Friday, May 29, 2015

Penghinaan Syi’ah Terhadap Al-Hasan bin ‘Ali

lagi lagi…..

Penghinaan demi penghinaan, pelecehan demi pelecehan terus mereka lontarkan kepada Rasulullah dan para shahabatnya, termasuk didalamnya Ahlul bait tercinta seperti Fathimah dan lainnya. Kali ini, giliran Al-Hasan bin Ali yang dijuluki Rasulullah sebagai pemimpin pemuda ahlil jannah yang mendapatkan ‘jatah’. Salah seorang ulama’ terkenal mereka bernama Al-Kisysyi dalam kitabnya Rijalul Kisysyi hal.103 berceloteh:
“Sesungguhnya Al-Hasan bin ‘Ali telah menghinakan kaum mukminin, karena ia mau memba’iat Mu’awiyah.”

Subhanallah, Al-Hasan disebut seorang yang membuat hina kaum mukminin hanya karena alasan mau membai’at shahabat Mu’awiyah radhiallahu ‘anhum wa ardhahum.
Kalau mereka sadar, justru disitulah letak keistimewaan Al-Hasan, dan disitu pulalah letak benarnya berita yang disebutkan Rasulullah dalam sabdanya: “Anakku ini adalah pemimpin, Semoga Allah mendamaikan melalui dia (Al-Hasan) dua kelompok besar muslimin .” Maksudnya adalah Ali dan Pasukannya beserta Mu’awiyah dan pasukannya.
Terbukti dengan sikap beliau ini kaum muslimin yang ketika itu dalam keadaan menyedihkan menjadi satu diatas satu pemimpin, tidak ada lagi pertumpahan darah dan saling membenci antara mereka. Sehingga tahun itu disebut ‘amul jama’ah (tahun persatuan).
Maka dari sini kita tahu kebathilan ucapan Al-Kisysyi, salah seorang ulama’ syi’ah tersebut. Karena justru dengan perbuatan Al-Hasan bin ‘Ali radhiallahu ‘anhu umat islam menjadi jaya dan mulia kembali.
Saudaraku, saya menyebutkan hal ini semata-mata -insya Allah- karena menginginkan kebaikan untuk kaum muslimin yang belum atau tidak memahami hakekat sebenarnya ajaran syi’ah.
Terserahlah saya mau dibilang apa, namun yang saya sebutkan diatas adalah bersumber dari kitab-kitab ulama syi’ah sendiri. wallahu a’lam


Syiah Mengaku Syiah Menusuk Hasan

Syiah Mengaku Syiah Menusuk Hasan

Media Propaganda Syiah Rafidhah al-Majusi mengakui bahwa Syiah Kufah Irak Menjarah dan Menusuk Paha Hasan Radhiyallahu ‘anhu. 

Setelah syahadah Imam Ali as, pengikut Syiah di Kufah membaiat Imam Hasan as, anak Imam Ali as dan memilihnya sebagai khalifah, pengganti ayahnya. Imam Hasan as mengirim 12 ribu pasukan yang dipimpin oleh Qais bin Saad untuk memerangi Muawiyah dan beliau sendiri pergi ke kota Madain.

Sebelum terjadi perang terhembus isu kematian Qais bin Saad yang membuat pasukan Imam Hasan as tidak solid lagi. Sebagian pada waktu itu sampai berani menjarah bendera Imam Hasan dan yang lain menusuk paha beliau dengan pisau. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan Imam Hasan as dan melanjutkan perang tidak ada gunanya dengan pasukan yang rendah semangatnya.

Oleh karenanya, Imam Hasan as menulis surat kepada Muawiyah yang berujung pada perundingan. Pada tanggal 26 Rabiul Awal perundingan terjadi yang hasilnya Imam Hasan as harus mengundurkan diri dari kursi kekhalifahan dengan syarat, pasca pemerintahan Muawiyah, ia tidak berhak menunjuk anaknya sebagai penggantinya. Syarat lainnya adalah Muawiyah tidak menjelek-jelekkan Imam Ali as.

Sekalipun batin Imam Hasan as tidak menerima hasil perundingan itu, kondisi yang ada memaksanya menerima itu. Akhirnya setelah lewat lima setengah bulan dari pengunduran dirinya dari kursi kekhalifahan, Imam Hasan as dan keluarganya pergi ke Madinah.

 Syiah di Kufah membaiat Imam Hasan as, pasukan Imam Hasan as tidak solid lagi. Sebagian pada waktu itu sampai berani menjarah bendera Imam Hasan dan yang lain menusuk paha beliau dengan pisau.

12 Tanggapan

kok ga di tulis sumbernya ustadz, dari kitab mana,yg buat siapa terus yang menshahihkan siapa aja.
yang lengkap dong ustadz, biar yang baca juga tau darimana asal kata-kata itu.
—haulasyiah—
Alhamdulillah sudah kami sertakan sumber rujukannya
kita tunggu komentar pak haji selanjutnya….
Semoga pak haji dibersihkan hatinya oleh Allah serta dibukakan hatinya dari melihat cahaya kebenaran dan diberi kekuatan untuk meninggalkan/menolak ajaran agama syi’ahnya yang sudah jelas-jelas bertolak belakang dengan ajaran agama islam yg mulia.
la iya bang..!!!
kalau sya pikir2 tulisan gini kan bisa buat kericuhan. nanti yg syiah balah perkataan abang, lalu abng balas lagi, syiah balas lagi, abang balas lagi dan seterusnya.
kan enakan “lakumdinukum waliyadin”

Kalau memang harus seperti yang saudara taubatlah sebutkan, tidak perlu susah-susah Rasulullah membantah argumen kafir musyrikin -walaupun saya tidak menyerupakan semua syi’ah dengan musyrikin-, karena toh nanti mereka akan balas membantah…..
“persatuan harus dijalan yg benar” kata abang
memang menurut abang ini benar ya?
jdi bingung juga mau milih yg mna ya…?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda ketika menjelaskan jalan yang benar: “Hum man kana ‘ala mitsli ma ana ‘alaihil yaum wa ash-habi”
tapi ana g setuju ama prkataan abang yg menulis “kekufuran syiah”
kan katana rasul g boleh saling mengafirkan antar kaum muslimin, trs abang mau ngomong kan “syiah” bkn kaum muslimin..!!
Benar Rasulullah melarang mengkafirkan sesama muslim (Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu ‘Umar). Tetapi dienul islam tidak melarang mengkafirkan kelompok yang memang berhak untuk dikafirkan karena telah melakukan pembatal-pembatal keislaman, seperti Syi’ah Rafidhah dan semisalnya, ghulat shufiyyah, Qodariyah Nufah, Jahmiyatul Ula.
tapi kan dia mengucapkan 2 syahadat ^_^
tolong dijawab yg jelas ya, dan jawabnya dgan tenang walaupun ana ngritiknya agak g enak.
Dari sinilah pentingnya kita menuntut ilmu syar’i (tholabul ilmi syar’i) yang murni. Didalam islam, hukum asal seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat adalah muslim, tidak boleh kita mengeluarkan dia dari islam kecuali jika ia melakukan sesuatu yang membatalkan keislaman, permasalahan ini sudah banyak dijelaskan di kitab-kitab Ahlus Sunnah. ini pertama
Kedua: Islam membedakan antara perbuatan dengan pelaku, dengan penjelasan bahwa semua perbuatan jelek tetap ia dikatakan jelek, tidak bisa menjadi baik. Adapun pelaku, tidak semua orang yang melakukan kejelekan itu adalah jelek. Contohnya: tidak semua orang yang berzina adalah fasiq, karena bisa jadi ia melakukannya karena dipaksa dalam keadaan bathinnya mengingkari perbuatan tersebut. Dalil untuk permasalahan ini adalah kisah ‘Ammar bin Yasir yang mengucapkan perkataan kufur karena tidak sadar.
Dari sini kita dapat ketahui bahwa seorang yang mengucapkan dua kalimat syahadat dan melakukan sholat bisa keluar dari islam apabila ia melakukan pembatalnya tanpa ada udzur yang diperbolehkan dalam islam.
Maka kesimpulannya, kaum syi’ah yang telah mengucapkan dua syahadat tetap diatas islam kecuali ia memiliki keyakinan atau melakukan pembatal-pembatalnya. diantara keyakinan syi’ah yang membatalkan keislaman telah kami sebutkan di blog ini. wallahu a’lam
NB: Adapun Syi’ah Rafidhoh, Imamiyah, Ja’fariyah, kami tidak meragukan kekafiran mereka.
ooo begitu ya…!!!
tapi bang! maap ya..!! ana ini lumayan sring lah baca buku syiah. tapi semua yg ana baca g sama sperti abang tulis in sekarang. kenapa ya?dan ana telusuri tu buku yg ana baca, hadis2nya ana liat memang ada di buku hadis kita (al-bukhori)
sperti hadis “man kuntu maula faaliyyun maula” dan hadis safinah dan hadis ghodir khum dan bnyk lagi. tolong dijawab ya?ana ini hanya ingin mencari kbenaran saja!!!

—haulasyiah—
Wah saudara taubatlah, itu namanya taqiyyah. Kalau dalam kitab-kitab yang tersebar di keumuman masyarakat yang bukan syi’ah mana mungkin mereka menyebutkan perkara diatas. Tapi itu semua ada di kitab-kitab induk mereka. dan kami, alhamdulillah, sudah mencantumkan sumber rujukan. Tinggal di kroscek aja……
Adapun mereka mencantumkan hadits-hadits bukhori, itu juga keanehan. Padahal disatu sisi mereka menjelek-jelekan Al-Bukhari tapi disatu sisi mereka menggunakannya….. dan yang mereka ambil kan yang sesusai nafsu mereka, kalau hadits-hadits yang jelas-jelas menyerang mereka, seribu alasan mereka kemukakan untuk melemahkannya. wallahul musta’an

loh bang maap ya!! ana agak lancang ngomongnya.

tapi bang yg ana prmasalahkan itu adlh.hadis yg di nukil bukhori itu sendiri tentang keutamaan sayyidina ALi “man kuntu maula faaliyyun maula” kan kitab kita AL-Bukhori yg tershokhi stelah AL-QUR’AN, masak itu hadis dho’if. dan bukan cuma itu hadisnya, banyak lagi hadis yg membicarakan
kepemimpinan ALi.(maap bang agak lancang) ana ngomong gini karena sering baca buku mereka bang, dan maggul bang.

—haulasyiah—
baiklah saudara taubatlah, sebelum melangkah lebih jauh… di bagian mana Al-Bukhori meriwayatkan hadits tersebut? maaf. yang kami tanyakan dalam shahih Al-Bukhori….
Kalau saudara menemukannya, Insya Allah akan kami jelaskan maknanya. Tetapi jika tidak, seorang yang ‘arif seharusnya bisa menjadikannya sebagai pelajaran, bahwa begitulah syi’ah selalu berdusta atas nama para ulama. Kalau untuk hadits ini saja kita tertipu bagaimana dengan puluhan atau ratusan hadits yang disebutkan syi’ah dalam buku-buku mereka.

~~ini bang di shokhi bukhori jilid 6, hal3 cetakan tahun 1312 bab peperangan tabuk
~~sohih muslim jilid 7, hal 120 bab keutamaan imam ali. iini bang yang saya tau, saya baca ini di buku “kalimatuttoyyibah”
—Haulasyiah—
Saudara Taubatlah, lafazh hadits yang anda sebutkan tidak ada didalam Al-Bukhori dan Muslim. Apabila di buku tersebut disebutkan riwayat Al-Bukhari dan Muslim maka itu adalah dusta. Inilah faedahnya mengapa para ulama’ sunnah melarang membaca buku-buku sesat. Karena seorang yang menginginkan kebenaran tetapi tidak memiliki ilmu tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. wallahu a’lam

Setahu kamu hadits tersebut diriwayatkan Tirmidzi (Bab Manaqib Ali), Ibnu Majah (Bab Fadhli ‘Ali) tanpa tambahan “Allahumma walin man walahu wa ‘adin man ‘adahu”. dan diperselisihkan keabsahannya. Al-Imam Al-Bukhari, Ibrohim Al-Harbi, dan sekelompok pakar hadits mendho’ifkannya sebagaimana dijelaskan Az-Zaila’i dalam kitabnya Nasbur Royah. wallahu a’lam
kalo g percaya liat dulu, jgn asal ngomong
Assalamualikum
ALQURAN 5:91
Sesungguhnya Setan hendak menimbulkan kebencian dan permusuhan di antara kamu (di antara ummat Islam)
Buku2 tentang madhab Ahlul Bait (Syi’ah) yang ditulis langsung oleh Ulama Syiah telah banyak diterjamahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Mizan di Bandung dan Penerbit Letera Hati di Jakarta.
Kita dapat melihat sendiri bahwa Redaksi Haula Syiah adalah para pengikut Setan yang terkutuk.
Setan rajin menyebarkan kebohongan2 di antara manusia untuk menyesatkan manusia dari jalan ALLAH
Redaksi Haula Syiah rajin menyebar kebohongan2 tentang madhab Ahlul Bait (Syi’ah) untuk menyebarkan permusuhan dan kebencian di antara ummat Islam.
PERINGATAN
Redaksi Haula Syaih adalah penghiant agama Islam yang nyata dan penghianat Rasulullah yang nyata; karena sesungguhnya Redaksi Haula Syiah adalah para pengikut Setan yang terkutuk.
udah seringkali saya katakan di setiap kesempatan sekali gus mengingatkan kepada seluruh ummat islam ,jangnlah kita suka menyudutkan sesama kita dibawah naungan satu bendera laa ilaa hai.,,,,,,,,, muhammadur……….dengan kata2 kotor tdk terpuji sprti sesat,kafir dll,krn nb kita muhammad tdk mengajarkan ummatnya separti itu,tp nb mhmd mengajarkan kpd kita untuk ber akhlak baik dan mulia,sbb itu hormati hak pndapt orang lain yg berbeda dgn kita,tentunya selama tdk menyimpang dari al-Qoran dan sunnah
—-Haulasyiah—
Sebelumnya terima kasih kepada saudara hf’.rahman atas niat bagusnya. Tetapi kami juga mengingatkan bahwa niat yang bagus dan mulia haruslah dibangun diatas ilmu. Karena ilmu adalah syarat mutlak diterimanya sebuah amalan.
Sedikit menjelaskan bahwa memperingatkan umat dari kemunkaran adalah wajib dan lebih utama dengan kalimat yang tegas apabila dibutuhkan. Hal ini dicontohkan Rasulullah dalam hadits-haditsnya yang sangat banyak.
Sebagai contoh adalah ucapan beliau tentang Khowarij “Mereka adalah anjing-anjing neraka.” dalam hadits lain: “Mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari buruannya.”
Tentang Qodariyah beliau bersabda: “Mereka adalah majusinya umat ini.”
Kepada salah seorang shahabatnya beliau bersabda dengan nada tinggi: “Sesungguhnya pada dirimu masih ada sifat jahiliyah”
Dan ini semua tidak mengurangi sikap hikmah beliau, karena beliau ucapkan itu tepat pada waktunya. Wallahu a’lam

cukup bagu sekali tulisan blog ini, membahas tuntas tentang Syiah, dimana kebanyakan orang masih tertutupi oleh akidah taqiyyah.
sbg alternatif bacaan saya di hakekat.com.
jazakallah….
kepada Bpk Haji Muhammad Abdullah ana ingin mengingatkan berbicaralah dengan ilmu!!anda hanya melihat salah satu sisi dari syi’ah api tidak lihat dari sisi yang lain…sesungguhnya smw ajaran syi’ah bertentangan dgn Islam. Al-Quran dan Hadist diubah2..mereka mengubahnya sesuai dengan nafsu mereka…Smg Allah memberi taufik kpd Bapak
U redaksi Smangat teruZzz…kepada semua yang mencerca blog ini berbicaralah kalian dengan ilmu!!