Tuesday, July 12, 2016

Saudi Arabia Memimpin Umat Islam Memerangi Syi’ah. Wajib Atas Setiap Muslim Di Seluruh Belahan Dunia Untuk Bekerjasama Dengan Pemerintah Arab Saudi. Syukur Dan Dukungan Terhadap Kerajaan Islam Saudi Arabia.

Hasil gambar untuk saudi arabia

Saudi arabia (wahabi) memimpin umat islam memerangi syi’ah

APA YANG SUDAH DILAKUKAN ASWAJA TERHADAP SYI’AH ?
Operasi Militer ke Yaman Berlanjut, Palestina dan Suriah Babak Selanjutnya
Raja Salman : Urusan Palestina tetap menjadi hal terpenting bagi kami, sebagaimana sikap Saudi untuk terus memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina serta menjadikan kota Al-Quds yang mulia.

Pelayan Dua Tanah Suci Raja Salman bin Abdul Aziz menegaskan bahwa operasi militer gabungan Dewan Kerja Sama Negara-Negara Arab Teluk (GCC) bertajuk “Aashifatul Hazm” (Badai Penghancur) menumpas pemberontak Syiah Al Hautsi (Syiah Al Houthi) di Yaman akan terus berlanjut sampai mengembalikan pemerintahn Yaman dalam keadaan aman dan pemerintahannya sesuai syar’i.
Hal tersebut disampaikan Raja Salman dalam sambutannya pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-26 di kota Syarm el-Syeikh, Mesir, Sabtu (28/03/2015) kemarin.
“Kami tegaskan bahwa operasi militer “Badai Penghancur” akan terus berlanjut sampai mencapai targetnya, yaitu memberikan rasa aman kepada Yaman, dengan izin Allah Ta’ala,” ujar Raja Salman seperti dikutip alriyadh.com.
Raja Salman menjelaskan idiologi dan latar belakang diberlakukannya operasi militer terhadap Pemberontak Syiah Al Hautsi di Yaman.
Usai membahas masalah terorisme pemberontak Syiah Al Hautsi di Yaman, Raja Salman juga menyegarkan ingatan umat Islam agar tidak lupa masalah umat Islam di tanah Syam, khususnya Palestina dan Suriah.
“Sesungguhnya urusan Palestina tetap menjadi hal terpenting bagi kami, sebagaimana sikap Arab Saudi terhadap masalah ini dari dahulu untuk terus memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan berdirinya negara Palestina yang berdaulat serta menjadikan kota Al-Quds yang mulia sebagai ibu kotanya. Hal ini sejalan dengan keputusan Resolusi Legitimasi Internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002, keputusan ini disambut hangat oleh Dunia Internasional tetapi Israel merasa tidak mengetahuinya,” tegas Raja Salman dalam sambutannya.
“Arab Saudi melihat bahwa telah tiba saatnya untuk menyadarkan kembali dunia internasional tentang kewajiban mereka untuk menjalankan keputusan Dewan Keamanan Inisiatif Perdamaian Arab,” lanjutnya.
Krisis Suriah tidak terlupakan dan menjadi perhatian penting Raja Salman dalam KTT Liga Arab. Dalam sambutannya, Raja Salman menyampaikan keprihatinan dan kesedihan mendalam terhadap kedzaliman yang terjadi di Suriah.
“Krisis Suriah masih berputar pada tempatnya, penderitaan dan rasa sakit masih dirasakan rakyat Suriah akibat ulah sistem pemerintahan yang membombardir desa-desa dan kota-kota dari udara dengan gas beracun dan bom peledak, sistem yang masih menolak semua upaya regional dan internasional untuk solusi damai,” kata Raja Salman.
“Setiap upaya untuk mengakhiri tragedi Suriah harus berpegang pada keputusan pertama Konferensi Jenewa, kita tidak bisa membayangkan partisipasi dari tangan-tangan mereka yang diwarnai darah rakyat Suriah untuk menentukan masa depan Suriah,” kata Raja Salman memberi isyarat bahwa Suriah hanya mengharapkan partisipasi dari saudaranya seiman untuk bangkit kembali.
Di samping membahas politik dan keamanan kekinian di atas, Pelayan Dua Tanah Suci juga membahas masalah ekonomi, senjata nuklir dan senjata pemusnah massal.
Raja Salman juga mengatakan, alasan serangan militer ke Yaman adalah permintaan Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi yang meminta bantuan Negara-negara Arab pasca ‘kudeta’ dan tekanan kelompok pemberontak Al-Hautsi.*

Wajib atas setiap muslim di seluruh belahan dunia untuk bekerjasama dengan pemerintah arab saudi

By al haramain · 9 january 2016
Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah
Sesungguhnya wajib atas semua muslim di seluruh negeri Islam untuk bekerjasama dengan pemerintah ini (Arab Saudi -pent), walaupun mampunya hanya dengan perkataan yang baik, karena sesungguhnya musuh-musuh mereka banyak, baik dari luar maupun dari dalam. Di sana ada para penurut syahwat dan membolehkan segala hal dari dalam, tetapi Allah menghinakan mereka dengan menguatkan negara yang penuh berkah ini, walhamdulillah.

Jadi wajib atas setiap muslim untuk bekerjasama dengan pemerintah ini. Qishas atau penegakan hukum hadd lainnya merupakan nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atas masyarakat. Mereka (pengikut hawa nafsu) mencela kita jika kita menegakkan salah satu hukum hadd yang Allah wajibkan, padahal mereka benar-benar menyengsarakan rakyat.

Padahal penegakkan hukum-hukum hadd ini maslahatnya untuk individu dan masyarakat. Bagi individu sebagai kaffarah (penggugur dosa) sebagaimana disebutkan dalam Shahihain dari hadits Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu anhu.

Sedangkan maslahatnya bagi masyarakat sebagai bentuk penjagaan bagi harta, darah, dan kehormatan mereka. Ketika engkau keluar ke pantai atau ke tempat lain atau ke tempat manapun, engkau bisa melihat seseorang dan istrinya dia tidak merasa takut atas keselamatan dirinya kepada seorang pun.

Jadi penegakkan hukum hadd-hadd ini merupakan maslahat. Ketika itu tidak diterapkan di banyak negara-negara Islam, maka penduduknya tidak mampu mencegah para pencuri. Mereka tidak mampu mencegah kejahatan, dan tidak mampu mengatasi minuman yang memabukkan dan narkoba. Sebab dari semua ini adalah tidak ditegakkannya hukum hadd. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

Beliau rahimahullah berkata:

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap muslim di seluruh penjuru dunia Islam wajib untuk saling tolong-menolong bersama dengan pemerintah ini (Arab Saudi). Karena Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman di dalam Kitab-Nya yang mulia:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ وَالعُدْوَانِ

“Dan saling tolong-menolonglah kalian di atas kebaikan dan ketakwaan dan janganlah kalian saling tolong-menolong di atas dosa dan permusuhan.”

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:

((المؤمن للمؤمن كالبنيانِ يشدُّ بعضُه بعضاً))

“Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya bak bangunan yang saling menguatkan antara satu dan yang lainnya.”

Muttafaqun ‘alaihi dari hadits Abu Musa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam juga bersabda:

((مثلُ المؤمنين في توادِّهم وتراحمهم وتعاطُفِهِم، كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو، تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر))

“Perumpamaan kaum mukminin di dalam kecintaan, kasih sayang, dan rasa saling empati, bagaikan sebuah jasad yang apabila salah satu anggotanya merasakan sakit, maka seluruh jasad juga ikut sakit dengan merasakan panas dan tidak bisa tidur.”Di antara itu juga adalah penghormatan mereka terhadap para ‘ulama

Sungguh orang tua mereka ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah telah mewasiatkan hal itu kepada mereka. Sehingga mereka benar-benar memuliakan dan menghormati para ‘ulama. Akan tetapi di sana ada para ‘ulama jahat yang berbicara tentang pemerintahan Su’udiyah (Saudi Arabia) dan terkadang mengkafirkan mereka. Maka sudah seharusnya untuk memilah-milah di antara para ‘ulama. Siapa yang berada di atas akidah mereka – yaitu di atas akidah tauhid – maka sudah sepantasnya untuk dimuliakan. Sedangkan siapa yang berada di atas akidah-akidah bid’ah atau hizbiyah -mereka ini orang-orang hizbi wahai saudara-saudaraku adalah orang-orang yang buruk, mereka mempersiapkan diri-diri mereka untuk menduduki daulah kapan saja ada kesempatan – maka sudah sepantasnya untuk tidak mengokohkan mereka sedikitpun dan tidak saling membantu di atas kebatilan mereka, kecuali dalam rangka ta’lif (melembutkan hati) bila diketahui bahwa mereka akan kembali (ruju’).

Sesungguhnya penghormatan mereka terhadap para ‘ulama terhitung sebagai kebajikan yang ada pada mereka, kebaikan kepada daulah mereka, dan kebaikan kepada orang tua mereka terhadap wasiatnya rahimahullah.

Dan beliau rahimahullah berkata: ” Sesungguhnya negeri ini terhitung sebagai tempat berlindung dan benteng bagi kaum muslimin. Dan saya memuji Allah, sungguh mereka telah membuka dada-dada mereka karena banyaknya orang-orang yang berdatangan dari berbagai negeri yang berbeda-beda. Kami memuji Allah subhanahu wa ta’ala dan hanya kepada Allah -lah tempat meminta pertolongan.

Dari Kitab: “Musyahadati fil Mamlakatil ‘Arabiyah as-Su’udiyah”
————————————-
قال الإمام مجدد الدعوة السلفية في اليمن مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله تعالى في دفاعه عن الدولة السعودية
(( إنه يجب على كل مسلم في جميع الأقطار الإسلامية، أن يتعاون مع هذه الحكومة، ولو بالكلمة الطيبة، فإن أعداءها كثير من الداخل ومن الخارج. هناك شهوانيون إباحيون من الداخل، ولكن الله كبتهم بتمكين هذه الدولة المباركة والحمد لله.
فيجب على كل مسلم أن يتعاون مع هذه الحكومة.
القصاص أو غير ذلك من الحدود، نعمة من الله سبحانه وتعالى على المجتمع. يعيبون علينا إذا أقمنا حداً من حدود الله، وهم يسحقون الشعوب سحقاً.
وهذه الحدود مصلحتها للفرد والمجتمع، فهي للفرد كفارة كما في «الصحيحين» من حديث عبادة بن الصامت -رضي الله عنه-.
وهي للمجتمع محافظة على أموالهم ودمائهم وأعراضهم، تخرج إلى الشاطئ أو إلى غيره أو إلى أي مكان، ترى الرجل وامرأته لا يخشى على نفسه من أحد.
فهذه الحدود مصلحة لما عُطِّلت في كثير من البلاد الإسلامية عجز أهلها عن مكافحة السرقة، وعجز أهلها عن مكافحة الجريمة، وعجز أهلها عن مكافحة المسكرات والمخدرات؛ والسبب في هذا هو عدم إقامة الحدود والله المستعان
وقال رحمه الله : (فكما تقدم قبل أنه يجب على كل مسلم في جميع الأقطار الإسلامية أن يتعاون مع هذه الحكومة؛ فإن الله عز وجل يقول في كتابه الكريم: ﴿وَتَعَاوَنُوا عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ وَالعُدْوَانِ﴾.
ويقول الرسول -صلى الله عليه وعلى آله وسلم-: ((المؤمن للمؤمن كالبنيانِ يشدُّ بعضُه بعضاً)) متفق عليه من حديث أبي موسى، ويقول الرسول -صلى الله عليه وعلى آله وسلم-: ((مثلُ المؤمنين في توادِّهم وتراحمهم وتعاطُفِهِم، كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو، تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر)).
ومن ذلك أيضاً تكريمهم للعلماء، وقد أوصاهم والدهم عبدالعزيز -رحمه الله تعالى- بذلك، فهم يجلون العلماء ويقدرونهم غاية التقدير، ولكن هناك علماء سوء يتكلمون في الحكومة السعودية وربما يكفرونها، فينبغي التمييز بين أهل العلم من كان على عقيدتهم ‑أي على عقيدة التوحيد‑ فينبغي أن يُكرَم، ومن كان على العقائد البدعية أو الحزبية ‑هؤلاء الحزبيون يا إخواننا شرٌ، هم يهيئون أنفسهم للوثوب على الدولة متى تمكَّنوا‑ فينبغي ألاَّ يمكنوا من شيء، وألاَّ يساعدوا على باطلهم، اللهم إلاَّ إذا كان من باب التأليف إذا عُلِمَ أنهم سيرجعون.
وإن إكرامهم لأهل العلم يعتبر منقبة لهم، وإحساناً إلى دولتهم وإلى والدهم لوصيته -رحمه الله تعالى-.
وقال رحمه الله تعال : (فإن هذه البلدة تعتبر معقل المسلمين، وملجأ المسلمين، وإنني أحمد الله، فقد فتحوا صدورهم لكثير من الآتين من بلدان شتى، فنحمد الله سبحانه وتعالى والله المستعان.
(من كتاب مشاهداتي في المملكة العربية السعودية)
Sumber :

Syukur dan dukungan terhadap kerajaan 
islam saudi arabia

Atas Ditegakkannya Hukum Had terhadap 47 teroris
dan penjelasan atas sikap Iran yang beraksi negatif
………………………………………………
Semoga Allah memberikan balasan kebaikan yang sebaik-baiknya kepada Kerajaan Arab Saudi,  atas tindakan menegakkan hukum had syar’i kepada orang berhak

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه،
أما بعد:

 Setiap muslim yang merasa mulia dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu alaihi wa sallam — dan sunnah para Khulafaur Rasyidin — radhiyallahu ‘anhum — pasti bergembira atas amal yang ditegakkan oleh Kerajaan Islam Saudi Arabia,  yaitu menegakkan hukum Allah terhadap sejumlah teroris.
Bertolak — di antaranya — dari Firman Allah Ta’ala :

(إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ) [المائدة: 33].

“Hanyalah balasan bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, serta melakukan perusakan di muka bumi,  adalah : dibunuh,  disalib,  atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau dilenyapkan dari muka bumi.  Itulah HUKUMAN di dunia,  dan untuk mereka   adzab yang pedih di akhirat.”  (al-Maidah : 33)

dan dari Sabda Rasul yang mulia — shallallahu alaihi wa sallam —

(حد يعمل في الأرض خير لأهل الأرض من أن يمطروا أربعين صباحا)

“Satu hukum had yang ditegakkan di muka bumi LEBIH BAIK daripada mereka diberi hujan selama empat puluh hari.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i,  Ibnu Majah,  dan lainnya dari shahabat Abu Hurairah. Dihasankan oleh al-Albani)

Semoga Allah terus menambahkan kepada Kerajaan Islam Saudi Arabia kekokohan dan semangat berpegang teguh kepada agama Allah yang haq. Juga memberikan teman-teman dekat yang shalih,  yang senantiasa mendorong dan memberikan semangat untuk berpegang kepada kebenaran dan keadilan, serta berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu alaihi wa sallam —

Semoga Allah hancurkan makar musuh-musuhnya,  terkhusus kaum Rafidhah,  yang mereka itu sangat marah terhadap sikap berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu alaihi wa sallam — , merasa tersakiti dengan penegakan hukum had. Karena mereka TIDAK BERIMAN kepada al-Qur’an dan as-Sunnah yang diemban dan disampaikan oleh para shahabat yang mulia, baik aqidah,  manhaj, maupun jihad dalam rangka meninggikan kalimat Allah Tabaraka wa Ta’ala, serta menegakkan hukum-hukum syar’i berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, demi menegakkan keadilan yang akan mengantarkan kepada terjaganya agama Allah,  terjaga pula jiwa dan harta,  serta mengantarkan kepada keamanan dan ketenangan.

Kaum Syiah Rafidhah Iran, yang mengaku diri mereka sebagai pemerintah Islam, marah besar dan mengingkari, padahal Islam BERLEPAS DIRI dari mereka,  dan mereka lepas dari Islam. Demikian juga Syiah Libanon yang menamakan diri mereka sebagai “Hizbullah”,  padahal mereka adalah Hizbusy Syaithan.
Demikian juga Kaum Hutsi yang menamakan diri mereka sebagai “Ansharullah”, padahal mereka adalah Anshar Syaithan.

Mereka semua marah dan mengingkari penegakan hukum syar’i oleh Kerajaan Saudi Arabia yang berasaskan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu alaihi wa sallam.

Sikap-sikap negatif mereka itu menunjukkan bahwa ISLAM yang mereka dakwahkan hanyalah “Islam” bikinan yang diletakkan oleh musuh-musuh Allah untuk mereka,  yaitu oleh Abdullah bin Saba si Yahudi dan para penerusnya dari kalangan orang-orang mulhid,  yang mereka itu lebih keras permusuhannya terhadap Islam dan muslimin, terutama terhadap manusia-manusia terbaik setelah para nabi (yakni para shahabat,  pen)

 Inilah Islam versi Rafidhah, yang menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Sepanjang sejarah hingga hari ini,  mereka terus berada di atas prinsip yang menghancurkan tersebut.

Di antara buktinya : Syiah menumpahkan darah kaum muslimin di Yaman,  Iraq,  Suriah,  puluhan ribu jiwa menjadi korban,  di samping jutaan yang diusir dari negerinya.

Karena kaum Rafidhah, setelah berbagai sikap-sikap negatif di atas,  mereka adalah SUMBER TEROR terhadap jiwa dan terhadap pemikiran.

Ikut pula dalam paham teror tersebut,  kelompok-kelompok Khawarij Takfiri yang terpengaruh dengan Sayyid Quthb dan lainnya dari para gembong paham takfir masa ini.
ditulis oleh
Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali
22 Rabi’ul Awwal 1437 H / 4 Januari 2016 M
••••••••••••••••
Sumber: Majmu’ah Manhajul Anbiya

Suara dukungan terhadap penegakan hukuman pemerintah arab saudi terhadap kelompok teroris sesat

Oleh: Asy-Syaikh DR. Muhammad bin Hadi Al-Madkhali

الحمد لله رب العالمين و العاقبة للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين. و أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إله الأولين و الآخرين و قيوم السماوات و الأرضين. و أشهد أن محمدا عبده و رسوله المبعوث رحمة للعالمين صلى الله عليه و على أله و صحبه و من اتبع هداه إلى يوم الدين

Terkait dengan berita yang baru kita dengar tentang penegakan hukuman Islam kepada beberapa orang yang melakukan tinda kejahatan, perusakan, pemberontakan dan teror, yang mereka lakukan untuk mengacau keamanan negara, menakut-nakuti, serta merusak kemaslahatan kehidupan; juga apa yang telah mereka tampakkan dari kejahatan-kejahatan yang berat; berupa provokasi terhadap pemerintah kaum muslimin di negara kita, Negeri Dua Tanah Suci Yang Mulia, Kerajaan Arab Saudi – semoga Allah selalu memberikan keamanan dan keimanan kepadanya, dan menguatkan para pemerintahnya dengan kebenaran. Semoga Allah meninggikan kalimat-Nya dengan mereka-…

Apa yang baru saja kita dengar kemarin, hari Sabtu, tentang penegakan hukuman Islam tersebut yang dikeluarkan keterangannya oleh negara, tidak diragukan, –alhamdulillah- hal itu membuat bahagia hati-hati kaum mukminin. Karena padanya terdapat penegakan agama dan dunia mereka. Ini juga merupakan sebuah kewajiban atas pemerintah muslim yang harus mereka laksanakan.

Penegakan hukuman had Islami dan hukuman ta’zir adalah wajib dilakukan, Allah berfirman:

إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ۚ ذَٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,” (QS. AlMaidah:33)

Dan sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda:

لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ : الثَّيِّبُ الـزَّانِيْ ، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ ، وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْـمُـفَارِقُ لِلْجـَمَاعَةِ))

“Tidak halal darah seorang muslim, kecuali karena salah satu dari tiga hal: orang yang berzina padahal ia sudah menikah, membunuh jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jama’ah (kaum muslimin).” [HR al-Bukhâri dan Muslim]

Dan banyak dari mereka telah memisahkan diri dari jamaah muslimin, bahkan mereka memprovokasi untuk memberontak kepada pemerintah muslim di negara ini. Ini sesuai dengan hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat ‘Arfajah bin Syuraih, Rasulullah bersabda:

مَنْ أَتَاكُمْ وَأَمْرُكُمْ جَمِيع عَلَى رَجُلٍ وَاحِدٍ يَشُقُّ عَصَاكُمْ ، وَيُفَرِّقُ جَمَاعَتَكُمْ , فَاقْتُلُوهُ

“Siapa yang datang kepada kalian saat urusan kalian telah bersatu di tangan seorang laki-laki, dia ingin memecah ketaatan kalian dan persatuan kalian, maka bunuhlah dia!”

Hadis ini secara jelas menunjukkan bahwa siapa saja yang ingin memecah persatuan kita, dan ingin mematahkan ketaatan kepada pemerintahan kita –sementara kita telah bersatu di bawah pimpinan seorang pemimpin muslim serta maslahat-maslahat agama dan dunia telah ditegakkan-,  maka siapa saja yang datang setelah itu untuk menghancurkan persatuan dan memecah-belah kalimat muslimin, tak ada lain dari kita untuknya kecuali tebasan pedang, siapa pun orang itu.

Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan masyarakat muslim, sehingga luruslah dengannya urusan agama dan dunia mereka. Kewajiban untuk menjaga keamanan ini adalah urusan yang diserahkan kepada pemimpin negara dan pemerintah muslim secara umum. Mereka lah yang harus melaksanakannya. Seperti yang diriwayatkan dan masyhur dari Hasan Al-Bashri:

هم يلون من أمورنا خمسا: الجمعة، والجماعة، والعيد، والثغور، والحدود. والله لا يستقيم الدين إلا بهم، وإن جاروا وظلموا

“Mereka mengurusi 5 perkara dari kita: salat Jumat, kesatuan, hari ied, perbatasan, dan hukuman had. Demi Allah, tidak akan lurus urusan agama kecuali dengan adanya para pemerintah, meski mereka berbuat curang dan dzalim… Demi Allah, tidak akan lurus urusan agama kecuali dengan adanya para pemerintah, meski mereka berbuat curang dan dzalim…”

Karena lewat para penguasa dan pemerintah muslim lah Allah berikan keamanan kepada negeri-negeri muslim, Allah luruskan kepentingan-kepentingan agama dan dunia mereka. Jalan-jalan pun menjadi aman dari perampasan kehormatan, harta, maupun jiwa. Lewat mereka pula agama ini akan tegak, serta tegak pula syariat jihad kepada musuh dan pengamanan batas-batas negara dari musuh-musuh Islam.

إن الجماعة حبل الله فاعتصموا  بعروته الوثقى لمن دانا
كم يدفع الله بالسلطان معضلة  في ديننا رحمة منه ودنيانا
لولا الخليفة لم تأمن لنا سبل  وكان أضعفنا نهبًا لأقوانا

Khilafah (pemerintahan Islam) adalah tali Allah, peganglah dia!
Talinya yang kuat bagi orang yang beragama
Berapa banyak kesempitan yang Allah hindarkan dengannya
Baik kesempitan dalam agama maupun dunia kita
Andai bukan karena khilafah, tak akan aman jalan-jalan yang ada
Orang yang lemah pun akan jadi santapan orang-orang yang kuat

Inilah keutamaan dan tingginya kedudukan mereka dalam agama Islam. Wajib atas seorang muslim untuk mengakui hak mereka. Penguasa muslim dan pemerintah muslim (kedudukannya) seperti yang diriwayatkan dari Rasulullah –dalam sebuah hadis yang disebutkan oleh Abu Hurairah- dengan sanad yang hasan:

السلطان ظل الله في الأرض، فمن أكرمه أكرمه الله، ومن أهانه أهانه الله

“Penguasa adalah naungan Allah di bumi. Siapa yang memuliakan mereka, Allah akan memuliakannya, dan siapa yang menghinakannya Allah akan menghinakannya”

Orang-orang itu telah mengajak untuk memberontak penguasa muslim di negara ini. Belum lagi mereka mengkafirkan kaum muslimin secara umum, menghalalkan darah muslim, darah kafir mu’ahad (orang kafir yang melakukan perjanjian damai), darah kafir musta’min (orang kafir yang mendapat jaminan kemanan). Orang-orang ini tidaklah layak untuk mereka kecuali tebasan pedang. Karena sungguh mereka telah memerangi dan mengacau keamanan orang-orang Islam. Dan dengan hukuman kepada mereka ini akan menjadi pelajaran bagi orang lain, dan menghindarkan mereka dari tindakan-tindakan tersebut.

Maka penegakan hukum ta’zir kepada orang-orang semacam ini terdapat maslahat dan kebijaksanaan Islam. Dalil-dalil pun telah –seperti yang telah aku sebutkan- menunjukkan tentang keabsahannya, dan wewenangnya yang diserahkan kepada pemimpin, pemerintah, dan hakim-hakim muslim.

Maka apa yang telah kita dengar kemarin terkait dengan penegakan hukuman pemberontakan dan hukuman mati -sebagai hukum ta’zir kepada para pelakunya dan pelajaran kepada yang lain-, ini merupakan hal yang membahagiakan kaum mukminin. Hukuman mati kepada pengikut hawa nafsu dan bid’ah sebagai bentuk ta’zir, ini juga membuat bahagia kaum mukminin.

ولأجل ذا ضحى بجعد خالد القسري يوم ذبائح القربان
إذ قال إبراهيم ليس خليله كلا ولا موسى الكليم الداني
شكر الضحية كل صاحب سنة لله درك من أخي قربان

Karenanya, Ja’d oleh Khalid Al-Qasri dikurbankan
Di hari dikurbankannya sembelihan-sembelihan
Tatkala dia (Ja’d) mengatakan bahwa Ibrahim bukanlah khalilullah
Sekali-kali bukan! Dan tidaklah Musa sebagai Kalimullah
Turut berterimakasih atas hukum matinya, setiap pengikut sunnah
Sungguh mulia perbuatanmu wahai saudaraku yang berkurban

Kematian para penjahat dan perusak agama dan dunia adalah hal yang disukai oleh orang-orang Islam dan membahagiakan mereka. Dan kita semua, demi Allah, sangat bahagia dengannya, karena padanya terdapat kelangsungan rasa aman di negeri kita dan terdapat penghentian tujuan para penjahat itu; yang ingin menggoncang kemanan, dan ingin menamam di negara Dua Tanah Suci apa yang telah berhasil ditanam di negara-negara tetangganya berupa konflik dan bencana. Menghentikan cita-cita mereka ini juga merupakan kewajiban yang harus ditunaikan pemerintah muslim. Dan sungguh pemimpin negara kita telah menunaikannya; Imam Kaum Muslimin dan Pembantu Dua Tanah Suci Yang Mulia. Allah telah menguatkan beliau dan dua wakilnya untuk menegakkan hal tersebut. Sehingga masyarakat pun berada dalam keamanan, dan mereka pun bahagia dengan tidak terlaksanaya tujuan para penjahat itu.

Sungguh kami berdoa kepada Allah, semoga Allah memuliakan Islam dan pemeluknya. Semoga Allah menampakkan Islam dan pemeluknya dan semoga Allah menghinakan kesesatan dan pengikutnya. Semoga Allah memutus tujuan-tujuan yang buruk dan para pengusungnya…

Sebagaiman pula kita berdoa kepada-Nya Yang Maha Suci, semoga Allah memberi taufik kepada pemerintah kita di negeri yang diberkahi-Nya ini, semoga Allah muliakan dan menguatakan dengan mereka agama-Nya serta meninggikan kalimat-Nya. Semoga Allah tampakkan , dan Allah bantu dengan mereka orang-orang yang lemah serta orang-orang yang terdzalimi di setiap tempat. Semoga Allah memutus dengan mereka keinginan-keinginan jahat di setiap tempat dan menjadikan mereka sebab bersatunya kaum muslimin. Semoga Allah menyatukan hati-hati kaum muslimin atas mereka, melembutkan hati-hati mereka. Sungguh Allah Maha Memberi lagi Maha Mulia.

Sebagaimana pula aku meminta kepada Allah Yang Maha Suci, semoga Allah menjaga negeri kita, Negeri Dua Tanah Suci ini dan menjaga seluruh negeri-negeri Islam dari kejahatan, dan konflik yang tampak maupun yang tersembunyi. Semoga Allah memutus segala niat-niat jahat yang ditujukan kepada negara-negara Islam. Sungguh Allah Maha Memberi lagi Maha Mulia.

Semoga Allah mencurahkan salawat dan selamatnya depan hamba dan rasul-Nya, nabi kita Muhammad, serta keluarga dan seluruh sahabatnya.

Hari ini, hari Ahad, bertepatan dengan tanggal 23 Rabiul Awwal 1437 H.

Kita meminta kepada Allah jallawa’ala dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya Yang Mulia dan Tinggi,semoga Allah matikan kita di atas ajaran-Nya. Sungguh Allah Maha Memberi lagi Maha Mulia.

Wa akhiru da’waana anilhamudulillah rabbil ‘alamin
Alih bahasa: Ustadz Fauzi bin Nur

SOLIDARITAS ISLAM YANG DI SERUKAN RAJA FAISHAL rahimahullah TERWUJUD DI TANGAN RAJA SALMAN hafizhahullah

By al haramain · 17 april 2016
………………………………………
al-Imam ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

“Yang mulia Raja Faishal Raja Kerajaan Arab Saudi — semoga Allah memberikan taufiq kepadanya — ketika mengajak mewujudkan solidaritas Islam, menggabungkan kalimat kaum muslimin, dan menyatukan barisan mereka agar berdiri pada satu garis menghadapi berbagai bahaya yang menghadang mereka. Dengan itu beliau telah menunaikan kewajiban besar dan amal mulia yang patut disyukuri.

Wajib atas segenap para raja, para pembesar kaum muslimin, para ulama dan para tokoh kaum muslimin untuk membantu beliau (Raja Faishal), mendukung suara dan keseriusan beliau. Hendaknya semua saling mendukung dan saling membantu untuk
MENINGGIKAN KALIMATULLAH,
membela agama-Nya,
berhukum dengan syari’at-Nya, dan membersihkan aqidah rakyat mereka dari madzhab-madzhab yang menghancurkan, pemikiran-pemikiran menyimpang, dan keyakinan-keyakinan palsu.

Hendaknya mereka menyatukan upaya mereka guna mempersiapkan kekuatan yang mampu mereka wujudkan untuk menghadang berbagai bahaya yang mengepung mereka.

Hendaknya membentuk ketentaraan yang lengkap, memiliki persiapan, struktur, dan memilki posisi dalam tataran negara, politik, ekonomi, industri, dan kepentingan-kepentingan utama masyarakat, serta berbagai sarana kebangkitan dan kekokohannya dalam menghadapi berbagai bahaya. Hal ini sebagaimana diperintahkan dalam agama, demikian pula sebagaimana dibimbing dalam Kitabullah, ketika Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا خُذُوا حِذْرَكُمْ}

“Wahai orang-orang beriman lakukanlah kewaspadaan.”

{وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ}

“Persiapkanlah untuk menghadapi mereka (para musuh) kekuatan yang kalian mampu.”

Nabi — shallallahu ‘alahi wa sallam — bersabda,

«ألا إن القوة الرمي ألا إن القوة الرمي »

“Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah melempar, kekuatan itu adalah melempar.”

Beliau — ‘alahis shalatu was salam — juga bersabda,

«المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف وفي كل خير احرص على ما ينفعك واستعن بالله ولا تعجزن »

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun pada masing-masingnya ada kebaikan. Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan merasa lemah.” (HR. Muslim dalam shahihnya)

Aku memohon kepada Allah agar memberikan taufiq kepada para pimpinan kaum muslimin, baik para raja, presiden, pembesar, ulama, dan lainnya kepada apa yang padanya terdapat kebaikan bagi umat, keselamatan, dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Semoga Allah satukan kalimat mereka di atas hidayah, menganugrahkan kepada mereka fiqh tentang agama-Nya, dan mengerti akan hak-Nya. Semoga Allah lindungi semuanya dari kejelekan-kejelekan jiwa, dan keburukan amal, serta makar para musuh.
Sesungguhnya DIA Maha Mampu atas segala sesuatu.

وصلى الله وسلم على عبده ورسوله نبينا محمد وآله وصحبه).

Majmu Fatawa : 3/161

Dipilih oleh : ‘Arafat al-Muhammadi

Sumber : Channel asy-Syaikh Arafat hafizhahullah
•••••••••••••••••••••
Majmu’ah Manhajul Anbiya

Betulkah ulama negara saudi berbeda dengan negara lain dalam permasalahan agama

BY ADMEEN · 3 JANUARY 2016

دعاة يقولون لا ينبغي الرجوع إلى العلماء في السعودية لأن مجتمعهم مختلف عن مجتمعنا ؟

Para Da’i (di Amerika) mengatakan, tidak perlunya merujuk kepada ulama di Saudi Arabia. Karena masyarakat mereka (Saudi) berbeda dengan masyarakat kita (Amerika)?

الشيخ محمد بن هادي المدخلي

Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah

:السؤال

هذا يقول: أحسن الله إليكم، يقول: بعض الدعاة في أمريكا الذين ينتمون إلى أهل السُّنّة، يقولون: لا ينبغي الرجوع إلى العلماء في المملكة العربية السعودية  وغيرها، لأن مجتمعهم مختلف عن مجتمعنا، والذي ينبغي الرجوع إلى العلماء والمشايخ في أمريكا، نرجو نصيحتكم.

Pertanyaan:

“Semoga Allah melimpahkan kebaikan untuk Anda”. Penanya berkata: “Sebagian para Da’i di Amerika yang baru turut beserta Ahlus Sunnah, mengatakan: ” Tidak perlu merujuk kepada ulama Kerajaan Saudi Arabia dan yang semisalnya. Karena masyarakat mereka (Saudi) berbeda dengan masyarakat kita (Amerika). Justru yang semestinya adalah merujuk kepada Ulama dan Masyayikh di Amerika”. Kami mengharapkan nasehat anda.”

:الجواب

أنا ما أعرف علماء في أمريكا، العلماء في بلاد الإسلام، وقلب الإسلام هذه المملكة العربية السعودية، خيرة العلماء فيها – ولله الحمد-؛ هذا أولًا

Jawaban:

“Saya tidak mengetahui adanya Ulama di Amerika. Para ulama, mereka berada di negeri-negeri islam. Asal muasal Ulama Islam terdapat  di wilayah Kerajaan Saudi Arabia ini. Sebaik-baik Ulama ada padanya, -segala puji milik Allah-; ini jawaban pertama.

:ثانيًا

ليكن مجتمعك ما يكون، أنت تسأل عن الحكم الشرعي وإلا لا؟ الحكم الشرعي هو واحد، الحرام حرام والحلال حلال، ما يتغير الحرام في أمريكا يصبح حلالًا، ولا الحلال في أمريكا يصبح حرامًا، بحالٍ من الأحوال، العالِم كل ما يحتاج إليه هو تصوير المسألة له، فإذا صُوِّرت المسألة أجاب، وإذا أجاب برِأَت ذمته، لأنه بشر إنما يجيب على نحوٍ مما يسمع، فحينئذِ قصَّر السائل أو حرَّف أو غيّر الحقيقة والواقع فالإثم عليه هو لا على المسئول، فالعالم إنما يُفتي على ما يُرفع إليه، فهذا الذي هو في هذا الباب، ونصيحتي ألا تستمع لصاحب هذا القول البتّة، علماء المملكة – ولله الحمد- محط ثقة أهل الإسلام في الأرض كلها

Kedua: Semoga kelak masyarakatmu seperti keadaan mereka (di Saudi). Engkau menanyakan tentang hukum syar’i atau bukan?

Hukum syar’i hanya Satu. Sesuatu yang haram adalah haram dan sesuatu yang halal adalah halal.

Tidaklah sesuatu di Amerika yang haram kemudian bisa berubah menjadi halal. Dan tidaklah  sesuatu yang halal di Amerika berubah menjadi haram. Dalam keadaan bagaimanapun.

Yang dibutuhkan seorang ‘Alim Ulama adalah penggambaran masalah yang jelas kepadanya. Jika telah digambarkan suatu masalah yang jelas kepadanya, maka dia akan menjawabnya.

Bila telah dijawabnya, maka ia telah berlepas diri dari tanggung jawabnya. Dikarenakan, ia seorang manusia biasa, tidaklah ia menjawab kecuali sesuatu yang didengarnya.

Apabila si penanya bertanya dengan pertanyaan yang tidak sempurna, atau menyimpangkan atau (malah) merubah hakikat dan kedudukannya, maka dosa ditanggung oleh si penanya, bukan ditanggung oleh Alim Ulama yang ditanya.

Sesungguhnya seorang ‘Alim Ulama berfatwa sesuai apa yang disampaikan kepadanya. Maka, pertanyaan ini sesuai dengan bab permasalahan tersebut.

Dan nasehat saya adalah, agar jangan mendengarkan perkataan orang tersebut sama sekali.

Ulama kerajaan (Saudi) -segala puji bagi Allah- adalah orang yang dipercaya (sebagai) tumpuan pemeluk Islam di seluruh dunia.
***
Download Audio Di Sini