Thursday, July 30, 2015

Kulaini Tertangkap Basah Mengedit Sanad Hadits Pendahulunya

Sahabat sekalian masih ingat pertanyaan yang kita ajukan kepada rafidi-rafidi tentang hadits-hadits yang menyebutkan nama-nama imam mereka yang berjumlah 12 ? Bisa dilihat disini pada tulisan salah satu kawan kami berikut :



Dan sampai sekarang pertanyaan tersebut masih belum terjawab oleh pasukan rafidah, kecuali celometan-celometan yang tidak ada artinya, yang diwakili oleh rafidi-rafidi balita. Adapun rafidi yang biasanya bisa serius diajak diskusi, entah kenapa untuk topik yang satu ini mereka lebih memilih bersembunyi di bawah kolong ranjang mut'ah Lol :)

Ini hanyalah tambahan riwayat yang lain lagi yang dijumpai di dalam kitab induk mereka sendiri, dan sekilas tampak shahih, sebagaimana dinyatakan oleh al-Majlisi ulama hadits mereka. Hadits yang dimaksud adalah terdapat dalam ushul al-kafi, kitab al-hujjah, bab maa jaa'a fi al-itsna 'asyara wa nash 'alaihim, hadits pertama.

Untuk versi online bisa dilihat disini :

Terjemahannya langsung saja dilihat rafidi punya :

Hadits tersebut dishahihkan oleh al-Majlisi dalam mir'at al-uqul :

مرآة العقول في شرح أخبار آل الرسول، ج‏6، ص: 203
باب ما جاء في الاثني عشر و النص عليهم من الله (1) عليهم السلام‏
(1)
(الحديث الأول)
(2): صحيح.
" أن القوم"
(3) أي أبا بكر و أعوانه و أصحا

Tetapi ternyata dalam riwayat tersebut ditemukan bukti yang dapat digunakan untuk dilakukan peninjauan kembali terhadap penilaian al-Majlisi. Mari kita lihat sanadnya dalam al-kafi  :

عدة من أصحابنا، عن أحمد بن محمد البرقي، عن أبي هاشم داود بن القاسم الجعفري، عن أبي جعفر الثاني عليه السلام

Sahabat2 kami -> Ahmad bin Muhammad al-Barqi -> Abi Hasyim Dawud bin al-Qasim al-Ja'fari -> Abi Ja'far al-tsani (Muhammad al-Jawad)

Sanad tersebut terlihat seolah-olah shahih (abaikan saja mengenai iddati min ashhabina, karena rafidi menyukainya :D),tetapi yang mau kita soroti disini adalah, bahwa seakan-akan Ahmad bin Muhammad al-Barqi mendapatkan riwayat tersebut dari Abi Hasyim Dawud bin al-Qasim al-Ja'fari.  

Dan ternyata, Ahmad bin Muhammad al-Barqi ini memiliki sebuah kitab yang berjudul al-Mahasin, dan di dalamnya termuat riwayat tersebut, oleh karenanya bisa kita lihat sebagai pembanding.

Berikut sanad riwayat tersebut yang terdapat dalam al-Mahasin :

عنه، عن أبيه، عن أبي هاشم الجعفري رفع الحديث قال قال أبو عبد الله

Ahmad bin Muhammad al-Barqi -> Ayahnya -> Abi Hasyim al-Ja'fari -> Abu Abdillah

Setelah membandingkan sanad riwayat tersebut dari al-kafi dan al-Mahasin, ada perbedaan. Dari al-Kafi, Ahmad al-Barqi mendapatkan riwayat terebut dari Abi Hasyim. Sedangkan dari al-Mahasin, Ahmad al-Barqi mendapatkan riwayat tersebut dari ayahnya, dan ayahnya itulah yang mendapatkan riwayat dari Abi Hasyim. Mana dari kedua sanad tersebut yang benar ? Dengan penalaran sederhana, yang terdapat dalam al-Mahasin tentu saja lebih reliable, karena al-Mahasin tersebut adalah kitab yang dinisbatkan kepada Ahmad al-Barqi.

Dan ternyata lagi, ayahnya Ahmad al-Barqi ini, yaitu bernama Muhammad bin Khalid bin Abdurrahman, dinilai dha'if oleh Najasyi :

وكان محمد ضعيفا في الحديث

Muhammad adalah dhaif fil hadits.

Dari situ saja, kita bisa menilai bahwa sanad yang ada dalam al-kafi tersebut tidak terjaga. Kelemahan kedua, dalam al-Mahasin, Abu Hasyim al-Ja'fari merafa'kan hadits kepada Abu Abdillah, padahal Abu Hasyim ini meninggal th 261 H ( Dawud bin al-Qasim al-Ja'fari ), dan Abu Abdillah Ja'far al-Shadiq wafat 148 H. Jarak itu terlalu jauh, lebih dari satu abad. Sedangkan dalam al-kafi, Abu Hasyim meriwayatkan dari Abi Ja'far al-tsani (Muhammad al-Jawad).

Dari situlah kita bisa mempunyai dugaan kuat, bahwa Kulaini melihat kelemahan tersebut, sehingga menghilangkan nama ayah Ahmad al-Barqi yaitu Muhammad bin Khalid, dan mengganti Abu Abdillah dengan Abu Ja'far al-Tsani (muhammad alJawad), agar sanad antara Abu Hasyim dengan imam Ma'shum terlihat lebih masuk akal, karena Abu Ja'far al-tsani alias Muhammad al-Jawad wafat pada tahun 220 H.

Sedangkan pada matannya, tidak perlu dibahas karena nama-nama imam tersebut yang menyebutkan bukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sang pembawa risalah Islam.