Ketua Panitia Haji Arab Saudi, Khalid al-Faishal (aljazeera.net)
Arab Saudi. Gubernur
Arab Saudi untuk Mekah Al-Mukaramah, Khalid al-Faishal, meminta Iran untuk
menghentikan menyudutkan negara-negara Arab, dan memperingatkannya untuk tidak
menggunakan kekuatan apapun dalam menghidupkan permusuhannya dengan Arab Saudi.
Hal itu disampaikan
Al-Faishal menjawab tudingan-tudingan Iran terhadap pengelolaan ibadah haji
oleh Arab Saudi.
Al-Faishal, yang juga
menjabat Ketua Panitia Pengurusan Haji, dalam keterangan pers pada Rabu kemarin
(14/9/2016) menyatakan bahwa aman dan tertibnya pelaksanaan ibadah haji tahun
ini adalah jawaban atau segala kebohongan dan fitnah yang dituduhkan Iran
kepada Arab Saudi.
“Pesan saya kepada pemimpin
dan pemerintah Iran adalah semoga mereka mendapat hidayah, semoga mereka
terhalang melakukan kedengkian-kedengkian terhadap saudara-saudara mereka umat
Islam dari Arab di Irak, Suriah, Yaman, dan negara lain,” tegasnya.
“Bahkan seandainya mereka pun telah menyiapkan tentara untuk memerangi kita,
kita bukanlah pihak lemah yang dapat diperangi oleh siapa pun dan kapan pun.
Dengan pertolongan Allah dan taufiknya, kita akan menghadang siapa pun berupaya
untuk memerangi tanah suci dan negara ini,” tambahnya lagi.
Dalam hal ini, jemaah haji
dari Iran tidak dapat melaksanakan haji setelah perundingan antara penanggung
jawab haji Arab Saudi dan Iran gagal mencapai kesepakatan.
Menurut Kementerian Haji Arab
Saudi, kegagalan itu disebabkan oleh penolakan Badan Pengurusan Haji dan Ziarah
Iran untuk menandatangani kesepakatan pengaturan kedatangan jemaah haji asal
Iran. Kementerian juga menyebutkan Arab Saudi menolak adanya politisasi agama
yang dilakukan Iran. (rem/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera