Sunday, December 20, 2015

Meski Minoritas Ajarannya Menyimpang, Sekte Syiah Di Nigeria Berani Lawan Pemerintah. Pemerintah Nigeria dan Kelompok Islam Ahlus Sunnah Perangi Teroris Syiah. Pasukan Nigeria Tangkap Pemimpin Sekte Syiah Di Nigeria.

01.1_566f9bb5a4951
Az-Zakzaky setelah di amankan oleh Militer Nigeria karena upaya pemberontakan

Pemerintah Nigeria dan Kelompok Islam Ahlus Sunnah Perangi Teroris Syiah

Sekte Syiah yang ada di Nigeria sudah berani mengambil keputusan untuk menyerang pemerintah. Terbukti pada beberapa hari yang lalu presiden dan staf angkatan daratnya diserang oleh mereka.

Hal ini tentu membuat membuat pemerintah mengambil keputusan untuk memerangi dan memberantas kelompok Syiah yang masih minoritas di negara tersebut. Ini merupakan bukti nyata bahwa Syiah adalah kelompok kriminal dan teroris. Di mana ada Syiah, di negara tersebut tidak akan aman.

Sebuah kelompok Islam Ahlus Sunnah yang mengerti betapa bahayanya Syiah mengambil keputusan untuk memusuhi dan membasmi Syiah yang ada di tanah mereka. Lansir bbc.com

Kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan kelompok Islam Ahlus Sunnah yang ada di negeri tersebut adalah sebuah kebijakan yang tepat. Jika tidak ditangani secara cepat, mereka bisa saja menguasai pemerintahan dan mengambil alih negeri tersebut. Karena pada dasarnya kelompok Syiah ini tujuannya adalah mengambil alih kekuasaan di suatu negara dan merusak masyarakatnya. (Arham/headlineislam.com)

Pasukan Nigeria Tangkap Pemimpin Sekte Syiah, dan Tewaskan 2 Anggotanya

Hari Ahad (13/12/2015) dilaporkan bahwa Pasukan Nigeria telah   menangkap   pemimpin   sebuah   sekte   minoritas Syiah dan membunuh Wakil Pemimpin Sekte Syiah itu   beserta Kepala juru bicaranya dalam penggerebekan di rumah pemimpin sekte itu dan   beberapa bangunan lainnya, dilansir olehReuters.

Kelompok Sekte   Syiah   itu mengatakan, penggerebekan itu terjadi   sehari   setelah pasukan Nigeria   menembak  mati   7   orang lainnya dalam bentrokan di utara kota Zaria.

Serentetan   kekerasan   dimulai   pada hari   Sabtu   (12/12/2015)   ketika   anggota-angota     sekte Syiah itu   mencoba   untuk   memblokir   konvoi  yang   membawa Kepala Staf Angkatan   Darat   Letnan   Kolonel   Tukur   Buratai   yang   menuju   sebuah   upacara   pengambilan   sumpah   untuk   para   calon   tentara   di   kota   Zaria, demikian   kata   para saksi.

Konfrontasi   terjadi   ketika   anggota   sekte Syiah, yang   dikenal   sebagai ‘Islamic Movement’ sedang   mengadakan   kegiatan tahunan   mereka   ritual   “mengubah   bendera” (changing of flags) untuk   menghantarkan   awal   bulan   Maulud,   bulan kelahiran   Nabi   Muhammad SAW   di   kantor   pusat   sekte   mereka di   Zaria.

Pada hari Ahad (13/12/2015), Komisaris Polisi,   Shehu   Umar   mengatakan     bahwa   pemimpin ‘Islamic Movement’ Ibrahim   Zakzaky   telah   ditangkap    oleh   pihak   militer dalam   penggerebekan   pagi hari   di rumahnya,   akan   tetapi   Shehu Umar   menolak     untuk   memberikan   rinciannya.

Dalam penggerebekan itu,   wakil   Zakzaky,     Muhammad   Turi,   yang   biasanya berkegiatan berbasis di   kota kedua   Nigeria,   Kano, dilaporkan   tewas   beserta   juru bicara sekte itu, Ibrahim   Usman,   di   rumah   Zakzaky,   demikian   kata   anggota   sekte Syiah   itu.
Sebelumnya   Ibrahim   Usman memiliki berhubungan dengan reporter   Reuters melalui telepon mengatakan   bahwa   dia   sedang   dalam   perjalanan   ke   rumah   Zakzaky.

Pada   hari   Sabtu (12/12/2015), juru   bicara   sekte Syiah itu Ibrahim   Usman   mengatakan   sedikitnya   7 orang   tewas   dalam   bentrokan   selama pemblokiran konvoi tentara itu   tetapi   pihak   militer   telah   mengangkut   pergi   jasad korban yang tewas. Sementara itu   juga dalam   sebuah pernyataan   sekte Syiah itu, pada hari   Ahad (13/12/2015)   mengatakan   bahwa   “10   anggota lain”   telah   tewas   dan   menyebut   nama   7   orang,   termasuk   Turi.

Dilaporkan pula   saat berada di tempat kejadian reporter Reuters tidak   dapat   secara independen   memverifikasi   jumlah   korban   dan   pihak   tentara Nigeria   menolak untuk berkomentar.

Warga kota   Zaria mengatakan   bahwa   mereka   mendengar   ledakan   keras   pada   hari Ahad pagi. Diketahui ledakan berada di daerah   sekitar   rumah   Zakzaky   yang saat ini telah   ditutup   dan     pihak     wartawan   tidak   dapat   mendekati   lokasi     kejadian.

“Kami   mendengar   ledakan   keras   dan   asap   tebal   kelura   dari   rumah   kami,” kata Saminu Jalil, seorang   warga   yang   tinggal   di   dekat lokas.

Seorang juru   bicara   militer,   Kolonel   Sani   Usman,   mengatakan   anggota-anggota   sekte   Syiah   mencoba     untuk     membunuh   Buratai   pada   hari   Sabtu   (12/12/2015)   dan mengatakan   bahwa   tentara terpaksa   menembak   untuk   membela diri   ketika   anggota   sekte Syiah itu   menolak   untuk   bergerak   keluar   dari   jalanan   konvoi Letkol Buratai   dan bentrokan kekerasan   terjadi.

“Sekte Syiah, diketahui   berjumlah   ratusan   orang dan   membawa   senjata-senjata berbahaya, Mereka membarikade jalan   dengan   api   unggun,   batu   besar   dan   ban-ban. Mereka   menolak   semua   permohonan   untuk   membubarkan diri   dan   kemudian   mulai   menembak   dan  melempari   konvoi   tentara   dengan   benda-benda   berbahaya.”

Sementara   Pemimpin   Sekte   Syiah   itu Ibrahim   Zakzaky   membantah   tuduhan tersebut sebelum   penangkapannya.

“Kami   belajar   bahwa (Buratai)   adalah   sedang   dalam sebuah   kunjungan baru saja meluluskan   para   rekrutan baru   militer   dan   yang   itu   bertepatan   dengan peringatan   hari kami ‘changing of flags’,   yang   kita   lakukan   setiap     tahun.   Kami   tidak     berniat melakukan   sesuatu   seperti   yang   diklaim   oleh   para   prajurit itu,” kata     Ibrahim   Zakzaky   setelah   kejadian.

Sebagaimana   diketahui     bahwa   sebagian   besar   warga   Nigeria yang   berjumlah   sekitar   puluhan   juta   adalah   Muslim     Sunni,   termasuk   kelompok   militan   jihad Boko Haram   yang   telah   menewaskan   ribuan   orang   dalam   pemboman     dan penembakan   terutama   di bagian timur   laut Nigeria yang   merupakan wilayah produsen   energi   terbesar di   Afrika   sejak   tahun 2009.

Akan   Tetapi   ada   juga   beberapa   ribu   warga   Nigeria   yang   Syiah, sebagian besar pengikut Ibrahim   Zakzaky,   yang   gerakannya   terinspirasi   dari   Revolusi   Islam   Syiah   Iran   tahun   1979.

Sebelumnya   diketahui, bahwa para   pengikut sekte   Syiah   Zakzaky   ini     umumnya dipandang sebagai   pengikut yang   damai   tetapi   perkelahian   antara   sekte sama   dan pihak   tentara   terjadi   tahun   lalu   selama   prosesi   atau   ritual   Syiah.   Zakzaky mengatakan   bahwa     30   pengikut   Syiah   dan 3   anak-anak   telah   tewas.

Pada   akhir November lalu,   seorang   pembom   bunuh   diri   telah   menewaskan     sedikitnya     21   anggota   kelompok  Syiah   selama ritual     tahunan di   kota   kedua Nigeria   Kano   ke   Zaria   untuk     memberi     penghormatan   kepada     Zakzaky.   Sejauh ini   dilaporkan,   tidak   ada pihak     yang   mengaku   bertanggung   jawab   atas   serangan   bom bunuh diri   itu. (pm)

Meski Minoritas; Sekte Syiah Di Nigeria Berani Lawan Pemerintah


Pengikut syiah di Nigeria (Afrika Barat) melakukan perlawanan terhadap negara. Mereka melakukan penghadangan terhadap rombongan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dan menargetkan pembunuhan atas Kepala Staf Angkatan Darat Nigeria, Letnan Jenderal Tukur Buratai. 


Rombongan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari diserang anggota sekte Syiah di Zaria, negara bagian Kaduna. Sekira 10 orang dilaporkan tewas dalam penyerangan yang terjadi pada Sabtu, 12 Desember 2015, malam waktu setempat.

Seorang saksi mata mengatakan bahwa bentrokan terjadi setelah argumen panas antara anggota sekte Syiah dan tentara Nigeria. Hal itu terkait kunjungan Presiden Muhammadu Buhari sebagai tamu sekaligus penerima penghargaan kehormatan dari Universitas Negeri Kaduna (KASU).

Kaum syiah menutup jalan yang akan dilalui rombongan Presiden Nigeria menuju pertemuan tersebut. Jalan utama yang ditutup antara lain, dari Sabon Gari ke Samaru.
"Ratusan anggota sekte (Syiah) membawa senjata berbahaya. Mereka membarikade jalan dengan api unggun, batu berat dan ban. Mereka menolak dibubarkan dan kemudian mulai menembak dan melempari rombongan dengan benda-benda berbahaya,” kata juru bicara Angkatan Darat, Kolonel Sani Kukasheka Usman, sebagaimana dikutip dari Sun News Online, Minggu (13/12/2015).


Dalam penyerangan yang diduga dilakukan ratusan militan syiah pimpinan El-Zakzaky ini, Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Tukur Buratai, lolos dalam penyerangan yang diduga sebagai salah satu upaya kaum syiah untuk membunuh perwira tinggi militer Nigeria tersebut.

Seorang saksi mata mengaku melihat ada dua orang yang menolak untuk membubarkan diri saat rombangan melintas. Sehingga para pengawal presiden pun melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan anggota Syiah tersebut.

"Saya melihat dua tentara memohon anggota Syiah untuk membubarkan diri dan membuka jalan, tetapi mereka menolak dan kemudian tentara melepaskan tembakan," kata seorang saksi mata, Yusuf Abubakar.

Juru bicara Angkatan Darat, Kolonel Usman menegaskan bahwa penyerangan atas rombongan presiden dan upaya pembunuhan atas Kepala Staf AD ini merupakan perilaku yang tidak dapat ditoleransi.
Setelah bentrok dengan militer Nigeria, markas-markas syiah (Husainiyyah) dirobohkan pemerintah Nigeria. Rumah pemimpin sekte Syiah, Sheik Ibrahim El-Zakzaky dikepung tentara Nigeria. Namun Zakzaky tidak berada di rumah, dikabarkan telah meninggalkan rumahnya segera setelah kejadian tersebut ke suatu daerah yang dirahasiakan.


Dilansir dari Washington Post, Minggu (13/12/2015), istri pemimpin Syiah, Zeenah Ibrahim, mengatakan bahwa tentara Nigeria telah menewaskan sedikitnya 12 orang dalam pengepungan di rumahnya. (okezone)

Iran Murka

Pemerintah Iran kecam pemerintah Nigeria yang bentrok dengan kelompok syiah dan menuntut lindungi kaum syiah.

Iran memanggil duta besar dan kuasa penuh Nigeria di Teheran untuk menyampaikan protes keras menyusul bentrok mematikan antara kaum Syiah di sebelah utara negeri itu dengan militer.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, kekerasan yang melibatkan pasukan militer dengan pengikut Gerakan Islam Syiah Nigeria (IMN) "Tidak bisa diterima", tulis kantor berita resmi Iran, IRNA, Selasa, 15 Desember 2015, seperti dikutip Tempo.

Waspadai Syiah

"Nigeria menjadi bukti kesekian, membiarkan syiah berkembang di suatu negara, menjadi ancaman bagi aqidah dan keutuhan negara tersebut," ujar ustadz Abdullah Haidir, Selasa (15/12).

Hal ini juga pernah disampaikan Ketua Ulama Al-Quran Suriah, Syeikh Muhammad Kurayyim Rajih Hafizahullah.

Syeikh Muhammad Kurayyim Rajih: “Kami di Syria dahulu seperti kamu hidup damai sehingga kami lupa karena sudah membiarkan Syiah berkembang secara perlahan. Akhirnya sekarang Syiah memerintah kami, membunuh anak-anak kecil kami dengan kapak dan memperkosa wanita Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Jangan lupa dan jangan sesekali biarkan Syiah berkuasa di sana. Jika kamu tidak ingin terjadi seperti apa yang menimpa kami. Jangan kamu lakukan seperti yang kami lakukan karena membiarkan mereka (Syiah) berkembang. Mereka adalah agenda Amerika dan Yahudi. Penggagas mereka adalah Abdullah bin Saba’ (orang Yahudi yang berpura-pura masuk Islam). Saya akan selalu mendo’akan kalian semua yang ada di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand Islam Melayu bagian selatan agar tidak berlaku seperti kami di Syria. Aamiin.” (py)

Di Nigeria; Tokoh Syiah Dicari & Dihukum, Di Indonesia; Tokoh Syiah Dihormati dan Diberi Kedudukan

17 Desember 2015
Jurnalmuslim.com - Baru-baru ini, konflik Sunni-Syiah di Nigeria sedang mencuat lantaran sikap tegas dari pemerintah setempat terhadap para pengikut dan ulama Syiah di Negeri tersebut. (Baca: Berbekal Senjata, Syiah Menyerang Pemerintah Nigeria Secara Brutal)


Sebab dari konflik tersebut bermula ketika syiah menutup jalan yang akan dilalui rombongan Presiden Nigeria menuju pertemuan tersebut. Jalan utama yang ditutup antara lain, dari Sabon Gari ke Samaru.

Pemerintah setempat pun langsung bertindak tegas dengan melakukan perlawanan dan membongkar rumah pemimpin pemberontakan tersebut, Ibrahim Al-Zakzaky.

Dalam sebuah gambar yang dishare oleh beberapa media, tampak ulama Syiah, Al-Zakzaky ini menyerah sambil darah mulai mengalir dari tubuh dedengkot Agama sesat Syiah di Nigeria ini.


Demikianlah diantara sikap tegas pemerintah Nigeria terhadap penganut ajaran Syiah. Lain halnya di Indonesia. Indonesia sampai sekarang masih menjadi sarang madu bagi para penganut ajaran Syiah.

Syiah di tanah air tumbuh subur, berkembang biak dan semakin besar jumlahnya. Bahkan, diantara mereka ada yang sudah menempati kedudukan strategis di pemerintahan, Jalaludin Rahmat misalnya, anggota dari fraksi PDI Perjuangan.

Tampaknya sampai sekarang pemerintah Indonesia masih rabun jauh akan bahayanya Syiah di tanah air, dengan tidak mau melihat kondisi Negara tentangga yang porak poranda karena eksistensi Syiah. (nisyi/jurnalmuslim.com)
http://www.jurnalmuslim.com/2015/12/di-nigeria-tokoh-syiah-dicari-dihukum-di-indonesia-tokoh-syiah-dihormati-dan-diberi-kedudukan.html


Militan Sunni Nigeria Nyatakan Ajaran Syiah Menyimpang, Layak untuk Dihabisi

17 Desember 2015
Jurnalmuslim.com - Konflik Sunni dan Syiah terus memanas pasca penggrebekan rumah Ulama Syiah Al-Zakzaky. (Baca: Berbekal Senjata, Syiah Menyerang Pemerintah Nigeria Secara Brutal).

Peristiwa tersebut bermula dari  ratusan anggota sekte (Syiah) yang dipimpin Ulama Syiah bernama El-Zakzaky, membawa senjata berbahaya. Mereka membarikade jalan dengan api unggun, batu berat dan ban. Mereka menolak dibubarkan dan kemudian mulai menembak dan melempari rombongan dengan benda-benda berbahaya. Atas dasar pemberontakan tersebut, pemerintah setempat mengambil sikap tegas dengan melawan aksi brutal kelompok Syiah dan menggeledah rumah El-Zakzaky yang dikabarkan telah meninggalkan rumahnya segera setelah kejadian tersebut ke suatu daerah yang dirahasiakan.
Kelompok militan Sunni di Nigeria, Boko Haram menyatakan, ajaran Syiah melenceng dari Islam dan mereka harus dibunuh, lansir bbc.com, Rabu, 16/12/2015.
Penganut Syiah di Nigeria termasuk minoritas, tetapi jumlah mereka terus meningkat. Mereka mendirikan sekolah dan rumah sakit di kawasan utara negara itu. Selama ini mereka sering terlibat bentrokan dengan aparat keamanan Nigeria. (nisyi/jurnalmuslim.com)
http://www.jurnalmuslim.com/2015/12/militan-sunni-nigeria-nyatakan-ajaran-syiah-menyimpang-layak-untuk-dihabisi.html