Saturday, June 4, 2016

(Video) Nasehat Untuk Muslimin Yang Masih Memiliki Hati. Apa Yang Telah Kita Lakukan Untuk Suriah? Anak-anak Kita Disembelih. Rakyat Suriah Dibantai, Pemerintah Indonesia Tak Boleh Netral


(video) Nasehat Untuk Muslimin dan Seluruh Manusia 
yang Masih Memiliki Hati

June 1, 2016
MASIHKAH KITA MEMILIKI HATI
Suriah memanggil kita, akankah kita menjawab ?
Permohonan dan rintihan rakyat Suriah yang sangat memilukan kepada siapa pun yang masih memiliki hati.
Rakyat Suriah sedang menunggu dukungan dan bantuan kita semua.

بكى جميع من في الثلاثة أدوار والساحات المحيطة من جامع الهجرتين متأثرين من الخطبة المؤثرة لفضيلة الشيخ محمد بقنه الشهراني عن أخواننا في سوريا بعنوان (الشام يا أهل السنة) يحتوي المقطع على مناظر مؤثرة ومؤلمة ولكنها الحقيقة !!
صفحة الشيخ على فيس بوك

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kemenangan kepada saudara-saudari Muslim kita di Suriah dalam berjuang melawan kebiadapan diktator Bashar Al Assad, tentara dan sekutu-sekutunya.

 “Apa yang Telah Kita Lakukan untuk Suriah?”


“Apa yang Telah Kita Lakukan untuk Suriah?”

Rabu, 11 Mei 2016 - 21:03 WIB
Luka Aleppo adalah luka kemanusiaan. Luka itu menambah daftar luka Suriah. Luka Suriah menambah sederet luka yang dialami negeri-negeri Syam
Kepada para pejabat di negeri damai Indonesia. Kepada segenap rakyat Nusantara yang pernah berabad-abad dijajah. Kepada umat Islam yang mayoritas jumlahnya. Berpalinglah kepada mereka yang sedang tertindas di Suriah.
Seruan itu dilontarkan untuk segenap kalangan masyarakat seantero negeri ini, dalam sebuah aksi damai bertajuk #StopBurningAleppo(Hentikan Pembakaran Aleppo) di Jakarta, Senin (09/05/2016) lalu.
Aleppo, salah satu kota di Suriah, belakangan ini kembali dibombardir oleh rezim Bashar al-Assad beserta sekutunya. [Baca: Krisis Aleppo, Pejabat Kedubes Suriah Didesak Tinggalkan Indonesia]
Ketua Adara Relief International Foundation, Nurjanah Hulwani, dalam orasinya yang berapi-api, mengatakan, luka Aleppo adalah luka kemanusiaan. Luka itu menambah daftar luka Suriah. Luka Suriah menambah sederet luka yang dialami negeri-negeri Syam.
“Luka saudara-saudara kita di Yarmouk (Suriah),” ungkapnya dengan begitu emosional, “mereka di sana tidak ada yang bisa mereka makan kecuali daging kucing dan….” Sampai di sini orasinya sempat tak terdengar jelas karena ia sesenggukan.
“Saya,” kata Nurjannah, “menyeru diri saya dan bangsa Indonesia, bangsa yang pernah merasakan 350 tahun penderitaan. Jangan pernah kita biarkan kebiadaban Bashar al-Assad dan yang bersamanya untuk menambah jumlah bergugurannya manusia-manusia yang tak berdosa.”
Lantas, pegiat LSM Perempuan lndonesia yang peduli pada anak dan perempuan Palestina ini melontarkan pertanyaan menusuk, “Apa yang telah kita lakukan untuk Suriah?”
Yang bisa dilakukan, jelasnya, adalah memberi dukungan maksimal kepada Suriah. Jabatan apapun yang dimiliki setiap Muslim, pesannya, juga harus dimaksimalkan perannya dalam dukungan itu.
Kepada para pejabat Indonesia dan setiap orang yang duduk di pemerintahan, ia menegaskan, “Kalian diberi amanah jabatan untuk membela kemanusiaan!” [Baca juga: Media Massa Diingatkan Beritakan Krisis Suriah dengan “Hati Nurani”]*

Rakyat Suriah ( ASWAJA ) Dibantai, Pemerintah Indonesia Tak Boleh Netral

Politik bebas aktif Indonesia di kancah Internasional, diminta tak diartikan pemerintah Indonesia harus bersikap netral dengan permasalahan yang terjadi.
Pemerintah Indonesia dituntut untuk pro aktif dan tampil ke depan dalam menyikapi persoalan kemanusiaan di Suriah. Dengan politik bebas aktif, Indonesia harus berperan menjalankan misi kemanusiaan di Suriah.
Demikian disampaikan Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina, Ustadz Ferry Nur, S.Si
“Apa yang terjadi di Suriah adalah urusan nyawa orang. Karena itu, pemerintah Indonesia dituntut berpartisipasi dalam masalah kemanusiaan. Kita harus tampil membela terhadap saudara-saudara muslim yang terzalimi,” ungkap Ustadz Ferry Nur kepada Islampos di kediamannya di Jakarta, Kamis (08/10).
Ditegaskan Ferry Nur, sikap netral pemerintah Indonesia patut dipertanyakan. Dalam hal ini, kita disuruh pro aktif, tidak boleh diam, berpangku tangan memeluk dengkul, ketika melihat darah manusia diperlakukan secara zalim.
“Orang yang sudah dibantai, dibombardir, kok kita bersikap netral. Ingatlah hadits Nabi Saw yang mengatakan, tolonglah saudaramu yang melakukan kezaliman dan yang diperlakukan secara zalim. Aktivis lingkungan saja bersuara lantang, jika ada binatang yang mati karena ulah manusia ,” ujar Ferry Nur.
Pemerintah Indonesia tinggal fokusnya dimana. Kata Ferry Nur, tentu kita tidak dalam posisi di kubu utara, selatan, timur dan barat. Yang kita fokuskan adalah masalah kemanusian, wanita yang diperlakukan secara zalim dan anak-anak tak berdosa yang terbunuh secara keji.
“Jika ibu dan putri anda diperkosa apakah kita diam saja. Atau ketika bayi anda dibunuh apakah kita akan bilang netral. Sikap netral terhadap kezaliman, menandakan mati hati dan rasa kemanusiaan seseorang telah mati,” tukas Ferry Nur.
Mengutip hadits Nabi Saw, “Siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia bukan termasuk golonganku (kaum muslim). Patut disyukuri jika lembaga kemanusiaan di Indonesia bergerak untuk membantu saudara-saudara Muslim yang terzalimi seperti rakyat Suriah dan Palestina.
“Jika ada yang menuduh lembaga kemanusiaan yang selama ini giat menggalang dana untuk rakyat Suriah, sebagai bagian dari jaringan teroris, maka yang menuduh itu telah menunjukkan kebodohan dan kepicikannya. Yang menuduh itu harus memperbanyak informasi.”
Ferry Nur berpesan, lembaga kemanusiaan atau siapapun yang terlibat dalam dalam mengumpulkan dana untuk rakyat Suriah, hendaknya mengerahkan segala kemampuan untuk menjalin kemitraan dengan semua pihak, baik kepada pemerintah, parlemen dan komponen lainnya. Minimal mereka tahu perkembangan terkini, apa yang sesungguhnya terjadi di Suriah.
“Kita bukan Superman yang bekerja sendirian untuk urusan kemanusiaan dan  keumatan. Diperlukan sinergi dengan berbagai komponen. Termasuk bersinergi dengan media, da’i, kalangan aghniya dan pengusaha. Jangan ada jarak, semuanya harus terlibat. Tuga kita sebagai lembaga kemanusiaan adalah menjembatani itu. Tak kalah penting adalah bertindak transparan, dan menjaga kepercayaan umat,” ujar Ferry Nur. [islampos]


Jangan hiraukan kaum munafikun yang melemahkan Jihad.
Tolonglah Saudaramu dan bayi-bayi di negeri Syam.
Video: