Friday, April 10, 2015

Malaysia Negeri Ahlussunnah Wal Jama’ah Berfiqih Imam Syafi’I Akan Gabung Saudi ( Wahhabi ) Lawan Pemberontak Syiah di Yaman , Bagaimana Indonesia ? Masya Allah wa Alḥamdulillāh . Hanya Syi'ah/Munafiqun yang tidak mendukung Saudi !

Untuk Pendengki Wahhabi, Propagandator Ahlussunnah Wal Jama’ah Berhati Syi'ah, pendukung paham Sepilis(Sekularisme-Pluralisme-Liberalisme), MUI.....baca berita ibawah ini ! 
kenapa MUI netral ? tiga dari lima orang yang tampak pada waktu menyampaikan sikap MUI terindikasi Pendukung Syiah ! mereka kerap kumpul dengan pentolan-pentolan Syiah dan mungkin Pengajar di Iran ! Mereka kemungkinan pendukung hiden agenda Iran untuk menguasai Mekkah dan Madinah. Sudah jelas ini konflik Sunni-Syi'ah. Hampir semua negeri Islam mendukung Saudi.

Sumber : hizbut-tahrir.or.id
by Fatah Al Fajitani - Apr 8, 2015

Ketua Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsudin, menuding kaum Yahudi sebagai pemicu perang antara Arab Saudi dengan Yaman. Menurut Din, Islam sengaja dipecah belah untuk meraup keuntungan dari hasil menjual senjata yang diproduksi negara-negara Yahudi.
“Kucuran dana akan habis untuk membeli senjata. Di sini kami melihat pihak yang punya senjata bukanlah umat muslim tapi kaum Yahudi,” kata Din, Selasa 7 April 2015.
Din mengatakan, konflik-konflik di timur tengah, kata Din, kemungkinan sengaja diciptakan oleh pihak yang ingin menguasai kekayaan alam negara Islam. “Negara -negara Islam diadu domba,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu.

Din menyatakan, terkait pertempuran Arab Saudi dengan Yaman, MUI memilih bersikap netral. “Sesama umat Muslim jangan sampai saling membunuh. Tidak boleh lagi ada gaya kekerasan untuk menjaga kedamaian,” ujar dia. (Vivanews)

Malaysia Berencana Gabung Arab Saudi Lawan Pemberontak Al Hautsi di Yaman

Pemerintah Malaysia sendiri telah mengeluarkan larangan penyebaran ajaran Syiah di negaranya
Angkatan Tentera Malaysia (ATM) berencana ikut dalam operasi “Aashifatul Hazm” (Badai Penghancur)  dalam militer gabungan Liga Arab menumpas pemberontak Syiah Al Hautsi (Syiah Al Houthi) di Yaman.
Rencana ini disampaikan Kepala Angkatan Darat Tentara Malaysia Jenderal Tan Sri Raja Mohamed Affandi bin Raja Mohamed Noor pada Menteri Pertahanan Arab Saudi Muhammad bin Salman bin Abdul Aziz dalam kunjungan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (31/03/2015) malam.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas rencana bergabungnya operasi militer “Badai Penghancur” pimpinan Arab Saudi tersebut dilakukan atas permintaan Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi untuk membersihkan negaranya dari tindak terorisme pemberontak Al Hautsi dan para pendukungnya dan untuk mengembalikan pemerintahan yang sah.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Staf Jenderal Arab Saudi Abdurrahman al-Bunyan dan Direktur Umum Kantor Kementerian Pertahanan Arab Saudi Fahad al-Isa.
Sebelum Malaysia, Pakistan telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam operasi militer ini dan telah memulai latihan militer gabungan “as-Shomshom 5” di kota Bahah, Arab Saudi. Pemerintah Malaysia sendiri telah mengeluarkan larangan penyebaran ajaran Syiah di negaranya.*