Galeri Pawai Muharram Aswaja Bangil Tolak Syiah
Fri 16 October 2015
Gerakan anti syiah khususnya di daerah Bangil,
Pasuruan menjadi sangat penting karena pusat misionaris syiah di seluruh
Indonesia berpusat di YAPI Bangil. Berikut galeri pawai tahun baru muharram
ribuan massa Aswaja Bangil tolak syiah yang di hadiri Imam Besar NU Garis Lurus
KH. Luthfi Bashori.
Pendiri NU, KH Hasyim
Asy’ari, sudah sejak lama mewanti-wanti agar kaum Nahdliyyin berpegang teguh
dengan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Syafe’i, Maliki, Hanafi dan Hambali)
serta waspada dan tidak mengikuti Madzhab Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah
Zaidiyyah.
Ini beliau tuangkan dalam
Qanun Asasi. Beliau menyampaikan Hadits Rosulullah SAW, yang berbunyi:
“Apabila timbul fitnah atau
Bid’ah, dimana Sahabat Sahabatku dicaci maki, maka setiap orang yang berilmu
diperintahkan untuk menyampaikan ilmunya (menyampaikan apa yang ia ketahui
mengenai kesesatan Syi’ah). Dan barang siapa tidak melaksanakan perintah
tersebut, maka dia akan mendapat laknat dari Alloh dan dari Malaikat serta dari
seluruh manusia. Semua amal kebajikannya, baik yang berupa amalan wajib maupun
amalan sunnah tidak akan diterima oleh Alloh.”
Kemudian di halaman 9
(sembilan) Qanun Asasi tersebut beliau juga berfatwa, bahwa Madzhab yang paling
benar dan
cocok untuk di ikuti di akhir
zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe’i, Maliki, Hanafi dan Hambali
(keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).
Selanjutnya beliau berkata;
“Selain empat Madzhab tersebut juga ada lagi Madzhab Syi’ah Imamiyyah dan
Syi’ah Zaidiyyah, tapi keduanya adalah Ahli Bid’ah, tidak boleh mengikuti atau
berpegangan dengan kata kata mereka.”
Adapun mengenai Assawadul
A’dhom (golongan terbanyak) sebagai tanda golongan yang selamat dan akan masuk
Surga, maka di halaman 9 (sembilan) Qanun Asasi tersebut, KH Hasyim Asy’ari
telah mengutip sabda Rosululloh SAW. sbb: “Ikutlah kalian kepada Assawadul
A’dhom (Golongan terbanyak).”
Menanggapi Hadits Assawadul
A’dhom tersebut, KH Hasyim Asy’ari berfatwa; “Karena fakta membuktikan bahwa
empat Madzhab, yakni Syafe’i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya
Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak
pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti
mengikuti Assawadul A’dhom dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut,
berarti telah keluar dari Assawadul A’dhom.”
Dengan adanya fatwa fatwa
tersebut diatas, jelas bagi kita bahwa KH. Hasyim Asy’ari sudah berusaha agar
kaum Nahdiyyin berpegang teguh dengan empat Madzhab Ahlussunnah serta waspada
dan tidak sampai terpengaruh dengan propaganda Syi’ah. (sa/islampos/satu
islam/syiahindonesia.com)