Kolumnis dan juga pemimpin redaksi surat kabar “The Mesir” Gamal
Sultan mengatakan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei bersekongkol untuk
meledakkan masjid Sunni di Iran.
Sebuah ledakan yang terjadi di masjid ahlu
sunah di daerah Qatif Qudayh, meninggalkan puluhan korban tewas dan luka-luka.
Kantor berita Fars (media resmi Negara
Iran) menyatakan bahwa Iran Mossad bertanggungjawab atas ledakkan masjid Sunni
tersebut.
Dalam sebuah akun tweet Twitternya, Gamal
Sultan Mengomentari berita yang diterbitkan oleh Kantor berita Fars dengan
mengatakan: “Khamenei bersekongkol dan berencana untuk meledakkan masjid ahlu
sunnah.”
Sebelum ledakan terakhir yang terjadi di
Arab Saudi, pejabat Iran mengeluarkan sejumlah ancaman dalam menanggapi
Kerajaan Arab Saudi yang berperang melawan Syi’ah Hautsi yang didukung oleh
Teheran di Yaman.
Iran Akan Tambah Jumlah Milisi
Syiah Hizbullah Dan “Qods Force” di Yaman [ Syiah Laknatullah]
Surat kabar khusus mengenai isu-isu keamanan nasional Amerika Serikat, Free Beacon, menyatakan bahwa pemerintah Teheran berencana mengirimkan lebih banyak pasukan Garda Revolusi Iran dan milisi Syiah ke Yaman, untuk membantu kelompok pemberontak mengontrol negara tersebut.
Seperti dilansir Free Beacon dari laporan yang baru-baru ini
dirilis intelijen AS menyebut bahwa Iran berencana mengirimkan pasukan khusus
“Qods Force” dan kelompok Syiah Hizbullah Lebanon, untuk pergi ke Yaman
membantu pemberontak Syiah Houthi menghadapi koalisi regional Arab.
Dalam laporan tersebut, intelijen AS memperkirakan jumlah
pejuang Iran dan Syiah Irak yang saat ini membantu pemberontak Syiah Houthi di
Yaman mencapai lima ribu orang.
Hal senada juga pernah dilontarkan Brigadir Qaana Ismail, wakil
komandan “Qods Force”, yang mengakui adanya pasukan Garda Revolusi Iran di
Yaman, untuk melatih pemberontak Syiah Houthi.
Menurut data resmi yang diterbitkan WHO, tercatat lebih dari 2
ribu orang tewas dan 6 ribu lainnya sejak memanasnya konflik politik di Yaman
pada akhir Januari lalu. (Alarabiya/Ram)