Monday, February 1, 2016

Wabah Flu Tewaskan 100 Orang Di Rusia Dalam 3 Pekan. Militer Rusia Kalah Di Suriah,109 Tentaranya Tewas ( Ya Rabb Binasakanlah )

thumbs_b_c_a5392ec675976ffb58d215350bf9bd91Militer Rusia Nyatanya  Gagal Membawa  Hasil  Signifikan di Suriah


Ahad, 20 rabi`ul akhir 1437h / january 31, 2016
Meskipun   militer   Rusia   terus   menerus   melakukan   serangan pemboman   dari udara, para mujahidin   Suriah dari pihak   oposisi   terus   bertahan   melawan   dan   memerangi   pasukan   rezim   Assad   di   banyak posisi.

Menurut sebuah laporan yang   diterbitkan   pada tanggal   11 Januari oleh Jurnal   Mingguan Jane’s Defence yang berbasis di kota London, “selama hampir 4 bulan, meskipun didukung secara penuh oleh   militer Rusia,   Rezim Assad hanya dapat menambah   1,3 persen lahan/daerah yang dikuasainya”.   Salah   satu   daerah   di mana   ada   kemajuan/ keberhasilan   bagi rezim itu   tampak di   Turkmendagi   daerah   Latakia, seperti dilansir oleh Anadolu Agency.
Kekuatan Oposisi Suriah, faksi-faksi Mujahidin   masih   menguasai   setengah dari Provinsi Aleppo dan   menguasai   daerah basis   mereka di Idlib, yang   mereka berhasil rebut hampir   seluruhnya   tahun   lalu.
Serangan   rezim Assad yang   didukung   oleh   Angkatan   Udara   Rusia   juga   telah   gagal   dan tidak membawa kemajuan di   Hama dan   Homs, sementara itu   para   pejuang   oposisi Mujahidin Suriah terus melanjutkan untuk   mengamankan   wilayah Ghouta Timur di Rif Dimashq   meskipun   seringkali militer Rusia melakukan pemboman kelas berat di area itu.
Pihak Oposisi   Suriah, faksi mujahidin juga   telah   mendapat keuntungan   strategis   melawan rezim Syiah Nushairiyah ini   sejak   kampanye   militer   udara   Rusia   dimulai, 4 Bulan lalu, Mereka berhasil   merebut kembali wilayah   Hama Atshan dan   pedesaan Kafr   Nabuda, serta   kota  strategis   Morik. [IZ]


Friday, January 29, 2016
MOSCOW (atjehcyber) - Lebih dari 100 orang tewas dalam tiga pekan belakangan di Rusia akibat komplikasi penyakit influenza, kata Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova pada Kamis (28/1).



"Sampai kemarin, 107 orang meninggal termasuk empat perempuan hamil dan delapan anak kecil," kata kantor berita Interfax --yang Skvortsova.


Semua korban belum divaksin dan tidak berobat pada saat mereka sakit, kata wanita pejabat tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua, Jumat pagi. Ia menambahkan jumlah korban meninggal saat ini tidak banyak dibandingkan dengan wabah flu yang menewaskan 687 orang di Rusia pada 2009.

"Sebanyak 4.500 orang meninggal akibat serangan jantung, 6.000 gara-gara stroke, dan 1.000 orang meninggal karena kecelakaan lalu-lintas di Rusia selama masa yang sama," kata Menteri itu, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat pagi.

Namun, Skvortsova menyatakan, negara tersebut siap untuk menghadapi wabah flu tahun ini dan perusahaan farmasi memiliki simpanan masker pelindung dan obat anti-virus yang cukup.

Menteri itu juga meramalkan wabah tersebut akan mencapai puncaknya dalam dua pekan ke depan dan sirna pada akhir tahun.

Pengawas epidemiologi dan kebersihan Rospotrebenadzor mengatakan di dalam pernyataan daring bahwa wabah flu di seluruh Rusia dan jejak wabah penyakit gangguan pernafasan akut sejauh ini telah lebih dari 47 dari 95 wilayah negeri itu.

Lembaga itu juga menyatakan tak ada satu kasus pun yang didaftar di antara orang yang telah diberi vaksin, sementara hampir 45 juta orang di seluruh negeri tersebut, atau 30 persen dari seluruh warganya, telah diberi vaksin flu tahun ini.

Banyak kota besar termasuk Moskow dan St. Petersburg telah mengumumkan wabah flu, dan sebagian lagi seperti Yekaterinburg di Urals dan Petropavlosk-Kamchatsky di Semenanjung Kamchatka telah mengumumkan penutupan sekolah.

Sementara itu, Skvortsova juga menyatakan berbagai tindakan seperti pemantauan penerbangan mesti dilakukan guna mencegah kasus import Virus Zika, yang berkaitan dengan penyusutan otak pada anak-anak dan telah menyebar panik di Brasil. Ribuan orang telah terinfeksi di sana.

"Kita mengetahui wabah ini bukan ancaman buat kita," kata Skvortsova --yang pada Rabu (27/1) memberi penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin mengenai satu studi mengenai vaksin untuk melawan Virus Zika.

Virus Zika diperkirakan menyebar ke Amerika Serikat dan setiap negara di Belahan Barat Bumi, tempat nyamuk Aedes --yang menyebarkan virus itu-- diketahui hidup, kata Organisasi Kesehatan Pan Amerika.

Nyamuk Aedes hidup di setiap negara di Bumi Belahan Barat kecuali Kanada dan Chile.


Sejak September 2015, Sebanyak 109 Tentara Rusia Tewas di Suriah

Ahad, 20 Rabiul Akhir 1437 H / 31 Januari 2016 08:39
Setidaknya 109 tentara Rusia tewas di Suriah sejak Moskow memulai serangan udaranya pada 30 September tahun lalu di negara yang tengah dilanda konflik itu.
Lebih dari seratus tentara Rusia tewas sejak Moskow melancarkan kampanye militer di Suriah September 2015 lalu untuk mendukung rezim Basyar Asad, sumber yang dekat dengan rezim mengatakan kepada kantor berita Anadolu, Jum’at (29/1).
Sumber tersebut mengatakan ratusan tentara Rusia di Suriah secara rutin ambil bagian dalam memerintahkan sejumlah serangan rezim Asad di garis depan oposisi. Sementara pasukan khusus Rusia sesekali berpartisipasi dalam operasi bersama pasukan rezim.
Pasukan Rusia dikerahkan di Durin, Salma, Latakia, serta kabupaten Rabia dan pangkalan militer Rusia Khmeimim, kata sumber tersebut. Militer Rusia juga terlibat dalam tugas sebagai tim pesawat dan teknisi rudal di Damaskus, Hama, Homs, sumber tersebut menambahkan.
Unit militer Rusia di timur laut provinsi Hasakah juga dikerahkan untuk perluasan bandara internasional Qamishli, dekat perbatasan Turki. Pada 19 Januari lalu, Komite Koordinasi Lokal Suriah mengatakan bahwa 100 tentara Rusia telah dikerahkan ke Qamishli.
Sumber mengatakan kepada Anadolu bahwa 109 tentara Rusia telah tewas sejak dimulainya operasi militer pada 30 September 2015. Banyak yang tewas dalam bentrokan, sementara beberapa yang lain menemui ajalnya ketika helikopter mereka ditembak jatuh, kata beberapa sumber.
Hukum Rusia sendiri melarang memberikan informasi tentang pasukan Rusia yang tewas dalam operasi khusus.
Dukungan Rusia gagal dan tanpa hasil
Meski digempur habis-habisan oleh pasukan militer Rusia, pejuang oposisi selalu mampu memberikan perlawanan di banyak wilayah Suriah.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada 11 Januari oleh Harian yang berbasis di London, Jane’s Defence Weekly, wilayah yang berhasil dikuasai rezim Suriah hanya bertambah 1,3 persen, meskipun mendapat dukungan angkatan udara Rusia selama hampir empat bulan ini. Salah satu daerah dimana rezim Asad mendapat kemajuan signifikan adalah di daerah Turkmendagi, Latakia.
Kekuatan oposisi masih menguasai setengah dari provinsi Aleppo dan melindungi basis mereka di Idlib, yang berhasil direbut hampir seluruhnya tahun lalu. Serangan rezim yang didukung oleh angkatan udara Rusia juga telah gagal untuk merebut wilayah di Hama dan Homs, sementara pejuang oposisi mampu bertahan mengamankan Ghouta Timur di Rif Dimashq meskipun dibom dan diserang habis-habisan.
Pejuang Oposisi Suriah juga membuat keuntungan strategis melawan rezim sejak kampanye serangan Rusia dimulai, dengan merebut Atshan di Hama dan desa Kafr Nabuda, serta kota strategis Mourik. (EZ/salam-online)
Sumber: Anadolu

Artikel terkait :
Ekonomi Rusia Memasuki Tahun Terburuk Sejak Krisis Keuangan Global. Kasus HIV Di Rusia Capai Rekor Tertinggi. Amerika Bangkrut Di Afghanistan, Rusia Tambahan Di Suriah ( Isya Allah )
Ekonomi Terancam Hancur, Rusia Melonggarkan Sanksi Terhadap Turki. Ya Allah Ya Rabb, Hancurkanlah Melebihi Penderitaan Umat Muslim Suriah