Friday, July 24, 2015

Presiden Iran Al-Ruhani Membunuh 3 Orang Perhari, Kini Sdh Membunuh 1.900 Orang!

Ya Allah Ya Rabb, Binasakanlah  Syiah Iran Laknatullah, Pembunuh Husain bin ‘Ali RA dan Keturunannya, Penindas Keji Ahlus Sunnah di Iran, Seperti “Kaum-kaum Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan.
Iran Eksekusi Mati 3 Orang Aktivis Setiap Harinya
Iran Eksekusi Mati 3 Orang Aktivis Setiap Harinya

QAMISHILI, SURIAH (voa-islam.com) - Amnesty International melaporkan pada Jum'at (24/7/2015) bahwa pemerintah Syi'ah Iran telah mengeksekusi 694 orang sejak Januari tahun ini, yang berarti lebih tiga eksekusi per hari.
"Pihak berwenang Iran diyakini telah melakukan eksekusi yang mencengangkan sebanyak 694 orang antara 1 Januari hingga 15 Juli 2015," Amnesty melaporkan. "Ini sama dengan mengeksekusi lebih dari tiga orang per hari."
Dengan kecepatan mengejutkan ini, Iran ditetapkan akan melampaui jumlah eksekusi di negara itu yang dicatat oleh Amnesty International untuk sepanjang tahun lalu.
"Korban eksekusi mengejutkan Iran untuk semester pertama tahun ini melukiskan gambaran menakutkan dari mesin negara itu yang melaksanakan sanksi pembunuhan skala massal yang terencana secara hukum," kata Said Boumedouha, Wakil Direktur Program Amnesty International Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Jika pemerintah Iran mempertahankan tingkat eksekusi mengerikan ini kita cenderung melihat lebih dari 1.000 kematian yang direstui negara pada akhir tahun ini."
Berbicara kepada ARA News, aktivis hak asasi manusia Abdul Majid Temir mengatakan: "Praktek menindas dari rezim Iran dan pelanggaran mengerikan terhadap hak asasi manusia terjadi di tengah kebisuan internasional."
"Masyarakat internasional mengabaikan penderitaan para aktivis damai Iran."
"Praktek-praktek kriminal dari pemerintah Iran yang dilakukan terhadap para pembangkang dan politisi meningkatkan keprihatinan utama di seluruh Timur Tengah, tidak hanya di Iran," Temir berpendapat.
Temir menunjukkan bahwa rezim Syiah Iran yang terus-menerus mengganggu dalam urusan internal semua negara-negara tetangga, menyebabkan kerusuhan.
"Pihak berwenang Iran menindas rakyatnya secara publik, dan mencampuri urusan internal negara tetangganya. Kami telah melihat tidak adanya tindakan dari masyarakat internasional dalam hal ini, "katanya.
"Penyatuan kepentingan antara Amerika Serikat dan Iran baru-baru ini datang terutama setelah munculnya kelompok Daulah Islam (IS) di wilayah tersebut, yang menunjukkan kekhawatiran bahwa terorisme dan kebrutalan akan menyebar di seluruh wilayah," kata Temir kepada ARA News.
"Rakyat Suriah menjadi subjek dari pembantaian di tangan rezim al-Assad dengan dukungan jelas dari Iran, dan kebisuan kekuatan Barat memberikan kontribusi terhadap meningkatnya ketegangan sektarian di wilayah ini."
"Barat harus memikul tanggung jawab terhadap isu-isu hak asasi manusia yang memburuk di Timur Tengah," katanya.
Menurut laporan hak asasi manusia, Iran merupakan negara dengan tingkat eksekusi tertinggi di dunia bersama dengan Cina. (an/ARA)


eksekusi-iran
organisasi hak asasi manusia Iran mengumumkan bahwa Rezim Iran telahmelaksanakan hukuman mati terhadap 1.900 orang sejak Ruhani menjadi Presiden. 570 dari mereka dieksekusi pada paruh pertama tahun ini, sejak awal Januari hingga akhir Juni 2015.
Menurut laporan periodik organisasi, angka ini berarti bahwa rata-rata tiga orang per hari dieksekusi selama 6 bulan di berbagai penjara Iran.
Laporan itu mengatakan bahwa “eksekusi di Iran tahun ini meningkat 40% dibandingkan tahun lalu, dan dengan demikian telah dieksekusi 1.900 orang sejak Ruhani memimpin Juni 2013″.
Sejumlah organisasi hak asasi manusia Iran telah meminta pihak berwenang untuk menghentikan eksekusi dalam hubungannya dengan dekatnya bulan Ramadhan lalu, dan meminta keringanan hukuman bagi warga yang mengedarkan dan menyalahgunakan narkoba, begitupula penghentianpenangkapan dan hukuman terhadap para pengusaha besar yang terkait dengan tokoh-tokoh penting dalam rezim Iran untuk menyelesaikan dilema dari akarnya, dari pada semakinmeningkatkan hukuman mati.
Namun, pihak berwenang menanggapi tuntutan tersebut dengan penolakan, yaitu dengan mengeksekusi hampir 68 orang bulan lalu, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan olehkampanye pembelaan terhadap Napi politik dan tahanan politik di Iran. organisasi hak asasi manusia Iran, melaporkan bahwa eksekusi mati mengambil tren naik beberapa bulan terakhir.Kebanyakan dengan tuduhan narkoba, di berbagai penjara.
Pihak berwenang Iran telah mengeksekusi mati 22 tahanan pada 25 Mei lalu, ketika mereka menggelar aksi duduk di penjara “Qazzl Hishar” di kota Karaj, sebelah selatan Teheran, untuk menuntut pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, agar memberikan ampunan bagi mereka dan meringankan hukuman dari kematian menjadi penjara seumur hidup. Namun pemerintah justru membunuh mereka semua secara kolektif mereka pada hari yang sama.
PBB telah mengutuk tingginya jumlah eksekusi di Iran, pada tanggal 8 Mei lalu,melalui pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh petugas Khusus PBB tentang Hak Asasi Manusia di Iran, Ahmed Shahid, juga memprotes keputusan yang sewenang-wenang.
Syahid mengatakan bahwa, “pemerintah Iran menolak bahkan untuk mengakui kadar eksekusi yang berlangsung, dan ini menunjukkan penghinaan lengkap terhadap martabat manusia danUndang-undang hukum hak asasi manusia internasional.”

Baca juga kekejian yang lain :

Inilah Kondisi Kaum Sunni di Iran
Penderitaan Sunni Di Iran
Derita Muslim Ahwaz dari penjajahan Syi'ah Iran [ Ya Allah Ya Rabb, Binasakanlah Syiah Majusi (Iran) Laknatullah Seperti “Kaum-kaum Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan ]