Friday, January 1, 2016

Teroris Barbar Rusia ( Di Suriah Bantai Ribuan Anak-Anak, Perempuan Dan Orang Tua Muslim ) Ingin Perluas Kerjasama Militer Dan Perangi Terorisme Dengan Ri

rusia-ingin-perluas-kerjasama-militer-dengan-ri-640x420

by E T on 29 DEC 2015 
Satu Islam, Jakarta – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y. Galuzin menuturkan, hubungan antara militer Indonesia dan Rusia sudah terjalin sangat lama. Galuzin menyebut, hubungan itu sudah terjalin tidak lama setelah Indonesia merdeka.
Berbicara saat menggelar konfrensi pers di atas kapal perang tipe penghancur Rusia “Bystriy” yang sedang berlabuh di Tanjung Priok, Jakarta, Senin 28 Desember 2015, Galuzin menuturkan kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan antara militer Indonesia dan Rusia.
“Kunjungan ini telah diatur untuk mempererat hubungan militer dengan Indonesia. Ini sangat penting, kami harap kunjungan ini akan meningkatkan rasa saling percaya antara kedua negara,” sambungnya.
“Selama kunjungan ini akan ada pertemuan dengan sejumlah pejabat militer Indonesia. Saya harap pertemuan itu akan memperluas hubungan kerjasama militer antara kedua negara,” tuturnya.
Kapal perang “Bystry” akan menggelar latihan perang dengan Angkatan Laut Indonesia, latihan perang akan berfokus pada latihan komunikasi dan startegi perang,” ucap Galuzin.
Selain akan melakukan latihan perang dengan Angkatan Laut Indonesia pada Selasa 29 Desember 2015, tahun depan Rusia juga akan terlibat dalam latihan perang gabungan antara beberapa negara yang akan berlangsung di kawasan Nusa Tenggara Timur.
“Tahun depan, Angakatan Laut kami akan terlibat dalam latihan gabungan inernasional “Komodo” yang digelar oleh pemerintah Indonesia,” sambung diplomat senior Rusia tersebut di hadapan awak media.
Menyinggung upaya negaranya yang memerangi terorisme, Galuzin menuturkan, Rusia akan terus berada di garis depan untuk memerangi ISIS, meski belum sepaham dengan Koalisi Internasional dan Amerika soal posisi Presiden Suriah Bashar al Assad.
“Di tahun mendatang kami akan meneruskan usaha kami memerangi kelompok terorisme ISIS. Kami terus melanjutkan usaha ini bersama dengan Koalisi Internasional demi menghancurkan teroris terutama mereka yang berada di Irak dan Suriah,” kata Galuzin.
Namun demikian, Galuzin mengakui sampai saat ini masih ada perbedaan persepsi dan pendapat antara negara Rusia dan AS serta negara Eropa lainnya terkait dengan kepemimpinan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Tetapi, kata Galuzin, hal yang terutama adalah untuk menggabungkan usaha bersama.
“Yang terpenting saat ini adalah untuk saling bekerjasama dan menyamakan pemahaman bersama. Perbedaan itu tidak sebanding dengan usaha untuk melawan teroris,” kata Galuzin.
Ia memaparkan, Rusia terus menawarkan pemahaman pendapat dengan AS dan negara lainnya, kendati demikian hingga saat ini masih belum ada tanggapan positif kepada pihak Rusia. Galuzin mengatakan, Rusia akan terus melakukan pembicaraan dengan negara yang satu visi atau koalisi lainnya untuk bersatu bersama melawan ISIS.
“Kami harap negara lain ikut bantu lawan teroris. Kami terbuka untuk kerjasama termasuk dengan Indonesia untuk koalisi lawan teroris,” ucap dia.