Friday, January 1, 2016

Ini Hadits Palsu Nabi Yang Dikarang Syiah

syiah3

Beberapa hadits palsu telah digunakan oleh Misionaris Syiah sebagai bahan untuk mengecoh umat dan merekrut umat Islam yang tidak paham agama untuk ikut bergabung dalam barisan mirja ulama Syiah yang dianggap wali oleh mereka.

Ulama Mahsyur Islam Ibnul Jauzi Rahimahullah beliau berkata, “Sikap berlebihan orang-orang Rafidhah dalam mencintai Ali Radhiyallahu ‘anhu telah membuat mereka mengarang hadits-hadits palsu yang sangat banyak tentang keutamaan Ali, yang kebanyakannya malah memperburuk Ali. Mereka juga memiliki madzhab-madzhab dalam fikih yang dibuat-buat, khurafat-khurafat yang menyelisihi ijma dalam banyak permasalahan, Keburukan-keburukan Rafidhah tidak terhitung jumlahnya.” (Kitab Talbis Iblis, hal. 136-137).
Hadits-hadits dikarang oleh Syiah dan dianggap palsu oleh ulama salaf bisa jadi adalah hadits yang sering kita dengar dan amalkan.

Maka dari itu perlu kita mengetahui apa saja hadits yang dipalsukan oleh ulama Syiah. Berikut adalah hadits-hadits yang dianggap palsu oleh imam hadist dan imam empat mazhab yang diambil dari facebook mulia dengan sunnah oleh Ustadz Abu Ismail Muhammad Rijal, Lc.

• Hadits pertama

بَابِهِ مِنْ فَلْيَأْتِهِ الْعِلْمَ أَرَادَ فَمَنْ بَابُهَا، وَعَلِيٌّ الْعِلْم،ِ مَدِينَةُ أَنَا

(Aku adalah kota ilmu, sedangkan ‘Ali adalah pintunya. Barang siapa menginginkan ilmu, hendaknya dia mendatangi dari pintunya)

Para imam ahli hadits menolak hadits tersebut. Di antara mereka ialah al-Imam al-Bukhari, Abu Zur’ah, at-Tirmidzi, al-Uqaili, Ibnu Hibban, ad-Daruquthni, Ibnul Adi, Ibnul Jauzi, al-Baghawi, an-Nawawi, Ibnu Daqiqil Ied, dan Ibnu Taimiyah. Hadits ini palsu. Adz-Dzahabi menyatakan maudhu’ (palsu). Al-Albani menjelaskan kepalsuan hadits ini dalam adh-Dha’ifah (6/518, no. 2955) dan dalam Dha’iful Jami’ (no. 13220).

• Hadits kedua

عَلِيٌّ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ اللهُ صَلَّى النَّبِيِّ إِلَى وَالسَّابِقُ يَاسِينَ، عِيسَى إِلَى وَالسَّابِقُ نُونٍ، بْنُ يُوشَعُ مُوسَى إِلَى فَالسَّابِقُ : ثَلَاثَةٌ السُّبَّقُ

“Pendahulu ada tiga. Pendahulu yang memenuhi panggilan (seruan) Musa adalah Yusya’ bin Nun. Pendahulu yang memenuhi seruan Isa adalah orang yang disebutkan dalam surat Yasin. Pendahulu yang memenuhi seruan Muhammad adalah Ali bin Abi Thalib.”

Ibnu Katsir Rahimahullah dalam tafsirnya (3/570) berkata, “Ini adalah hadist mungkar yang tidak diketahui sanadnya kecuali dari jalan Husain al-Aysqar, yang telah dikenal oleh kalangan muhadditsin sebagai pengikut Syiah. Karena itu, ditinggalkan riwayatnya.”

• Hadits ketiga

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku dan Ali diciptakan dari cahaya. Dahulu kami berdua berada di sebelah kanan al-‘Arsy dua ribu tahun sebelum Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan Adam. Lalu Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan Adam kami pun berpindah pada sulbi manusia, diletakkanlah kami pada sulbi Abdul Muththalib. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan nama kami dari nama-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala adalah al-Mahmud dan aku bernama Muhammad, Allah bernama al-A’la maka ‘Ali bernama Ali.

Dalam sanad hadits ini terdapat seorang Rafidhah, Ja’far bin Ahmad bin Ali bin Bayan al-Ghafiqi. Ibnul Jauzi berkata dalam kitabnya al-Maudhu’at, “Hadits ini dipalsukan oleh Ja’far bin Ammad, dia seorang Rafidhah tukang pemalsu hadits.”

• Hadits keempat

الْحَطَبَ النَّارُ تَأْكُلُ كَمَا الذُّنُوبَ كُلُ يَأْ عَلِيٍّ حُبُّ للهِ ا رَسُولُ قَالَ : قَالَ عَبَّاسٍ بْنِ وَعَنِ

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mencintai Ali akan memakan (menghapuskan) dosa-dosa sebagaimana api melahap kayu bakar.” Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Asakir (kitab Tarikh Dimasyq, 52/13 no.131).

Asy-Syaukani mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh al-Khatib dari Ibnu Abbas dengan marfu’, hadits ini batil (kitab al-Fawaid al-Majmu’ah, 367 no. 58).

• Hadits kelima

Dari Abu Buraidah dari ayahnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan aku mencintai empat orang, dan mengabarkan kepadaku bahwa Dia mencintai mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, Siapakah mereka, wahai Rasulullah? Beliau bersabda, Ali termasuk mereka, Ali termasuk mereka, Ali termasuk mereka; juga Abu Dzar, Salman, dan al-Miqdad.” (Diriwayatkan Ibnu Majah no. 149, at-Tirmidzi no. 3718, dan al-Hakim 4649).

Di dalam sanadnya ada Sulaiman bin Isa bin Najih as-Sijzi. Ibnul Jauzi rahimahullah menukil dari Abu Hatim ar-Razi yang berkata, “Dia kadzdzab (pendusta hadits Rasul). Ibnu ‘Adi berkata, “Yadha’ul Hadits (Dia biasa memalsukan hadits).”
Pemalsuan hadits yang dilakukan oleh Rafidhah (Syiah) ini merupakan perkara yang disepakati para Ulama ahlul hadits. Dan diatas hanya beberapa contoh hadits palsu yang sering mereka (Rafidhah) jadikan sebagai hujjah dakwah mereka. Wallahualam.
Editor : Abnei