Sunday, June 7, 2015

Ini Dia 12 Kesepakatan Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya

Urun Rembug Ulama Bekasi digelar di Aula Masjid Agung Al Barkah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/6). Dalam acara yang digagas Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), IDC dan Madani TV ini terdapat hasil kesepakatan yang akan dilanjutkan kepada pemerintah Kota Bekasi agar Bekasi menjadi ihsan dan bertauhid, sesuai dengan gagasan mulia acara ini.

Nampak hadir ulama dari berbagai elemen di Kota Bekasi, Wakil Walikota Bekasi yang hadir atas nama pribadi H. Ahmad Syaikhu yang merupakan tokoh dari PKS ini nampak hadir bersama Ustadz Salimin Dani dari Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Bekasi, Ketua Panitia Pelaksana Urun Rembug, Ustadz Bernard Abdul Jabbar serta Presidium KUIB Ustadz Maulana Al-Hamdani.
Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri Ustadz Abdul Kadir Aka dari FPI Bekasi, Ustadz Muhammad Al Khattath Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Ketua MUI Kota Bekasi KH Mursyid Kamil, Kabag Kesos Ahmad Yani, Presidium KUIB Ustadz Harada Nurdin, Ustadz Farid Ahmad Okbah, Ketua FKUB Kabupaten Bekasi Ustadz Sulaiman Zachawerus, Ketua FAPB Ustadz Abu Al-Izz serta wakil dari elemen dan ormas Islam Muhammadiyah, Persis serta Nahdlatul Ulama Bekasi.
Ustadz Bernard Abdul Jabbar menyatakan sebab acara Urun Rembug Ulama Bekasi ini digelar atas dasar keresahan beliau pada aliran sesat sertabentuk kemaksiatan di Bekasi, " Kami risau apa yang terjadi di Bekasi ini. Kerisauan itu bagian dari keimanan, ketika (melihat) berbagai kemaksiatan, berbagai kemunkaran ada di depan mata mereka,” ujarnya.
“Maraknya aliran-aliran sesat baik itu Syiah, Ahmadiyah juga aliran-aliran sesat yang lainnya yang tumbuh marak bagai jamur di Bekasi ini juga membuat kerisauan bagi kita. Banyaknya bentuk-bentuk kemaksiatan, kemunkaran yang sudah merajalela, sehingga kalau kita menonton televisi setiap pagi, setiap petang, setiap malam itu justru banyaknya kemaksiatan apa pun itu ada di Bekasi,” ujarnya.
Urun Rembug Ulama ini menghasilkan 11 Kesepakatan
Berikut intisarinya Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya, Jumat Kemarin:
1. Terciptanya Bekasi yang ihsan dan bertauhid
2. Meningkatkan Ukhuwah Islamiyyah antara ulama dari berbagai elemen masyarakat di Bekasi,
3.Mengutamakan ushul dan menomorduakan furu’,
4. Membersihkan pemikiran umat Islam dari bahaya sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme (Sepilis) yang sudah diharamkan oleh MUI, ( Syiah ?? atau masuk nomor 2 ?)
5. Konsolidasi atau penguatan umat Islam demi meningkatnya kemajuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik,
6. Menutup tempat maksiat selama bulan suci Ramadhan dan seterusnya,
7. Meminta pemerintah Bekasi menjalankan syariat Islam,
8. Membangun kerjasama dalam bidang pendidikan mulai dari masjid, sekolah, pesantren, hingga perguruan tinggi,
9. Menangani aliran sesat dan syirik bersama-sama,
10. Mengadakan gerakan anti maksiat dalam bentuk tarhib ramadhan,
11. Mengadakan 'Urun Rembug Ulama' kembali pada bulan Syawal,
12. Membentuk tim riset dan silaturahim demi menguatkan umat islam.
Demikian laporan tim redaksi Voa-Islam.com.

Tokoh Ini Anggap Dai Indonesia Lupakan Syiah & Aliran Sesat karena Asik Ceramah

Tokoh umat Islam Farid Okbah yang dikenal kencang dengan anti Syiahnya merasa bahwa apa yang dilakukan oleh sebagian ustad-ustadz atau mubaligh Indonesia untuk tidak menyampaikan kesesatan pemikiran Syiah karena terlalu asik dengan “dunianya” sendiri.
Para da’i kita terlalu asyik dengan ceramah-ceramahnya,” tegasnya pada saat menghadiri acara ‘Urung Rembug Ulama Bekasi’, kemarin (05/06/2015) di Bekasi, Jawa Barat.
Padahal, lanjutnya, segenap umat Islam atau da’i mempunyai tiga keharusan yang semestinya perlu diperhatikan. Antara lain menurutnya ialah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dengan memperhatikan; aliran-aliran sesat (termasuk Syiah), ahli musryrik, dan juga dosa-dosa besar.
“Kita, sebagai umat Islam diberikan tiga mandat. Yaitu amar ma’ruf; cegah aliran sesat seperti Syiah, ahli-ahli musyrik, dan dosa-dosa besar,” sampainya.
Khusus untuk mencegah alirah sesat, Farid mengungkapkan agar umat Islam memperhatikan keluarga dan lingkungannya di dalam hal pendidikan, juga memperhatikannya di dalam masjid.
Farid Okbah yang hadir sebagai salah tamu undangan berharap agar persoalan-persoalan yang disampaikannya didengar hingga ke telinga pemerintah, kota maupun hingga ke tingkat kabupaten. Agar di kemudian hari, sebagai pemerintah dan juga umat Islam dapat fokus untuk membersihkan pemikiran-pemikiran sesar Syiah. Sebagai contoh ia pernah melalukan perjalanan untuk memberitahu bahwa ajaran Syiah itu sesat ialah di daerah Sumatra Barat.
“Ya, kita harus fokus bersihkan pemikiran-pemikiran Syiah. Saya juga pernah lakukan dan turun ke jalan ke daerah Sumatra Barat untuk memberitahu apa itu Syiah,” ucapnya.
Acara ini dihadiri oleh puluhan ulama dari berbagai ormas Islam. Juga dihadiri oleh tokoh masyarakat serta perwakilan Pemkot Bekasi. Tema yang diusung ialah ‘Menuju Kota Bekasi Ikhsan dan Bertauhid’.