"Merupakan bentuk
olok-olokan yang pahit dimana orang-orang yang punya sejarah kelam dengan
pembunuhan dan pengeboman di tanah suci pura-pura meratap dan meragukan usaha
negara dalam memberikan pelayanan terhadap jamaah haji.
Diantara keanehan mereka yang pura-pura meratap itu adalah kenyataan bahwa
merekalah yang mengirimkan pasukan milisi ke Iraq, Suriah dan Yaman untuk
membunuh ribuan orang disana serta membuat jutaan manusia mengungsi. [ Ya Allah........ Ya Rabb, Binasakanah jahanam Syi'ah majusi Al-Saba dajjal Seperti Kekejian mereka memporak-porandakan Negeri/Anak-anak/Perempuan Ahlus sunnah ]
Merekalah yang menanamkan kebencian di dalam jiwa-jiwa manusia yang tertipu
dengan mereka, dan mengajari mereka syi'ar syi'ar berupa ancaman akan
menyembelih 3/4 kaum muslimin.
Untukmu yang menari diatas luka, dan gembira dengan peristiwa yang terjadi,
sungguh kertas taqiyah telah jatuh.
Telah nyata waktu pagi orang yang diberi dua pasang mata. Allah telah
menampakkan antara yang hak dan yang batil dihadapan orang banyak.
Tidaklah hari-hari bertambah kecuali semakin membongkar kedok kalian, tidaklah
peristiwa demi peristiwa terjadi melainkan semakin menambah kepahitan bagi
kalian, nantikanlah hal-hal yang menggembirakan bagi kaum muslim dan
menyedihkan bagi kalian. Dan (saat itu) hilanglah segala kekalutan dari dari
kaum muslimin". [ Insya Allah...Amin ]
Demikian pernyataan DR. Sholeh Alu Thalib dalam khotbah yang
disampaikan siang tadi Jumat (25/9/2015) di masjidil haram.
~ 11/12/1436 H. ACT El-Gharantaly ~
Imam Masjidil Haram: Dusta
Iran dengan Tangisi Korban Musibah di Mina
Musibah yang terjadi di Mina, Arab Saudi beberapa
waktu lalu meningglkan rasa haru dan tangis yang mendalam. Pasalnya, sebanyak
hampir 700 jamaah haji meninggal karena musibah di Mina tersebut.
Namun, tahukah kita bahwa segala sesuatu yang terjadi
tentu ada dasar mengapa dan seperti apa hal demikian bisa tercipta?
Dilihat dari sisi teknis, ratusan juta manusia yang
berkumpul di bagian titik dalam menjalani ibadah haji merupakan riskan terjadi
gesekan-gesekan. Dan itu harus diakui. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi-sisi
lainnya, dan patut diduga kuat, bahwa ternyata ada peran lain dalam
"menciptakan" musibah tersebut. Ustadz Firanda Andirja melalui akuin
Facebook-nya men-translate ceramah imam masjidil Haram, Mekkah
mencoba membagikannya sisi lain itu.
Syaikh Shalih bin Muhammad alu
Thalib hafizohullah mislanya saja menyatakan dalam khutbah Jum'atnya,
bahwa sisi lain itu dapat dilihat lantang dan sedunya Iran dalam melihat musibah
Mina.
Ia menyebut apa yang diungkapkan Iran tidak lebih
sebagai tipu daya terhadap umat Islam dunia dalam perkara Mina. Dalam sejarah,
sebaliknya Iran jelas-jelas pernah mencoba membuat kerusakan di Tanah Haram itu
dengan melakukan pemboman.
من السخرية المريرة أن يصطنع النواحة من له تاريخ إجرامي في الحرم بقتل وتفجير فيه
"Merupakan banyolan yang pahit, mereka yang
memiliki sejarah kriminal pembunuhan dan peledakan di Tanah Haram, namun
berlagak menampakan raungan kesedihan (atas wafatnya jamaah haji)."
Seolah berlaku sedih dan terharu, namun di lain sisi
Iran mengirim pasukannya ke tanah umat Islam di Irak, Yaman, dan Suriah untuk
membunuh. Dan menurutnya ini adalah hal yang timpang untuk mengakui Iran
benar-benar sedih melihat musibah di Mina.
من عجائب متصنعي البكاء على المسلمين أنهم هم من يبعثون الميليشيات في العراق و اليمن و سوريا.
"Di antara keanehan mereka yang berlagak
menangisi wafatnya (jamaah haji) kaum muslimin, ternyata merekalah yang telah
mengirim pasukan milisi ke Iraq, Yaman, dan Suria (untuk membumi hanguskan kaum
muslimin-pen)."
Sementara itu, berdasar info yang didapat, para
pejabat keamanan dan saksi mata telah dilaporkan mengatakan penyerbuan terjadi
karena satu kelompok peziarah (Syiah) yang telah menyelesaikan “jumrah” di Jamarat
memaksakan diri berjalan keluar melalui gerbang yang tidak tepat.
Sontak Raja Salman pun menginstruksikan investigasi
menyeluruh atas tragedi ini dan meminta semua pihak menanti hasilnya untuk
evaluasi yang lebih utuh.
Atas sikap, perilaku, dan tindakan Iran ini, Syaikh
melihat lambat laun umat Islam akan tahu bahwa apa yang negara Syiah itu
lakukan tak lebih hanya kedok atau topeng untuk mengelabui ahlusunnah wal
jamaah.
Dan ia berharap, apa yang dilakukan atau direspon oleh
Iran akan di kemudian hari akan dibalas dengan setimpal dengan terciptanya
kegembiraan bagi kaum muslimin (ahlusunnah) di segala penjuru dunia.
ما زادتكم الأيام إلا فضحا ولا الحوادث إلا قرحا وأبشروا بما يسر المسلمين ويسؤوكم ويكشف الغمة عن المسلمين.
"Tidaklah bertambah hari-hari kecuali semakin
membongkar kedok kalian, tidaklah terjadi peristiwa-peristiwa kecuali semakin
menambah luka kalian, nantikanlah hal yang menggembirakan kaum muslim dan
menyedihkan kalian dan hilangnya kasedihan dari kaum muslimin." (Robigusta
Suryanto/voa-islam.com)