“Tidak ada tempat bagi Bashar
Al-Assad (di pemerintahan Suria)!” terangnya di Ankara, Turki, Jum’at
(15/10/2015), dilansir Al Jazzera.
Menimpali Adil Jabir di
kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Turki, Feridun Sinirlioglu
mengatakan, Rusia telah membuat kesalahan besar.
Menteri Luar Negeri Turki
Feridun SinirlioÄŸlu menyatakan bahwa “kesalahan besar” jika Suriah yang sedang
dilanda perang bisa mendapatkan kembali stabilitasnya di bawah pemerintahan
Bashar al-Assad, dan mengatakan siapa pun yang membela argumen seperti itu “sedang
bermimpi,”. Menegaskan juga bahwa Rusia telah membuat kesalahan besar dalam hal
kebijakannya diSuriah.
“Jika ada orang yang percaya
bahwa Bashar al-Assad bisa berkuasa lagi di Suriah, bahwa ia bisa membangun
kembali kekuasaannya dan bahwa dengan cara ini Suriah bisa mendapatkan kembali
stabilitasnya, maka mereka berada dalam mimpi,” kata SinirlioÄŸlu pada 15
Oktober, pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi,
Adel al-Jubeir, setelah pertemuan bilateral diantara keduanya dikutip Middle
East Update.
Kekacauan yang sedang
berlangsung di Irak dan Suriah juga mengancam Turki, dimana Turki memiliki
tujuan akhir dalam pembangunan kembali stabilitas abadi antara kedua negara,
khususnya Suriah, SinirlioÄŸlu menambahkan.
Ada konsekuensi fatal atas
perang yang dideklarasikan oleh al-Assad terhadap rakyatnya sendiri dalam empat
tahun terakhir,” SinirlioÄŸlu menegaskan: “Dengan asumsi bahwa Assad, yang saat
ini hanya mengendalikan14 persen dari wilayah Suriah, punya tempat di masa
depan Suriah hanyalah mimpi. ”
Dia mencatat Turki telah secara terbuka mengatakan juga menujukan pandangan ini
untuk semua negara yang telah ikut “campur tangan dalam situasi di Suriah.”
“Rusia telah membuat
kesalahan besar. Apa yang telah mereka lakukan tidak akan membawa kebaikan
selain menunda masa transisi Suriah dan kemungkinan untuk keluar dari kekacauan
ini. Kami akan terus memberi peringatan tentang masalah ini, “katanya.
Sementara itu, Angkatan
Bersenjata Turki (TSK) mengumumkan pada hari yang sama bahwa delegasi dari
angkatan udara Rusia telah mengkonfirmasi militer Turki tentang pelanggaran
wilayah udara yang terjadi pada 3 dan 4 Oktober pada pertemuan di Ankara pada
15 Oktober.
Delegasi, yang dipimpin oleh
Angkatan Udara Rusia Mayor Jenderal Sergey Dronov, juga memberitahu tentara
Turki tentang langkah-langkah yang diambil untuk mencegah terulangnya
pelanggaran tersebut, kata pernyataan itu.
Red : Maulana Mustofa