MICHIGAN CITY – Sejumlah petaka terorisme yang terjadi di
sejumlah negara Timur Tengah hingga merembet ke Prancis (teror Paris) hingga
California (penembakan San Bernardino), Negara Islam IS berada di balik
peristiwa-peristiwa tersebut.
Dari sudut pandang
seorang veteran tentara Amerika Serikat (AS) dari US Marine (Korps Marinir AS),
Vincent Emanuele, dia pribadi dan rekan-rekannya-lah yang turut membidani
lahirnya IS, lewat berbagai tindakan kekerasan brutal terhadap warga sipil saat
Perang Irak.
Emanuele, mantan personel US Marine
Divisi Ke-7, Batalion Ke-1 yang bertempur di Perang Irak pada 2003-2005,
mengakui bahwa dia dan rekan-rekannya bertanggung jawab atas kekerasan serta
pelecehan yang akhirnya, kini berbuah “blowback” atau sebutlah timbal balik
atau perhitungan.
Emanuele menuliskan pengakuannya via
artikel yang di-posting di situs TeleSUR, sebagai jawaban atas pertanyaan,
“dari mana datangnya ISIS”?
“Ketika saya ditugaskan di Irak di
Batalion Ke-1 pada 2003-2005, saya tak tahu imbas dari perang ini. Tapi
sekarang saya tahu bahwa ada tindakan pembalasan. Perhitungan itu saat ini
tengah dialami di seluruh dunia tanpa tanda-tanda akan berakhir,” aku Emanuele,
sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu (30/12/2015).
“Saya melihat rekan sesama Marinir
membunuh dan menyiksa sipil tak berdosa. Menghancurkan properti, memutilasi
mayat, belari di atas mayat, tertawa dan berfoto di atas mayat warga sipil.
Saya sendiri berpikir, apa rasanya menjadi orang Irak pada saat itu?,”
tambahnya.
Tidak hanya terhadap warga sipil
Irak yang dewasa, para tentara Marinir AS tersebut juga kadang melakukan
pelecehan dan kekerasan terhadap anak-anak, seperti melempari anak-anak dengan
botol berisi air kencing serta batu.
“Masih jelas pula teringat tentang
beberapa anggota Marinir yang menceritakan tentang kekerasan fisik terhadap
orang Irak," imbuh Emanuele.
"Saya ingat cerita-cerita
tentang penyiksaan seksual. Tentang pria-pria Irak yang dipaksa beradegan seks
dengan sesama, sementara mereka diancam pisau di buah zakarnya. Kadang mereka
disodomi dengan tongkat kayu,” sambungnya lagi.