Sunday, October 18, 2015

Goyang Pemerintah Moskow, Turki Berhenti Beli Gas Alam Rusia

Erdogan Bersama tentara Turki
Setelah Arab Saudi menghancurkan bisnis Minyak Rusia, kini Turki juga berencana menghajar perekonomian Rusia. Hal itu dinyatakan Presiden Erdogan baru baru ini untuk menghentikan pembelian gas alam Turki ke Rusia. Turki adalah pembeli gas alam Rusia nomer satu paling banyak, hal itu akan menyebabkan kekacauan dalam perekonomian Rusia.
“Kami adalah nomor satu konsumen gas alam Rusia. Kehilangan Turki akan menjadi kerugian serius bagi Rusia. Jika perlu, Turki bisa mendapatkan gas alam dari berbagai tempat, “Sekitar 28-30000000000 meter kubik (bcm) dari 50 bcm kebutuhan tahunan gas alam Turki dipenuhi oleh Rusia.” jelas Erdogan dikutip Anti Liberal News dari Reuters.
Hal ini dilakukan Erdogan setelah Rusia acapkali melanggar wilayah udara Turki untuk melakukan serangan ke Muslim Suriah. Bahkan laporan dari media Sosial pesawat Jet Turki telah menembak pesawat tempur milik Rusia.
Sebelumnya, Kerajaan Saudi Arabia telah menghancurkan harga Minyak Rusia di pasar Dunia. Agresi ekonomi telah dilancarkan Saudi terhadap Rusia di pasar minyak dunia, sebagaimana dilaporkan Reuters, Kamis (15/10/2015).
Melalui serangan diskon besar-besaran, kerajaan minyak timur tengah ini berhasil menggaet perusahaan raksasa global seperti Shell (RDSa.L), Total (TOTf.PA), hingga perusahaan menengah Eropa sekelas Polandia untuk meninggalkan minyak mentah Rusia.
Bahkan, serangan ini diberlakukan Riyadh sebagai pemasok minyak di pasar Asia, dimana sebelumnya diungguli Rusia selama bertahun-tahun. Lagi-lagi, jurus diskon besar-besaran menjadi daya pengalih pasar dari lapak minyak Moskow. Dengan demikian Saudi kini menjadi pemasok minyak dominan di Asia dan Eropa.
Kekalahan Rusia ini tidak ada hubungannya dengan akibat sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia atas Ukraina, sebab yang itu hanya berlaku untuk peralatan industri energi, tetapi tidak untuk minyak atau gas itu sendiri. Sebaliknya, itu adalah pertempuran komersial Saudi melawan Rusia dengan cara menggaet pelanggan dalam perannya sebagai eksportir juga dengan memanfaatkan momentum harga minyak dunia yang melemah.
Sumber perdagangan mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan global seperti Exxon, Shell, Total dan Eni telah membeli semua minyak Saudi untuk kilang mereka di Eropa Barat dan Mediterania dalam beberapa bulan terakhir dengan mengorbankan minyak Rusia.
“Saya semakin mengurangi dan mengurangi pembelian minyak mentah dari Rusia untuk kilang minyak saya di Eropa hanya karena barel Saudi lebih menarik. Tak ada langkah lebih cerdas selain dari membeli minyak mentah Saudi yang lebih murah,” seorang pembeli dari salah satu perusahaan global mengaku, tanpa menyebutkan namanya kepada media.
Dahulu, Riyadh memfokuskan penjualan kepada AS dan pasar Asia, meninggalkan Moskow sebagai pemasok utama ke Eropa, terutama negara-negara Timur yang pernah menjadi bagian dari blok Soviet.
Namun, eksekutif minyak yang paling kuat di Rusia, Kepala Rosneft (ROSN.MM) Igor Sechin, mengatakan pada Selasa (13/10) bahwa Arab Saudi telah mulai memasok minyak ke bekas negara komunis Polandia dengan strategi “banting harga”. Kemudian pada Rabu (14/10), Menteri Energi Rusia Alexander Novak menjelaskan masuknya Saudi ke pasar Eropa Timur sebagai “kompetisi terberat”.
Red : Maulana Mustofa