Arab Saudi dilaporkan telah memberikan bantuan keuangan senilai
22,7 milyar dolar kepada negara-negara Arab dalam kurun 40 bulan terakhir,
seperti yang dilaporkan Arabnews, Selasa (19/5/2015)
Mesir tercatat sebagai penerima porsi
terbanyak sebesar 87 trilyun rupiah. Bantuan langsung ini setara dengan 2,3%
pendapatan domestik bruto (PDB) negara yang dipimpin Al Sisi.
Di urutan selanjutnya adalah Yaman. Negara
yang kini tengah dilanda konflik akibat pemberontakan kelompok Syi’ah Hutsi ini
menerima bantuan langsung senilai 3,8 milyar dolar. Uang yang diterima secara
cuma-cuma tersebut mewakili 8,4% kekuatan ekonomi Yaman.
Peringkat selanjutnya adalah Yordania.
Kerajaan yang dipimpin Raja Abdullah memperoleh 41 tirlyun rupiah bantuan tunai
dari Arab Saudi. Hampir serupa dengan Yaman, nilai tersebut merepresentasikan
8,1% PDB negara yang ikut serta dalam operasi militer bertajuk “Decisive
Storm”.
Bahrain menempati urutan keempat. Dimana 3,1
persen uang yang diputar di negara tetangga Arab Saudi ini berasal dari bantuan
yang dikucurkan pemerintahan Raja Salman. Bila dirupiahkan, nilainya
mencapai 38 trilyun.
Berikutnya adalah Oman. Negara yang tidak
berpartisipasi dalam operasi militer yang dipimpin Arab Saudi ini menerima
bantuan langsung sebesar 2,5 milyar dolar. Setara dengan 3,1% PDB.
Selanjutnya adalah Palestina. Meski berada di
urutan keenam, namun dana yang diberikan Arab Saudi kepada penduduk Gaza dan
West Bank meliputi sepertujuh kekuatan ekonomi negeri yang dijajah Israel ini.
Dalam hitungan rupiah, bernilai lebih dari 21 trilyun.
Selain keenam negara tersebut, Maroko, Sudan
dan Djibouti juga memperoleh bantuan langsung dari Arab Saudi. Maroko menerima
SR 6,1 milyar, Sudan 537 milyar dolar dan Djibouti 981 milyar rupiah.
Kucuran dana ini merupakan bukti komitmen
Arab Saudi terhadap negara-negara Islam. Bagai Kekhalifahan Ustmani di masa
silam, hadir dan siap membantu umat Islam di berbagai penjuru dunia