Friday, July 17, 2015

Inilah Doa Qunut Syaikh Jibril Yang Membuat Rezim As-Sisi Murka dan Mencekalnya

Rezim diktator As-Sisi melalui Departemen Agama (wakaf) Mesir, Selasa (14/7/2015) kemarin, mengeluarkan keputusan melarang Syaikh Jibril menjadi imam, bukan hanya di Masjid Amru bin Ash, tapi juga di seluruh masjid di Mesir. Bahkan negara-negara Arab yang biasa mengundangnya akan diminta tidak tidak lagi mengundangnya untuk menjadi imam.

Dalam doa qunutnya saat sholat Tarawih pada malam ke-27 Ramadhan di masjid terbesar dan tertua di Mesir, Masjid Amru bin Ash, Syaikh Muhammad Jibril mendoakan agar para penguasa yang kejam dan zhalim dilaknat oleh Allah Taala. Hal ini, menurut menteri agama Mesir, Muhammad Mukhtar Jumah, adalah penghinaan terhadap negara dan sangat membahayakan kepentingan nasional.

Seperti apa doa Syaikh yang sangat dicintai dan dibanggakan rakyat Mesir ini? Syaikh Jibril berdoa:
“Ya Allah, siksalah orang-orang yang telah menumpahkan darah di Mesir, dan membuat anak-anak menjadi yatim”
“Ya Allah, siksalah para insan media yang rusak. Mereka adalah para tukang sihir Firaun”
“Ya Allah, siksalah para politisi yang rusak. Mereka telah menzhalimi kami, menginjak-injak kehormatan rumah-rumah kami”
“Ya Allah, siksalah orang-orang yang telah menjadi kejam, termasuk di dalamnya para syaikh yang menjadi pengikut penguasa kejam”

Selain itu, Syaikh Jibril juga mendoakan agar Allah Taala melaknat semua orang yang terlibat dalam pembantaian anak-anak muda yang berdemonstrasi menentang rezim kudeta di berbagai tempat di Mesir, orang-orang yang telah menangkap dan memenjarakan ribuan orang secara kejam.

Sebaliknya, Syaikh Jibril berdoa untuk kebaikan keluarga para tahanan, syuhada, orang yang dkejar-kejar dan terbuang ke negara lain.

Sementara itu, lautan jamaah tarawih mengamini seluruh doa tersebut, diiringi dengan isak tangis kekhusyukan. (msa/dakwatuna)


Imam Besar Mesir Syaikh Jibril Dicekal As-Sisi Setelah Doa Qunut Untuk Kehancuran Penguasa Dzolim

Dalam doa qunutnya pada malam ke-27 Ramadhan di Masjid Amru bin Ash (masjid terbesar dan tertua di Mesir), Senin (13/7/2015), Syaikh Muhammad Jibril mendoakan agar para penguasa yang kejam dan zhalim dilaknat oleh Allah Ta'ala.

Doa qunut ini membuat rezim dikatator As-Sisi meradang. Menteri Agama Mesir (menteri wakaf), Muhammad Mukhtar Jumah, menyatakan apa yang dilakukan Syaikh Jibril adalah penghinaan terhadap negara.

Departemen Agama Mesir pun langsung mengeluarkan keputusan yang melarang Syaikh Jibril menjadi imam, bukan hanya di Masjid Amru bin Ash, tapi juga di seluruh masjid di Mesir. Pemerintah kudeta juga melayangkan surat agar seluruh negara Arab tidak mengundang beliau menjadi imam di negaranya.

Anehnya, televisi pendukung kudeta menayangkan khutbah seorang ulama yang mengatakan, “Aku telah berdoa agar Allah Taala memberi laknat kepada Muammar Qadafi dan para penguasa yang kejam. Tapi ketika akan berdoa laknat untuk As-Sisi, lidahku menjadi kelu.”

Dalam sebuah interview dengan stasiun televisi tersebut, syakh pendukung kudeta itu mengatakan, “Tidak dibenarkan mendoakan jelek kepada para pemimpin. Kita harus mendoakan mereka agar mendapatkan hidayah dan tuntunan dari Allah. Demikian juga kasusnya dengan As-Sisi.”

Ketika ditanya dengan sikapnya yang mendoakan buruk Presiden Mursi saat memerintah Mesir, syaikh itu menjawab, “Mursi bukan presiden Mesir yang sah. Dia sudah kehilangan legitmasi di awal pemerintahannya. Oleh karena itu, boleh mendoakan buruk terhadapnya.” 

Itulah yang dinamakan ulama su' alias penjilat penguasa dzolim. 

Berbeda dengan Syaikh Jibril yang tak takut menyuarakan kebenaran dihadapan penguasa dzolim. Usai keluar pencekalan terhadap dirinya, Syaikh Jibril dengan tegas menyatakan apa yang dilakukan rezim diktator As-Sisi tak akan mampu 'mencekal' dirinya untuk tetap menyuarakan dan menolong Al-Haq (kebenaran) dan orang-orang yang terdzolimi.



والله ان منعي من السفر لن يمنعني ابداً عن نصرة الحق ونصرة المظلومين والله خيراً حافظاً وهو ارحم الراحمينً

والله ان منعي من السفر لن يمنعني ابداً عن نصرة الحق ونصرة المظلومين
والله خيراً حافظاً وهو ارحم الراحمينً


(Demi Allah, walaupun mereka mencekalku bepergian, mereka takkan bisa mencekalku untuk menolong Al-Haq dan menolong orang-orang yang terdzolimi)

Tulis Syaikh Jibril di akun twitternya @alhawariya, Rabu (15/7/2015).

*Sumber: dakwatuna, aljazeera, twitter