Friday, November 13, 2015

Buka Mata Wahai Indonesiaku: Hakekat Pertukaran Budaya Bagi Iran Adalah Meng-Iran-Kan Indonesia ( Masukan Untuk Mendikbud )

Buka Mata Wahai Indonesiaku

Buka mata wahai  indonesiaku
(hakekat pertukaran budaya bagi iran adalah meng-iran-kan yaman dengan senjata, pemberontakan & kudeta pengambilalihan kekuasaan)
Tidakkah kalian melihat apa yang terjadi di Yaman di hari-hari ini?
Pemberontak Syiah Hutsi telah berlalu kisahnya dalam beberapa minggu yang lalu menyerang Istana negara, menawan Presiden  Yaman dan menguasai Ibukota negara….

Adakah mereka gerombolan pemberontak bersenjata dengan dukungan penuh negara Syiah Iran berhenti dengan perbuatan terkutuknya tersebut?
Tidak….
pasukan Iran dengan memasang emblem Khumainy
Gambar 1. Pasukan pemberontak Hutsi terbunuh dan didapati “pertukaran budaya”, ternyata dia adalah pasukan Iran dengan memasang emblem Khumainy!!!
Pasukan pemberontak itu terus merambah dan mencaplok menguasai satu persatu wilayah Yaman, memaksa rakyat Yaman untuk tunduk takluk dibawah kontrol kebudayaan (baca:kekuasaan) pemberontak Syiah dukungan Iran.
pasang gambar khumaini
Gambar 2. Percepatan Transformasi revolusi  “budaya” Iran mengKhumainykan (baca: menSyiahkan) Yaman , tak berselang lama setelah pemberontak Syiah dukungan Iran  melancarkan Revolusi kudeta  bersenjata menggulingkan pemerintah dan menguasai ibukota Shan’a
Dulunya mereka bukanlah apa-apa dan tanpa pengaruh kuat bagi masyarakat di Yaman. Maka pertukaran dan transformasi budayapun terjadi bagi pemimpin Hutsi didikan Iran…

Lambat laun mereka menghimpun masa berkebudayaan Syiah Khumainiyah….menguat dan menguat yang kemudian menjelma menjadi gerombolan revolusioner bersenjata sebelum akhirnya bangkit memberontak pemerintah yang sah.

pertama kalinya dalam sejarah Yaman Adzan agama Khumainy Raf

Gambar 3. Fase revolusi bersenjata (baca: percepatan Pertukaran budaya), pertama kalinya dalam sejarah Yaman Adzan agama Khumainy Rafidhah kafir resmi dikumandangkan di televisi Yaman tak lama setelah milisi bersenjata Hutsy Kafir mengkudeta Presiden Yaman & menguasai Ibukota dan istana negara
Setelah pemberontak Syiah Hutsi berhasil menguasai Ibukota negara, melonjaklah frekuensi rute penerbangan Shan’a-Iran menjadi 14 kali penerbangan perminggu!!
sambutan syiah iran
Gambar 4. Teheran menyambut gembira kemenangan “pertukaran budaya” melalui bonekanya (sekutu Al Imam dkk), Abdul Malik Al Hutsy Kafir Najis Rafidhah ketika berhasil menguasai Shan’a dan istana negara Yaman
Hebat bukan percepatan pertukaran budaya yang dilakukan?

Apakah Yaman tiba-tiba maju melesat menjadi eksportir ke Iran?

Ataukah Yaman tiba-tiba berubah menjadi tujuan “wisata” bagi warga negara Iran?!

180 ton alat tempur diturunkan….

Realisasi nyata pertukaran  budaya (revolusi bersenjata) Syiah Khumainiyah sedang dilakukan dengan intensif sepenuh ofensif untuk menghapus “budaya” Yaman beserta rakyatnya.

Iya, sekarang di negeri ini Indonesiaku, Syiah Corner masih dalam tahap meraup simpati “menyuapi” pasien inteleknya di IAIN, Universitas Muhammadiyah dan tempat-tempat yang lainnya agar nampak cantik menipu tampilan budaya Syiah Majusi.
Fase pertukaran budaya dalam tahap penggelontoran dana, pemutaran film dan hibah gratis buku budaya, serta penyekolahan gratis di negeri Iran bagi kader-kader militannya di masa depan..
Maka jangan pula kita tertipu wahai Indonesiaku dengan orang-orang yang hanya  pandai bermain watak memanfaatkan momentum yang ada.
Lihatlah negeri Yaman wahai Indonesiaku….

Iran telah sampai pada fase pertukaran budaya REVOLUSI BERSENJATA menSyiahkan Yaman dengan kaki tangan lokal budaya mereka yakni Pemberontak Hutsy yang tangan mereka berlumuran darah kaum muslimin Yaman..

Dan memang di dalam sejarah budayanya, Syiah Rafidhah tangan mereka berlumuran dengan darah kaum muslimin. Adakah kita lupa dengan banjir darah di Baghdad akibat pengkhianatan pembesar Syiah Rafidhah?


Adakah Indonesiaku akan terlambat menyadari bahwa tujuan akhir dari pertukaran budaya Iran ini adalah REVOLUSI menSYIAHkan Indonesia  ? Allahul musta’an
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melindungi kita semua dari budaya makar dan tipu daya Rafidhah Khumainiyah, amin.