Pada tahun 1945 dibentuklah UN (United Nations) atau yang dikenal sebagai PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang memelihara perdamaian internasional antar negara dan serta negara-negara Kaum Muslimin pun ikut juga menjadi anggotanya, sehingga terjadilah perjanjian damai antara Kaum Muslimin dengan musuh-musuhnya, terkhusus lagi dengan bangsa Romawi, yang akhirnya bangsa Romawi akan berkhianat dan menyerang Kaum Muslimin.
فَقَالَ اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنْ الْعَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةً تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
Beliau (Rasulullah) bersabda, “Hitunglah enam perkara yang akan timbul menjelang hari Kiamat. Kematianku, ditaklukkannya Baitul Maqdis, kematian yang menyerang kalian bagaikan penyakit yang menyerang kambing, melimpahnya harta hingga ada seseorang yang diberi seratus dinar namun masih marah (merasa kurang), timbulnya fitnah sehingga tidak ada satupunrumah orang Arab melainkan akan dimasukinya dan perjanjian antara kalian dan Bani al-Ashfar, lalu mereka mengkhianati perjanjian kemudian mereka mendatangi kalian di bawah delapan puluh ghayah yang pada setiap ghayah tersebut terdiri dari dua belas ribu personil.” [Bukhari no.2940]
قَوْلُهُ بَنِي الْأَصْفَرِ هُمُ الرُّومُ قَوْلُهُ غَايَةٍ أَيْ رَايَةٍ
Sabdanya, “Bani al-Ashfar” mereka adalah bangsa Romawi, sedangkan yang dimaksud dengan “Ghayah” adalah panji.
[Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari 6/278, al-Hafidzh Ibnu Hajar al-Asqalani]
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi dan pencapaian perdamaian dunia.
[http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa]
Sebelum Hamba-Hamba Allah berkumpul di Madinah, mereka akan diuji oleh Allah terlebih dahulu agar mereka kembali kepada Agama Allah dengan bersabar. Irak, Mesir dan Syam akan terjadi kekacauan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصابِرُوا وَرابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. [QS. Ali Imran : 200]
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَراتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. [QS. Al-Baqarah : 155]
إِنَّما يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [QS. Az-Zumar : 10]
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. [QS. Asy-Syuuraa : 43]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [QS. Al-Baqarah : 153]
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَا أَخْبارَكُمْ
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. [QS. Muhammad : 31]
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda, “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa ridha maka baginya keridhaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan.”
[Ibnu Majah no.4021, Hasan : Shahih Ibnu Majah no.3272, Syaikh al-Albani)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنَعَتْ الْعِرَاقُ دِرْهَمَهَا وَقَفِيزَهَا وَمَنَعَتْ الشَّأْمُ مُدْيَهَا وَدِينَارَهَا وَمَنَعَتْ مِصْرُ إِرْدَبَّهَا وَدِينَارَهَا وَعُدْتُمْ مِنْ حَيْثُ بَدَأْتُمْ وَعُدْتُمْ مِنْ حَيْثُ بَدَأْتُمْ وَعُدْتُمْ مِنْ حَيْثُ بَدَأْتُمْ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda, “Irak menahan dirham dan takarannya, Syam menahan mud dan dinarnya, Mesir menahan timbangan dan dinarnya, kalian kembali seperti semula, kalian kembali seperti semula, kalian kembali seperti semula.” [Muslim no.5156]
Irak ditahan takaran dan dirham oleh ‘Ajam, Syam ditahan dinar dan mud oleh Romawi, sedangkan Mesir (sependek sepengetahuan Tanya Syiah) tidak ada keterangan siapa yang menahannya, kemungkinan besar di Mesir terjadi kekacauan dikarenakan faktor internal dimana hal ini berbeda dengan yang terjadi di Irak dan Syam.
كُنَّا عِنْدَ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ يُوشِكُ أَهْلُ الْعِرَاقِ أَنْ لَا يُجْبَى إِلَيْهِمْ قَفِيزٌ وَلَا دِرْهَمٌ قُلْنَا مِنْ أَيْنَ ذَاكَ قَالَ مِنْ قِبَلِ الْعَجَمِ يَمْنَعُونَ ذَاكَ ثُمَّ قَالَ يُوشِكُ أَهْلُ الشَّأْمِ أَنْ لَا يُجْبَى إِلَيْهِمْ دِينَارٌ وَلَا مُدْيٌ قُلْنَا مِنْ أَيْنَ ذَاكَ قَالَ مِنْ قِبَلِ الرُّومِ ثُمَّ سَكَتَ هُنَيَّةً ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي خَلِيفَةٌ يَحْثِي الْمَالَ حَثْيًا لَا يَعُدُّهُ عَدَدًا
Kami berada di sisi Jabir bin Abdullah, ia berkata “Hampir saja Irak tidak dipunguti takaran dan dirham.” Kami bertanya, “Kenapa?” Ia menjawab, “Karena orang-orang ‘Ajam, mereka menahannya.” Setelah itu ia berkata, “Hampir saja penduduk Syam tidak dipunguti dinar dan mud.” Kami bertanya, “Kenapa?” Ia menjawab, “Karena orang-orang Romawi.” Ia diam sejenak lalu berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda, ‘Diakhir ummatku nanti akan ada seorang khalifah menebar harta tanpa menghitungnya.’ [Muslim no.5189]
سَمِعْتُهُ يَقُولُ وَقَالَ هَكَذَا بِيَدِهِ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نِعَالُهُمْ الشَّعَرُ وَهُوَ هَذَا الْبَارِزُ وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً وَهُمْ أَهْلُ الْبَازِرِ
Aku (Abu Hurairah) mendengar beliau bersabda -seraya menggerakkan tangannya seperti ini-, “Menjelang hari Kiamat, kalian akan memerangi suatu kaum yang sandal mereka terbuat dari rambut. Dan ia adalah bangsa Bariz.” [Bukhari no.3324]
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا خُوزًا وَكَرْمَانَ مِنْ الْأَعَاجِمِ حُمْرَ الْوُجُوهِ فُطْسَ الْأُنُوفِ صِغَارَ الْأَعْيُنِ وُجُوهُهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ نِعَالُهُمْ الشَّعَرُ
Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kalian memerangi bangsa Khuza dan Karman dari bangsa ‘Ajam (non Arab), yang berwajah merah, berhidung pesek dan bermata kecil (sipit), wajah mereka bagaikan perisai yang ditempa dan sandal mereka terbuat dari rambut.” [Bukhari no.3323]
Bangsa ‘Ajam baik dari bangsa Romawi, Persia (Khuza, Karman, Bariz) dan bangsa ‘Ajam lainnya menginvasi wilayah-wilayah Kaum Muslimin di Afghanistan serta wilayah-wilayah lainnya dengan bantuan dari Persia al-Majusi.
Kemudian berlanjutlah fitnah dari Afghanistan ke Irak dimana bangsa Romawi, Persia (Khuza, Karman, Bariz) dan bangsa ‘Ajam lainnya saling bahu-membahu menginvasi Irak dengan bantuan dari Persia al-Majusi juga.
Klik :
<iframe
width="560" height="315"
src="https://www.youtube.com/embed/G7gPCEvbk7Q"
frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
Wakil Presiden Bidang Hukum dan Parlemen Iran Mohammad Ali Abtahi
Menit 00:40
Ini adalah bantuan utama Iran yang pertama membantu Amerika menjatuhkan Taliban dan al-Qaeda. Ia adalah mustahil tanpa bantuan Iran.
Presiden Iran Mohammad Khatami
Menit 01:02
Taliban merupakan musuh kami, Amerika menyatakan bahwa Taliban juga merupakan musuh mereka. Jika mereka menjatuhkan Taliban, ia akan memenuhi kehendak Iran.
Menit 02:45
Saya memberitahunya, mari kita mengulangi pengalaman Afghanistan di Iraq
[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=G7gPCEvbk7Q]
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Hampir saja bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), seperti memperebutkan makanan yang berada di mangkuk.” Seorang laki-laki berkata, “Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?” beliau menjawab, “Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air.”
[Abu Daud no.3745, Shahih : Shahih Abu Daud no.4297, Syaikh al-Albani]
Setelah Irak jatuh, maka wilayah Irak diberikan kepada bangsa Persia Iran Syiah Rafidhah yang memiliki wilayah Khuza dan Karman, dimana saat ini Kaum Muslimin masih berperang dengan Syiah Rafidhah Irak yang beraffiliasi kepada Syiah Rafidhah Iran. Dan yang menahan takaran dan dirham Irak adalah bangsa ‘Ajam (non ‘Arab) yaitu dari bangsa Khuza dan Karman yang merupakan wilayah Iran Persia sang pengusung Agama Syiah Rafidhah
Klik :
Klik :
<iframe
width="560" height="315"
src="https://www.youtube.com/embed/EFyXjmriabQ"
frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
Presiden Amerika Bush00:02 Yang Terhormat (Abdul Aziz al-Hakim Syiah), selamat datang kembali di Oval Office (Ruangan Kantor Presiden Amerika di Gedung Putih)
00:05 Ini adalah kesempatan kedua kalinya aku (Bush) bertemu dengan salah satu pemimpin terkemuka dari Organisasi Pembebas Irak
00:14 Ini adalah seorang laki-laki yang memiliki keluarga yang menderita dari kekejaman yang tidak dapat dibayangkan pada era tangan diktator, Saddam Hussein.
00:23 Ia kehilangan hampir 60 anggota keluarga dan namun bukannya bersedih, ia lebih memilih untuk menolong kesuksesan pemerintahan baru.
00:39 Kami (Bush & Abdul Aziz al-Hakim Syiah) telah berbicara mengenai banyak permasalahan yang penting
00:44 Aku (Bush) menghargai dengan sangat atas komitmen Yang Terhormat (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) untuk menyatukan pemerintahan
00:52 Aku (Bush) meyakinkan ia (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) bahwa Amerika mendukung kinerjanya dan kinerja Perdana Mentri untuk menyatukan negara
01:02 Bahagian dari pemersatu Irak bagi pemimpin terpilih dan pemimpin masyarakat adalah untuk menolak orang-orang ekstrem yang mencoba untuk menghentikan kemajuan demokrasi yang masih muda ini
01:24 Aku (Bush) menghargai dengan sangat posisi kuat Yang Terhormat (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) dalam melawan pembunuhan kehidupan orang-orang yang tak bersalah
01:32 Kami (Bush & Abdul Aziz al-Hakim Syiah) telah berbicara mengenai kebutuhan untuk memberikan pemerintah Irak beberapa kemampuan lebih sesegera mungkin
01:43 Sehingga pemerintahan Irak terpilih dapat melakukan apa yang diinginkan oleh orang-orang Irak, yaitu dengan mengamankan negara mereka dari orang-orang ekstrem dan pembunuh
01:54 Aku (Bush) telah mengatakan ke Yang Terhormat (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) bahwa aku (Bush) sangat bangga atas keberanian orang-orang Irak
02:03 Aku (Bush) berkata kepadanya (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) bahwa kami (Bush) tidak puas degan laju kemajuan di Irak
02:10 Oleh karena itu kami (Bush & Amerika) menginginkan untuk melanjutkan untuk bekerjasama dengan pemerintah berdaulat Irak untuk menyelesaikan tujuan bersama kami (Bush Amerika & Abdul Aziz al-Hakim Syiah)
02:20 Sehingga sebagai negara yang merdeka dapat memerintah, menopang dan bertahan dengan sendirinya
02:25 Sebagai negara merdeka yang akan melayani sebagai teman dalam perang melawan orang-orang ekstrim dan radikal serta teroris
02:36 Selanjutnya, Yang Terhormat (Abdul Aziz al-Hakim Syiah), selamat datang kembali. Terima kasih atas pembicaraan membangun yang telah kita (Bush Amerika & Abdul Aziz al-Hakim Syiah) lakukan
Abdul Aziz al-Hakim Syiah
02:48 Dengan nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Muhammad dan keluarganya beserta pengikutnya
03:11 Pertemuanku (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) dengan presiden Bush hari ini menampilkan dari komitmen bersama untuk melanjutkan dialog dan perundingan di antara kami (Bush Amerika & Abdul Aziz al-Hakim Syiah)
03:28 Dan juga atas dasar keyakinan kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) bahwa permasalahan Irak adalah kepentingan bersama
03:47 Permasalahan tersebut membutuhkan koordinasi di antara kedua belah pihak dengan cara memperhatikan kepentingan di antara kami (Bush Amerika & Abdul Aziz al-Hakim Syiah) secara politik dan dari sudut pandang keamanan serta ekonomi juga
04:08 Oleh karena itu, pembicaraan kami hari ini difokuskan pada cara-cara untuk memajukan kinerja pemerintahan Irak, pemerintahan terpilih, serta memajukan seluruh situasi di Irak dan maju ke depan
04:28 Juga, kami (Bush & Abdul Aziz al-Hakim Syiah) telah membahas cara-cara dalam penyediaan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan oleh angkatan bersenjata Irak dalam hal persenjataan, pelatihan sehingga dapat memposisikan diri untuk mengambil bagian dalam keamanan
04:54 Situasi Irak telah mengalami banyak fitnah dan gambar sebenarnya tidaklah sedang dipresentasikan untuk menunjukan sisi gelap yang sedang terjadi di Irak
05:20 Kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) melihat upaya-upaya untuk memfitnah dan mendistorsi situasi di Irak dengan tidak mempertimbangkan langkah-langkah demokrasi yang telah didapatkan oleh negara tersebut. Menulis konstitusi dan membangun sebuah negara sangat bergantung pada konstitusi, bahwa hal tersebut adalah persatuan dan hal tersebut merupakan kekuatan.Ada banyak upaya-upaya untuk menunjukan perselisihan sektarian dalam rangka upaya melemahkan posisi di Irak
06:16 Kepentingan Amerika, kepentingan Irak, kepentingan regional, mereka semua saling berhubungan. Oleh karena itu, sangatlah penting ketika kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) berhadapan dengan permasalahan ini, kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) melihat pada kepentingan rakyat Irak. Jika kami tidak melakukannya, seluruh permasalahan ini dapat menjadi bumerangdan bisa merugikan kepentingan regional, Amerika Serikat dan Irak juga
06:55 Oleh karena itu, kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) percaya bahwa permasalahan Irak ini harus diselesaikan oleh orang-orang Irak dengan pertolongan dari negara-negara sahabat yang berada di mana saja. Tapi kami menolak segala upaya (pihak lain) untuk memiliki peran regional dan internasional dalam menyelesaikan permasalahan Irak. Kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) tidak dapat mengabaikan proses politik. Irak harus berada dalam posisi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan Irak
07:26 Kami menyambut baik segala usaha yang dapat meningkatkan realitas demokrasi di Irak dan melindungi peran konstitusional negara
07:44 Kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) telah pergi jauh untuk membangun demokrasi dan pluralisme di Irak
07:55 Kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) telah memberikan pengorbanan yang besar untuk meraih tujuan
08:15 Kami (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) menghargai seluruh pengorbanan yang telah dilakukan untuk pembebasan dan kebebasan Irak. Pengorbanan yang telah dilakukan oleh rakyat Irak serta juga negara-negara sahabat dan yang berada di list teratas adalah pengorbanan Amerika Serikat
08:48 Kami sekarang memiliki pemerintahan terpilih di Irak, pemerintah sangat bertekad untuk memerangi kekerasan dan teror. Pemerintah sangat percaya terhadap persatuan pemerintah dan negara serta masyarakat. Pemerintah yang akan berhadapan dengan segala sumber terorisme tanpa memperhatikan dari mana mereka berasal
09:25 Kami akan bekerja keras dan mencari segala bentuk kerjasama di tingkat international dan regional dalam rangka untuk mengalahkan terorisme yang sedang mencoba untuk menggunakan Irak sebagai basis untuk menyabotase masa depan negara tersebut
09:59 Terima kasih banyak tuan Presiden (Bush) untuk mengizinkan saya (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) dalam kesempatan bertemu dengan anda (Bush). Saya (Abdul Aziz al-Hakim Syiah) akan mengambil kesempatan ini juga untuk berterima kasih kepada rakyat Amerika dan simpati mereka terhadap Irak yang telah menolong Irak untuk menyingkirkan kediktatoran yang brutal dan untuk menikmati kebebasan dan hak
Presiden Amerika Bush
10:16 Thank you Sir.
[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=EFyXjmriabQ]
Mesir pun ikut bergejolak juga dikarenakan faktor internal, yang kemudian Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan Hafizhahullah memberikan sebuah fatwa :
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan Hafizhahullah
Soal :
Tentu tidak samar lagi bagi Anda mengenai peristiwa yang terjadi di Mesir akhir-akhir ini yang merupakan cobaan dan fitnah. Apa nasehat Anda bagi kaum Muslimin di Mesir dan juga bagi para penuntut ilmu agama di negeri ini?
Jawab :
Peristiwa ini merupakan fitnah, dan kaum Muslimin hendaknya mencegah fitnah dan menjauhkan diri darinya. Dan hendaknya tidak berkata-kata mengenai hal ini kecuali perkataan yang mengandung kebaikan bagi semua orang. Sekali lagi, kecuali perkataan yang mengandung kebaikan bagi semua orang. Dalam rangka meredam fitnah dan menghentikan keburukan-keburukan yang menimpa kaum Muslimin. Jika seseorang tidak mampu melakukan hal ini, yaitu tidak mampu mendamaikan dua pihak yang saling memerangi, maka hendaknya diam.
Adapun doa, maka pintu doa itu hendaknya selalu dibuka bagi semua kaum Muslimin dimana pun, agar Allah menolong mereka dan mengeluarkan mereka dari kesulitan.
[http://muslim.or.id/fatwa-ulama/nasehat-syaikh-shalih-bin-fauzan-al-fauzan-terkait-krisis-mesir.html]
Pembahasan Tanya Syiah sekarang ini akan lebih terfokus atas konflik yang terjadi di Syam.
Di Syam terdapat musuh-musuh Kaum Muslimin yang cukup kompleks, oleh karena itu Tanya Syiah akan mengidentifikasikan musuh-musuh tersebut sebelum pecahnya Perang Besar dengan bangsa Romawi yang telah berkhianat akan perjanjian damai.
[1] Kaum Muslimin berdamai dengan bangsa Romawi dan bersama melawan musuh di Syam.
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَتُصَالِحُكُمْ الرُّومُ صُلْحًا آمِنًا ثُمَّ تَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا فَتَنْتَصِرُونَ وَتَغْنَمُونَ وَتَسْلَمُونَ ثُمَّ تَنْصَرِفُونَ حَتَّى تَنْزِلُوا بِمَرْجٍ ذِي تُلُولٍ فَيَرْفَعُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الصَّلِيبِ الصَّلِيبَ فَيَقُولُ غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَغْضَبُ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَقُومُ إِلَيْهِ فَيَدُقُّهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ تَغْدِرُ الرُّومُ وَيَجْتَمِعُونَ لِلْمَلْحَمَةِ
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Bangsa Romawi akan berdamai dengan kalian, setelah itu mereka bersama kalian akan berperang melawan musuh hingga kalian menang dan mendapatkan harta rampasan, dan mereka akhirnya menyerah [ثُمَّ تَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا فَتَنْتَصِرُونَ وَتَغْنَمُونَ وَتَسْلَمُونَ]. Setelah itu, kalian akan pergi menuju tempat yang sangat subur dan luas yaitu Dzi Tulul (padang rumput yang berbukit). Lalu ada seorang tentara salib mengangkat salib sambil berkata, ‘(Tentara) salib telah menang.’ Maka salah seorang Muslim marah ketika mendengarnya, lalu ia mendekati laki-laki tersebut dan memukulnya. Maka saat itulah bangsa Romawi berkhianat (dari perdamaian), hingga mereka berkumpuluntuk melakukan peperangan besar-besaran [لِلْمَلْحَمَةِ].”
[Ibnu Majah no.4079, Shahih : Shahih Ibnu Majah no.3318, Syaikh al-Albani]
[2] Kaum Muslimin berdamai dengan bangsa Romawi dan bersama melawan musuh dari belakang Romawi di Syam.
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُصَالِحُونَ الرُّومَ صُلْحًا آمِنًا وَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِهِمْ فَتَسْلَمُونَ وَتَغْنَمُونَ ثُمَّ تَنْزِلُونَ بِمَرْجٍ ذِي تُلُولٍ فَيَقُومُ إِلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ الرُّومِ فَيَرْفَعُ الصَّلِيبَ وَيَقُولُ أَلَا غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَقُومُ إِلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَقْتُلُهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ تَغْدِرُ الرُّومُ وَتَكُونُ الْمَلَاحِمُ فَيَجْتَمِعُونَ إِلَيْكُمْ فَيَأْتُونَكُمْ فِي ثَمَانِينَ غَايَةً مَعَ كُلِّ غَايَةٍ عَشْرَةُ آلَافٍ
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Kalian akan membuat perjanjian damai kepada Orang Romawi, kalian berperang sedangkan kalian dan mereka adalah sama-sama musuh, ada musuh dari belakang mereka. Lalu kalian selamat dan mendapatkan rampasan [وَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِهِمْ فَتَسْلَمُونَ وَتَغْنَمُونَ]. Setelah itu, kalian akan pergi menuju tempat yang sangat subur dan luas yaitu Dzi Tulul (padang rumput yang berbukit), lalu ada seorang Romawi yang berdiri dan mengangkat salib lalu berkata, ‘Ketahuilah salib telah menang.’ Lalu ada seorang muslim yang berdiri dan membunuhnya. Maka saat itu Romawi berkhianat dan terjadilah peperangan besar [الْمَلَاحِمُ] dan mereka berkumpul untuk menyerang kalian. Mereka mendatangi kalian dengan delapan puluh bendera dan di setiap bendera ada sepuluh ribu orang.”
[Ahmad no.16223, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.16770, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
[3] Kaum Muslimin berdamai dengan bangsa Romawi dan bersama melawan musuh dari belakang Kaum Muslimin di Syam.
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَتُصَالِحُونَ الرُّومَ صُلْحًا آمِنًا وَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِكُمْ
Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkata, “Kalian akan mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang Romawi, dan kalian bersama mereka akan menyerang musuh di belakang kalian [وَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِكُمْ].”
[Abu Daud no.2386, Shahih : Shahih Abu Daud no.2767, Syaikh al-Albani]
[4] Kaum Muslimin berdamai dengan bangsa Romawi dan melawan “Romawi” sebelum Romawi mengkhianati perjanjian damai.
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَتُصَالِحُكُمْ الرُّومُ صُلْحًا آمِنًا ثُمَّ تَغْزُونَ وَهُمْ عَدُوًّا فَتُنْصَرُونَ وَتَسْلَمُونَ وَتَغْنَمُونَ ثُمَّ تَنْصُرُونَ الرُّومَ حَتَّى تَنْزِلُوا بِمَرْجٍ ذِي تُلُولٍ فَيَرْفَعُ رَجُلٌ مِنْ النَّصْرَانِيَّةِ صَلِيبًا فَيَقُولُ غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَغْضَبُ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَقُومُ إِلَيْهِ فَيَدُقُّهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ يَغْدِرُ الرُّومُ وَيَجْمَعُونَ لِلْمَلْحَمَةِ
Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Orang Romawi akan membuat perjanjian kepada kalian dengan suatu perjanjian damai lalu kalian berperang sedangkan mereka adalah musuh, lalu kalian diberi pertolongan dan kalian selamat dan mendapatkan rampasan [ثُمَّ تَغْزُونَ وَهُمْ عَدُوًّا فَتُنْصَرُونَ وَتَسْلَمُونَ وَتَغْنَمُونَ]. Lalu kalian bisa mengalahkan bangsaRomawi sampai kalian di tempat yang sangat subur dan luas yaitu di Dzi Tulul, lalu ada seorang Nasrani yang mengangkat salib lalu berkata, ‘Salib telah menang.’ Lalu ada seorang muslim yang marah, lalu dia berdiri dan memukulnya, maka saat itu orang Romawi berkhianat dan mereka berkumpul untuk menghadapi perang besar besaran.”
[Ahmad no.16222, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.16769, Syaikh Hamzah Ahmad Zain)
Kronologis :
Kaum Muslimin berdamai dengan bangsa Romawi dan kemudian bekerjasama menyerang musuh di Syam yang berada di belakang Kaum Muslimin yaitu Persia Syiah Rafidhah al-Majusi dan di belakang Romawi yaitu Turk (Russia). Setelah musuh dikalahkan maka “Romawi” yang berada di Syam akan berperang melawan Kaum Muslimin, dan “Romawi” akhirnya dapat dikalahkan.
Lalu bagaimana mungkin? Padahal Kaum Muslimin sedang ada perjanjian damai dengan bangsa Romawi, di mana sebelum peristiwa di Dzi Tulul terdapat pertempuran antara Kaum Muslimin dengan bangsa “Romawi” di Syam?
Seperti yang diisyaratkan di awal mengenai penjajahan Palestina oleh bangsa Yahudi, dimana mereka (Yahudi) telah didanai oleh Romawi Amerika, oleh karena itu Yahudi yang berada di Palestina merupakan bagian dari Romawi dan begitu juga dengan Turki, dimana Turki bergabung dengan NATO, sehingga Turki merupakan bagian dari Romawi yang pada akhirnya kota Konstantinopel atau Istanbul akan ditaklukkan.
Setelah 3 wilayah tersebut terjadi kekacauan yaitu, Irak, Mesir dan Syam. Maka Kaum Muslimin akan mengalami penderitaan, kesusahan dan kepahitan, hingga mereka (Kaum Muslimin) kembali kepada Agama Allah dengan senantiasa mentauhidkan-Nya dan tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Mereka (Kaum Muslimin) akan kembali kepada Agama Allah dengan menjadi Hamba-Hamba Allah yang Mukmin serta Taslim akan Syari’at-Nya yang senantiasa : Berdoa hanya kepada Allah, Meminta Perlindungan dan Pertolongan hanya kepada Allah, Istighatsah hanya kepada Allah, karena Kemenangan hanyalah dari Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدامَكُمْ
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. [QS. Muhammad : 7]
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. [QS. Al-Hajj : 40]
وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. [QS. Al-Hadiid : 25]
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian berjual beli secara cara ‘inah, mengikuti ekor sapi, ridha dengan bercocok tanam dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.”
[Abu Daud no.3003, Shahih : Shahih Abu Daud no.3462, Syaikh al-Albani]
Oleh karena itu ketika terjadi fitnah di penjuru wilayah Kaum Muslimin, Ulama-Ulama Mekkah dan Madinah seperti Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr, Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan dan Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhaliy, berfatwa agar mereka (Kaum Muslimin) kembali kepada Agama Allah dengan menunaikan hak-hak Allah yaitu Tauhid, sehingga pertolongan Allah akan datang.
Mereka (Ulama-Ulama Mekkah dan Madinah) merupakan pewaris para Nabi yang mewariskan Ilmu al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai pemahaman para Shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, serta Mereka (Ulama-Ulama Mekkah dan Madinah) memiliki Bashirah dikarenakan dalamnya Ilmu mereka. Maka diwajibkan bagi Kaum Muslimin untuk kembali ke halaqah-halaqah mereka dengan memperbaiki keimanan diri.
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْإِسْلَامَ بَدَأَ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ وَهُوَ يَأْرِزُ بَيْنَ الْمَسْجِدَيْنِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ فِي جُحْرِهَا
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing seperti semula, ia akan masuk di antara dua masjid sebagaimana ular yang masuk ke dalam lubangnya.” [Muslim no.209]
Sehingga mereka (Kaum Muslimin) akan menjadi orang yang terasing (Ghuraba’).
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.” [Muslim no.208]
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ يَخْذُلُهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ فَقَالَ عَلِيٌّ هُمْ أَهْلُ الْحَدِيثِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Sekelompok dari umatku akan senantiasa berada di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka hingga urusan Allah tiba.”
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, “Sekelompok dari umatku akan senantiasa berada di atas kebenaran.” Berkata ‘Ali, “Mereka adalah Ahlul Hadits.”
[Tirmidzi no.2155, Shahih : Shahih Tirmidzi no.2229, Syaikh al-Albani]
Karena mereka (Kaum Muslimin) adalah :
[-] Ahlus Sunnah
[-] al-Jama’ah
[-] Ahlul Hadits
[-] Ahlul Atsar
[-] Ittiba’ as-Salaf
[-] Ahlul Haq
[-] al-Firqatun Najiyah
[-] ath-Thaifah al-Manshurah
[-] al-Ghuraba’
The battle is just beginning...
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلَا خَيْرَ فِيكُمْ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ قَالَ عَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيِّ هُمْ أَصْحَابُ الْحَدِيثِ
قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ تَأْمُرُنِي قَالَ هَا هُنَا وَنَحَا بِيَدِهِ نَحْوَ الشَّامِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, “Jika penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan lagi di antara kalian, akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang diberi kemenangan, orang orang yang menghina mereka tidak akan membahayakan mereka sampai hari kiamat.” Muhammad bin Isma’il berkata bahwa Ali bin al-Madini berkata, “Merekaadalah Ashabul Hadits.”
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, kemana yang engkau perintahkan kepadaku?” Beliau menjawab, “Ke sana.” beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Syam.”
[Tirmidzi no.2118, Shahih : Shahih Tirmidzi no.2192, Syaikh al-Albani]
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ رَأَيْتُ عَمُودَ الْكِتَابِ احْتُمِلَ مِنْ تَحْتِ رَأْسِي فَظَنَنْتُ أَنَّهُ مَذْهُوبٌ بِهِ فَأَتْبَعْتُهُ بَصَرِي فَعُمِدَ بِهِ إِلَى الشَّامِ أَلَا وَإِنَّ الْإِيمَانَ حِينَ تَقَعُ الْفِتَنُ بِالشَّامِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi melihat gundukkan buku lewat di bawah kepalaku, aku mengira itu adalah tempat bertolakku sehingga mataku mengikuti, kemudian ia bertolak ke Syam. Ketahuilah bahwa ketika fitnah terjadi, maka keimanan berada di daerah Syam.”
[Ahmad no.20740, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.21630, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
Muncullah di Syam seorang yang zhalim serta lalim dalam membunuhi Kaum Muslimin, hingga Allah akan membangkitkan Hamba-Hamba Allah di Syam yang akan menyuramkan wajah-wajah musuhnya, mereka adalah al-Ghuraba’ yaitu Penduduk Syam yang akan Allah berikan Kemenangan demi Kemenangan –Insya Allah-
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَهُمْ ظَاهِرُونَ عَلَى النَّاسِ
فَقَامَ مَالِكُ بْنُ يَخَامِرٍ السَّكْسَكِيُّ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ سَمِعْتُ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ يَقُولُ وَهُمْ أَهْلُ الشَّامِ فَقَالَ مُعَاوِيَةُ وَرَفَعَ صَوْتَهُ هَذَا مَالِكٌ يَزْعُمُ أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاذًا يَقُولُ وَهُمْ أَهْلُ الشَّامِ
Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan tetap ada segolongan orang dari umatku yang menegakkan perintah Allah, tidak membahayakan mereka orang yang merendahkan mereka atau menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah ‘Azza wa Jalla, dan mereka akan selalu menang menghadapi manusia.”
Lalu Malik bin Yukhamir As-Saksaki berkata, “Wahai Amirul Mukimin, saya mendengar Muadz bin Jabal berkata, “mereka adalah penduduk Syam,” lalu Mu'awiyah berkata dengan mengangkat suaranya, “Inilah Malik, menyatakan bahwa ia telah mendengar Muadz mengatakan mereka adalah penduduk Syam.”
[Ahmad no.16324, Shahih : Musnad Imam Ahmad no. 16871, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا هُمْ يَا أَهْلَ الشَّامِ
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok di antara umatku, yang berada di atas kebenaran, dan aku sangat mengharapkan bahwa kalianlah yang akan menjadi mereka, wahai penduduk Syam.”
[Ahmad no.18487, Shahih : Musnad Imam Ahmad no. 19186, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan ada sekelompok umatku yang senantiasa berada diatas kebenaran, dan mengalahkan musuh mereka, orang yang menyelisihi mereka tidaklah membahayakan mereka kecuali cobaan yang menimpa mereka hingga datang urusan Allah dan mereka akan tetap seperti itu.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, Dimana mereka?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis.”
[Ahmad no.21286, Hasan : Musnad Imam Ahmad no. 22220, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
Oleh karena itu Imam Ahmad mengatakan :
“Ahli Gharb adalah penduduk Syam.” Dan jawaban ini disepakati oleh Ibnu Taimiyah dalam Manaqibisy-Syam wa Ahlihi, halaman 76-77
[http://almanhaj.or.id/content/2433/slash/0/keberkahan-bumi-syam/]
فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآنَ جَاءَ الْقِتَالُ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى النَّاسِ يَرْفَعُ اللَّهُ قُلُوبَ أَقْوَامٍ فَيُقَاتِلُونَهُمْ وَيَرْزُقُهُمْ اللَّهُ مِنْهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ أَلَا إِنَّ عُقْرَ دَارِ الْمُؤْمِنِينَ الشَّامُ وَالْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepadanya, “Sekarang telah datang peperangan, akan ada sekelompok orang dari umatku, mereka selalu menghadapi manusia (yang menghalanginya), Allah akan mengangkat hati kaum (membutakan hatinya), lalu (kaum-kaum itu) memerangi mereka dan Allah memberi rizqi kepada mereka melalui kaum yang dibutakan hatinya itu sampai datang keputusan Allah ‘Azza wa Jalla dan mereka tetap dalam keadaan seperti itu. Ketahuilah, sesungguhnya benteng pertahanan kaum Mukminin adalah Syam, dan terdapat pada ubun-ubun kuda sebuah kebaikan sampai hari Kiamat.”
[Ahmad no.16351, Shahih : Musnad Imam Ahmad no.16902, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]
Penguasa zhalim serta lalim tersebut telah buta hatinya dengan kekuasaan, ia adalah Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani. Hingga ia (Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani) akan mempertahankan kekuasaan tiraninya dengan membunuhi Kaum Muslimin dan bersikap sombong kepada Allah Ta’ala.
Klik :
https://www.youtube.com/watch?v=sL-QHGtCKBc <iframe width="420" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sL-QHGtCKBc" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
https://www.youtube.com/watch?v=sL-QHGtCKBc <iframe width="420" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sL-QHGtCKBc" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
25/04/2012 Homs – al-Qussair
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani mengubur hidup-hidup seorang aktivis dikarenakan ia akan mengirimkan video untuk TV Aljazeera
Menit 00:45
Muslim yang dikubur hidup-hidup berkata, “Tidak ada Illah yang berhak disembah selain Allah”
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani berkata, “Tidak ada Illah yang berhak disembah selain Bashar”
[https://www.youtube.com/watch?v=sL-QHGtCKBc]
Klik :
<iframe
width="560" height="315"
src="https://www.youtube.com/embed/j7gjlM7_WkI"
frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 00:40
Baath adalah agamaku, dan Tuhanku adalah Bashar Assad
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani menuduh Allah berbohong untuk melakukan pembuktian
Menit 00:55
Aku tantang kalian dan Dzat yang menciptakan kalian (Allah Subhanahu wa Ta’ala) untuk membuktikan bahwa pasukan keamanan Suriah yang bertanggung jawab dalam membunuh wanita tersebut
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 01:10
Siapapun yang menyudutkan kami hingga ke pojok, maka kami akan menyudutkan kembali bahkan kepada Allah yang telah menciptakan dia (dan menyudutkannya) ke pojok
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 01:25
Kami menyembah Bashar Assad sebelum kami menyembah Allah
[https://www.youtube.com/watch?v=j7gjlM7_WkI]
<iframe
width="560" height="315"
src="https://www.youtube.com/embed/4i3xIFHpDNA"
frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 01:20
Katakan, “Tidak ada Tuhan selain Bashar Assad”
“Tidak ada Tuhan selain Bashar Assad”
“Tidak ada Tuhan selain Bashar Assad”
“Tidak ada Tuhan selain Maher Assad”
“Tidak ada Tuhan selain Maher Assad”
“Tidak ada Tuhan selain Maher Assad”
[https://www.youtube.com/watch?v=4i3xIFHpDNA]
<iframe
width="560" height="315"
src="https://www.youtube.com/embed/GScsqn1YnEk"
frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 00:20
Siapa Tuhanmu? Bukankah Tuhanmu adalah Bashar?! Siapa Tuhanmu?
Syiah Alawi Nushairiyyah Bashar Assad as-Suryani
Menit 01:30
Siapa Tuhanmu? Bukankah kau ingin melawan Alawi? dasar ******
Siapa Tuhanmu? Kau ingin melawan Alawi
Katakan bahwa Bashar adalah Tuhanmu
[https://www.youtube.com/watch?v=GScsqn1YnEk]
Padahal pemimpin-pemimpin yang diktator dan bengis lainnya baik di Libya (Khadafi), Mesir (Husni Mubarak) dan lainnya telah tumbang. Hingga Allah akan memunculkan seorang Khalifah yang berdasarkan Manhaj Nubuwwah.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Akan berlangsung Nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung kekhilafahan Manhaj Nubuwwah selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnyabila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung kerajaan yang menggigit selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung pemerintahan yang menindas (diktator) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian akan berlangsung kembali kekhalifahan Manhaj Nubuwwah. Kemudian beliau berhenti.”
[Ahmad no.17680, Shahih : Musnad Imam Ahmad no. 18319, Syaikh Hamzah Ahmad Zain]