Wednesday, June 13, 2018

Sikap Imam As-Syafi’i Menghadapi Orang Bodoh


Kita bisa mencontoh /Meniru sikap Imam Syafi’i dalam menghadapi orang-orang bodoh.seperti apa al imam asy syafi'i dalam bertutut menasehati kita menghadapi perdebatan kepada orang Bodoh.berikut catatan kecil beliau rohimahullah.
Imam Syafi’i adalah seorang Ulama besar yang banyak melakukan dialog dan pandai dalam berdebat dalam permas’alahan agama.
Sampai-sampai Harun bin Sa’id berkata : “Seandainya Syafi’i berdebat untuk mempertahankan pendapat bahwa tiang yang pada aslinya terbuat dari besi adalah terbuat dari kayu niscaya dia akan menang, karena kepandainnya dalam berdebat”. (Manaqib Aimmah Arbaah hlm. 109 oleh Ibnu Abdil Hadi).
Imam Syafi’i adalah seorang Ulama pembela sunnah, sehingga tentu saja pada waktu itu banyak orang sesat yang memusuhinya, karena cela’an Imam Syafi’i terhadap kesesatan mereka.
Berikut perkata’an Imam Syafi’i terhadap mereka.
Imam Syafi’i berkata :
ﻳُﺨَﺎﻃِﺒُﻨِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﻗُﺒْﺢٍ
Orang jahil berbicara kepadaku dengan segenap kejelekan
ﻓَﺄَﻛْﺮَﻩُ ﺃَﻥْ ﺃَﻛُﻮْﻥَ ﻟَﻪُ ﻣُﺠِﻴْﺒًﺎ
Akupun enggan untuk menjawabnya
ﻳَﺰِﻳْﺪُ ﺳَﻔَﺎﻫَﺔً ﻓَﺄَﺯِﻳْﺪُ ﺣُﻠْﻤًﺎ
Dia semakin bertambah kejahilan dan aku semakin bertambah kesabaran
ﻛَﻌُﻮْﺩٍ ﺯَﺍﺩَﻩُ ﺍﻟْﺈِﺣْﺮَﺍﻕُ ﻃِﻴْﺒًﺎ
Seperti gaharu dibakar, akan semakin menebar kewangian.
(Diwân Imam Asy-Syâfi’iy).
– Imam Syafi’i rahimahullah berkata : “Orang pandir mencercaku dengan kata-kata jelek. Maka aku tidak ingin untuk menjawabnya. Dia bertambah pandir dan aku bertambah lembut, seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wangi”. (Diwan Asy-Syafi’i, hal. 156).
– Imam Syafi’i juga berkata : ”Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing”.
• Imam Syafi’i tidak mau berdebat dengan orang bodoh
Walaupun Imam Syafi’i dikenal sebagai ahli debat, tapi Imam Syafi’i tidak mau apabila harus berdebat dengan orang-orang bodoh.
Imam Syafi’i berkata :
ﺍﺫَﺍ ﻧﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦَﻳْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ
Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi
ﻓﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳﻤُﻮْﺕُ
Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati
ﻗﺎﻟُﻮْﺍ ﺳﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ
Apabila ada orang bertanya kepadaku, jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam ??
Jawabku kepadanya : Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya
ﻭﺍﻟﺼﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟﺼﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ
Sikap diam terhadap orang bodoh adalah suatu kemulia’an. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan.
Lalu Imam Syafi’i berkata :
ﻭﺍﻟﻜﻠﺐُ ﻳُﺨْﺴَﻰ ﻟﻌﻤْﺮِﻯْ ﻭَﻫُﻮَ ﻧَﺒَّﺎﺡُ
Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam ?? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong ??
(Diwan As-Syafi’i, karya Yusuf Asy-Syekh Muhammad Al-Baqa’i).
• Sulitnya berdebat dengan orang bodoh menurut Imam Syafi’i.
Imam Syafi’i berkata :
“Aku mampu berhujah dengan 10 orang yang berilmu, tapi aku pasti kalah dengan seorang yang jahil, karena orang yang jahil itu tidak pernah faham landasan ilmu”.
• Imam Syafi’i berdebat bukan untuk mencari kemenangan.
Imam Syafi’i berkata :
ﻣَﺎ ﻧَﺎﻇَﺮْﺕُ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻗَﻂُّ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐَﻠَﺒَﺔِ
“Aku tidak pernah berdebat untuk mencari kemenangan”. (Tawali Ta’sis hlm.113 oleh Ibnu Hajar)