24 Rabiul Akhir 1434 H
Setelah surat kabar Turki dan
Zionis membocorkan informasi tentang kesepakatan yang mungkin terjadi antara AS
dan Rusia untuk masalah Suriah, apa yang muncul adalah garis yang lebih jelas.
Adegan berdarah di Suriah semakin terungkap secara jelas di depan mata seluruh
dunia.
Garis-garis besar
settingannya: Suriah akan dibagi menjadi dua zona. Satu bagian adalah untuk
rezim Alawi, namun pada kenyataannya, diperuntukkan bagi Iran dan Rusia.
Sedangkan bagian lainnya diserahkan kepada manajemen yang disebut sebagai
“koalisi nasional”, yang dibentuk oleh Barat di Qatar.
Kekuasaan dari komponen
“Koalisi nasional” selayaknya akan dialokasikan kepada Tentara Pembebas Suriah
(FSA), yang sekarang sedang aktif “dicuci otak”, karena tidak semua unit
katibah (brigade) FSA sudi untuk menyatakan diri berada satu barisan dengan
komplotan geng boneka pro-Barat. Mayoritas dari mereka (FSA) justru tegas
menyatakan ingin berada di bawah naungan syariat Islam.
Musuh bersama dari
“koalisi nasional” boneka pro-Barat, Rusia, AS dan Iran adalah kelompok yang
menyatakan dirinya sebagai “jihadis” yaitu, Mujahidin Jabhah al-Nushra,
Al-Qaidah, dan lainnya.
Keselarasan ini justru malah
mempromosikan kepentingan Iran. Kondisi kawasan Timur Tengah yang terdiri dari
negara-negara yang lemah dan runtuh akan membuat pemerintah masing-masing tidak
bisa mempertahankan monopoli penggunaan kekuatan.
Hal ini akan memudahkan Iran
untuk kembali membangkitkan kejayaan peradaban Dinasti Safawiyah-Persia yang
mengusung ideologi syiah.
Negara mana saja yang
terlibat?
Pemerintah rezim syiah
rafidhah Baghdad mulai melibatkan diri ke dalam perang setelah pernyataan
kecaman yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang mengatakan
bahwa runtuhnya rezim Assad akan menyebabkan “percikan perang di negara-negara
tetangga di wilayah itu, dan akan melanggengkan para jihadis untuk meraih
kekuasaan dan menegakkan syariat Islam… “
Menurut kubu pejuang Suriah,
pasukan Irak telah berjaga di sepanjang perbatasan Irak-Suriah. Pasukan rezim
Baghdad bahkan telah melakukan serangan mortir dan artileri terhadap posisi
pejuang Tentara Pembebas Suriah (FSA) di lokasi sekitar al-Ya’roubia melintasi
perbatasan di provinsi Hasaka selama beberapa hari belakangan.
Kelompok pejuang Suriah telah
memposting sebuah tayangan video yang menunjukkan transfer peralatan militer
Irak dan senjata melintasi perbatasan untuk menambah kekuatan tentara Bashar
Assad.
Perlu diingat, bahwa
pemerintah rezim di Yaman–yang juga tunduk di bawah kendali AS–telah
berpartisipasi selama beberapa bulan terlibat dalam perang untuk berjuang di
sisi Assad.
Pada hari Ahad (3/3/2013),
dilaporkan bahwa Yordan telah mengumumkan hadiah untuk setiap informasi tentang
brigade Jabhah Nushrah dan para pemimpinnya. Yordan sebelumnya juga telah
mengekstradisi seorang pilot yang desertir dari Tentara Suriah bersama dengan
pesawat untuk dipulangkan ke rezim Bashar Assad.
Sementara itu, di sisi
Assad telah lama ada sekelompok pasukan yang secara terbuka berjuang
melawan rakyat Suriah. Di antaranya ialah Korps Garda Revolusi Iran (termasuk
pasukan penerbang), GRU Rusia (pasukan khusus intelijen Rusia), milisi
Hizbullah Lebanon dari geng Syiah, yang baru-baru ini telah menduduki 8 desa di
wilayah Homs.
Rusia dan Iran secara aktif
memasok rezim Assad tidak hanya dengan SDM tempur tetapi juga dengan perangkat
militer. Dan seringkali senjata-senjata ini, meskipun disebut-sebut ada
“embargo internasional”, melenggang bebas melalui pelabuhan Arab Saudi, Yaman,
Mesir dan beberapa negara Eropa.
Dalam beberapa hari terakhir,
telah terjadi peningkatan tajam serangan rudal terhadap posisi FSA dan
Mujahidin. Jika pada tahun lalu, hanya 2-3 rudal Scud itu ditembakkan, saat ini
Scud menyerang siang dan malam hingga 3-5 rudal per hari.
Rezim Assad juga menggunakan
senjata kimia, meskipun berdampak lokal, namun fakta-fakta jelas ini diabaikan
begitu saja oleh aliansi Barat munafik yang pernah membual dengan ancaman akan
melakukan “pembalasan yang keras” apabila ada penggunaan senjata kimia.
Perang Suriah, Jihad Global
antara Muslim dan Kafir
Perang Suriah ini akhirnya
nampak jelas di depan mata kita berperan sebagai ‘furqon’, pemisah antara yang
haq dan yang batil. Konflik ini menegaskan bahwa di dunia ini akhirnya akan
kembali pada dua sisi yang berlawanan, merobek topeng kemunafikan dan mengungkapkan
tujuan mereka yang sesungguhnya.
Di satu sisi adalah
perselingkuhan aliansi internasional, yang mencakup negara-negara kafir dan
boneka mereka dari apa yang disebut penguasa Muslim dan lainnya. Dan di sisi
lainnya ada Muslim Mujahidin dan orang-orang berteguh hati yang telah
menyatakan niat mereka untuk mengembalikan Syariat Allah.
Meskipun kekuatan sumber daya
material yang jauh berbeda, segelintir Mujahidin berhasil menyatukan diri
dengan tulus untuk bersama-sama melawan kaum kafir global. Hasil yang diraih
mereka pun cukup signifikan. Mujahidin berhasil merangsek maju, menguasai lebih
banyak daerah, lagi dan lagi. Meskipun tanpa senjata, peralatan, sepatu, dan
kurangnya logistik.
Kemenangan sedang
berlangsung, hari demi hari berhasil diraih Muslim Suriah, meskipun tuduhan
selalu diarahkan kepada Mujahidin di tengah konspirasi seluruh dunia. Jihad di
Syam adalah hadiah dari Allah kepada kaum Muslimin seluruhnya.
Hadits dari Abdullah Bin
Hawalah menyebutkan:
حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ وَيَزِيدُ بْنُ عَبْدِ رَبِّهِ قَالَا حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ قَالَ حَدَّثَنِي بَحِيرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ أَبِي قُتَيْلَةَ عَنِ ابْنِ حَوَالَةَ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَى أَنْ تَكُونَ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ جُنْدٌ بِالشَّامِ وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ فَقَالَ ابْنُ حَوَالَةَ خِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَاكَ قَالَ عَلَيْكَ بِالشَّامِ فَإِنَّهُ خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ يَجْتَبِي إِلَيْهِ خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ فَإِنْ أَبَيْتُمْ فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ تَوَكَّلَ لِي بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ
Telah menceritakan kepada
kami Haiwah bin Syuraih dan Yazid bin Abdurabbihi berkata; telah menceritakan
kepada kami Baqiyyah berkata; telah bercerita kepadaku Bahir bin Sa’ad dari
Khalid bin Ma’dan dari Abu Qutailah dari Ibnu Hawalah sesungguhnya
dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Saat itu akan
terjadi tentara-tentara yang berkelompok-kelompok. Tentara yang berada di Syam,
Tentara yang berada di Yaman, dan Tentara yang berada di Iraq.” Ibnu Hawalah
berkata; “Pilihkan untukku, Wahai Rasulullah, jika saya menjumpai hal itu!”
Beliau bersabda: “Bergabunglah di Syam, karena di sana ada hamba-hamba Allah
yang terpilih. Jika kalian tidak bisa, maka pergilah ke Yaman. Berilah air dari
kolam kalian, sesungguhnya Allah Azzawajalla telah menyerahkan Syam dan
penduduknya kepadaku.” (Imam Ahmad 4/110, Abu Dawud 2483. Dishahihkan oleh
Imam Abu Hatim, Imam ad-Diya al-Maqdisi, Sheikh al-Albani dan Syeikh Syuaib
Al-Arnaut)
Islam Sayatkhan dari Aleppo,
Suriah (an-najah.net), salam-online