Kita
akan mengenal lebih jauh tentang hakekat Khomeini, orang yang dianggap sebagai
imam, menjadi inspirasi bagi syiah seluruh dunia.
Siapa
yang tidak mengenal Khomeini? Dia dianggap sebagai pemimpin syiah dunia, dan
menggantikan posisi imam mahdi yang ditunggu. Artinya karena imam Mahdi yang
ditunggu syiah tidak muncul, maka perlu pengganti imam. Seperti peribahasa:
tidak ada rotan, akar pun jadi. Tidak ada imam, Khomeini pun jadi.
Artinya
segala ucapan Khomeini pun diterima oleh syiah sebagai ucapan yang harus
ditaati. Ini karena Khomeini bukanlah seperti penganut syiah di Indonesia yang
tidak bisa berbahasa Arab atau Persia, tapi Khomeini adalah seorang ulama yang
bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun mempelajari mazhab syiah. Maka Khomeini
sudah jelas lebih mengenal syiah daripada penganut syiah di Indonesia yang baru
5 atau 6 tahun masuk syiah.
Tapi
masih ada saja syiah yang percaya bahwa Khomeini tidak mengerti mazhab syiah,
dan menganggap gurunya yang ada di Indonesia lebih mengerti mazhab syiah
dibanding Khomeini. Ini jelas tidak sesuai akal sehat. Bagaimana ustadz syiah
di Indonesia yang mempelajari syiah di Iran bisa lebih mengenal syiah daripada
Khomeini?
Khomeini
memiliki keyakinan sendiri tentang imam syiah. Mari kita simak keyakinan itu:
إن للإمام مقاما محمودا, و درجة سامية. وخلافة تكوينية, تخضع لولايتها و سيطرتها جميع ذرات هذا الكون
Sesungguhnya
imam syiah memiliki tingkatan yang tinggi, dan kekuasaan terhadap makhluk, yang
mana seluruh atom di alam ini tunduk pada kekuasaan imam.
Ucapan
ini bisa dilihat dalam kitab Al Hukumah Al Islamiyah halaman 52.
Artinya
semua yang ada di alam ini tunduk kepada imam. Seluruh atom di alam ini adalah
tunduk pada para imam. Tidak ingin ada yang luput dari kekuasaan imam, maka
Khomeini menggunakan kata: seluruh atom. Artinya seluruh alam ini tidak ada
yang luput dari kekuasaan imam. Di bawah kekuasaan imam, artinya imam
yang menggerakkan, imam yang menguasai, tidak ada yang luput dari kekuasaan
para imam.
Dan para
imam sudah tentu mengetahui seluruh apa yang ada dalam kekuasaannya. Jika imam
tidak tahu apa yang ada dalam kekuasaannya, maka dia tidak bisa dianggap
menguasai.
Lalu
bagaimana dengan Allah? Jika para imam sudah menguasai seluruh atom di alam
ini, maka berarti para imam sudah menggantikan Allah. Para imam sudah dianggap
sama dengan Allah, dianggap memiliki sifat-sifat Allah, yaitu menguasai alam
semesta.
Inilah
keyakinan yang diyakini oleh Khomeini, yang jelas-jelas bertentangan dengan
yang dijelaskan oleh Al Qur’an, bahwa yang menguasai alam semesta ini adalah
Allah. Saya tidak perlu menuliskan ratusan ayat yang menjelaskan hal ini, karena
sudah jelas bagi semua muslim bahwa hanya ada satu-satunya penguasa seluruh
alam semesta, yaitu Allah. Tapi Khomeini tidak bisa menerima hal ini, dia
mengatakan bahwa penguasa yang menguasai alam semesta bukan Allah, tapi para
imam.
Jelas
keyakinan ini menyimpang dari Al Qur’an, dan juga menyimpang dari akal sehat.
Karena kita lihat para imam sendiri tidak bisa menguasai lawan-lawannya. Jika
memang para imam menguasai seluruh atom alam semesta, tentu nasib syiah tidak
akan seperti sejarah syiah. Para imam tidak akan ditindas oleh penguasa. Ajaran
para imam akan bersinar terang sepanjang masa. Ini tidak sesuai dengan akal
sehat.
Khomeini
tidak menyadari bahwa pernyataannya ini tidak selaras{m dengan akal sehat. Tapi
penganut syiah hanya bisa berteriak-teriak: Allahumma shalli alaa Muhammad, wa
Aali Muhammad. Tidak mau menggunakan akalnya untuk berpikir. Akibatnya mereka
mudah ditipu.
Inilah
keyakinan yang dianut oleh syiah hari ini. Dan pernyataan Khomeini ini tidak
bisa dibantah oleh pengaut syiah Indonesia yang baru masuk syiah beberapa
tahun.
Artikel terkait :
Menguak kesesatan
syiah