Friday, January 1, 2016

Pengakuan Veteran AS: Bangkitnya ISIS Akibat Kebrutalan Serdadu AS Saat Perang Irak


MICHIGAN CITY – Sejumlah petaka terorisme yang terjadi di sejumlah negara Timur Tengah hingga merembet ke Prancis (teror Paris) hingga California (penembakan San Bernardino), Negara Islam IS berada di balik peristiwa-peristiwa tersebut.

Dari sudut pandang seorang veteran tentara Amerika Serikat (AS) dari US Marine (Korps Marinir AS), Vincent Emanuele, dia pribadi dan rekan-rekannya-lah yang turut membidani lahirnya IS, lewat berbagai tindakan kekerasan brutal terhadap warga sipil saat Perang Irak.

Emanuele, mantan personel US Marine Divisi Ke-7, Batalion Ke-1 yang bertempur di Perang Irak pada 2003-2005, mengakui bahwa dia dan rekan-rekannya bertanggung jawab atas kekerasan serta pelecehan yang akhirnya, kini berbuah “blowback” atau sebutlah timbal balik atau perhitungan.

Emanuele menuliskan pengakuannya via artikel yang di-posting di situs TeleSUR, sebagai jawaban atas pertanyaan, “dari mana datangnya ISIS”?

“Ketika saya ditugaskan di Irak di Batalion Ke-1 pada 2003-2005, saya tak tahu imbas dari perang ini. Tapi sekarang saya tahu bahwa ada tindakan pembalasan. Perhitungan itu saat ini tengah dialami di seluruh dunia tanpa tanda-tanda akan berakhir,” aku Emanuele, sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu (30/12/2015).

“Saya melihat rekan sesama Marinir membunuh dan menyiksa sipil tak berdosa. Menghancurkan properti, memutilasi mayat, belari di atas mayat, tertawa dan berfoto di atas mayat warga sipil. Saya sendiri berpikir, apa rasanya menjadi orang Irak pada saat itu?,” tambahnya.

Tidak hanya terhadap warga sipil Irak yang dewasa, para tentara Marinir AS tersebut juga kadang melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap anak-anak, seperti melempari anak-anak dengan botol berisi air kencing serta batu.

“Masih jelas pula teringat tentang beberapa anggota Marinir yang menceritakan tentang kekerasan fisik terhadap orang Irak," imbuh Emanuele.

"Saya ingat cerita-cerita tentang penyiksaan seksual. Tentang pria-pria Irak yang dipaksa beradegan seks dengan sesama, sementara mereka diancam pisau di buah zakarnya. Kadang mereka disodomi dengan tongkat kayu,” sambungnya lagi.