Wednesday, June 10, 2015

Hakekat Imam Khomeini

Kita akan mengenal lebih jauh tentang hakekat Khomeini, orang yang dianggap sebagai imam, menjadi inspirasi bagi syiah seluruh dunia. 

Siapa yang tidak mengenal Khomeini? Dia dianggap sebagai pemimpin syiah dunia, dan menggantikan posisi imam mahdi yang ditunggu. Artinya karena imam Mahdi yang ditunggu syiah tidak muncul, maka perlu pengganti imam. Seperti peribahasa: tidak ada rotan, akar pun jadi. Tidak ada imam, Khomeini pun jadi.
Artinya segala ucapan Khomeini pun diterima oleh syiah sebagai ucapan yang harus ditaati. Ini karena Khomeini bukanlah seperti penganut syiah di Indonesia yang tidak bisa berbahasa Arab atau Persia, tapi Khomeini adalah seorang ulama yang bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun mempelajari mazhab syiah. Maka Khomeini sudah jelas lebih mengenal syiah daripada penganut syiah di Indonesia yang baru 5 atau 6 tahun masuk syiah.

Tapi masih ada saja syiah yang percaya bahwa Khomeini tidak mengerti mazhab syiah, dan menganggap gurunya yang ada di Indonesia lebih mengerti mazhab syiah dibanding Khomeini. Ini jelas tidak sesuai akal sehat. Bagaimana ustadz syiah di Indonesia yang mempelajari syiah di Iran bisa lebih mengenal syiah daripada Khomeini?

Khomeini memiliki keyakinan sendiri tentang imam syiah. Mari kita simak keyakinan itu:

إن للإمام مقاما محمودا, و درجة سامية. وخلافة تكوينية, تخضع لولايتها و سيطرتها جميع ذرات هذا الكون


Sesungguhnya imam syiah memiliki tingkatan yang tinggi, dan kekuasaan terhadap makhluk, yang mana seluruh atom di alam ini tunduk pada kekuasaan imam.

Ucapan ini bisa dilihat dalam kitab Al Hukumah Al Islamiyah halaman 52.

Artinya semua yang ada di alam ini tunduk kepada imam. Seluruh atom di alam ini adalah tunduk pada para imam. Tidak ingin ada yang luput dari kekuasaan imam, maka Khomeini menggunakan kata: seluruh atom. Artinya seluruh alam ini tidak ada yang luput dari kekuasaan imam.  Di bawah kekuasaan imam, artinya imam yang menggerakkan, imam yang menguasai, tidak ada yang luput dari kekuasaan para imam.

Dan para imam sudah tentu mengetahui seluruh apa yang ada dalam kekuasaannya. Jika imam tidak tahu apa yang ada dalam kekuasaannya, maka dia tidak bisa dianggap menguasai.

Lalu bagaimana dengan Allah? Jika para imam sudah menguasai seluruh atom di alam ini, maka berarti para imam sudah menggantikan Allah. Para imam sudah dianggap sama dengan Allah, dianggap memiliki sifat-sifat Allah, yaitu menguasai alam semesta. 

Inilah keyakinan yang diyakini oleh Khomeini, yang jelas-jelas bertentangan dengan yang dijelaskan oleh Al Qur’an, bahwa yang menguasai alam semesta ini adalah Allah. Saya tidak perlu menuliskan ratusan ayat yang menjelaskan hal ini, karena sudah jelas bagi semua muslim bahwa hanya ada satu-satunya penguasa seluruh alam semesta, yaitu Allah. Tapi Khomeini tidak bisa menerima hal ini, dia mengatakan bahwa penguasa yang menguasai alam semesta bukan Allah, tapi para imam.

Jelas keyakinan ini menyimpang dari Al Qur’an, dan juga menyimpang dari akal sehat. Karena kita lihat para imam sendiri tidak bisa menguasai lawan-lawannya. Jika memang para imam menguasai seluruh atom alam semesta, tentu nasib syiah tidak akan seperti sejarah syiah. Para imam tidak akan ditindas oleh penguasa. Ajaran para imam akan bersinar terang sepanjang masa. Ini tidak sesuai dengan akal sehat.

Khomeini tidak menyadari bahwa pernyataannya ini tidak selaras{m dengan akal sehat. Tapi penganut syiah hanya bisa berteriak-teriak: Allahumma shalli alaa Muhammad, wa Aali Muhammad. Tidak mau menggunakan akalnya untuk berpikir. Akibatnya mereka mudah ditipu.

Inilah keyakinan yang dianut oleh syiah hari ini. Dan pernyataan Khomeini ini tidak bisa dibantah oleh pengaut syiah Indonesia yang baru masuk syiah beberapa tahun.


Artikel terkait :
Menguak kesesatan syiah