Thursday, April 23, 2015

"Silakan cari Al-Qur'an di Iran, kalian dapati Al-Qur'annya sama"

Menurut berita seorang guru besar salah satu Universitas Islam yang telah mengadakan perjalanan ilmiah ke negara Iran yang merupakan negara Syiah, pemahaman kita selama ini bahwa Al Quran orang Syiah tidak sama dengan Al Quran kaum Muslimin hari ini adalah keliru dan salah besar, buktinya setelah beliau melihat langsung Al Quran yang berada dan dibaca di Iran ternyata sama bahkan beliau langsung mengecek di percetakannya, tidak ada yang beda sama sekali. Adapun informasi tahrif (pengubahan) yang termaktub dalam kitab al Kafi (kitab hadis nomor satunya orang Syiah dan telah diakui oleh Imam Mahdi Al Muntazhar) menurut seorang ayatullah yang diajak diskusi oleh beliau bahwa orang Syiah tidak menganggap kitab al Kafi sebagai kitab suci yang tidak mungkin salah, di situ banyak kesalahan yang dikritisi langsung oleh mereka.
Dengan nada menghina, seorang Syiah menyatakan bahwa memang Al-Quran Syiah beda. Bedanya, Al-Qur'an di Iran dicetak dengan sampul lux dan lebih indah.

Menanggapi kenyataan di atas hendaknya kita harus obyektif dan tidak mudah tertipu dengan kondisi yang ada di Iran pada hari ini begitu saja,. Tidak serta merta apa yang terajadi di sana menggambarkan kondisi keimanan dan kayakinan mereka yang sebenarnya, terkhusus pada Al Quran. karena bisa saja itu hanyalah taqiyah orang Syiah Iran hari ini kepada seluruh kaum Muslimin. Karena mereka menganggap taqiyah (berbohong/ melakukan sesuatu yang tidak diyakininya) itu boleh.

Berikutnya mari kita cek dan ricek langsung ke kitab-kitab ulama mereka yang menjelaskan akidah dan manhaj kehidupan mereka yang sebenarnya.
Setelah menelaah kitab-kitab rujukan orang Syiah kami menemukan bahwa bukan hanya Muhammas Ya’qub al Kulaini (kitab Al Kafi) saja yang mengakui adanya perubahan pada Al Quran, di sana ada kitab Fashlul Khithab fi Itsbati Tahrifi Kitabi Rabbil Arbab (kata pemisah untuk menegaskan terjadinya perubahan pada Kitab Tuhannya para Tuhan) yang ditulis oleh An Nur Ath Thibrisi, seorang ulama kenamaan Syiah pada zamannya, di dalam kitab itu terdapat banyak contoh perubahan ayat-ayat Al Quran. (lihat daftarnya di buku “Mengapa Kita Menolak Syiah” terbitan LPPI Jakarta), bahkan dalam muqaddimah kitab itu penulisnya mencantumkan tidak kurang dari 30 nama ulama Syiah yang mendukung pendapatnya!, ini bukti pertama bahwa orang Syiah meyakini ketidak aslian Al Quran!
Ulama Syiah yang lain, Al Karmani mengatakan, “Terjadi perubahan dan pengurangan pada Al Quran!, Al Quran yang terjaga itu tidak ada melainkan ada pada Al Qa’im (Imam Mahdi), dan Syiah itu TERPAKSA membaca Al Quran ini (Al Quran sekarang) sebagai bentuk taqiyyah, karena ini perintah keluarga Muhammad alaihis salam” (Al Karmani, Ar Radd ‘ala Hasyim Asy-Syami, hal 13, cet Iran), ini bukti kedua! Al Quran bagi mereka hanyalah sebagai beban dan membacanya di hadapan kaum Muslimin hanyalah taqiyah!
Bahkan Ulama Syiah yang lain, Ni’matullah Al Jaza’iri mengatakan, “diriwayatkan dari berita-berita bahwa mereka (para Imam Syiah) alaihimus salam memerintahkan pengikut mereka membaca Al Quran yang ada sekarang ini di dalam shalat dan selainnya, juga mengamalkan hukum-hukumnya sampai muncul Maulana Shahibuz Zaman (Imam Mahdi) kemudian ia akan mengangkat Al Quran ini dari tangan manusia ke langit dan mengeluarkan Al Quran yang disusun oleh Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib ra) kemudian dibaca dan hukum-hukumnya dilaksanakan” (Ni’matullah Al Jaza’iri, Al Anwar An Nu’maniyyah, Jilid 2, hal 363-364), ini bukti ketiga bahwa Al Quran di mata orang Syiah akan diganti dengan Al Quran yang akan dibawa oleh Imam Mahdi yang telah disusun oleh Imam Ali bin Abi Thalib di masa lalu.
Menurut kami ini sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan keyakinan asli mereka, ulama-ulama mereka sendiri yang berkata demikian, olehnya apakah kita bisa menolerir dan bersatu dengan orang Syiah jika pokok pemersatu kita sudah berbeda (Al Quran)?, kemudian apakah kita bisa mendiamkan hal ini, mendiamkan kesesatan yang nyata ini?
(lppimakassar.com)
http://www.lppimakassar.com/2012/11/silakan-cari-al-quran-di-iran-kalian.html

Ahli Hadis dan Ahli Tafsir Syiah Sepakat Al-Qur'an telah diubah-ubah

Kali ini mari kita baca penjelasan ulama Syiah yang lain tentang Aqidah Syiah terhadap Al-Quran Al-Karim, di bawah ini pembaca akan mendapatkan kumpulan ulama-ulama besar Syiah meyakini Al-Qur'an sudah tidak asli.
  
Araa’u Haula Al-Qur’an, karya Al-Fani Al Ashfahani, Dar Al Hadi, Beirut, Cet pertama 1411 H.

Berikut terjemahannya:

Soal kelima: Siapakah mereka yang berpendapat tentang tahrif (perubahan) Al-Qur’an dan apa dalil mereka?

Jawab: Sekumpulan ahli hadis dan ulama ahli riwayat menyatakan adanya tahrif dalam Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan, oleh karena itu
Mereka berpendapat tentang adanya tahrif Al-Qur’an dengan bentuk pengurangan.

Yang paling pertama yang berpendapat tentang itu yang saya ketahui adalah Ali bin Ibrahim dalam kitab tafsirnya, di dalamnya terdapat perkataan Abu Al-Hasan Ali bin Ibrahim Al-Hasyimi Al-Qummi: “Di dalam Al-Qur’an terdapat Nasikh dan Mansukh… ada juga yang terputus, bengkok, dirubah tempat hurufnya, dirubah-rubah dan di dalamnya juga terdapat kebalikan dari apa yang diturunkan Allah Azza Wajalla –sampai perkataannya- adapun yang dirubah darinya adalah firman-Nya:
لَكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنْزَلَ إِلَيْكَ
maksudnya tentang Ali, seperti ini diturunkan.
أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ وَالْمَلائِكَةُ يَشْهَدُونَ
juga firman-Nya:
(lihat ayatnya di gambar scan di bawah)
Maksudnya tentang Ali
(lihat ayatnya di gambar scan dibawah)
Juga firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا
Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad

لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا
Maksudnya yang menzalimi keluarga Muhammad
 أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ
Juga firman-Nya:
وَلَوْ تَرَى
Maksudnya orang-orang yang menzalimi keluarga Muhammad
فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ


Dan yang semisal ini banyak. Kami sebutkan di tempatnya. Begitulah maksud dari perkataannya, hal itu nampak dari Al-Kulaini di mana dia meriwayatkan hadis-hadis yang jelas tentang itu dan dia tidak mengomentarinya sedikit pun.

Sayyid Al Jaza’iri juga berpendapat tentang terjadinya tahrif dalam dua syarahnya terhadap 2 tahdzib, beliau memperpanjang pembahasan tentang itu di dalam risalahnya yang ia beri judul Manba’ Al Hayat

(Ayatullah Al Uzhma Al Ashfahani menerangkan akidah Imamnya para mufassir, Al-Qummi, dan imamnya ahli hadis, Al-Kulaini, tentang tahrif Al-Quran)

berikut hasil scannya:
                                                          
(Jika ingin gambarnya lebih besar silakan klik kanan dan buka di jendela yang baru)

"Innah Nahnu Nazzalna Adz-Dzikra Wa Inna Lahu Lahaafzhuun" Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an) dan sesungguhnya kamilah yang akan menjaganya. (QS. Al-Hijr: 9)

(Oleh: Muh Istiqamah/ LPPI Makassar)