Negara Iran yang dominan masyarakatnya menganut ajaran Syiah ( bukan Islam ) dikritik oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu. Menhan mengkritisi pada saat
melakukan pertemuan bilateral dengan Negara tersebut, yang mengingatkan untuk
persoalan agama lebih baik diurus masing-masing [ jangan urusin Agama Islam ].
Ia menyebut bahwa untuk masalah dan menentukan agama, Iran tidak
perlu untuk mencampurinya. Sehingga di kawasan Arab di kemudian hari menurutnya
dapat bersatu sebagaimana mestinya [ biar Arab dengan Islamnya, Iran dengan Syiahnya ].
Masalah agama biarkan saja, bukan kamu yang menentukan. Kamu tetap
bersahabat saja. Kalau itu dilakukan, Arab bisa bersatu," kata Ryamizard
berpesan kepada Brigjen Hossein Dehghan Menhan Iran seperti yang dikutip
dari Republika beberapa
waktu lalu (26/05/2015).
Menurut Ryamizard, antarnegara tetangga itu harusnya saling
menjalin hubungan baik. Kalau berperang itu namanya memutus silaturahim.
Akibatnya, gara-gara masalah sentimen agama (digrecokin syiah), negara di Jazirah Arab harus
saling berperang satu sama lain.
Ia mengungkapkan hal demikian pada saat melakukan pertemuan di
Moskow, Rusia belum lama ini. Dengan menceramahi panglima atau Menhan Negara
Iran, mantan Kasad ini berharap negeri Arab kembali tenang. Tidak berperang
kembali.
"Saya melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Iran, satu
setengah jam. Saya sampaikan, mengapa perang mulu di Arab? Itu memutus
silaturahim,” sampainya.
Entah terkesan dengan pertemuannya itu, mantan kepala staf
Angkatan Darat (KSAD) tersebut mengaku, akhirnya diminta secara khusus untuk
berkunjung ke Iran. "Akhirnya saya diundang. Memutus silaturahim hanya
mengundang malapetaka dari Allah," kata Ryamizard.
Dia pun sempat berkelakar, ingin datang ke Iran, akan tetapi
dengan tujuan meningkatkan kerjasama militer, bukan mengisi tausiah agama. ( mudah-mudahan bisa disadarkan )
http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2015/05/30/37276/menhan-sentil-iran-yang-suka-berperang-dan-urusi-agama-lain/?
Menlu Arab Saudi: Iran Sponsori Aksi
Terorisme
Menlu Arab Saudi: Iran Sponsori Aksi
Terorisme
Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi,
Adel al Jubeir, menyatakan bahwa negara Iran mensponsori terorisme. Ia juga
menyebutkan bahwa Iran merupakan satu-satunya negara yang selalu mencampuri
urusan dalam negeri negera-negara Timur Tengah.
Pernyataan Menlu Jubeir tersebut muncul
setelah pertemuannya dengan Menlu Mesir, Sameh Shukri, di Kairo, Mesir. Dalam
pertemuan itu, Menlu Shukri mengatakan bahwa Pemerintah Mesir memiliki visi
yang sama dengan Arab Saudi.
“Saya pikir Iran termasuk negara yang
mensponsori aksi terorisme. Iran juga selalu mencampuri urusan dalam negeri
negara-negara di kawasan Timur Tengah. Contoh yang terkini adalah di Yaman,”
ujar Menlu Jubeir, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (1/6/2015).
“Pemerintah Arab Saudi tidak akan berpangku
tangan dalam menghadapi ulah Iran yang selalu mencampuri urusan dalam negeri
negara lain,” sambungnya.
Arab Saudi diketahui memang selalu
berselisih dengan Iran. Puncaknya terjadi saat Arab Saudi dan koalisinya turut
terlibat dalam konflik di Yaman. Pemerintah Arab Saudi ingin mengembalikan
kekuasaan Yaman sepenuhnya kepada Presiden Mansour Hadi.
Arab Saudi juga menuding Iran selalu
mendukung kelompok Houthi yang telah menggulingkan pemerintahan Presiden
Mansour Hadi di Yaman. (Okezone)