnya ada
Rusia, Iran dan Cina sedangkan oposisi ada Saudi, Amerika dan Turki,” kata
Wakil Ketua Umum MUI, Yunahar Ilyas.
“Masing-masing punya kepentingan
sendiri,” lanjut dia pada Selasa (27/2/2018).
Yunahar menilai ada dua pihak yang dapat
menyelesaikan krisis tersebut. Pertama lembaga yang paling tinggi yaitu PBB
dengan mengundang negara OKI dan juga liga Arab.
“Apabila opsi itu tidak bisa, serahkan
saja masalah ini kepada Arab karena orang Arab itu lebih mudah menyelesaikan
masalah. Asalkan tidak diikuti atau dicampuri orang lain,” imbuh dia.
Ketum PP Muhammadiyah itu menegaskan agar
memberi tekanan kepada Rusia dan Amerika untuk penyelesaian krisis tersebut.
“Dua negara adidaya inilah penyebab jatuhnya korban dari rakyat Suriah,
beberapa juta mengungsi dan 8.800 ribu orang sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
Kuncinya, kata dia, adalah terletak pada
posisi Bashar Assad. “Jadi pihak oposisi maunya berdamai apapun bentuknya
dengan negara yang dikelola bersama tapi mereka tidak mau memberikan tempat
Basar Assad. Sayangnya Bashar Assad haus akan mewarisi kekuasaan,” pungkasnya.
Reporter: Hafidz Syarif Editor: M. Rudy
Erdogan Dan Hassan Rouhani Tekankan Kerja
Sama Memerangi “Teroris” (mereka kerja sama memerangi Mujahidin Ahlus sunnah !!)
Presiden Turki dan Iran melakukan
pembicaraan melalui telepon pada Senin malam (19/2/2018) mengenai perkembangan
terakhir di Suriah, khususnya Afrin dan Idlib, menurut sumber presiden.
Sumber tersebut mengatakan Erdogan dan
Hassan Rouhani menekankan kerja sama dalam memerangi elemen “teroris”.
Kedua pemimpin tersebut membahas proses
Astana dan Kongres Sochi mengenai pemecahan masalah Suriah.
Konferensi Dialog Nasional Suriah
diadakan di kota Sochi, Rusia selatan, pada 29-30 Januari.
Awal bulan ini, Erdogan dan Rouhani
sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak para pemimpin Turki, Rusia, dan Iran
di Istanbul mengenai konflik Suriah.
Turki Kritik Standar Ganda AS di Suriah
(Buruk Muka Cermin Dibelah)
Turki mengkritik Amerika Serikat yang
melakukan standar ganda dalam konflik perang Suriah. Turki mengkritik AS karena
secara sepihak menentukan kelompok teroris mana yang dapat diperangi di Suriah
dan mana yang tidak dapat diperangi.
Turki mengkritik pernyataan AS yang
mengatakan bahwa operasi militer Turki di wilayah Afrin, Suriah Utara yang
berbatasan langsung dengan Turki sebagai operasi yang melanggar kesepakatan
gencatan senjata.
“Afrin tidak disebutkan di dalam resolusi
PBB. Semua teroris sama saja, Anda tidak bisa membaginya ini yang berhak
diperangi dan yang ini tidak. Anda berperilaku seperti anak-anak. Anda memiliki
standar ganda, dan hal ini tidak dapat diterima,” ungkap Wakil Perdana Menteri,
Bekir Bozdag mengkritik AS seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis,
(1/3/18).
Sebelumnya, Juru bicara Departemen Luar
Negeri AS, Heather Nauert mengatakan bahwa AS menyerukan kepada Turki untuk
menghentikan serangan terhadap milisi YPG Kurdi di Afrin, Suriah untuk
menghormati resolusi gencatan senjata PBB yang disahkan pada 24 Februari lalu.
Mengutip resolusi PBB, Heather Nauert
mengatakan: “PBB menuntut agar semua pihak menghentikan serangan di Suriah dan
segera memastikan masuknya akses bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di
seluruh wilayah Suriah yang dilanda perang.”
Namun Nauert menambahkan bahwa “Resolusi”
tersebut tidak dimaksudkan untuk menghentikan serangan terhadap ISIS, Al-Qaeda,
Front Al Nusra dan semua faksi yang berafiliasi dengan kelompok tersebut yang
telah ditetapkan oleh DK PBB.
Atas pernyataan tersebut, Turki menolak
seruan AS dan mengatakan bahwa operasi Turki di Afrin, Suriah juga untuk
memberantas kelompok teroris YPG Kurdi yang telah ditetapkan oleh Turki sebagai
organisasi teroris bersama induknya (PKK/PYD) dan menegaskan bahwa resolusi PBB
tidak ada hubungannya dengan operasi militer Turki di wilayah tersebut.
(DH/MTD)
Sumber : Al Jazeera
Pengalaman Yunahar di Suriah: Negeri
Indah, Pemimpinnya Bengis
Rabu, 28 Februari 2018
Ketum PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas
menceritakan pengalamannya berkunjung ke Suriah di tahun 2011 menjelang
pecahnya konflik. Saat itu Suriah masih dalam keadaan damai, meski rezim Al
Assad saat itu dikenal sangat otoriter.
Yunahar mengatakan Suriah adalah negeri
yang indah, subur tanahnya dan tak seperti negara Timur Tengah lainnya yang
tandus atau padang pasir. Di sana banyak peninggalan bersejarah, begitu pula
peninggalan para nabi.
“Saya sedih sekarang di sana rumah sudah
pada hancur, jadi ya memang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, kalau mau
Indonesia berperan bisa untuk menghubungkan antara negara-negara besar untuk
serius mengatasi masalah Suriah paling kurang menghentikan peperangan,” ujarnya
kepada Kiblat.net, Selasa, (27/02/2018).
Dia melihat Suriah dipimpin oleh keluarga
Al-Assad yang memang bengis. Parahnya, bila terjadi aksi unjuk rasa
penindakannya dengan melepaskan tembakan senjata api ke arah massa. Selain itu,
Yunahar mengaku memiliki teman seorang warga Suriah. Namun temannya itu enggan
pulang ke kampung halamannya dan telah 30 tahun lebih menetap di Afghanistan.
“Soalnya kalau dia pulang maka ikut wajib
militer kalau tidak wajib militer itu, moralnya dirusak dengan nggak boleh
sholat, dilarang puasa, dipaksa minuman keras dan dipaksa berzina. Bengis
tentaranya Al Assad diperbolehkan menembak mati rakyat yang protes,”
pungkasnya.
Reporter: Hafidz Syarif Editor: Syafi’i
Iskandar
Haikal Hassan: Bantu Korban Ghouta,
Laknat Bashar Assad dan Sekutunya
Selasa, 27 Februari 2018
Ustadz Haikal Hassan turut mengutuk
pembantaian yang dilakukan Bashar Assad dan sekutunya di Ghouta, Suriah.
Haikal Hasan menegaskan penguasa Suriah,
Bashar Assad bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan ribuan orang di
Ghouta Timur. “Kita mengutuk, kita melaknat selaknat-laknatnya apa yang
dilakukan Bashar dan sekutunya,” ujarnya seusai mengisi kajian di Masjid Besar
Ar-Rahman, Bangbarung, Bogor, Ahad (25/02/2018).
Berkaca dari Suriah, Sekjen Majelis
Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Jakarta itu mengimbau umat Islam
untuk waspada. Karena, menurutnya konflik yang terjadi di Suriah terjadi akibat
ketidakwaspadaan umat terhadap Syiah.
Dia menuturkan, sebelum terjadinya
konflik kondisi keamanan di Suriah sama dengan di Indonesia. Penganut
ahlussunnah dan Syiah hidup berdampingan dan bebas menjalankan syariat
masing-masing.
“Tapi mereka (ahlussunnah) lengah. Syiah
telah mengambil hak-hak mereka,” ujar Haikal.
“Apabila kita di Indonesia tidak
mewaspadai Syiah, maka boleh jadi konflik yang ada di sana akan terjadi di
Indonesia,” imbuhnya.
Tak hanya itu, dia juga mengimbau
masyarakat untuk turut membantu korban Ghoutah dengan mengeluarkan infaq dan
sedekah. “Yang telah terjadi disana kita bantu sebisa kita dan kita laknat
bashar dan sekutunya,” imbau Haikal.
Haikal pun berpesan agar umat Islam
berhati-hati dalam mencari informasi, terutama terkait isu Suriah. Umat Islam
harus senantiasa mengikuti perintah pada ulama. “Kumpulah dimana mereka minta
kumpul, demolah dimana mereka minta demo, yang paling penting di kedutaan Rusia
laknatullah sebagai sekutu utama Bashar,” pungkasnya.
Reporter: Qoid