Saudi
arabia (wahabi) memimpin umat islam memerangi syi’ah
APA YANG SUDAH DILAKUKAN ASWAJA TERHADAP SYI’AH ?
Operasi Militer ke Yaman Berlanjut, Palestina dan Suriah Babak
Selanjutnya
Raja Salman : Urusan Palestina tetap menjadi hal terpenting bagi
kami, sebagaimana sikap Saudi untuk terus memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Palestina serta menjadikan kota Al-Quds yang mulia.
Pelayan Dua Tanah Suci Raja Salman bin Abdul Aziz menegaskan bahwa
operasi militer gabungan Dewan Kerja Sama Negara-Negara Arab Teluk (GCC) bertajuk
“Aashifatul Hazm” (Badai Penghancur) menumpas pemberontak Syiah Al Hautsi
(Syiah Al Houthi) di Yaman akan terus berlanjut sampai mengembalikan
pemerintahn Yaman dalam keadaan aman dan pemerintahannya sesuai syar’i.
Hal tersebut disampaikan Raja Salman dalam sambutannya pada
pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-26 di kota Syarm
el-Syeikh, Mesir, Sabtu (28/03/2015) kemarin.
“Kami tegaskan bahwa operasi militer “Badai Penghancur” akan terus
berlanjut sampai mencapai targetnya, yaitu memberikan rasa aman kepada Yaman,
dengan izin Allah Ta’ala,” ujar Raja Salman seperti dikutip alriyadh.com.
Raja Salman menjelaskan idiologi dan latar belakang diberlakukannya
operasi militer terhadap Pemberontak Syiah Al Hautsi di Yaman.
Usai membahas masalah terorisme pemberontak Syiah Al Hautsi di
Yaman, Raja Salman juga menyegarkan ingatan umat Islam agar tidak lupa masalah
umat Islam di tanah Syam, khususnya Palestina dan Suriah.
“Sesungguhnya urusan Palestina tetap menjadi hal terpenting bagi
kami, sebagaimana sikap Arab Saudi terhadap masalah ini dari dahulu untuk terus
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan berdirinya negara Palestina
yang berdaulat serta menjadikan kota Al-Quds yang mulia sebagai ibu kotanya.
Hal ini sejalan dengan keputusan Resolusi Legitimasi Internasional dan
Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002, keputusan ini disambut hangat oleh Dunia
Internasional tetapi Israel merasa tidak mengetahuinya,” tegas Raja Salman
dalam sambutannya.
“Arab Saudi melihat bahwa telah tiba saatnya untuk menyadarkan
kembali dunia internasional tentang kewajiban mereka untuk menjalankan
keputusan Dewan Keamanan Inisiatif Perdamaian Arab,” lanjutnya.
Krisis Suriah tidak terlupakan dan menjadi perhatian penting Raja
Salman dalam KTT Liga Arab. Dalam sambutannya, Raja Salman menyampaikan
keprihatinan dan kesedihan mendalam terhadap kedzaliman yang terjadi di Suriah.
“Krisis Suriah masih berputar pada tempatnya, penderitaan dan rasa
sakit masih dirasakan rakyat Suriah akibat ulah sistem pemerintahan yang
membombardir desa-desa dan kota-kota dari udara dengan gas beracun dan bom
peledak, sistem yang masih menolak semua upaya regional dan internasional untuk
solusi damai,” kata Raja Salman.
“Setiap upaya untuk mengakhiri tragedi Suriah harus berpegang pada
keputusan pertama Konferensi Jenewa, kita tidak bisa membayangkan partisipasi
dari tangan-tangan mereka yang diwarnai darah rakyat Suriah untuk menentukan
masa depan Suriah,” kata Raja Salman memberi isyarat bahwa Suriah hanya
mengharapkan partisipasi dari saudaranya seiman untuk bangkit kembali.
Di samping membahas politik dan keamanan kekinian di atas, Pelayan
Dua Tanah Suci juga membahas masalah ekonomi, senjata nuklir dan senjata
pemusnah massal.
Raja Salman juga mengatakan, alasan serangan militer ke Yaman adalah
permintaan Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi yang meminta bantuan
Negara-negara Arab pasca ‘kudeta’ dan tekanan kelompok pemberontak Al-Hautsi.*
Wajib
atas setiap muslim di seluruh belahan dunia untuk bekerjasama dengan pemerintah
arab saudi
By al haramain · 9 january 2016
Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah
Sesungguhnya wajib atas semua muslim di
seluruh negeri Islam untuk bekerjasama dengan pemerintah ini (Arab Saudi
-pent), walaupun mampunya hanya dengan perkataan yang baik, karena sesungguhnya
musuh-musuh mereka banyak, baik dari luar maupun dari dalam. Di sana ada para
penurut syahwat dan membolehkan segala hal dari dalam, tetapi Allah menghinakan
mereka dengan menguatkan negara yang penuh berkah ini, walhamdulillah.
Jadi wajib atas setiap muslim untuk bekerjasama
dengan pemerintah ini. Qishas atau penegakan hukum hadd lainnya merupakan
nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atas masyarakat. Mereka (pengikut hawa
nafsu) mencela kita jika kita menegakkan salah satu hukum hadd yang Allah
wajibkan, padahal mereka benar-benar menyengsarakan rakyat.
Padahal penegakkan hukum-hukum hadd ini
maslahatnya untuk individu dan masyarakat. Bagi individu sebagai kaffarah
(penggugur dosa) sebagaimana disebutkan dalam Shahihain dari hadits Ubadah bin
ash-Shamit radhiyallahu anhu.
Sedangkan maslahatnya bagi masyarakat
sebagai bentuk penjagaan bagi harta, darah, dan kehormatan mereka. Ketika
engkau keluar ke pantai atau ke tempat lain atau ke tempat manapun, engkau bisa
melihat seseorang dan istrinya dia tidak merasa takut atas keselamatan dirinya
kepada seorang pun.
Jadi penegakkan hukum hadd-hadd ini
merupakan maslahat. Ketika itu tidak diterapkan di banyak negara-negara Islam,
maka penduduknya tidak mampu mencegah para pencuri. Mereka tidak mampu mencegah
kejahatan, dan tidak mampu mengatasi minuman yang memabukkan dan narkoba. Sebab
dari semua ini adalah tidak ditegakkannya hukum hadd. Hanya kepada Allah kita
memohon pertolongan.
Beliau rahimahullah berkata:
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya
bahwa setiap muslim di seluruh penjuru dunia Islam wajib untuk saling
tolong-menolong bersama dengan pemerintah ini (Arab Saudi). Karena Allah ‘Azza
wa Jalla telah berfirman di dalam Kitab-Nya yang mulia:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا
تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ وَالعُدْوَانِ
“Dan saling tolong-menolonglah kalian di atas kebaikan
dan ketakwaan dan janganlah kalian saling tolong-menolong di atas dosa dan
permusuhan.”
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:
((المؤمن للمؤمن
كالبنيانِ يشدُّ بعضُه بعضاً))
“Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya bak
bangunan yang saling menguatkan antara satu dan yang lainnya.”
Muttafaqun ‘alaihi dari hadits Abu Musa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam juga
bersabda:
((مثلُ المؤمنين في
توادِّهم وتراحمهم وتعاطُفِهِم، كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو، تداعى له سائر
الجسد بالحمى والسهر))
“Perumpamaan kaum mukminin di dalam kecintaan, kasih
sayang, dan rasa saling empati, bagaikan sebuah jasad yang apabila salah satu
anggotanya merasakan sakit, maka seluruh jasad juga ikut sakit dengan merasakan
panas dan tidak bisa tidur.”Di antara itu juga adalah penghormatan mereka
terhadap para ‘ulama
Sungguh orang tua mereka ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah
telah mewasiatkan hal itu kepada mereka. Sehingga mereka benar-benar memuliakan
dan menghormati para ‘ulama. Akan tetapi di sana ada para ‘ulama jahat yang
berbicara tentang pemerintahan Su’udiyah (Saudi Arabia) dan terkadang
mengkafirkan mereka. Maka sudah seharusnya untuk memilah-milah di antara para
‘ulama. Siapa yang berada di atas akidah mereka – yaitu di atas akidah tauhid –
maka sudah sepantasnya untuk dimuliakan. Sedangkan siapa yang berada di atas
akidah-akidah bid’ah atau hizbiyah -mereka ini orang-orang hizbi wahai
saudara-saudaraku adalah orang-orang yang buruk, mereka mempersiapkan diri-diri
mereka untuk menduduki daulah kapan saja ada kesempatan – maka sudah
sepantasnya untuk tidak mengokohkan mereka sedikitpun dan tidak saling membantu
di atas kebatilan mereka, kecuali dalam rangka ta’lif (melembutkan hati) bila diketahui
bahwa mereka akan kembali (ruju’).
Sesungguhnya penghormatan mereka terhadap para ‘ulama
terhitung sebagai kebajikan yang ada pada mereka, kebaikan kepada daulah
mereka, dan kebaikan kepada orang tua mereka terhadap wasiatnya rahimahullah.
Dan beliau rahimahullah berkata: ” Sesungguhnya negeri
ini terhitung sebagai tempat berlindung dan benteng bagi kaum muslimin. Dan
saya memuji Allah, sungguh mereka telah membuka dada-dada mereka karena
banyaknya orang-orang yang berdatangan dari berbagai negeri yang berbeda-beda.
Kami memuji Allah subhanahu wa ta’ala dan hanya kepada Allah -lah tempat
meminta pertolongan.
Dari Kitab: “Musyahadati fil Mamlakatil ‘Arabiyah
as-Su’udiyah”
————————————-
قال الإمام مجدد الدعوة السلفية في اليمن مقبل بن هادي
الوادعي رحمه الله تعالى في دفاعه عن الدولة السعودية
(( إنه يجب على كل مسلم
في جميع الأقطار الإسلامية، أن يتعاون مع هذه الحكومة، ولو بالكلمة الطيبة، فإن
أعداءها كثير من الداخل ومن الخارج. هناك شهوانيون إباحيون من الداخل، ولكن الله
كبتهم بتمكين هذه الدولة المباركة والحمد لله.
فيجب على كل مسلم أن يتعاون مع هذه الحكومة.
القصاص أو غير ذلك من الحدود، نعمة من الله سبحانه
وتعالى على المجتمع. يعيبون علينا إذا أقمنا حداً من حدود الله، وهم يسحقون الشعوب
سحقاً.
وهذه الحدود مصلحتها للفرد والمجتمع، فهي للفرد كفارة
كما في «الصحيحين» من حديث عبادة بن الصامت -رضي الله عنه-.
وهي للمجتمع محافظة على أموالهم ودمائهم وأعراضهم،
تخرج إلى الشاطئ أو إلى غيره أو إلى أي مكان، ترى الرجل وامرأته لا يخشى على نفسه
من أحد.
فهذه الحدود مصلحة لما عُطِّلت في كثير من البلاد
الإسلامية عجز أهلها عن مكافحة السرقة، وعجز أهلها عن مكافحة الجريمة، وعجز أهلها
عن مكافحة المسكرات والمخدرات؛ والسبب في هذا هو عدم إقامة الحدود والله المستعان…
وقال رحمه الله : (فكما تقدم قبل أنه يجب على كل مسلم
في جميع الأقطار الإسلامية أن يتعاون مع هذه الحكومة؛ فإن الله عز وجل يقول في
كتابه الكريم: ﴿وَتَعَاوَنُوا عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى
الإِثْمِ وَالعُدْوَانِ﴾.
ويقول الرسول -صلى الله عليه وعلى آله وسلم-: ((المؤمن
للمؤمن كالبنيانِ يشدُّ بعضُه بعضاً)) متفق عليه من حديث أبي موسى، ويقول الرسول
-صلى الله عليه وعلى آله وسلم-: ((مثلُ المؤمنين في توادِّهم وتراحمهم
وتعاطُفِهِم، كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو، تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر)).
ومن ذلك أيضاً تكريمهم للعلماء، وقد أوصاهم والدهم
عبدالعزيز -رحمه الله تعالى- بذلك، فهم يجلون العلماء ويقدرونهم غاية التقدير،
ولكن هناك علماء سوء يتكلمون في الحكومة السعودية وربما يكفرونها، فينبغي التمييز
بين أهل العلم من كان على عقيدتهم ‑أي على عقيدة التوحيد‑ فينبغي أن يُكرَم، ومن
كان على العقائد البدعية أو الحزبية ‑هؤلاء الحزبيون يا إخواننا شرٌ، هم يهيئون
أنفسهم للوثوب على الدولة متى تمكَّنوا‑ فينبغي ألاَّ يمكنوا من شيء، وألاَّ
يساعدوا على باطلهم، اللهم إلاَّ إذا كان من باب التأليف إذا عُلِمَ أنهم سيرجعون.
وإن إكرامهم لأهل العلم يعتبر منقبة لهم، وإحساناً إلى
دولتهم وإلى والدهم لوصيته -رحمه الله تعالى-.
وقال رحمه الله تعال : (فإن هذه البلدة تعتبر معقل
المسلمين، وملجأ المسلمين، وإنني أحمد الله، فقد فتحوا صدورهم لكثير من الآتين من
بلدان شتى، فنحمد الله سبحانه وتعالى والله المستعان.
(من كتاب مشاهداتي في المملكة العربية السعودية)
Sumber :
Syukur dan dukungan terhadap kerajaan
islam saudi arabia
islam saudi arabia
Atas Ditegakkannya Hukum Had terhadap 47
teroris
dan penjelasan atas sikap Iran yang
beraksi negatif
………………………………………………
Semoga Allah memberikan balasan kebaikan
yang sebaik-baiknya kepada Kerajaan Arab Saudi,
atas tindakan menegakkan hukum had syar’i kepada orang berhak
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله
وصحبه ومن اتبع هداه،
أما بعد:
Setiap muslim
yang merasa mulia dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu alaihi
wa sallam — dan sunnah para Khulafaur Rasyidin — radhiyallahu ‘anhum — pasti
bergembira atas amal yang ditegakkan oleh Kerajaan Islam Saudi Arabia, yaitu menegakkan hukum Allah terhadap
sejumlah teroris.
Bertolak — di antaranya — dari Firman Allah Ta’ala :
(إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ
يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ
يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي
الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ) [المائدة: 33].
“Hanyalah balasan bagi orang-orang yang memerangi
Allah dan Rasul-Nya, serta melakukan perusakan di muka bumi, adalah : dibunuh, disalib,
atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau dilenyapkan dari
muka bumi. Itulah HUKUMAN di dunia, dan untuk mereka adzab yang pedih di akhirat.” (al-Maidah : 33)
dan dari Sabda Rasul yang mulia — shallallahu alaihi
wa sallam —
(حد يعمل في الأرض خير لأهل الأرض من أن يمطروا أربعين
صباحا)
“Satu hukum had yang ditegakkan di muka bumi LEBIH
BAIK daripada mereka diberi hujan selama empat puluh hari.” (HR. Ahmad,
an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lainnya dari shahabat Abu Hurairah.
Dihasankan oleh al-Albani)
Semoga Allah terus menambahkan kepada Kerajaan Islam
Saudi Arabia kekokohan dan semangat berpegang teguh kepada agama Allah yang
haq. Juga memberikan teman-teman dekat yang shalih, yang senantiasa mendorong dan memberikan
semangat untuk berpegang kepada kebenaran dan keadilan, serta berpegang teguh
kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu alaihi wa sallam —
Semoga Allah hancurkan makar musuh-musuhnya, terkhusus kaum Rafidhah, yang mereka itu sangat marah terhadap sikap
berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu alaihi wa
sallam — , merasa tersakiti dengan penegakan hukum had. Karena mereka TIDAK
BERIMAN kepada al-Qur’an dan as-Sunnah yang diemban dan disampaikan oleh para
shahabat yang mulia, baik aqidah,
manhaj, maupun jihad dalam rangka meninggikan kalimat Allah Tabaraka wa
Ta’ala, serta menegakkan hukum-hukum syar’i berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya,
demi menegakkan keadilan yang akan mengantarkan kepada terjaganya agama
Allah, terjaga pula jiwa dan harta, serta mengantarkan kepada keamanan dan
ketenangan.
Kaum Syiah Rafidhah Iran, yang mengaku diri mereka
sebagai pemerintah Islam, marah besar dan mengingkari, padahal Islam BERLEPAS
DIRI dari mereka, dan mereka lepas dari
Islam. Demikian juga Syiah Libanon yang menamakan diri mereka sebagai
“Hizbullah”, padahal mereka adalah
Hizbusy Syaithan.
Demikian juga Kaum Hutsi yang menamakan diri mereka
sebagai “Ansharullah”, padahal mereka adalah Anshar Syaithan.
Mereka semua marah dan mengingkari penegakan hukum
syar’i oleh Kerajaan Saudi Arabia yang berasaskan Kitabullah dan Sunnah
Rasul-Nya — shallallahu alaihi wa sallam.
Sikap-sikap negatif mereka itu menunjukkan bahwa ISLAM
yang mereka dakwahkan hanyalah “Islam” bikinan yang diletakkan oleh musuh-musuh
Allah untuk mereka, yaitu oleh Abdullah
bin Saba si Yahudi dan para penerusnya dari kalangan orang-orang mulhid, yang mereka itu lebih keras permusuhannya
terhadap Islam dan muslimin, terutama terhadap manusia-manusia terbaik setelah
para nabi (yakni para shahabat, pen)
Inilah Islam
versi Rafidhah, yang menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Sepanjang
sejarah hingga hari ini, mereka terus
berada di atas prinsip yang menghancurkan tersebut.
Di antara buktinya : Syiah menumpahkan darah kaum
muslimin di Yaman, Iraq, Suriah,
puluhan ribu jiwa menjadi korban,
di samping jutaan yang diusir dari negerinya.
Karena kaum Rafidhah, setelah berbagai sikap-sikap
negatif di atas, mereka adalah SUMBER
TEROR terhadap jiwa dan terhadap pemikiran.
Ikut pula dalam paham teror tersebut, kelompok-kelompok Khawarij Takfiri yang
terpengaruh dengan Sayyid Quthb dan lainnya dari para gembong paham takfir masa
ini.
ditulis oleh
Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali
22 Rabi’ul Awwal 1437 H / 4 Januari 2016 M
••••••••••••••••
Sumber: Majmu’ah Manhajul Anbiya
Channel Telegram https://bit.ly/ManhajulAnbiya
Suara dukungan terhadap penegakan hukuman pemerintah arab
saudi terhadap kelompok teroris sesat
Oleh: Asy-Syaikh DR. Muhammad bin Hadi
Al-Madkhali
الحمد لله رب العالمين و العاقبة للمتقين ولا عدوان
إلا على الظالمين. و أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إله الأولين و
الآخرين و قيوم السماوات و الأرضين. و أشهد أن محمدا عبده و رسوله المبعوث رحمة
للعالمين صلى الله عليه و على أله و صحبه و من اتبع هداه إلى يوم الدين…
Terkait dengan berita yang baru kita dengar tentang
penegakan hukuman Islam kepada beberapa orang yang melakukan tinda kejahatan,
perusakan, pemberontakan dan teror, yang mereka lakukan untuk mengacau keamanan
negara, menakut-nakuti, serta merusak kemaslahatan kehidupan; juga apa yang
telah mereka tampakkan dari kejahatan-kejahatan yang berat; berupa provokasi
terhadap pemerintah kaum muslimin di negara kita, Negeri Dua Tanah Suci Yang
Mulia, Kerajaan Arab Saudi – semoga Allah selalu memberikan keamanan dan
keimanan kepadanya, dan menguatkan para pemerintahnya dengan kebenaran. Semoga
Allah meninggikan kalimat-Nya dengan mereka-…
Apa yang baru saja kita dengar kemarin, hari Sabtu,
tentang penegakan hukuman Islam tersebut yang dikeluarkan keterangannya oleh
negara, tidak diragukan, –alhamdulillah- hal itu membuat bahagia hati-hati kaum
mukminin. Karena padanya terdapat penegakan agama dan dunia mereka. Ini juga
merupakan sebuah kewajiban atas pemerintah muslim yang harus mereka laksanakan.
Penegakan hukuman had Islami dan hukuman ta’zir adalah
wajib dilakukan, Allah berfirman:
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ
يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ
يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ۚ ذَٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا ۖ وَلَهُمْ فِي
الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka
dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal
balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu
(sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh
siksaan yang besar,” (QS. AlMaidah:33)
Dan sebagaimana disebutkan dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah
bersabda:
لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا بِإِحْدَى
ثَلَاثٍ : الثَّيِّبُ الـزَّانِيْ ، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ ، وَالتَّارِكُ
لِدِيْنِهِ الْـمُـفَارِقُ لِلْجـَمَاعَةِ))
“Tidak halal darah seorang muslim, kecuali karena
salah satu dari tiga hal: orang yang berzina padahal ia sudah menikah, membunuh
jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jama’ah
(kaum muslimin).” [HR al-Bukhâri dan Muslim]
Dan banyak dari mereka telah memisahkan diri dari
jamaah muslimin, bahkan mereka memprovokasi untuk memberontak kepada pemerintah
muslim di negara ini. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari sahabat ‘Arfajah bin Syuraih, Rasulullah bersabda:
مَنْ أَتَاكُمْ وَأَمْرُكُمْ جَمِيع عَلَى رَجُلٍ
وَاحِدٍ يَشُقُّ عَصَاكُمْ ، وَيُفَرِّقُ جَمَاعَتَكُمْ , فَاقْتُلُوهُ
“Siapa yang datang kepada kalian saat urusan kalian telah
bersatu di tangan seorang laki-laki, dia ingin memecah ketaatan kalian dan
persatuan kalian, maka bunuhlah dia!”
Hadis ini secara jelas menunjukkan bahwa siapa saja
yang ingin memecah persatuan kita, dan ingin mematahkan ketaatan kepada
pemerintahan kita –sementara kita telah bersatu di bawah pimpinan seorang
pemimpin muslim serta maslahat-maslahat agama dan dunia telah ditegakkan-, maka siapa saja yang datang setelah itu untuk
menghancurkan persatuan dan memecah-belah kalimat muslimin, tak ada lain dari
kita untuknya kecuali tebasan pedang, siapa pun orang itu.
Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan masyarakat
muslim, sehingga luruslah dengannya urusan agama dan dunia mereka. Kewajiban
untuk menjaga keamanan ini adalah urusan yang diserahkan kepada pemimpin negara
dan pemerintah muslim secara umum. Mereka lah yang harus melaksanakannya.
Seperti yang diriwayatkan dan masyhur dari Hasan Al-Bashri:
هم يلون من أمورنا خمسا: الجمعة، والجماعة، والعيد،
والثغور، والحدود. والله لا يستقيم الدين إلا بهم، وإن جاروا وظلموا…
“Mereka mengurusi 5 perkara dari kita: salat Jumat,
kesatuan, hari ied, perbatasan, dan hukuman had. Demi Allah, tidak akan lurus
urusan agama kecuali dengan adanya para pemerintah, meski mereka berbuat curang
dan dzalim… Demi Allah, tidak akan lurus urusan agama kecuali dengan adanya
para pemerintah, meski mereka berbuat curang dan dzalim…”
Karena lewat para penguasa dan pemerintah muslim lah
Allah berikan keamanan kepada negeri-negeri muslim, Allah luruskan
kepentingan-kepentingan agama dan dunia mereka. Jalan-jalan pun menjadi aman
dari perampasan kehormatan, harta, maupun jiwa. Lewat mereka pula agama ini
akan tegak, serta tegak pula syariat jihad kepada musuh dan pengamanan
batas-batas negara dari musuh-musuh Islam.
إن الجماعة حبل الله فاعتصموا بعروته الوثقى لمن دانا
كم يدفع الله بالسلطان معضلة في ديننا رحمة منه ودنيانا
لولا الخليفة لم تأمن لنا سبل وكان أضعفنا نهبًا لأقوانا
Khilafah (pemerintahan Islam) adalah tali Allah,
peganglah dia!
Talinya yang kuat bagi orang yang beragama
Berapa banyak kesempitan yang Allah hindarkan
dengannya
Baik kesempitan dalam agama maupun dunia kita
Andai bukan karena khilafah, tak akan aman jalan-jalan
yang ada
Orang yang lemah pun akan jadi santapan orang-orang
yang kuat
Inilah keutamaan dan tingginya kedudukan mereka dalam
agama Islam. Wajib atas seorang muslim untuk mengakui hak mereka. Penguasa
muslim dan pemerintah muslim (kedudukannya) seperti yang diriwayatkan dari
Rasulullah –dalam sebuah hadis yang disebutkan oleh Abu Hurairah- dengan sanad
yang hasan:
السلطان ظل الله في الأرض، فمن أكرمه أكرمه الله، ومن
أهانه أهانه الله
“Penguasa adalah naungan Allah di bumi. Siapa yang
memuliakan mereka, Allah akan memuliakannya, dan siapa yang menghinakannya
Allah akan menghinakannya”
Orang-orang itu telah mengajak untuk memberontak
penguasa muslim di negara ini. Belum lagi mereka mengkafirkan kaum muslimin
secara umum, menghalalkan darah muslim, darah kafir mu’ahad (orang kafir yang
melakukan perjanjian damai), darah kafir musta’min (orang kafir yang mendapat
jaminan kemanan). Orang-orang ini tidaklah layak untuk mereka kecuali tebasan
pedang. Karena sungguh mereka telah memerangi dan mengacau keamanan orang-orang
Islam. Dan dengan hukuman kepada mereka ini akan menjadi pelajaran bagi orang
lain, dan menghindarkan mereka dari tindakan-tindakan tersebut.
Maka penegakan hukum ta’zir kepada orang-orang semacam
ini terdapat maslahat dan kebijaksanaan Islam. Dalil-dalil pun telah –seperti
yang telah aku sebutkan- menunjukkan tentang keabsahannya, dan wewenangnya yang
diserahkan kepada pemimpin, pemerintah, dan hakim-hakim muslim.
Maka apa yang telah kita dengar kemarin terkait dengan
penegakan hukuman pemberontakan dan hukuman mati -sebagai hukum ta’zir kepada
para pelakunya dan pelajaran kepada yang lain-, ini merupakan hal yang
membahagiakan kaum mukminin. Hukuman mati kepada pengikut hawa nafsu dan bid’ah
sebagai bentuk ta’zir, ini juga membuat bahagia kaum mukminin.
ولأجل ذا ضحى بجعد خالد القسري يوم ذبائح القربان
إذ قال إبراهيم ليس خليله كلا ولا موسى الكليم الداني
شكر الضحية كل صاحب سنة لله درك من أخي قربان
Karenanya, Ja’d oleh Khalid Al-Qasri dikurbankan
Di hari dikurbankannya sembelihan-sembelihan
Tatkala dia (Ja’d) mengatakan bahwa Ibrahim bukanlah
khalilullah
Sekali-kali bukan! Dan tidaklah Musa sebagai
Kalimullah
Turut berterimakasih atas hukum matinya, setiap
pengikut sunnah
Sungguh mulia perbuatanmu wahai saudaraku yang
berkurban
Kematian para penjahat dan perusak agama dan dunia
adalah hal yang disukai oleh orang-orang Islam dan membahagiakan mereka. Dan
kita semua, demi Allah, sangat bahagia dengannya, karena padanya terdapat
kelangsungan rasa aman di negeri kita dan terdapat penghentian tujuan para
penjahat itu; yang ingin menggoncang kemanan, dan ingin menamam di negara Dua Tanah
Suci apa yang telah berhasil ditanam di negara-negara tetangganya berupa
konflik dan bencana. Menghentikan cita-cita mereka ini juga merupakan kewajiban
yang harus ditunaikan pemerintah muslim. Dan sungguh pemimpin negara kita telah
menunaikannya; Imam Kaum Muslimin dan Pembantu Dua Tanah Suci Yang Mulia. Allah
telah menguatkan beliau dan dua wakilnya untuk menegakkan hal tersebut.
Sehingga masyarakat pun berada dalam keamanan, dan mereka pun bahagia dengan
tidak terlaksanaya tujuan para penjahat itu.
Sungguh kami berdoa kepada Allah, semoga Allah
memuliakan Islam dan pemeluknya. Semoga Allah menampakkan Islam dan pemeluknya
dan semoga Allah menghinakan kesesatan dan pengikutnya. Semoga Allah memutus
tujuan-tujuan yang buruk dan para pengusungnya…
Sebagaiman pula kita berdoa kepada-Nya Yang Maha Suci,
semoga Allah memberi taufik kepada pemerintah kita di negeri yang diberkahi-Nya
ini, semoga Allah muliakan dan menguatakan dengan mereka agama-Nya serta
meninggikan kalimat-Nya. Semoga Allah tampakkan , dan Allah bantu dengan mereka
orang-orang yang lemah serta orang-orang yang terdzalimi di setiap tempat.
Semoga Allah memutus dengan mereka keinginan-keinginan jahat di setiap tempat
dan menjadikan mereka sebab bersatunya kaum muslimin. Semoga Allah menyatukan
hati-hati kaum muslimin atas mereka, melembutkan hati-hati mereka. Sungguh
Allah Maha Memberi lagi Maha Mulia.
Sebagaimana pula aku meminta kepada Allah Yang Maha
Suci, semoga Allah menjaga negeri kita, Negeri Dua Tanah Suci ini dan menjaga
seluruh negeri-negeri Islam dari kejahatan, dan konflik yang tampak maupun yang
tersembunyi. Semoga Allah memutus segala niat-niat jahat yang ditujukan kepada
negara-negara Islam. Sungguh Allah Maha Memberi lagi Maha Mulia.
Semoga Allah mencurahkan salawat dan selamatnya depan
hamba dan rasul-Nya, nabi kita Muhammad, serta keluarga dan seluruh sahabatnya.
Hari ini, hari Ahad, bertepatan dengan tanggal 23
Rabiul Awwal 1437 H.
Kita meminta kepada Allah jallawa’ala dengan nama-nama
dan sifat-sifat-Nya Yang Mulia dan Tinggi,semoga Allah matikan kita di atas
ajaran-Nya. Sungguh Allah Maha Memberi lagi Maha Mulia.
Wa akhiru da’waana anilhamudulillah rabbil ‘alamin
Alih bahasa: Ustadz Fauzi bin Nur
SOLIDARITAS ISLAM YANG DI SERUKAN RAJA FAISHAL
rahimahullah TERWUJUD DI TANGAN RAJA SALMAN hafizhahullah
By al haramain · 17 april 2016
………………………………………
al-Imam ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah
berkata,
“Yang mulia Raja Faishal Raja Kerajaan
Arab Saudi — semoga Allah memberikan taufiq kepadanya — ketika mengajak
mewujudkan solidaritas Islam, menggabungkan kalimat kaum muslimin, dan
menyatukan barisan mereka agar berdiri pada satu garis menghadapi berbagai
bahaya yang menghadang mereka. Dengan itu beliau telah menunaikan kewajiban
besar dan amal mulia yang patut disyukuri.
Wajib atas segenap para raja, para
pembesar kaum muslimin, para ulama dan para tokoh kaum muslimin untuk membantu
beliau (Raja Faishal), mendukung suara dan keseriusan beliau. Hendaknya semua
saling mendukung dan saling membantu untuk
MENINGGIKAN KALIMATULLAH,
membela agama-Nya,
berhukum dengan syari’at-Nya, dan
membersihkan aqidah rakyat mereka dari madzhab-madzhab yang menghancurkan,
pemikiran-pemikiran menyimpang, dan keyakinan-keyakinan palsu.
Hendaknya mereka menyatukan upaya mereka
guna mempersiapkan kekuatan yang mampu mereka wujudkan untuk menghadang
berbagai bahaya yang mengepung mereka.
Hendaknya membentuk ketentaraan yang
lengkap, memiliki persiapan, struktur, dan memilki posisi dalam tataran negara,
politik, ekonomi, industri, dan kepentingan-kepentingan utama masyarakat, serta
berbagai sarana kebangkitan dan kekokohannya dalam menghadapi berbagai bahaya.
Hal ini sebagaimana diperintahkan dalam agama, demikian pula sebagaimana
dibimbing dalam Kitabullah, ketika Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ}
“Wahai orang-orang beriman lakukanlah kewaspadaan.”
{وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ}
“Persiapkanlah untuk menghadapi mereka (para musuh)
kekuatan yang kalian mampu.”
Nabi — shallallahu ‘alahi wa sallam — bersabda,
«ألا إن القوة الرمي ألا إن القوة الرمي »
“Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah melempar,
kekuatan itu adalah melempar.”
Beliau — ‘alahis shalatu was salam — juga bersabda,
«المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف وفي
كل خير احرص على ما ينفعك واستعن بالله ولا تعجزن »
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh
Allah daripada mukmin yang lemah. Namun pada masing-masingnya ada kebaikan.
Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan kepada
Allah, dan jangan merasa lemah.” (HR. Muslim dalam shahihnya)
Aku memohon kepada Allah agar memberikan taufiq kepada
para pimpinan kaum muslimin, baik para raja, presiden, pembesar, ulama, dan
lainnya kepada apa yang padanya terdapat kebaikan bagi umat, keselamatan, dan
kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Semoga Allah satukan kalimat mereka
di atas hidayah, menganugrahkan kepada mereka fiqh tentang agama-Nya, dan
mengerti akan hak-Nya. Semoga Allah lindungi semuanya dari kejelekan-kejelekan
jiwa, dan keburukan amal, serta makar para musuh.
Sesungguhnya DIA Maha Mampu atas segala sesuatu.
وصلى الله وسلم على عبده ورسوله نبينا محمد وآله وصحبه).
Majmu Fatawa : 3/161
Dipilih oleh : ‘Arafat al-Muhammadi
Sumber : Channel asy-Syaikh Arafat hafizhahullah
•••••••••••••••••••••
Majmu’ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
Betulkah ulama negara saudi berbeda dengan negara lain dalam
permasalahan agama
BY ADMEEN · 3 JANUARY 2016
دعاة يقولون لا
ينبغي الرجوع إلى العلماء في السعودية لأن مجتمعهم مختلف عن مجتمعنا ؟
Para Da’i (di
Amerika) mengatakan, tidak perlunya merujuk kepada ulama di Saudi Arabia.
Karena masyarakat mereka (Saudi) berbeda dengan masyarakat kita (Amerika)?
الشيخ محمد بن هادي
المدخلي
Asy-Syaikh Muhammad
bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah
:السؤال
هذا يقول: أحسن الله
إليكم، يقول: بعض الدعاة في أمريكا الذين ينتمون إلى أهل السُّنّة، يقولون: لا
ينبغي الرجوع إلى العلماء في المملكة العربية السعودية وغيرها، لأن مجتمعهم مختلف عن مجتمعنا، والذي
ينبغي الرجوع إلى العلماء والمشايخ في أمريكا، نرجو نصيحتكم.
Pertanyaan:
“Semoga Allah
melimpahkan kebaikan untuk Anda”. Penanya berkata: “Sebagian para Da’i di
Amerika yang baru turut beserta Ahlus Sunnah, mengatakan: ” Tidak perlu merujuk
kepada ulama Kerajaan Saudi Arabia dan yang semisalnya. Karena masyarakat
mereka (Saudi) berbeda dengan masyarakat kita (Amerika). Justru yang semestinya
adalah merujuk kepada Ulama dan Masyayikh di Amerika”. Kami mengharapkan
nasehat anda.”
:الجواب
أنا ما أعرف علماء
في أمريكا، العلماء في بلاد الإسلام، وقلب الإسلام هذه المملكة العربية السعودية،
خيرة العلماء فيها – ولله الحمد-؛ هذا أولًا
Jawaban:
“Saya tidak
mengetahui adanya Ulama di Amerika. Para ulama, mereka berada di negeri-negeri
islam. Asal muasal Ulama Islam terdapat
di wilayah Kerajaan Saudi Arabia ini. Sebaik-baik Ulama ada padanya,
-segala puji milik Allah-; ini jawaban pertama.
:ثانيًا
ليكن مجتمعك ما
يكون، أنت تسأل عن الحكم الشرعي وإلا لا؟ الحكم الشرعي هو واحد، الحرام حرام والحلال
حلال، ما يتغير الحرام في أمريكا يصبح حلالًا، ولا الحلال في أمريكا يصبح حرامًا،
بحالٍ من الأحوال، العالِم كل ما يحتاج إليه هو تصوير المسألة له، فإذا صُوِّرت
المسألة أجاب، وإذا أجاب برِأَت ذمته، لأنه بشر إنما يجيب على نحوٍ مما يسمع،
فحينئذِ قصَّر السائل أو حرَّف أو غيّر الحقيقة والواقع فالإثم عليه هو لا على
المسئول، فالعالم إنما يُفتي على ما يُرفع إليه، فهذا الذي هو في هذا الباب،
ونصيحتي ألا تستمع لصاحب هذا القول البتّة، علماء المملكة – ولله الحمد- محط ثقة
أهل الإسلام في الأرض كلها
Kedua: Semoga kelak
masyarakatmu seperti keadaan mereka (di Saudi). Engkau menanyakan tentang hukum
syar’i atau bukan?
Hukum syar’i hanya
Satu. Sesuatu yang haram adalah haram dan sesuatu yang halal adalah halal.
Tidaklah sesuatu di
Amerika yang haram kemudian bisa berubah menjadi halal. Dan tidaklah sesuatu yang halal di Amerika berubah menjadi
haram. Dalam keadaan bagaimanapun.
Yang dibutuhkan
seorang ‘Alim Ulama adalah penggambaran masalah yang jelas kepadanya. Jika
telah digambarkan suatu masalah yang jelas kepadanya, maka dia akan
menjawabnya.
Bila telah
dijawabnya, maka ia telah berlepas diri dari tanggung jawabnya. Dikarenakan, ia
seorang manusia biasa, tidaklah ia menjawab kecuali sesuatu yang didengarnya.
Apabila si penanya
bertanya dengan pertanyaan yang tidak sempurna, atau menyimpangkan atau (malah)
merubah hakikat dan kedudukannya, maka dosa ditanggung oleh si penanya, bukan
ditanggung oleh Alim Ulama yang ditanya.
Sesungguhnya seorang
‘Alim Ulama berfatwa sesuai apa yang disampaikan kepadanya. Maka, pertanyaan
ini sesuai dengan bab permasalahan tersebut.
Dan nasehat saya
adalah, agar jangan mendengarkan perkataan orang tersebut sama sekali.
Ulama kerajaan
(Saudi) -segala puji bagi Allah- adalah orang yang dipercaya (sebagai) tumpuan
pemeluk Islam di seluruh dunia.
***
Download Audio Di
Sini