Sunday, November 1, 2015

Inilah Dasar Hukum Kesesatan Syiah Di Wilayah Nkri

HUKUM POSITIF(+), SYIAH SESAT
Sebenarnya secara hukum + Indonesia syiah itu sesat.
Yg dimaksud sumber hukum positif tertulis , adalah UU, Traktat dan Yurisprudensi ( Dedi Soenardi:1986).
Yurisprudensi Mahkamah Agung ttg syiah adalah berdasarkan putusan No.1787/K/ Pid/2012 adalah sesat( lihat gambar-Ahsi).
Pertimbangan di tingkat Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Tinggi a.l:

Syahadat yg beda dengan Islam. Saya Sukpandiar Idris Advokat As-salafy, sudah pernah menulisnya.
Rukun Iman syiah: 
1.ma'rifattullah
2.kenabian
3.keimamahan
4.keadilan tuhan
5.hari pembalasan.
Begitu juga rukun Islam syiah ada 8, silakan download sendiri ttg ini.
Sukpandiar Idris Advokat berkata, "seyogyanya yurisprudensi ini di ikuti oleh hakim-hakim lainnya agar menjadi yurisprudensi TETAP bila kasusnya serupa."
Kedua Abu Hada berkata," hendaknya kepala daerah, bupati/ walikota, Gubernur merujuk kpd yurisprudensi ini." Sbg dasar hukum sesatnya syiah.
Hendaknya para Ustadz jangan lupa menyebut DALIL/ Dasar Hukum Yurisprudensi ini bila mengatakan syiah sesat, selain dalil syar'i.
Bahkan saran buat Bapak Presiden RI menolak ajaran syiah yg mengatasnamakan Islam dgn Yurisprudensi..
Sukpandiar, siap menjadi kuasa hukum, bila diminta oleh Bupati, walikota, Gubernur dll.
HANYA ALLAH TEMPAT KITA BERLINDUNG DARI MAKAR SYIAH DAN ALIRAN SESAT LAINNYA.
Sebarkan agar BANYAK MANFAATNYA.
TTD Bapang Hada.Telpon 0811195824

inilah dasar hukum kesesatan syiah di wilayah NKRI

Bismillahirrohmanirrohim. o

(Jaga & Lindungi Anak-Anak Wanita & Anak-Anak Balita Anda Dari Incaran Kebobrokan Moral Agama Syiah)
Tidak ada kata ragu untuk menyatakan bahwa Syiah adalah sesat.
Secara syariat Syiah adalah sesat.
Secara hukum positif yang berlaku di negara NKRI walhamdulillah juga ada kepastian landasan hukumnya untuk menyatakan kesesatan Syiah.
Silakan merujuk langsung pada situs resmi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Berikut arsip putusan terkait ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (paham resmi negara Iran) yang sesat dan menyesatkan.
Menyatakan terdakwa TAJUL MULUK ALS. H. ALI MURTADHA TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN BERSALAH MELAKUKAN TINDAK PIDANA “MELAKUKAN PERBUATAN YANG PADA POKOKNYA BERSIFAT PENODAAN TERHADAP AGAMA ISLAM”.
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun;
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
Memerintahkan agar barang bukti berupa : Surat Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sampang Nomor: A-037/MUI/Spg/I/2012, tanggal 17 Januari 2012 perihal Ajaran atau aliran Syi’ah imamiyah itsna asyariyah ;
Fatwa MUI Kabupaten Sampang Nomor: A-035/MUI/Spg/I/2012, tanggal 1 Januari 2012 tentang AJARAN YANG DISEBARKAN TAJUL MULUK DI DESA KARANG GAYAM KECAMATAN OMBEN KABUPATEN SAMPANG, SESAT DAN MENYESATKAN, MERUPAKAN PENISTAAN DAN PENODAAN TERHADAP AGAMA ISLAM; Surat pernyataan sikap PCNU Kabupaten Sampang Nomor: 255/EC/A.2/L-36/I/2012 tanggal 2 Januari 2012 ;
Surat Kejaksaan Negeri Kabupaten Sampang Nomor: TAR.B- 03/0.5.36/DSP.5/01/2012 tanggal 4 Januari 2012 tentang laporan hasil rapat Bakorpakem Kabupaten Sampang ; Surat-Surat Pernyataan yang dibuat oleh Sdr. Tajul Muluk;
1 (satu) buah buku yang berjudul sudahkah anda shalat karangan Fakhruddin ;
1 (satu) buah CD berisi rekaman pembicaraan Tajul Muluk als. Ali Murtado dengan P. Rum berdurasi sekitar 32 (tiga puluh dua) menit;
1 (satu) buku Paham syi’ah;
1 (satu) buku Risalah Amman; dan Tetap terlampir dalam berkas perkara.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).

Amar putusan terhadap gembong Syiah Khumainiyah Tajul Muluk 1

Amar putusan terhadap gembong Syiah Khumainiyah Tajul Muluk 2
Amar putusan terhadap gembong Syiah Khumainiyah Tajul Muluk 3

Gambar 1,2,3. Amar putusan terhadap gembong Syiah Khumainiyah Tajul Muluk.

Dasar Hukum Positif di NKRI atas Kesesatan Agama Syiah
Berikut link download .pdf  uraian dan keputusan MA (28 halaman) terkait ajaran Syiah 12 Imam atau yang lebih dikenal sebagai ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah yang sesat dan menyesatkan, melakukan penistaan terhadap agama Islam serta memiliki rukun iman & rukun Syiah yang berbeda dengan rukun iman & rukun  Islam.
…ajaran yang telah disampaikan Terdakwa kepada santrinya salah satunya menganggap bahwa
kitab suci Al Quran yang berada di tangan kaum muslimin saat ini dianggap tidak otentik atau tidak orisinal dengan mengistilahkan “Aqiedah Tahrief Al Quran” yang orisinal sedang dibawa oleh Al Imam Al Mahdiy Al Muntadhor yang sekarang ini sedang gaib, selain itu ajaran yang disampaikan Terdakwa yang terdapat penyimpangan adalah sebagai berikut:
Tidak cukup dua kalimat syahadat dengan ditambah syahadat terhadap Imam-Imam Imammiyah Itsna Asyariyyah Ja’fariyah yang berbunyi
“Asyhadu An-Laa Ilaaha Illallaah, Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rosulullaah, Wa
Asyahadu Anna Aliyyan Waliyyullaah Wa Asyahadu Anna Aliyyan Hujjatullaah” yang artinya “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Utusan Allah dan aku bersaksi bahwa Ali adalah Wali Allah dan aku bersaksi bahwa Ali adalah Hujjah  Allah”;
Wajibnya mengkafirkan sahabat-sahabat dan para mertua serta beberapa para istri Nabi Muhammad SAW;
Mewajibkan berbohong atau bertaqiyyah terhadap kaum muslimin Ahli Sunnah Waljama’ah serta dengan bertaqiyah tersebut akan meninggikan derajat-derajatnya sampai ulamanya berkata tidak dianggap beragama apabila tidak berdusta atau bertaqiyyah;
Rukun Islam dan Rukun Imannya berbeda dengan mayoritas kaum muslimin yaitu bahwa Rukun Imannya ada 5 (lima) yaitu:
Tawhidullah/Ma’rifatullah;
Annubuwwah (Kenabian);
Al-Immammah (Keimamahan);
Al Adli (Keadilan Tuhan);
Al Ma’aad (Hari Pembalasan);
Rukun Islam ada 8 (delapan) yaitu:
As Sholat;
As Shoum (Puasa);
Az Zakat;
Al Khumus;
Al Hajj;
Amar Ma’ruf Nahi Munkar;
Jihad dijalan dengan harta jiwa raga bahkan nyawa;
Al-Wilayah (Bertaat pada para Imam serta berlepas tangan (baro’) terhadap musuh-musuh Imam yaitu para sahabat Nabi serta pengikut dan pencinta para sahabat Nabi Muhammad SAW jelasnya kaum ahli Sunnah Wal Jamaah;
Al Fidha (pembebasan yang berarti membebaskan segala hal yang dimiliki baik harta jiwa raga dan nyawa untuk ketaatan kepada para Imam, sehingga ajaran tersebut diperbolehkan untuk bunuh diri demi ketaatan pada pimpinan atau Imam;
f. Ar-roji’ah (syiah Imammiyah berkeyakinan bahwa semua manusia yang meninggal dunia akan dihidupkan kembali oleh Imam Mahdhy sebelum tiba hari kiamat dan Imam Mahdhy akan mengadili atau menuntut balas kepada para sahabat Nabi dan pengikutnya yakni Ahli Sunnah Wal Jamaah, baru setelah itu manusia akan meninggal dunia kembali sambil menunggu hari kiamat tiba); Penyampaian ajaran tersebut dilakukan Terdakwa di sebuah rumah di Dusun Nangkrenang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang yang digunakan untuk belajar mengaji dan sekaligus sebagai tempat Terdakwa menyampaikan ajaran-ajarannya di hadapan para santri/pengikutnya, selain itu juga penyampaian ajaran-ajaran Terdakwa dilakukan di Masjid Banyuarrum, Ds Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang…..
Uraian keputusan MA tentang sesatnya ajaran Syiah Imamiyah hal.2
 Uraian keputusan MA tentang sesatnya ajaran Syiah Imamiyah hal.3
Uraian keputusan MA tentang sesatnya ajaran Syiah Imamiyah hal.4
Gambar 8,9,10. Uraian keputusan MA tentang sesatnya ajaran Syiah Imamiyah
….
Halaman 26-28, nukilan:
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti (Pengadilan Tinggi) sudah tepat dan tidak salah menerapkan hukum dan telah mengadili sesuai ketentuan yang berlaku, dengan mempertimbangkan mengenai alat pembuktian yang diperoleh dalam persidangan yang menjadi dasar penentuan kesalahan Terdakwa yaitu:
Bahwa di Musholla, di Masjid Banyuarrum Kabupaten Sampang maupun di rumahnya sendiri Terdakwa telah menyampaikan agama-agama yang berbeda yaitu:
Rukun Iman ada 5 (lima) yaitu: Tawhidullah/ Ma’rifatullah, Annubuwwah (Kenabian), Al- Immammah (Keimamahan), Al Adli (Keadilan Tuhan), Al Ma’aad (Hari Pembalasan) dan Rukun Islam ada 8 (delapan) yaitu: As Sholat, As Shoum
(Puasa), Az Zakat, Al Khumus, Al Hajj, Amar Ma’ruf Nahi Munkar Jihad dan Al-Wilayah;
Al Quran yang ada sekarang tidak asli;
Bahwa Fatwa MUI Kabupaten Sampang No. A-035/MUI/Spg/I/2012 tanggal 1 Januari 2012 dan Surat Pernyataan PCNU Kabupaten Sampang No. 255/EC/A.2/L-36/I/2012 tanggal 2 Januari 2012 menyatakan bahwa ajaran yang disebarkan Terdakwa tersebut di atas adalah sesat dan menyesatkan serta sebagai tindakan penodaan agama yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat;
Faktanya bahwa ajaran yang disiarkan Terdakwa tersebut menimbulkan ketidakharmonisan sesama umat Islam, meresahkan masyarakat dan menimbulkan pembakaran rumah secara iding;
Bahwa lagi pula alasan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, alasan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkan suatu peraturan hukum, atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang, dan apakah Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No. 8 Tahun 1981);
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dan ternyata putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/ atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/ Terdakwa tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi/Terdakwa dipidana, maka harus dibebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini;
Memperhatikan Pasal 156 huruf a KUHP, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa: TAJUL MULUK alias H. ALI MURTADHA tersebut;
Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal 3 Januari 2013 oleh Prof. Dr. H. M. Hakim Nyak Pha, S.H., D.E.A. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Sri Murwahyuni, S.H., M.H. dan Dr. Drs. H.Dudu Duswara Machmudin, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam iding terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh M. Ikhsan Fathoni, S.H., M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa/Penuntut Umum.
Hakim-Hakim Anggota:
t.t.d./
Sri Murwahyuni, S.H., M.H.Ketua Majelis :
t.t.d./
Prof. Dr. H. M. Hakim Nyak Pha, S.H., D.E.A.t.t.d./
Dr. Drs. H. Dudu Duswara Machmudin, S.H., M.Hum.
Panitera Pengganti :
t.t.d./
M. Ikhsan Fathoni, S.H., M.H.
Untuk salinan
Mahkamah Agung RI
a.n Panitera
Panitera Muda Pidana
DR. H. ZAINUDDIN S.H, M.Hum
NIP. 19581005 198403 1 001
 Uraian keputusan MA tentang sesatnya ajaran Syiah Imamiyah hal.26
Uraian keputusan MA tentang sesatnya ajaran Syiah Imamiyah hal.27
Uraian keputusan MA tentang sesatnya ajaran Syiah Imamiyah hal.28
Gambar 11,12,13. Keputusan Mahkamah Agung RI, ajaran Syiah sesat dan menyesatkan, penodaan terhadap agama Islam.
Maka surat keputusan resmi Mahkamah Agung di atas mengenai paham sesat Syiah Itsna Asyariyah (sebagaimana yang menjadi paham resmi negara Khumainiyah Iran) yang disebarluaskan oleh Tajul Muluk adalah landasan hukum positif di negara RI atas kesesatan ajaran Syiah, padanya mengandung penistaan terhadap agama Islam, memiliki rukun Iman dan Rukun Syiah yang berbeda dengan rukun Imam dan rukun Islam, meresahkan masyarakat.
Keputusan ini adalah landasan hukum yang pasti bagi segenap aparatur pemerintah RI untuk bersikap tegas dalam melarang segala bentuk kegiatan agama Syiah.
Semoga pemerintah kita diberi kemudahan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjalankannya dan selalu diberi petunjuk dan diluruskan langkah-langkahnya di atas keridhaan Allah, amin.
Penutup
Bahaya Besar Kebejatan Moral Syiah Mengancam anak-anak kecil (bahkan bayi-bayi!) Kaum Muslimin, Dimana Teriakan Perlindungan dari Para Pegiat HAM??????????!
Dan diantara contoh kebejatan moral yang sangat mengerikan, legalisasi pencabulan terhadap bayi atas nama Kawin Kontrak (Mut’ah) di dalam melampiaskan hawa nafsu kebinatangan (dan betapa binatang masih lebih baik daripada penganut ajaran Syiah!) yang disebarkan oleh dedengkot Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah Iran, Khomeini Az-Zindiq menyatakan dalam kitabnya Tahrirul Wasilah Juz 2 halaman 221 dalam masalah no. 12 

Tahrirul Wasilah Juz 2 halaman 221
kawin kontrak zina pedofilia penyimpangan sex ajaran agama syiah layakkah dilindungi
Gambar 14,15. Kawin Kontrak/Mut’ah, Virus zina, Kebejatan Moral Syiah yang resmi dihasung oleh Khumainy mengancam anak-anak wanita kaum Muslimin bahkan bayi-bayi yang masih menyusu. Layak dilindungi atas nama Hak Asasi Manusia kaum Syiah untuk menjalankan ibadah dan keyakinannya???!!
Masalah yang ke 11- PENDAPAT YANG PALING MASYHUR DAN KUAT ADALAH PENDAPAT YANG MENYATAKAN BOLEHNYA MENGGAULI ISTRI PADA DUBURNYA dan hal itu sangat dimakruhkan, yang lebih selamat dan hati-hati adalah meninggalkannya terkhusus jika sang istri  tidak ridha.
Masalah yang ke 12- Tidak boleh menggauli istri sebelum genap berumur 9 tahun, baik pernikahan tersebut sifatnya permanen ataupun sementara (kawin kontrak/mut’ah).
وأما سائر الاستمتاعات كاللمس بشهوة والضم والتفخيذ فلا بأس بها حتى في الرضيعة
“Adapun bernikmat-nikmat seperti meraba dengan syahwat, memeluk dan menghimpitkan kemaluan di sela-sela paha MAKA HAL TERSEBUT TIDAK MENGAPA WALAUPUN DILAKUKAN PADA BAYI PEREMPUAN YANG MASIH MENYUSU
Url bukti:
Wahai para bapak dan para ibu yang semoga Allah Ta’ala merahmati kalian semuanya,
Sesungguhnya keselamatan agama, keluhuran budi dan akhlaq anak-anak kita adalah asset yang paling berharga dari para orang tua. Lalu bagaimana kita bisa tenang dengan agenda pelacuran legal yang terus dipropagandakan oleh para pewaris Majusi?
Ini adalah fatwa (baca:hasungan) resmi dari Ayatusy Syaithan Khumainy yang termaktub dalam buku karyanya sendiri dan disebarluaskan pula di situs-situs resmi pemeluk agama Syiah.
Yang menakjubkan bahwa pegiat HAM sendiri tatkala membela Syiah mengakui bahwa Asyura adalah hari rayanya kaum Syiah padahal segenap kaum muslimin mengetahui bahwa hari raya besar umat Islam adalah Iedul Fitri dan Iedul Adha. Bukankah ini adalah bukti untuk menggali lubang kubur mereka sendiri (entah mereka sadar atau tidak) bahwa mereka sendirilah yang menyodorkan bukti tambahan kepada kita semua bahwa Syiah bukanlah Islam. Walhamdulillah.
Demikianlah makar mereka, Syiah sekarang berlindung atas nama HAM (Hak Asasi Manusia) setelah mereka tidak mampu lagi mengecoh dengan berlindung dibalik label Islam dengan penampakan terang-terangan dalam menyebarkan aqidah rusaknya, ajaran amoral, cabul, keji, busuk untuk merobek-robek kehormatan anak-anak wanita kaum muslimin dengan ajaran zina yang dikemas sebagai kawin kontrak (mut’ah), bahkan bayi yang masih menyusu sekalipun takkan lepas dari incaran hawa nafsu kebinatangan mereka, setan-setan Majusi berwujud manusia yang tak berperikemanusiaan yang dikendalikan dari Iran. Perhatikanlah bahaya besar telah nyata di depan mata yang mengancam generasi penerus kita dari ajaran amoral Syiah Iran ini dan bahkan menghasung dan melegalkan perzinaan (!!) bahkan menghasung para istri untuk berzina tanpa memberitahu para suami mereka!! Ini adalah ajaran setan yang diteriakkan oleh seorang setan betina Syiah bernama Renita tanpa rasa malu dan rasa takut:
kebejatan dan kebinatangan nafsu syiah layakkah dilindungi
Gambar 16. Inikah Hak Asasi Manusia yang harus dilindungi dan perjuangkan untuk melegalkan nafsu kebinatangan dan kebejatan Syiah atas nama kebebasan menjalankan keyakinan mereka???
Maka dimanakah teriakan kalian wahai para pegiat Hak Asasi Manusia untuk melindungi anak-anak wanita dan bayi-bayi kaum muslimin dari wabah pencabulan dan kebejatan moral Syiah yang sedang kalian perjuangkan atas nama kebebasan dalam menjalankan ibadah dan keyakinannya?????? Ataukah kalian menunggu berteriak jika hal itu telah terjadi pada anak-anak wanita dan pengkhianatan istri-istri kalian sendiri setelah dirasuki ajaran keji tak bermoral mereka?????? Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Rafidhah perempuan ini mendoakan kebinasaan terhadap umat Islam
Gambar 17. Rafidhah perempuan ini mendoakan kebinasaan terhadap umat Islam, umat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam sembari menyuarakan perzinaan terang-terangan bahkan dengan pelacur sekalipun atas nama mut’ah!
Demikianlah dia membongkar sendiri kebobrokan agama Syiah, mengikrarkan perbedaan Syiah dengan umat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam yang dia doakan kebinasaan serta menegaskan kesetaraan Mut’ah agama Syiahnya dengan zinanya pelacur untuk kemudian memamerkannya kepada umat.
Allahu Akbar!
Maha Benar Allah dengan firmanNya:
الزَّانِي لا يَنْكِحُ إلا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لا يَنْكِحُهَا إِلا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ (٣)
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin (QS. An Nuur:3)

ritual syiah dan kesyirikan
Gambar 18. Ritual Syiah dan kesyirikan
Maka pelarangan kegiatan ajaran sesat dan menyesatkan Syiah di Indonesia adalah sah dan resmi landasan hukumnya, baik secara  syar’i maupun secara hukum positif di NKRI.
Walhasil…
#Menolak Goblok untuk JIL, JIN dan Said Aqil Siradj yang getol mengagendakan persaudaraan dengan Syiah agama sesat dan menyesatkan yang melakukan penistaan terhadap Islam.