Tuesday, July 12, 2016

Presiden Filipina Rodrigo Duterte: “Saya Percaya Satu Tuhan, Allah, Titik!” “AS Yang Mengimpor Terorisme Ke Timur Tengah !” Kecam Intervensi AS Di Timur Tengah. The Brave Man

Presiden Filipina: Amerika Mengimpor Terorisme

Presiden Filipina Rodrigo Duterte: AS yang Mengimpor Terorisme ke Timur Tengah ! 
kecam intervensi AS di Timur Tengah.

Sabtu, 4 Syawwal 1437 H / 9 Juli 2016 12:00
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyalahkan intervensi asing atas konflik di negara-negara Timur Tengah. Dia juga menegaskan bahwa Amerika Serikat “mengimpor terorisme ke Timur Tengah ”.

“Bukan Timur Tengah yang mengekspor terorisme di Amerika. Amerika yang mengimpor terorisme,” katanya dihadapan Muslim Filipina yang menghadiri perayaan Idul Fitri pada Jum’at (8/7/2016) di bagian selatan Davao City, di mana ia pernah menjabat sebagai walikota selama 22 tahun, sebagaimana dilansir MEMO.
Duterte mengatakan invasi pimpinan AS di Irak menyebabkan negara kaya minyak itu jatuh ke pertikaian berdarah. Dia juga menambahkan bahwa tindakan Amerika tidak memiliki dasar hukum, lansir Chiangrai Times.
Dia juga mengatakan bahwa ketika mendiang pemimpin Irak Saddam Hussein menjadi seorang diktator, ia tetap mempertahankan kontrol di dalam negeri.
Mereka [koalisi pimpinan AS] memaksa masuk ke Irak dan membunuh Saddam. Lihatlah Irak sekarang. Lihatlah apa yang terjadi ke Libya. Lihatlah apa yang terjadi di Suriah,” katanya.

Duterte juga mengecam AS dan Inggris terkait invasi yang dilakukan oleh kedua negara tersebut di Irak pada tahun 2003 lalu. Dimana, kedua negara itu menggunakan dalih Saddam Hussein sebagai diktaktor yang mampu memberikan ancaman kepada dunia, yang saat ini terungkap bahwa alasan itu tidak berdasar sama sekali.

"Setelah hampir 10 tahun penyelidikan, ternyata tidak ada dasar hukum untuk menyatakan perang terhadap Irak. Anda lihat, itu adalah perang yang tidak berguna," jelasnya.

"Lihatlah Irak sekarang. Lihatlah apa yang terjadi ke Libya. Lihatlah apa yang terjadi pada Suriah. Bahkan anak-anak disiram dengan bensin. Mereka didorong ke dinding untuk janji-janji yang gagal," tambahnya. (sn)

Duterte membandingkan konflik di Timur Tengah dengan kekerasan yang terjadi di Mindanao. Ia mengatakan bahwa kolonialisme telah memaksa masyarakat adat untuk masuk agama Kristen.
Presiden Rodrigo Duterte berjanji bahwa pada akhir masa jabatannya ia akan mampu mengatasi perang dan koflik di Mindanao.
“Saya kemungkinan bisa melakukan ini dalam waktu enam tahun. Ini tidak akan terjadi dalam semalam. Tentu saja, itu tidak akan terjadi tahun depan,” lansir inquirer.net
Additional : pos-metro.com

Presiden Rodrigo Duterte: “Saya Percaya Satu Tuhan, Allah, Titik!”

Rabu, 29 Juni 2016 - 09:47 WIB
Duterte mengatakan dia berselisih dengan Gereja Katolik karena sikap berlawanan mereka terhadap metode buatan keluarga berencana
Presiden Filipina yang baru terpilih, Rodrigo Duterte hari Senin membuat candaan tentang praktek ibadah Gereja Katolik Roma, yang mengkritisi sikapnya terhadap keluarga berencana dan hukuman mati.
Duterte, secara khusus, berkelakar tentang praktek memuliakan santo, orang-orang yang secara resmi diakui oleh Gereja sebagai panutan dalam beragama.
“Saya percaya pada satu Tuhan, Allah, Titik,” dia mengatakan di saat upacara bendera terakhirnya sebagai Wali Kota Davao City sebagaimana dikutip philstar.com, Selasa (28/06/2016).
Sebagamana diketahui, Allah adalah nama Tuhan yang disembah oleh umat Muslim seluruh dunia.
Ketidaksenangan Duterte dengan faham Katolik, sepertinya, berasal dari pengalaman tidak menyenangkannya ketika dia masih kecil. Dia menceritakan bahwa ketika kecil, ibunya Soledad akan menghukum dia dengan memintanya untuk berlutut di depan altar.
“Saya mengatakan Yesus, tolong aku. Dia berkata aku tidak dapat menolong seorang anak yang nakal,” canda dia.
Duterte mengatakan di dalam keyakinan Katolik, terdapat sekitar 5.000 Santo untuk dipilih.
“Kamu memilih Santo mu: San Tiago, Santi Isabelo, Santo Roman, Santilmo, Santo Rodrigo,” presiden terpilih Filipina mengatakan, disambut gelak tawa para hadirin.
“St. Peter sendiri menyukai adu ayam,” kata dia dengan nada bercanda, merujuk pada murid Yesus yang disimbolkan dalam sastra sebagai ayam jantan.
Berdasarkan Injil Kristen, seekor ayam jantan berkokok setelah St. Peter tidak mengakui Yesus.
Faham Katolik Roma merupakan sebuah agama monoteistik, yang berarti mereka menyembah pada satu Tuhan, Yesus Kristus. Katolik tidak menyembah santo tetapi hanya memuliakan atau menghormati mereka.
Duterte mengatakan dia berselisih dengan Gereja Katolik karena sikap berlawanan mereka terhadap metode buatan keluarga berencana. Dia menambahkan bahwa di Davao City, pil, ligasi dan metode pengontrol kelahiran lainnya mudah didapat oleh pasangan suami istri.
“Saya berlawanan dengan Gereja karena sikap mereka yang tidak realistis,” dia mengatakan.
Duterte menyebut Gereja Katolik merupakan “institusi paling hipokrit/munafik” karena mereka gagal menjalankan apa yang mereka ajarkan. Dia mengklaim bahwa para uskup terus mengajarkan tentang moral tetapi gagal dalam menghentikan pelecehan seksual di wilayah kependetaan.
Desember lalu, Duterte mengungkapkan bahwa seorang pendeta anggota Society of Jesus pernah mencabulinya ketika dia masih di sekolah menengah tetapi terlalu takut untuk melaporkan hal itu.
Duterte, meskipun begitu, mempertanyakan relevansi dari kitab suci itu sendiri.
“Mereka ditulis  3.000 tahun lalu. Ano ba pakialam natin sa kanilang sinulat?” Kata dia.*/Nashirul Haq AR
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar