Sunday, August 14, 2016

Cuplikan Twitter Ustadz Syarif Baraja, Menarik Disimak.

Hasil gambar untuk syarif baraja
Apa definisi sukses dunia? Apakah sukses dunia itu artinya kaya?
Kuatkan jiwa agar mampu mengalahkan hawa nafsu. Ketika jiwa lemah, kita akan kalah oleh nafsu.
Ketika jiwa kuat, maka mampu menahan diri agar tak jatuh ketika angin hawa nafsu kencang menerpa.
Kemarin ada yang bicara tentang definisi sukses, yaitu sukses dunia akhirat. Sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut.
Apa yang dimaksud dengan sukses dunia? Apakah ketika dia kaya, lalu disebut sukses dunia? Belum tentu.
Ketika sukses dunia dinilai dengan harta, dan dianggap sebagai salah satu komponen sukses, maka ada konsekuensi yang janggal
Dari definisi tadi, maka orang yang gagal di dunia, tapi sukses di akhirat, adalah termasuk orang yang gagal
Juga dari definisi itu ada yang janggal; bagaimana bisa gagal di dunia tapi bisa sukses di akhirat?
Padahal kita tahu bahwa akhirat adalah buah dari amalan di dunia. Dunia dan akhirat tidak dapat dipisahkan.
Orang sukses di akhirat karena di dunia dia melakukan amalan yang membuat sukses akhirat.
Apakah dalam benak kita masih tersimpan logika: muda foya foya, tua kaya raya, mati masuk sorga?
Jadi dalam gambaran kita orang sukses adalah yang kaya di dunia, tapi saleh, maka masuk sorga di akhirat.
Lalu apakah yang miskin di dunia tapi sukses di akhirat termasuk kategori gagal?
Padahal Allah sudah menggariskan bahwa Dia lah yang membagi penghidupan manusia. Rezeki sudah diatur.
Nah ketika manusia dianggap gagal karena gagal melakukan yang diluar kemampuannya, apakah ini realistis?
Ketika Allah sudah menentukan kadar rezeki, maka apakah manusia bisa protes? Tidak bisa.
Sahabat Mus'ab bin Umair, seorang sahabat yang wafat dalam keadaan miskin. Apakah dia gagal meraih
Apakah Mus'ab bin Umair dianggap gagal, tidak meraih sukses dunia, karena tidak memiliki banyak harta?
Menurut ukuran duniawi, Mus'ab bin Umair adalah gagal, karena tidak kaya. Tapi bagaimana menurut ukuran akhirat?
Ada beda antara menjual dan memperjuangkan. Ketika orang berjanji mau memperjuangkan sesuatu, ketika janji itu... 
Apa hubungan shalat dengan akidah? Apakah shalat bisa memperkuat akidah?
Ada yang memiliki pandangan bahwa akidah hanyalah memahami dan menghafal teori
Mus'ab bin Umair, wafat dalam keadaan miskin. Tidak memiliki kain kafan untuk menguburkan.
Mus'ab bin Umair, hanya memiliki kain yang tidak cukup untuk menutupi seluruh tubuhnya.
Apakah Mus'ab bin Umair termasuk orang yang tidak sukses dunia karena wafat dalam keadaan miskin?
Apakah Mus'ab bin Umair gagal secara duniawi karena wafat dalam keadaan miskin? Jawabnya: menurut siapa dulu.
Tapi ketika kita gunakan ukuran Allah, Mus'ab bin Umair sukses besar, karena mati syahid
Kapan Mus'ab bin Umair wafat? Mus'ab wafat pada perang Uhud, saat berperang bersama Nabi .
Mus'ab sukses di dunia, karena hidupnya mengantar Mus'ab kepada sukses akhirat. Inilah definisi sukses dunia.
Mus'ab bin Umair mati syahid, dalam peperangan bersama Nabi . Mendapat keutamaan mati syahid. Inilah sukses
Sukses dunia adalah ketika hidup di dunia menjadi sarana untuk sukses akhirat. Inilah definisi sukses dunia.
Ketika orang kaya, tapi hartanya tidak membuat sukses akhirat, maka apakah bisa dibilang sukses?
Ketika kehidupan membawa kita sukses akhirat, itulah sukses sejati.
Untuk sukses akhirat tidak harus kaya. Untuk gagal di akhirat tidak harus miskin.
Kaya dan miskin adalah pembagian Allah yang tak mungkin keliru. Ada yang diberi harta banyak, ada yang sedikit
Allah tidak akan menyiksa manusia karena dia miskin, menjadi miskin bukanlah pilihannya.
Allah tidak memberi kemuliaan kepada seseorang karena dia kaya, menjadi kaya bukanlah pilihannya juga. Tapi karunia.
Jangan kita fokus kepada orang lain, fokuslah pada yang lebih penting, bagaimana agar bisa mendapatkan rahmat Allah.
Gunakan apa yang ada untuk mencari rahmat Allah, yang lebih baik daripada dunia seisinya.
Ketika Allah memberi harta banyak, jangan sombong, fokuslah mencari rahmat Allah dengan hartamu.
Ketika Allah memberi sedikit, jangan meratap. Gunakan apa yang ada untuk mengejar rahmat Allah.
Mengejar rahmat Allah bukan hanya dengan harta. Masih banyak cara lain.
Sahabat Nabi tidak semuanya kaya. Tapi semua mengejar rahmat Allah. Akhirnya Allah pun ridha.
Ada sahabat Nabi yang kaya, dan ada yang miskin. Semuanya fokus mengejar rahmat Allah.
Bagaimana para sahabat mengejar rahmat Allah? Mari kita lihat kehidupan mereka
Apa amalan utama yang dilakukan sahabat Nabi dalam mengejar rahmatNya? Ada di QS Al Fath ayat 29.
K ehidupan sahabat Nabi : engkau melihat mereka selalu ruku dan sujud.. Mereka banyak shalat.
Shalat adalah amalan utama para sahabat, Allah mengatakan : engkau lihat mereka selalu ruku dan sujud.
Tentunya sahabat Nabi juga berdagang, juga berperang, tapi shalat menjadi ciri utama kehidupan mereka.
Shalat membuat mereka bersemangat untuk beramal, menggunakan kemampuannya untuk mengejar rahmat
Barangkali Itulah sebabnya Allah menyebutkan amalan utama para sahabat adalah shalat. Karena shalat adalah pondasi
Kabar baiknya, baik si kaya dan si miskin sama-sama bisa shalat. Kualitas shalat tidak bergantung banyaknya uang.
QS Al Fath 29 memuat gambaran penting kehidupan sahabat Nabi . Mereka shalat untuk meraih ridha Allah.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita meniru shalat seperti sahabat Nabi , atau kita hanya ingin kaya saja
Apa yang sebenarnya kita inginkan? Rahmat dan ridha Allah, atau tujuan utama kita adalah menjadi kaya?
sukses sangat. Mush'ab Al-Khoir duta Islam pertama. menginfakkan seluruh hartanya dijalan Allah bidadari menunggunya disurga
SHALAT ADALAH BENTENG BAGI ORANG MUSLIM Ketika terusir dari Surga, syaitan bersumpah dengan nama
Tapi sebagaimana vampire dan drakula yang hanya bisa tampil di malam hari, karena matahari akan membongkar kebohongannya.
Mari makan lanjut lagi bincang kita tentang sukses dunia.
Kemarin kita bincang tentang Mus'ab bin Umair, sahabat yang sukses dunia akhirat meskipun miskin.
Bukan hanya Mus'ab bin Umair yang miskin tapi sukses dunia.
Jangan lupa definisi sukses dunia bukanlah kaya, tapi sukses dunia adalah ketika hidup ini berbuah sukses akhirat
Ketika hidup ini diisi oleh kegiatan yang menuju sukses akhirat, inilah hidup sukses
Disebut sukses karena hidup membuatnya meraih sukses abadi di akhirat, kekal di surga.
Kita lihat sosok Nabi Zakaria, seorang Nabi yang miskin, dia seorang tukang kayu.
Tapi dia mengemban tugas suci dari Allah, menjadi Nabi pembimbing umat bani Israil, menjadi penyampai
Nabi Zakaria bukan hanya miskin, tapi juga tidak memiliki keturunan setelah lama menikah.
Sampai kemudian Allah mengisahkan doanya memohon keturunan, lalu Allah memberi.
Nabi Zakaria tetap hidup miskin, berdakwah bersama anaknya, Nabi Yahya.
Dan hidup Nabi Zakaria pun berakhir dengan tragis, dibunuh oleh umatnya sendiri.
Nabi Zakaria membayar kebenaran dengan nyawanya. Tetap mengatakan yang benar meski harus menghadapi umat durhaka.
Nabi Zakaria bukan sosok dai sejuta umat yang dicintai oleh umat, tidak dielu-elukan banyak umat.
Tapi Nabi Zakaria tetap konsisten pada misinya, menyampaikan kebenaran, meski banyak yang tak suka.
Itulah tugas para Nabi dan pengikutnya, menyampaikan kebenaran meski tidak populer dan disukai.
Paradigma adalah titik tolak bagi sikap dan tindakan. Salah paradigma, bisa fatal akibatnya.
Bagi mereka yang menganggap sukses dunia adalah kaya, maka Nabi Zakaria termasuk gagal.
Karena Nabi Zakaria miskin, tidak punya keturunan sampai tua, matinya dibunuh umat.
Tapi apakah Nabi Zakaria termasuk gagal di sisi Allah? Tidak. Tidak ada Nabi gagal. Semua sukses.
Dalam hadits lain, diceritakan pada hari kiamat ada Nabi yang datang bersama satu dan dua orang umat.
Dan ada lagi Nabi yang datang sendirian, tidak berhasil mengajak satu orang pun. Tapi tidak dihukum oleh Allah.
Meski menurut ukuran orang sekarang dakwahnya gagal, karena tidak ada umat yang ikut, tapi di sisi Allah tidak gagal
Tidak gagal karena tidak dimarahin Allah, tapi ingat, meskipun tidak ada umat yang ikut, tapi tetap disebut Nabi
Bukan lalu gelar Nabi dicopot karena gagal mengajak umat, dan datang sendirian di hari kiamat.
Kita harus menyesuaikan diri dengan definisi Allah, ini adalah bagian dari ketaatan dan ketundukan kita.
Jangan kita memaksakan mindset kita sendiri dengan menyimpang dari definisi Allah.
Jangan kita melawan arus, kita memiliki paradigma yang berbeda atau berlawanan dengan paradigma dari Allah
Salah paradigma, bisa salah sikap dan tindakan. O iya ada satu hal yang disebutkan dalam Al Qur’an ttg Nabi Zakaria
Dalam surat Ali Imran disebutkan bahwa Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria ketika sedang shalat.
Disebutkan sedang shalat, sebagai tanda bahwa shalat adalah bagian hidup yang tak terpisahkan dari Nabi Zakaria
Allah tidak menyebutkan bagian ini sia-sia tanpa ada pelajaran. Ada pelajaran berharga terkait shalat.
Shalat menjadi bagian dari hidup para Nabi. Shalat adalah sarana yang membawa mereka sukses.
Shalat adalah amalan sukses para Nabi Allah. Juga amalan yang akan membawa kita menuju sukses.
Para Nabi adalah teladan sukses bagi kita. Tapi kenapa kita masih mencari figur lain? 
Betapa kita berani, Allah yang menciptakan kita, tapi kita tak menghormati perintahNya sebagaimana seharusnya.
Janji Allah, setiap amal kebaikan tidak pernah akan sia-sia, akan ada balasan yang lebih baik. Sudahkah kita yakin?
Ayat Al Fatihah semuanya dahsyat, ayat-ayat yang luar biasa. Semuanya luar biasa. G abis-abis dibahas juga.
Saya ingin bahas satu ayat saja dengan singkat, yaitu ayat keempat, Maliki Yaumiddin. Ayat yang mengerikan.
Maliki Yaumiddin, Penguasa hari pembalasan.
Apa itu hari pembalasan? Hari di mana amal manusia dibalas
Pada hari itu amal semua manusia akan dibalas. Semua,
baik yang kecil maupun yang besar. Semua akan dibalas.
Tidak ada yang bisa menghindar dari perhitungan dan pertanggungjawaban amal.
Semua akan kena. Pada hari kiamat, semua yang dulunya raja, jadi orang biasa.
Tidak ada pejabat dan raja. Semua orang sama. Yang dulunya memerintah orang, sekarang tidak lagi. Dia menjadi orang biasa. Tidak punya kuasa.
Perbuatan buruk akan dibalas di hari kiamat. Akan dimintai pertanggungjawaban.
Nah ketika kita sadar bahwa perbuatan buruk akan dibalas, ini membuat kita takut untuk berbuat buruk. Ayat Maliki Yaumiddin Apa yang salah dengan kita?
Mengapa kita banyak membaca ayat Maliki Yaumiddin, tapi kita masih tak takut maksiat?
ini kita baca minimal 17 kali sehari.
Tapi, sudahkah membuat kita takut berbuat buruk? Mari kita bertanya:
Sudahkah kita membaca ayat2 Al Fatihah dengan penuh penghayatan?
Sudahkah kita shalat dengan penuh penghayatan, atau kita shalat hanya sekedar membaca saja?
Nah sebelum tidur, jangan lupa shalat witir, dan ketika membaca Al Fatihah, hayati ayat Maliki Yaumiddin.
Semoga besok diberi kesempatan untuk beramal shaleh, memperbaiki diri, dan menebus dosa-dosa
janganlah dengar pendapat orang ttg dirimu, tp tanyakanlah bgmn posisimu di sisi Allah, apakah Allah ridha padamu / tidak?
Rezeki sesuai dengan pembagian Allah, bukan kepantasan. Atau ada referensi dalil?
Jatahnya sdh ditentukan sedari awal, Allah lapangkan/sempitkan jalannya dgn bbrp sabab. Dan usaha manusia adlh salah satunya.
1.Kita lanjut lagi perbincangan kita tentang sukses dunia, kita berbincang tentang sukses dunia yang sejati.
2.Kita sudah membahas bahwa sukses bukan terkait dengan harta, banyak mereka yang miskin tapi sukses.
3.Nabi Zakaria adalah Nabi yang miskin, tapi beliau sukses meskipun miskin.
4.Begitu juga sukses dunia tidak terkait dengan banyaknya pengikut. Ada Nabi yang tidak membawa pengikut
6.Apakah karena sedikitnya pengikut, mereka dibilang gagal?
5.Mereka membawa risalah Allah, mereka mendakwahkan ajaran Allah, tapi tidak ada yang ikut.
7.Nabi Muhammad -alaihisshalatu wassalam- bermimpi melihat para Nabi di hari kiamat. Tidak ada Nabi yang dihukum.
8.Ada Nabi yang membawa banyak umat, ada Nabi yang bersama 10-20 orang umatnya
9.Ada Nabi yang hanya bersama 1 atau 2 orang umat. Mereka sukses, Allah tidak menghukum mereka.
10.Jika memang Nabi yang membawa satu umat gagal, maka Allah akan menghukum mereka.
11.Nabi yang tidak bersama banyak umat tidaklah gagal. Karena tugas Nabi adalah menyampaikan.
12.Bukan tugas Nabi untuk memberi hidayah kepada pengikut. Hidayah adalah di tangan Allah.
13.Tugas para Nabi adalah menyampaikan sesuai apa yang dikehendaki Allah.
14.Ketika seorang Nabi mengurangi atau menambah, atau memodifikasi ajaran Allah, itulah penyimpangan
15.Ketika seorang Nabi menyelewengkan ajaran Allah demi merekrut banyak umat, itulah penyimpangan.
17.Kegagalan adalah ketika kita tidak seperti yang diinginkan Allah. Ketika kita menyimpang.
16.Ketika sudah menyimpang dari apa yang diinginkan Allah, itulah jalan menuju kegagalan.
18.Apakah kita lebih mulia dari para Nabi, hingga kita harus menghalalkan segala cara agar banyak pengikut?
19.Apakah hidayah manusia ada di tangan kita? Hidayah bukan di tangan para Nabi, apalagi kita.
20.Tugas para Nabi, juga tugas kita, adalah menyampaikan ajaran Allah apa adanya.
21.Maka sukses bukan diukur dengan banyaknya pengikut . Jangan kita bangga dengan banyaknya fans.
23.Ketika kita berbangga dengan banyaknya pengikut, ingat, pengikut Iblis lebih banyak. Tapi Iblis gagal.
24.Nabi Zakaria sukses, meski mati dibunuh umatnya. Nabi Nuh juga sukses, meski sedikit pengikutnya
22.Pengikut iblis adalah amat banyak, tapi banyaknya pengikut tidak menjadikan Iblis sebagai sukses.
25.Kita mesti fokus kepada apa yang kita sampaikan, juga cara kita menyampaikan.
26.Apakah yang kita sampaikan kepada umat diridhoi Allah atau tidak?
27.Apakah kita menyampaikan kepada umat dengan cara yang diridhoi Allah atau tidak?
28.Berada di jalan yang diridhoi Allah, inilah tugas dari Allah kepada kita. Bukan memperbanyak pengikut.
Sungguh kasihan kepada mereka yang menggunakan jabatan untuk memperbanyak dosa, dan membuat murka Allah.
Jangan dikira Allah diam saja. Dia sendiri yang paling rugi. Dunia ini ujian. Ujian buat mereka dan kita.
Di akhirat nanti ada hisab khusus menteri dan rakyat jelata? Atau semua nanti akan sama?
Ketika mendidik anak dengan pendidikan sekuler, menghasilkan manusia yang tidak utuh. Karena mengabaikan akhirat.
Padahal manusia pasti mati, jika pendidikan mengabaikan kehidupan setelah mati, maka itu pendidikan yang kurang utuh.
Ketika pendidikan mengabaikan akhirat, anak didik yang jadi korban. Mereka jadi tak bersiap untuk akhirat.
Memang diupayakan untuk mendidik anak Indonesia menjadi manusia Indonesia yang Islam. Bukan Islam yang Indonesia.
Pertanyaannya, apakah ada perhitungan akhirat khusus Indonesia, atau Malaysia? Kita harus berpikir panjang.
Akhirat adalah masa depan yang pasti kita hadapi. Kita tidak bisa menghindari akhirat.
Nah apakah segenap aparat dan pemerintahan bisa melindungi kita di akhirat nanti?
Berusaha menjauhkan manusia dari kehidupan akhirat, adalah melalaikan hakekat manusia seutuhnya.
Nyatanya tidak bisa. Akhirat adalah domain masing-masing manusia. Tidak ada orang menanggung urusan orang di akhirat.
Lanjut lagi bincang sukses yah, kali ini tentang Nabi Dawud dan Sulaiman.
Nabi Dawud adalah seorang Nabi dari Bani Israil yang diberi kekuasaan oleh Allah.
1. Konon, pada suatu hari Nabi Sulaiman berjalan menaiki angin. Ada petani yang melihat, dan kagum
2. Petani tadi kagum kepada kekuasaan Nabi Sulaiman, dan berkata : Demi Allah, sungguh engkau diberi kekuasaan.
3. Sungguh engkau diberi kekuasaan yang besar. Lalu angin menyampaikan ucapan itu kpd Nabi Sulaiman.
4. Nabi Sulaiman berhenti, dan turun menemui petani tadi. Nabi Sulaiman mengucapkan perkataan yang luar biasa.
5. Kira-kira apa kata Nabi Sulaiman kepada petani tadi?
6. Apakah Nabi Sulaiman berterima kasih atas pujian si petani?
7. Atau Nabi Sulaiman memotivasi petani tadi agar bekerja lebih giat?
8. Apakah Nabi Sulaiman memberikan kiat-kiat kepada si petani agar bisa sukses? Bukan. Bukan itu yang dikatakan.
9. Apakah Nabi Sulaiman mengatakan kepada petani miskin itu bahwa kamu gagal?
10. Bukan. Simaklah perkataan Nabi Sulaiman kepada petani itu.
11. Satu kali ucapan tasbih yang diterima oleh Allah, lebih baik daripada pemberian Allah kpd keluarga Dawud.
12. Ya, satu ucapan SubhanAllah yg diterima oleh Allah, lebih baik daripada kekuasaan & harta keluarga Dawud.
14. Karena kekuasaan dan harta keluarga Dawud akan sirna, tapi pahala tasbih kekal sampai akhirat.
15. Dan yang kekal adalah lebih baik dari yang fana dan sirna. Inilah pesan Nabi Sulaiman.
16. Pesan ini masih berlaku untuk kita juga. Satu kali tasbih yang diterima Allah lebih baik daripada harta.
17. Nabi Sulaiman tidak menganggap harta sebagai tanda sukses dunia.
18. Maka Nabi Sulaiman mengarahkan si petani kepada hal yang membuatnya meraih sukses sejati.
19. Sukses sejati bukan dengan sukses harta, sukses sejati adalah dg perbanyak amal yg berkualitas.
20. Sukses sejati adalah ketika hidup di dunia membawa kepada sukses akhirat, kepada sukses yang abadi.
21. Nabi Sulaiman menganggap kekuasaan yang ada padanya hanyalah pemberian Allah, sebagai ujian.
22. Pemberian Allah hanyalah sebagai ujian, apakah kita kufur atau bersyukur.
23. Pemberian Allah tidak berarti petunjuk bahwa hamba itu mulia di sisiNya. Bukan.
24. Betapa banyak mereka yang tak pernah bersujud, tapi diberi kekuasaan dan keluasan harta.
25. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menganut paradigma sukses yang benar? Hati2, keliru paradigma bisa fatal.
26. Semua orang diuji dengan kondisi masing-masing. Segala kondisi adalah ujian.
27. Mereka yg sukses adalah yg lulus ujian, berhasil melakukan apa yg diinginkan Allah dlm segala kondisinya.
28. Kisah Nabi Sulaiman adalah bukti bahwa sukses dunia g harus miskin. Sukses tergantung sikap kita.
29. Tugas utama kita adalah beribadah kepada Allah, dalam kondisi apa pun.
Hidupkan Shalatmu, maka hidupmu akan semakin hidup
Menghidupkan hidup, adalah dengan dzikir.
Kata hadits: perumpamaan orang yang berdzikir dan tidak, seperti orang hidup dan mati. HR Bukhari Muslim.
Persoalannya, bagaimana cara berdzikir yang menghidupkan? Kita sudah berdzikir, tapi hidup kita belum hidup. Kenapa?
Mengapa dzikir masih belum bisa membuat hidup kita menjadi hidup? Karena hati kita belum berdzikir.
Ketika yang berdzikir baru lisan kita, maka dzikir tidak membuat hidup menjadi hidup.
Yang membuat hidup menjadi hidup adalah hati. Ketika hati hidup, maka hidup akan menjadi hidup.
Umrah, meneladani sejarah Nabi Ibrahim, mengulang sejarah memurnikan ibadah hanya kepada Allah.
Memurnikan ibadah kepada Allah adalah dengan menolak seluruh ibadah dan keyakinan keliru tentang Allah.
Pengetahuan tentang cara berdzikir yang benar, lebih penting daripada tahu cara mencari uang.
Ketika berdzikir sudah benar, uang akan datang dengan semakin mudah.
Dzikir yang benar: hati ikut fokus ke makna dzikir yang diucapkan oleh lisan.
Kalimat pertama yang diucapkan oleh Nabi Isa saat berbicara di waktu bayi: قَالَ ٳِنِّيْ عَبْدُاللهِ Nabi Isa...
Saya ingin bahas tentang definisi sukses diambil dari ayat-ayat yang mengisahkan Qarun.
Intinya sukses adalah ketika kita menggunakan apa yang ada demi meraih sukses akhirat. Ini pesan ayat-ayat ttg Qarun.
Jangan fokus kepada mencari yang tidak ada. Tapi fokus kepada menggunakan yang ada untuk sukses akhirat.
Ternyata banyak dari kita salah fokus, mengejar yang tidak semestinya dikejar.
Sabtu pagi yang indah, buatlah pagi ini lebih indah dengan dzikir yang mengisi hati, menguatkan iman.
Sabtu pagi yang indah, semoga hari ini menjadi wadah bagi amal baik kita. Penuhi hari dengan amal baik
Semoga hari ini menjadi anak tangga yang membuat kita lebih baik, lebih dekat dengan Allah.
Semakin banyak berdzikir, maka setan akan semakin jauh dari kita. Semakin kurang berdzikir, setan makin dekat.
Semakin banyak kita berdzikir di pagi hari, maka hari akan semakin efektif. Pengalaman pribadi seorang syekh.
Tapi bukan sembarang dzikir yang menghidupkan hidup kita. Dzikir yang berkualitas.
Dzikir membuat hari menjadi efektif, karena bantuan Allah, karena kasih Allah yang membimbing kita menuju hari yang efektif.
Ketika hari-hari kita efektif, maka hidup kita pun menjadi efektif. Di bawah bimbingan kasih Allah.
Beda antara dzikir berkualitas dan tidak, pasti ada perbedaan yang besar.
Dzikir berkualitas = selaras antara pikiran, hati dan lisan. Sama-sama berdzikir.
Dzikir mana yang kita pilih? Yang berkualitas atau yang tidak?
01. Kita lanjut lagi bincang kita tentang sukses. Salah satu tokoh yang dianggap sukses adalah Qarun.
02. Qarun adalah seorang yang kaya, sedangkan banyak orang menganggap sukses adalah kaya.
03. Kisah Qarun sudah begitu terkenal, maka tidak kita bahas semuanya. Ada dalam surat Al Qashash 75-84
04. Ada nasehat dari kaum Qarun kepadanya, yang nasehat itu amat berguna buat kita. Mari kita simak.
05. Ketika Qarun berbangga dengan hartanya, kaumnya memberi nasehat: jangan berbangga dan gembira karena harta.
06. Di sini Allah hendak mengajarkan kepada kita bahwa harta bukan untuk berbangga-bangga, bukan untuk bergembira.
08. Sombong karena harta, berbangga hati dan merasa lebih kaya dari orang lain, adalah sikap menyalahgunakan harta.
07. Jangan bangga dan tinggi diri karena ada banyak harta di tangan kita. Jangan bangga, sombong dan lupa akhirat.
09. Pesan ini ada pada ayat 76 surat Al Qashash. Lalu bagaimana sikap yang benar terhadap harta?
10. Ada di lanjutan ayat ini, yaitu 77, petunjuk untuk menggunakan harta dengan benar. Apa kegunaan harta sebenarnya?
11. “Gunakan apa yang diberikan Allah kepadamu untuk mencari sukses akhirat. Jangan lupakan bagian duniamu.”
12. Inilah kegunaan harta sebenarnya. Tapi ada yang menarik di sini, yaitu tidak ada kata harta dalam nasehat ini.
13. Tapi yang ada adalah apa yang diberikan Allah kepadamu. Ada dua hikmah dan pelajaran dari pilihan kata ini.
14. Yang pertama; sebagai pengingat bagi Qarun, bahwa harta miliknya adalah pemberian Allah.
15. Karena apa pun yang dimiliki manusia, itu bukan murni dari usahanya sendiri, tapi merupakan pemberian Allah.
16. Yang kedua, pemberian Allah untuk manusia bukan hanya harta, dan tetap ada potensi bangga diri dan sombong.
17. Misalnya ada orang diberi kepandaian berbicara oleh Allah, kepandaian itu bisa membuat orang menjadi sombong.
18. Ada orang yang diberi ilmu oleh Allah, dan ilmu itu bisa membuat orang menjadi sombong dan bangga hati.
19. Ilmu, harta, kepandaian berbicara, dan segala kelebihan lainnya, itulah pemberian dari Allah.
20. Allah memberi petunjuk kepada kita fungsi kelebihan kita yang sebenarnya, yaitu untuk mencari akhirat.
21. Gunakan apa yang ada untuk mencari kesuksesan akhirat. Jangan gunakan untuk yang lainnya.
22. Jangan gunakan kelebihanmu untuk berbangga diri di hadapan mereka yang kekurangan.
23. Sungguh Allah telah memilihmu untuk sebuah kelebihan, jangan sia-siakan kelebihanmu untuk berdosa.
24. Ketika pemberian Allah membuat orang berbangga diri dan sombong, maka ia hanya mendapatkan dosa.
25. Ketika orang menggunakan pemberian Allah untuk mencari sukses akhirat, maka dia dapat pahala.
26. Ada potensi mendapatkan dosa besar, yaitu sombong, dan sombong merupakan dosa yang amat besar.
27. Ada potensi mendapatkan pahala dan meraih tingkatan tinggi di sisi Allah, dg menggunakan pemberianNya.
1. Kita sambung lagi perbincangan kita tentang sukses, kita lanjutkan pembahasan tentang pelajaran dari Qarun.
4. Kita harus punya keinginan yang kuat untuk menggunakan nikmat ini sebagai pengangkat derajat di akhirat.
4. Kita harus punya keinginan yang kuat untuk menggunakan nikmat ini sebagai pengangkat derajat di akhirat.
5. Adakah keinginan dalam hati kita untuk menjadikan kelebihan kita untuk meraih sukses abadi di akhirat?
2. Kultwit kemarin adalah tentang bagaimana penggunaan karunia Allah dengan benar, yaitu untuk mencari sukses akhirat.
6. Atau yang menjadi puncak impian kita selama ini hanyalah sukses di dunia?
7. Sungguh rugi jika nikmat yang ada menjadi jalan untuk menambah dosa kita.
8. Menggunakan pemberian Allah untuk meraih sukses akhirat, artinya menggunakan untuk ibadah dan amal 
9. Menggunakan pemberian untuk meraih sukses akhirat, artinya menggunakan untuk kemaslahatan umat.
11. Mereka yang cerdas bisa belajar lebih jauh untuk kepentingan orang banyak. Bisa menjadi amal jariyah.
10. Mereka yang diberi kelebihan akal yang cerdas, gunakan kecerdasanmu untuk kemaslahatan umat.
13. Semua kelebihan bisa digunakan untuk meraih tingkatan yang tinggi di akhirat, bisa digunakan untuk meraih sukses akhirat.
12. Begitu juga orang yang memiliki kelebihan harta, bisa menggunakan hartanya untuk kemaslahatan orang banyak.
14. Semua kelebihan bisa digunakan untuk meraih kegagalan dan bencana di akhirat.
15. Mana yang kita pilih? Meraih sukses akhirat, atau malah meraih bencana?
16. Menggunakan pemberian Allah untuk sukses akhirat, artinya tidak menggunakannya sebagai sarana maksiat.
17. Sudahkah kita sadar, bahwa ketika kita melakukan maksiat, kita melakukannya dengan menggunakan nikmat Allah?
18. Sudahkah kita sadar, bahwa ketika kita melakukan maksiat, kita melakukannya dengan pemberian Allah?
19. Mulut yang kita gunakan untuk menghibah dan mencaci, adalah juga pemberian Allah.
20. Demikian pula dengan seluruh maksiat, semua menggunakan pemberian Allah.
21. Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa menggunakan pemberian Allah untuk mengejar akhirat?
23. Ketika orang memiliki keinginan mengejar akhirat, maka dia akan mengejarnya
22. Yang pertama, adalah menimbulkan keinginan mengejar akhirat dalam diri kita. Ini harus ada.
24. Bagaimana orang bisa mengejar akhirat, ketika dia tidak menginginkannya?
26. Meresapi ayat2 tentang sorga dan neraka, membuat kita ingin menggapai ridha ilahi, dan menjauh dari murkaNya.
27. Ketika kita sudah menginginkan akhirat, maka kita akan menggunakan apa yang ada untuk mengejarnya.
28. Maka keinginan mengejar akhirat ini harus kita tumbuhkan, dan kita jaga agar tetap menggelora.
Pahala sesuai dengan efek dari suatu perbuatan. Ketika berefek baik, maka ikut mendapat pahala.
Di hari kiamat nanti masing-masing dihisab sendirian. Tidak ada manusia yang bisa membela orang lain.
Kita lupa dan melupakan kematian, bukan berarti kita akan terhindar.
Mengingat mati, bukan berarti lari dari hidup. Mengingat mati adalah pendorong untuk menjalani hidup yang terbaik.
Mengingat mati, memacu kita untuk menjalani hidup yang terbaik. Karena mati kita adalah bergantung kepada hidup kita.
Mereka yang menganggap ingat mati adalah demotivasi, kesalahan ada pada kepala mereka.
Salah satu musibah, ketika orang tidak memahami batas kemampuan dirinya. Akhirnya dia mengira dirinya besar,..
Ayat-ayat tentang Qarun mengandung pelajaran yang luar biasa bagi kita. Pelajaran penting bagi kita untuk menghadapi dunia.
Ayat-ayat ini tercantum dalam surat Al Qur'an, yang sudah berdebu di rak buku rumah kita, karena jarang disentuh.
Akibatnya kita seperti ayam yang mati di lumbung. Ada pelajaran berharga tapi kita tidak mau belajar.
Qarun menjadi jalan menuju inspirasi tentang kegunaan harta bagi kita. Allah memberi pelajaran sambil bercerita.
Inilah hebatnya Al Qur'an, memberi pelajaran dan inspirasi dengan cara yang amat indah.
Memberi pelajaran sambil bercerita, maka cerita Al Qur'an bukan sembarang cerita. Ada banyak pelajaran di sana.
Tapi kisah Al Qur'an hari ini kurang menarik banyak orang. Lebih menarik bagi mereka kisah inspirasi dari buku motivasi.
Akibatnya kisah-kisah Al Qur'an dipandang sebelah mata. Kalah dari kisah sukses orang di barat sana.
Perhatikan kata jalan. Kisah Qarun jadi inspirasi. Bukan Qarun nya, tapi nasehat-nasehat kaumnya.
Allah menegaskan bahwa fungsi utama harta dan pemberian Allah lainnya, adalah untuk mengejar sukses akhirat.
Ketika kita tidak menggunakannya untuk sukses akhirat, maka kita menyalahgunakan harta dan pemberian Allah.
Ketika sesuatu kita salahgunakan maka kita sendiri yang rugi, kehilangan fungsi sebenarnya, kehilangan sukses akhirat.
Baru kemudian kita tidak lupakan bagian dunia kita yang mubah, yang tidak berlebihan.
Artinya dunia ini bukan tujuan utama, tapi hanya sekedar jangan lupa. Bukan tujuan utama. Jangan kita salah fokus.
Mengapa dunia bukan menjadi tujuan utama? Karena kita tinggal di dunia hanya sebentar.
Kita tinggal di dunia sebentar. Kita tinggal di akhirat lebih lama, bahkan selamanya.
Jika kita memang tinggal di dunia hanya sebentar, mengapa dunia menjsdi fokus tujuan utama bagi kita?
Jika kenikmatan akhirat adalah selamanya, mengapa tidak menjadi fokus utama tujuan kita?
Mengapa kita memilih fokus ke dunia yang akan kita tinggalkan, dan meninggalkan akhirat yang abadi?
Dunia ini indah, dan bisa kita indera dengan panca indera kita. Maka kita yang gembira dan cinta dunia.
Sedangkan akhirat hanya bisa kita pikirkan dan bayangkan. Tapi Allah menyuruh kita cinta akhirat.
Tapi manusia adalah mahluk berakal, yang bisa membebaskan dirinya dari penjara panca indera.
Tapi ketika kita tidak menggunakan pikiran, kita selamanya akan terpenjara panca indera. Tak bisa menjangkau lebih.
Pikiran dan akal bisa membuat kita melampaui panca indera, kita menjadi bebas.
Manusia memiliki pikiran dan akal, Al Qur’an mengajak kita berpikir, agar kita tidak mencintai dunia yang nyata.
Al Qur’an memberitahukan kepada kita tentang indahnya sorga, beserta bidadari yang cuantik sekali.
Allah memberitahukan tentang siksa neraka yang luar biasa pedih dan menyakitkan.
Ketika kita beriman kepada hari akhir, maka kita bisa terbebas dari cinta dunia, meski akhirat tak nampak.
Ada pertempuran dalam pribadi dan pikiran kita, pertempuran antara yang nampak dan tak nampak.
Ketika kita jarang memikirkan akhirat, maka kita akan terpenjara dunia. Dan yang terpenjara bukan badan kita.
Yang terpenjara di dunia adalah hati kita. Hati yang terpenjara lebih berbahaya daripada penjara fisik.
Ketika hatinya terpenjara, dia menjadi tahanan dan budak dunia. Meski nampaknya dia bebas kesana kemari.
Maka kita harus sering-sering mengingat akhirat, mentadabburi ayat-ayat akhirat dalam Al Qur’an, agar tak ditawan dunia.
Ketika kita lengah dari memikirkan akhirat, maka dunia menguasai kita. Dan kita kalah, hati kita ditawan.
Dan kita terjebak pada salah fokus, mestinya kita fokus utama ke akhirat, kita malah fokus dunia.
Ayat-ayat Al Qur’an banyak sekali membahas akhirat. Kita renungi dan kita gali maknanya. Kita pikirkan
Al Qur'an berisi petunjuk, salah satu petunjuk Al Qur'an adalah keyakinan-keyakinan yang harus diyakini.
Bagaimana dengan kita, sudahkah kita menganggap Al Qur'an sebagai sumber petunjuk? Atau hanya dibaca saja?
Meskipun Al Qur'an adalah petunjuk, tapi pengaruh Al Qur'an kepada kita bergantung pada sikap kita kepada Al Qur'an.
Meski Al Qur'an adalah petunjuk, jika kita cuek, kita tidak bisa mendapat petunjuk
Keyakinan-keyakinan yang harus kita yakini, ibarat rambu petunjuk jalan yang membawa arah yang benar.
Keyakinan-keyakinan ini menjadi dasar utama bagi agama Islam. Mereka yang tidak meyakini, keislamannya runtuh.
Keyakinan-keyakinan ini menjadi petunjuk dan rujukan kita untuk menilai sesuatu. Maka bisa dibilang tidak netral.
Tidak netral karena memang berpihak kepada keyakinan Islam. Bukan bebas. Kenapa kita memilih paradigma dan keyakinan Islam?
Karena paradigma dan keyakinan Islam berasal dari wahyu Allah, bukan dari pikiran dan pendapat manusia. Camkan ini.
Apakah dalam Al Qur'an ada bahasan mengenai kesempitan hidup manusia? Mengenai kesulitan yang melanda kehidupan rakyat saat ini?
Bacalah Al Qur'an, resapi maknanya, gali hikmahnya, pahami pelajaran-pelajarannya, dengan niat untuk mencari petunjuk, semoga Allah menerima
Hidup adalah menulis catatan amal. Tulislah catatan yang baik. Buku itu untuk kita sendiri.
Al Qur'an, nikmat terbesar dalam hidup manusia, sudahkah kita menikmatinya? Sudahkah kita menganggapnya sebagai nikmat?
Shalat adalah upaya pembebasan diri, dari penjara hawa nafsu menuju kemerdekaan diri dengan ibadah pada Allah.
Semakin mencari hikmah dan pelajaran hidup dari buku-buku motivasi, semakin enggan mencari petunjuk dari Al Qur'an. Hati tak bisa mendua.
Sering kita mendengar kata kerja keras, man jadda wajada, no pain no gain, tapi kita jarang mendengar kata shalat keras.
Semakin kita gandrung pada lagu religi, semakin jauh hati kita dari Al Qur'an. Semakin jauh hati dari Al Qur'an, makin dekat pada kesesatan
Pikirkan mata kita, apa jadinya kalo kita tidak diberi mata? Apa jadinya jika kita tidak bisa melihat? Coba pikirkan dan renungkan.
Seluruh organ tubuh kita adalah rahmat Allah. Kalo mau mikirin rahmat Allah, g usah jauh-jauh, pikirin organ tubuh sendiri aja. G susah.
Seringkali, dinding yg menjulang mencegah langkah maju kita ternyata hanya tabir dari kain, hanya perlu melangkahkan kaki untuk menembusnya.
Akal adalah pemberian dari Allah terkhusus bagi manusia. Ketika tidak kita gunakan, maka kita sama dengan makhluk2 yang tak berakal.
Sudahkah hari ini kita mengingat-ingat rahmat Allah yang tercurah pada kita? Sudahkah kita memikirkan nikmat-nikmatNya hari ini?
Ketika kita punya sesuatu tapi tidak kita gunakan, sama dg kita tidak punya sesuatu itu. Seperti org punya mobil tapi kemana2 naik sepeda
Jika ditanya apakah kamu berakal? Pasti orang menjawab ya. Tapi saat ditanya apkh akalmu kamu gunakan untuk berpikir? Blm tentu jawabnya ya
banyak ayat berbunyi: afalaa ta'qiluuun? Apakah engkau tidak menggunakan akal? Mungkin ada yang memahami: apakh kalian tidak berakal?
Berpikir adalah menggunakan akal untuk mengolah informasi, untuk mencapai pengetahuan baru. Dalam Islam, berpikir adalah jalan menuju Iman.
Justru itu pekerja laki2 harus dipisahkan dari pekerja wanita. Emmmm kalo di Indonesia gimana?
Di tempat kerja itu karena ada pelanggaran, mestinya pekerja laki2 dipisah dengan pekerja wanita
Semakin bersih, maka hati semakin haus akan Al Qur'an. Apa kabar hati kita?
Sudahkah kita mengamati keindahan Allah dalam takdirNya? Sudahkah kita mengamati keindahan kalam Allah? Allah itu indah.
Kita jarang mengamati keindahan yang ada di dunia ini, keindahan yang menunjukkan keindahan Allah.
Sudahkah kita mengamati keindahan Al Qur'an, yang merupakan kalam Allah?
Al Qur'an memaparkan keindahan kalamNya. Tapi apakah kita sudah menyelami Al Qur'an?
Mendapati keindahan kalamNya adalah dengan menyelami Al Qur'an. Tanpa itu, kita tak kan mendapatkannya.
Akhirnya kita lupa, Nabi dan para sahabat menjadi mulia di sisi Allah bukan karena harta. Tapi harta itulah yang selalu kita ulang-ulang.
Kita ekspos sahabat fulan memiliki peninggalan sekian. Sahabat fulan memiliki harta sekian. Sahabat fulan memiliki uang sekian
Betapa uang merasuk sampai ke dalam neuron otak kita, sehingga ketika kita melihat sejarah Nabi dan sahabat, yang kita lihat adalah uangnya.
Itulah rahasia sukses sahabat dalam hidup. Tapi bukan shalat para sahabat yang kita ekspos, tapi harta para sahabat. Bukan tahajjudnya
Metode bisnis jaman Abdurrahman bin Auf berbeda dengan zaman sekarang. Tapi Allah Sang Razzaq tetap satu.
Yang memberi rezeki Abdurrahman bin Auf bukanlah metode bisnis. Tapi kehendakNya yang memudahkan rezeki tiba
Tengoklah ke sejarah, bgmn para sahabat memperlakukan Al Qur'an dalam hidup mereka. Teliti lagi apa yg dilakukan sahabat trhdp Al Qur'an
Ampuni kami duhai Allah, kalamMu begitu kami sia-siakan... Berilah kami kekuatan untuk memperlakukan Al Qur'an sebagaimana seharusnya.AMIN
Al Qur'an, sumber ilmu yang sangat berharga, mengantar kita sukses akherat. Lebih berharga dari emas berkilo-kilo beratnya.
ibnul Qayyim berkata: Tadabburi Al Qur'an jika engkau inginkan hidayah, sesungguhnya di dalam tadabbur Al Qur'an terdapat ilmu.
Tapi sudahkah kita menganggap Al Qur'an sebagai sesuatu yang penting? Al Qur'an adalah ruh bagi hati, ibarat ruh bagi badan kita
Jika shalatmu masih seperti shalatmu hari ini, jika engkau masih belum memahami bacaan shalat, apakah engkau sudah merasa sampai di puncak?
Wahai diri, sudahkah engkau mensikapi Islam sebagai ajaran dari Allah, sudahkah engkau mensikapi Al Qur'an sebagai wahyuNya yang sempurna?
Jika tahajudmu sudah mendekati Ibnu Abbas, jika tadabburmu sudah mendekati Imam Syafii, engkau akan merasakan apa yang mereka rasakan
Wahai diri, sudahkah shalatmu seperti para sahabat? Sudahkah khusyu'mu menyamai imam Hasan Al Bashri? Mereka merasakan bahagia dg Islam.
Kita sdh merasa berada di puncak Islam. Kita merasa sederajat dengan malaikat dan para Nabi. Akhirnya kita memvonis bahwa Islam belum cukup.
Kita saja yang tidak belajar Islam meski sudah jadi muslim. Akhirnya kita mencari bahagia di luar sana. Jangan2 iman kita ikut keluar juga.
Ketika kita berenang di lautan nikmat Allah, dan kita lupa dan lalai, kita amat merugi, sungguh kita rugi, benar-benar rugi.
Apakah Islam bagi kita sudah tidak mampu membuat kita bahagia lagi? Tidak. Kita saja yang tidak tahu bagaimana berIslam yang benar
Ingat selalu bahwa Allah selalu bersamamu, melihat dan mendengarmu. Allah lebih tahu tentang dirimu, daripada dirimu sendiri.
"Janganlah takut, Aku berada bersama kalian berdua, Aku mendengar dan Aku melihat...." Kata Allah pada Nabi Musa. QS Toha
Popularitas tanpa ikhlash, pengikut banyak tanpa iman, gelar berderet tanpa taqwa; tak ada manfaatnya.
Sadarlah engkau, ketika engkau bertasbih, Allah Yang Maha Kaya, Yang Maha Kuat, Yang Maha Memberi Petunjuk, mendengar bisikan tasbihmu.
Dua ucapan yg ringan di lisan, berat di timbangan amal, & dicintai Ar Rahman, Subhanallahi Wabihamdihi, Subhanallahil Azhiim. HR Bukha
Coba luangkan waktu setiap hari untuk memikirkan nikmat-nikmat Allah yang telah kita nikmati.
Allah membolehkan kita berdoa agar Allah membalas kezhaliman orang kepada kita. Allah membolehkan, jangan kita melarang.
Kita larang mereka mendoakan agar Allah membalas. Tapi kita tidak berani menegur orang yang menzhalimi 
Orang harus membiasakan diri husnuzhan pada sesama muslim, tidak bertumpu pada prasangka. Harus dibiasakan.
Intinya taat itu dimulai dari hati, baru kemudian laksanakan perintah. Bagaimana hati kita? Apakah sudah taat?
Kalo lagi butuh duit, tahajud, dhuha, shalat jamaah, semua dikerjain untuk dapet duit. Tapi begitu dapet, lupa dia sama amalannya.
Jika kamu tidak bisa mengatakan yang benar, maka jangan ucapkan perkataan batil. "Janganlah menjadi pembela para pengkhianat".
Kematian adalah akhir semua makhluk yang hidup. Kita semua akan mati. Tapi, apakah kita sudah bersikap seolah kita akan mati?
Dia dikembalikan ke asalnya, dimasukkan ke liang lahat ukuran 1x2 m, untuk menghadap Allah. Hidupnya sudah selesai. Riwayatnya sudah tamat.
Hari itu dia mengantar jenazah ke kuburan, keesokan harinya, dia yang diantar, dia dishalatkan, lalu dibawa ke pekuburan.
Hati adalah penentu amal, jika hati baik, amalan akan baik. Jika hati buruk, amalan akan menjadi buruk.
Hati akan ditanya tentang niat dan tujuan-tujuan, periksa kembali Al Isra' : 36
Sering membaca ayat2 ttg rahmat Allah, tapi jiwa ini tak berhasrat mengejarnya. Apa masalahnya?
Sering membaca ayat2 tentang neraka tapi masih tidak takut neraka. Apa yang salah?
Umar bin Khattab: kesombongan dalam diri seseorang adalah karena adanya kehinaan dalam dirinya.
Sadarlah kawan, sombong adalah tanda kehinaan. Semakin sombong, semakin hina.
Yang membuat kita hidup adalah ruh, yang asalnya dari langit. maka yang menghidupkan jiwa kita adalah kata-kata dari langit pula.
Jangan-jangan ada yang salah ketika kata-kata langit tidak bisa menghidupkan jiwa, tidak membuat jiwa kita kuat.
Apakah benar kata2 langit tidak lagi bisa menghidupkan jiwa? Bisa. Hanya kita yang salah sangka.
Kita sudah pesimis pada kata-kata langit, karena tidak ada efeknya pada kita. Tapi kita tidak mau berkaca dan melihat ke dalam diri.
Ketika orang merasa bahwa semua ini tidak bisa berubah, maka jiwa akan putus asa. tapi Allah bisa mengubah segalanya.
Wahai diri! Jaga hatimu! Jangan sampai keinginan dunia melebihi keinginanmu terhadap akherat!
Bukan, harta dan kekuasaan bukan ukuran sukses. Harta menenggelamkan Qarun di bumi. Kekuasaan menenggelamkan Fir’aun di lautan.
Allah membagi harta pada hambaNya sesuai keinginanNya, bukan keinginan kita. Sesuai kehendakNya, bukan kehendak kita
Siapa pun dia, selama masih muslim dan tidak kafir, maka dia saudara saya. Meski berbeda pendapat dan twitwar sama saya.
Sesiapa memperbagus hal - hal tersembunyinya, niscaya Allaah akan jelitakan apa yang tampak darinya
Saat masih hidup, Nabi bisa memaafkan. Hak beliau ketika memaafkan. Tapi Nabi sudah wafat, tahu dari mana beliau memaafkan?
Jika harta menjadi ukuran sukses, Qarun lebih sukses dari Musa. Jika kekuasaan menjadi ukuran sukses, Fir’aun lebih sukses dari Musa.
Mengapa kita membaca Al Fatehah 17 kali sehari, sedangkan kita hanya makan sehari 3 kali? Al Fatehah lbh penting daripada makan!
Lagu-lagu yang ada, berapa lama umurnya? Setahun orang sudah bosan. Al Fatehah, tiap hari baca berkali2, tapi tidak pernah bosan bacanya ;)
Siapa yang mengejar dunia, belum tentu dia dapat. Terserah Allah, mau memberi atau tidak. Berapa yang didapat juga terserah Allah.
Allah lah yang mengatur kita, bukan kita yang memaksa Allah agar sesuai keinginan kita
Langkah pertama menuju sukses adalah tahu apa itu sukses, tahu definisi sukses.
Ilmu bahwa harta dunia adalah nikmat sementara, yang bisa didapatkan oleh orang shaleh maupun penjahat.
Ilmu bahwa amalan ibadah untuk meraih pahala lebih layak untuk dikejar dari sekedar harta dunia.
Ilmu yang tertanam dalam jiwa, yang akan mengarahkan hidup kita, bukan ilmu yang hanya dipahami di kepala
Memahami dan mengerti bukanlah tujuan utama dalam belajar. Tapi meresapi hingga ke dalam jiwa
Ilmu yang menyelamatkan kita, yang menjadi cahaya dalam hidup kita, agar hidup kita tak salah arah.
Ilmu yang menjaga penentang Qarun dari kagum kepada hartanya, itulah yang menjaga kita.
Memang hidup di arah yang benar seringkali membuat kita terasing dan berbeda dengan trend kebanyakan.
Sufyan At Tsauri berkata: saya tidak pernah menangani sesuatu yang lebih sulit daripada niat saya sendiri.
Aisyah ditanya tentang #akhlak Nabi: akhlaknya adalah Al Qur'an. Akhlak yang baik adalah melaksanakan Al Qur'an. Inilah akhlak Nabi.
Tapi apa kata Ibnu Abbas tentang ayat ini? Engkau berada dalam agama yang besar. Ya, #akhlak yang baik adalah Islam yang baik.
Agama Islam adalah #akhlak . Orang yang baik akhlaknya adalah orang yang berIslam dengan baik dan benar. Definisi akhlak adalah Islam.
Allah memuji #akhlak RasulNya: sungguh engkau berada di atas akhlak yang besar. Al Qalam ayat 4. Banyak orang memaknai ayat ini dg perilaku.
Maka ukuran #akhlak yang baik adalah menurut standar dan kerangka yang sudah digariskan dalam panduan Islam, yaitu Al Qur'an dan sunnah
Tapi berbuat baik pada Allah tetap harus kita dahulukan daripada manusia. Allah tetap harus diutamakan di atas manusia. #akhlak
Kita berakhlak baik pada sesama adalah dalam rangka mencari keridhoan Allah, karena Allah menyuruh kita untuk berbuat baik. #akhlak
Akhlak pada sesama haruslah di dalam kerangka #akhlak kita kepada Allah. Ini bentuk mendahulukan akhlak pada Allah di atas sesama
Akhlak pada Allah harus lebih diperhatikan daripada #akhlak pada sesama. Akhlak utama pada Allah adalh menyembahNya, dan menolak tuhan lain.
Ketika bicara akhlak, harus mulai dari #akhlak kepada Allah. Bagaimana sikap dan perilaku kita pada Allah? Apa kewajiban2 kita pada Allah?
Ujian iman, ketika hati nurani dan perasaan bertentangan dengan sunnah Nabi , mana yang kita dahulukan?
Pantaskah kita berbuat baik kepada sesama manusia tapi berperilaku buruk kepada Allah? Tidak pantas, sungguh tidak semestinya
Dan Rahmat RabbMu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan. Az Zukhruf 32
Ketika kita sadar bahwa tujuan hidup adalah untuk mengejar rahmat Allah, maka yg dibilang sukses adlh mereka yg bisa mendapatkannya.
Jangan-jangan yang kita anggap sebagai nikmat Allah adalah pemberian berupa materi, terkhusus berupa uang. Lainnya tidak kita anggap nikmat.
Hingga kesehatan dan keselamatan tidak kita anggap sebagai anugerah. Begitu juga dengan Islam dan Iman, kita anggap hal yang biasa.
Jangan lupa, jantung lebih kecil dari piring yang kita gunakan untuk makan. Banyak organ tubuh kita yang kecil, tapi begitu berguna.
Bukankah nikmat sehat harus kita syukuri? Sekecil apa pun pemberian Allah, harus kita berterimakasih. Apalagi nikmat yang luarbiasa besar
Ketika menjenguk orang di rumah sakit, terasalah nikmat Allah yang luar biasa, yang kita sebut sebagai sehat.
Sehat ini sering kita anggap sebagai kondisi seharusnya, dan tidak kita sikapi sebagai sebuah anugerah. Sungguh sehat adalah anugerah besar.
Sesungguhnya setan adalah musuhmu, maka sikapilah dia sebagai musuh, anggaplah dia sebagai musuh .. QS Fathir ayat 6.
Berjalanlah di belakang Al Qur'an, ikuti ke mana Al Qur'an mengarah, jangan jadikan Al Qur'an di belakang anda, harus ikut kemana anda pergi
Jangan tundukkan Al Qur'an pada keinginan anda, anda meyakini sesuatu, lalu anda cari2 ayat atau hadits yang cocok.
Sepertinya definisi rahmatan lil alamin menurut banyak orang berbeda dg definisi Al Qur’an. Mana yang benar?
Dan bertobatlah kalian semua pada Allah, wahai orang-orang beriman, agar kalian beruntung. An Nur 51. Tobat = beruntung.
Apa yang engkau bisa lakukan hari ini untuk bisa lebih dekat dengan Allah?
Apakah setiap yang menginginkan dan mengejar dunia pasti mendapatkannya? Renungkan!
Bisakah kita bisa berjalan di jalan lurus, namun sekaligus berjalan di jalan sesat? Berada di jalan lurus berarti meninggalkan jalan sesat
Banyak harta tapi di akherat dapat siksa, apa bisa dibilang sukses?
Segala Sesuatu Jika Ditinggalkan Pasti Ada Gantinya, kecuali Allah
Sekecil apa pun, pasti ada peran orang lain, bahkan dalam kehidupan kita sehari2, tak lepas dari peran orang lain yang membantu kita.
Bersyukur, berterimakasih= mengakui adanya peran orang lain, pihak lain, dalam pencapaian kita. Tapi sering kita diajak melihat diri.
Permata tidak berubah menjadi kaca karena disembunyikan di tempat yang aman. Uang tidak berubah jadi kertas koran karena disimpan di bank.
Jika menikah itu tak penting, tidak mungkin Nabi Musa mau menghabiskan waktu 10 tahun sebagai mahar nikah.
Jika menikah itu tak penting, tidak mungkin Nabi Musa mau menghabiskan waktu 10 tahun sebagai mahar nikah.
Jangan silau oleh gelar dan almamater. Teliti isi omongannya. Kadang almamater dan gelar sengaja ditulis untuk menyilaukan pandangan
Perlu kekuatan untuk menaklukkan diri agar bisa ikhlas, mencari keridhoan Allah semata.
Untuk mendekat dengan Allah, untuk ibadah pada Allah dengan semestinya, apakah harus menunggu datangnya ujian?
Barangkali salah satu hikmah dari keterlambatan memulai sesuatu adalah adanya kesempatan untuk meninjau kembali NIAT kita.
Hatiku bukan tempat penimbunan sampah beracun, bukan tempat nongkrong bisikan2 negatif. Hanya tempat bagi kenangan manis dan harapan positif
Shalat adalah ukuran kualitas hubunganmu dengan Allah. Jagalah shalat dan perbaiki shalatmu.
Materialisme sudah menguasai pikiran , bahkan saat melihat sejarah sahabat Nabi -shallu alaih-, yang kita lihat adalah DUITnya saja.
Allah mengajarkan untuk memujiNya dalam shalat. Sudahkah kita memujiNya dari lubuk hati terdalam?
Bersihkan pikiran, sucikan hati, agar bisa berbaik sangka dan melihat sisi positif.
Siapa yang enggan menolong Allah, maka jangan harap Allah akan menolongnya. QS Muhammad : 7
Siapa tidak membela agama Allah, maka jangan harap Allah akan menolongnya. QS Muhammad : 7.
Sudahkah shalat menjadi sesuatu yang mengasyikkan bagi kita?
Siapa menolong seorang muslim, maka Allah akan menolongnya. Apalagi membela Nabi .
Siapa ingin ditolong Allah, hendaknya menolong Nabi .
Sudahkah shalat membuat kita bahagia? Ada Hadits: "dijadikan shalat sebagai penyejuk mataku"=shalat sbg hal yg mengasyikkan. Bgmn dg kita?
Dalam perjalanannya, Nabi-shallu alaih- beristirahat dengan shalat. Merasa segar setelah shalat. Kita? Sudahkah kita merasakannya?
Setelah shalat, orang akan merasa segar bagai sehabis mandi. Barangkali begitu ibaratnya. Sudahkah shalat membuat dosa2 kita berguguran?
Hadits Nabi mengibaratkan shalat wajib 5 waktu bagaikan orang yang mandi 5 kali sehari, membuat orang bersih dari dosa.
Jika setiap anjing menggonggong kau lempari batu, maka harga batu akan menjadi mahal, bisa seharga uang dinar. -pepatah arab-
Saat kita shalat, Setan membisikkan kata-katanya dalam hati kita, agar hati kita lalai dari bacaan2 shalat yang kita baca.
Saat pikiran dan hati kita lalai dari makna bacaan shalat yang kita baca, saat itulah setan sudah mengalahkan kita. Shalat kita jadi buruk
Mengapa setan selalu mengganggu dalam shalat? Karena setan tidak ingin kita shalat dengan baik. Setan akan makin susah menggoda kita.
Saat shalat jadi buruk, maka amalan dan akitivitas kita akan berkualitas buruk, maka hidup pun akan menjadi buruk.
Berjuanglah untuk mengusir gangguan setan dalam hidup anda, khususnya gangguan setan dalam shalat. Inilah jihad yang paling susah.
Shalat adalah amalan terbaik yang membuat hamba dekat dengan Allah. Shalat membuat Allah cinta pada hamba.
Sedih ketika ketinggalan ibadah, tdk bisa bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Kita masih bisa gembira meski ketinggalan shalat jamaah
Singkaplah inti hatimu setiap saat, agar bisa menemukan penyimpangan sedini mungkin, lalu memperbaiki. Hati lah yang dilihat Allah.
Al Qur'an adalah satu-satunya cahaya. Yang mencari cahaya selain dari Al Qur'an, akan tersesat di dalam gelap.
Para sahabat Nabi yang tidak bisa ikut perang tabuk, mereka menangis sampai air mata mengalir di pipi. Sedih ketika tidak bisa berbuat baik
Apakah kita benar-benar mengejar ridha Allah? Atau apa yang sebenarnya kita kejar?
Apakah diri ini shalat, dzikir dan mengaji dalam rangka berjalan menuju Allah, dalam rangka mencari ridhoNya, atau ada tujuan-tujuan lain?
Semakin mencari hikmah dan pelajaran hidup dari buku-buku motivasi, semakin enggan mencari petunjuk dari Al Qur'an. Hati tak bisa mendua.
Kerja keras = sukses. Mengapa tidak ada shalat keras? Kenapa shalat keras dianggap teroris?
Seringkali, dinding yg menjulang mencegah langkah maju kita ternyata hanya tabir dari kain, hanya perlu melangkahkan kaki untuk menembusnya
betapa bersyukurnya orang-orang yang tidak diberi penglihatan namun tetap bersabar pak. Allah melindungi banyak hal darinya.
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut. Ingin memadamkan cahaya matahari dengan ditiup. Apakah bisa?
Akhirnya kita lupa, Nabi dan para sahabat menjadi mulia di sisi Allah bukan karena harta. Tapi harta itulah yang selalu kita ulang-ulang.
Kita ekspos sahabat fulan memiliki peninggalan sekian. Sahabat fulan memiliki harta sekian. Sahabat fulan memiliki uang sekian.
Betapa uang merasuk sampai ke dalam neuron otak kita, sehingga ketika kita melihat sejarah Nabi dan sahabat, yang kita lihat adalah uangnya
Itulah rahasia sukses sahabat dalam hidup. Tapi bukan shalat para sahabat yang kita ekspos, tapi harta para sahabat. Bukan tahajjudnya.
Tengoklah ke sejarah, bgmn para sahabat memperlakukan Al Qur'an dalam hidup mereka. Teliti lagi apa yg dilakukan sahabat trhdp Al Qur'an
Tapi sudahkah kita menganggap Al Qur'an sebagai sesuatu yang penting? Al Qur'an adalah ruh bagi hati, ibarat ruh bagi badan kita.
Sudahkah kita menghinakan diri di hadapan kalam ilahi? Atau kita membacanya dengan penuh rasa tak perlu?
Kita membaca Al Qur’an sambil sesekali melihat notifikasi hp kita
Kita belum membaca Al Qur’an dengan sikap yang semestinya, yang semestinya kita lakukan dg ucapan Allah.
Kita membaca Al Kahfi dengan cepat, tanpa sadar bahwa kita sedang membaca firman Allah, pencipta langit dan bumi.
Jika shalatmu masih seperti shalatmu hari ini, jika engkau masih belum memahami bacaan shalat, apakah engkau sudah merasa sampai di puncak?
Ibnul Qayyim berkata: Tadabburi Al Qur'an jika engkau inginkan hidayah, sesungguhnya di dalam tadabbur Al Qur'an terdapat ilmu.
Wahai diri, sudahkah engkau mensikapi Islam sebagai ajaran dari Allah, sudahkah engkau mensikapi Al Qur'an sebagai wahyuNya yang sempurna?
Jika tahajudmu sudah mendekati Ibnu Abbas, jika tadabburmu sudah mendekati Imam Syafii, engkau akan merasakan apa yang mereka rasakan.
Kita saja yang tidak belajar Islam meski sudah jadi muslim. Akhirnya kita mencari bahagia di luar sana. Jangan2 iman kita ikut keluar juga.
Apakah Islam bagi kita sudah tidak mampu membuat kita bahagia lagi? Tidak. Kita saja yang tidak tahu bagaimana berIslam yang benar
Wahai diri, sudahkah shalatmu seperti para sahabat? Sudahkah khusyu'mu menyamai imam Hasan Al Bashri? Mereka merasakan bahagia dg Islam.
Ingat selalu bahwa Allah selalu bersamamu, melihat dan mendengarmu. Allah lebih tahu tentang dirimu, daripada dirimu sendiri.
Sadarlah engkau, ketika engkau bertasbih, Allah Yang Maha Kaya, Yang Maha Kuat, Yang Maha Memberi Petunjuk, mendengar bisikan tasbihmu.
Dua ucapan yg ringan di lisan, berat di timbangan amal, & dicintai Ar Rahman, Subhanallahi Wabihamdihi, Subhanallahil Azhiim. HR Bukhari
Ketika teringat akan musuh, doakan agar dapat hidayah, agar jiwa selamat dari dengki, setan pun takut mengingatkan kita.
Allah membolehkan kita berdoa agar Allah membalas kezhaliman orang kepada kita. Allah membolehkan, jangan kita melarang.
Kita lemah, karena kita ada di dunia ini bukan atas kehendak kita, tapi kehendak Allah semata. Begitu pula kita mati bukan kehendak kita.
Allah, Maha Perkasa, Maha Kuat, tapi juga Maha Mengampuni hambaNya yang mau bertobat dan kembali padaNya. Mengapa kita menjauh dariNya?
Agar kita benar-benar mengenal Allah, kita harus menelaah dan merenungi Asma'ul Husna, bukan hanya hafal saja tanpa paham maknanya.
Kita pelajari makna dari setiap nama Allah, berikut dampak2 dari nama itu, kemudian kita pelajari ayat2 Qur'an yang terkait dengan nama itu.
Kita takut serangan stroke, diabetes dan jantung. Sudahkah kita takut pada sengatan api neraka??
Jangan puas hanya hafal Asma'ul Husna, harus diresapi dan dihayati sampai ke dalam hati, itulah yang membentuk pribadi kita.
Kesombongan Qarun Akan Prestasinya Karena Kemampuannya"
Karena takut stroke, diabetes dan serangan jantung, kita mau diet dan berolahraga. Sudahkah kita mau bertindak untuk selamat dari neraka?
Menuntut ilmu dalam shalat, dengan mencerna bacaan2nya, terutama bacaan Al Qur'an. Maka setan selalu berusaha menggoda agar kita tdk fokus.
Shalat adalah sarana terbesar untuk mencari ilmu, yaitu dengan mengambil kesimpulan2 dari bacaan shalat. Sadarkah kita?
Dalam sujudmu, mohonlah kemajuan dalam penghambaanmu pada Allah, mohonlah untuk jadi hamba Allah yang lebih baik.
Dalam sujudmu, adukan kelemahanmu pada Allah, mintalah perubahan menuju yang lebih baik. Inilah awal dari perubahan, dimulai dari sajadah
Berdoa adalah ekspresi kerendahan, kelemahan dan ketidakberdayaan. Berlawanan dengan afirmasi kita: aku bisa, pasti bisa, the power is you
Akhirnya kita tahu mengapa tidak ada dorongan jiwa kita untuk berdoa, karena kita sudah merasa kuat, merasa mampu, merasa bisa segalanya.
Afirmasi-afirmasi percaya diri sudah begitu merasuk ke jiwa kita, akhirnya kita merasa maha kuasa. Tapi hanya merasa, bukan sebenarnya.
Afirmasi-afirmasi percaya diri sudah mengalahkan makna takbir yang kita baca lebih 100 kali sehari. kita bertakbir, tapi hanya dengan mulut.
Matahari dan bulan, terbit dan tenggelam setiap hari, menegur kita setiap hari, bahwa hidup ini tak abadi. Suatu saat bisa berakhir.
Yakinlah, tanpa Al Qur'an, jiwa kita mati, mata kita buta, kita akan sesat.
Pondasi keimanan adalah keyakinan dan perasaan dalam hati, jika tidak ada, amalan fisik tidak akan berguna. Ibnu Taimiyah
Rasulullah mengadu pada Allah perihal kaumnya yang menjauhi Al Qur'an .Lihat Al Furqan 30. Apakah kita termasuk?
Umar bin Abdul Aziz: Berpikir tentang nikmat2 Allah adalah salah satu amalan ibadah yang terbaik.
Berpikir tentang nikmat2 Allah, tentang keagungan Allah, ibadah paling mudah. Tanpa menggerakkan badan :) G bikin capek.
Ibnul Qayyim: Membaca Al Qur'an sambil memikirkan maknanya adalah pokok dari lurusnya hati. --> apa kabar hati kita?
Ibnul Qayyim: membaca satu ayat sambil memikirkan dan memahami maknanya, lebih baik dari membaca 30 juz tanpa pemahaman makna dan tadabbur.
Ibnul Qayyim: sebaik2 penggunaan waktu adalah untuk memikirkan ayat2 Allah dan keajaiban makhlukNya.
Dunia menjadi remeh bagi hati yang mendamba akherat. Jika hati tidak mendamba akherat, maka dunia yang jadi besar di matanya.
Tadabbur=merenungi, memikirkan, menghayati, mncari hikmah&pelajaran dari sebuah text, situasi, dlm konteks ini ayat2 Al Qur'an
Coba bersihkan pikiran dari prasangka buruk. Ketika ada bias, biasakan selalu husnuzhan. Tidak ada ruginya.
Ketika anda su'uzhan, dan ternyata tidak seperti su'uzhan kita, maka kita rugi.
Tujuan makan sudah bergeser, bukan lagi agar tubuh sehat dan kuat ibadah, tapi untuk menuruti lidah kita, menuruti syahwat dan hawa nafsu.
Program hidup orang kafir: makan (kuliner) dan bersenang-senang. Lihat QS Muhammad (47) ayat 12.
Makan bukan lagi kebutuhan, tapi sudah menjadi tujuan. Bagi muslim, makan adalah sarana untuk sehat, agar kuat ibadah.
Sebuah pelecut semangat, agar bisa hidup sehat tanpa terbebani penyakit yang merongrong tubuh, sampai tua nanti. Tak membebani siapa pun.
Jihadnya hati, memaksa hati agar selalu berdzikir. Kalo tidak, hati akan diisi yang lain, lamunan, pikiran yang tidak-tidak, yang jelek2.
Baru buka halaman sampul, nemu nukilan Ibnul Qayyim: siapa yang mengenal Allah dengan seluruh Nama & SifatNya, pasti akan mencintaiNya.
Memaksa hati berdzikir adalah dengan memaksa lisan berdzikir. Dengan lisan yang berdzikir, hati akan mudah berdzikir.
Tanpa dzikir lisan, susah dzikir hati. Maka bacaan shalat tidak boleh dibaca dg hati. Dibaca dg mulut, hati memaknai dan memikirkan.
Siapa yang diberi hidayah oleh Allah, tidak ada siapa pun bisa menyesatkan. Siapa disesatkan Allah, tiada yang mampu memberi hidayah.
Siapa yang tergesa2 ingin mendapatkan sesuatu sebelum waktunya, maka dia akan terhalang mendapatkannya. -kaedah fiqhiyyah-
Membaca Al Qur’an dalam shalat tidak bisa ditandingi manfaatnya dengan membaca Al Qur’an dalam kondisi yang lain.
Sekedar tahu Allah tidak membuat kita selamat. Iblis juga kenal Allah, tapi tidak membuatnya selamat.
Maksudnya org baca Al Qur’an dalam shalat, mendapatkan manfaat lebih dibandingkan dg si luar shalat
Ketika dalam shalat, orang berada dalam kondisi "on air", seperti penyiar yang sedang on air. Seolah memasuki alam lain.
Maka bacaan Al Qur’an yang dibaca dalam shalat memiliki efek berbeda. Tapi ada syaratnya. Ketika dibaca dg penuh pemahaman.
Ketika dibaca dengan penuh fokus dan tadabbur, maka baru ada efeknya. Jika tidak, maka tidak ada cahaya.
Kita melewatkan kesempatan berharga dalam hidup kita untuk menyerap cahaya Al Qur’an dalam shalat. Karena kebodohan kita.
Ketika jiwa kita tidak diterangi cahaya Al Qur’an, maka kita akan hidup dalam gelap. Gelap, meski matahari bersinar terang.
Apakah mereka tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan di hari yang agung? Hari manusia bangkit menuju Rabbul Alamin. Mutafifin:4
Apakah kalian mengira Allah menciptakan kalian sia-sia tanpa tujuan? Dan kalian tidak akan dibangkitkan di hari kiamat? QS Al Mukminun.
Ada banyak faktor bagi kesuksesan kita. Sedikit sekali faktor itu yang ada dalam pengaruh kita. Lainnya, bukan dari upaya kita.
23/1/15, 6:30
Ketika orang memahami bahwa definisi sukses adalah kaya, maka dia belum bisa dibilang sukses jika dia belum kaya.
Dia kira kaya adalah sukses, hidupnya adalah untuk mengejar kaya. Tak beramal untuk akherat. Jika dia beramal, tujuan amalnya adalah kaya
Tapi seberapa pun dia menikmati suksesnya, hidupnya akan berakhir di kuburan. Semua hartanya ditinggal
Salah definisi sukses membuat kita celaka. Di mana kita temukan definisi sukses? Di Al Qur'an.
Tidak ada yang salah dg kaya. Yang salah adalah ketika kaya jadi tujuan utama, menjadi obsesi yg dikejar lebih dari segalanya.
Wahai diri! Hartamu tidak akan berguna ketika engkau binasa. Selamatkan dirimu! Baru harta akan berguna.
Saat kita shalat, Setan membisikkan kata-katanya dalam hati kita, agar hati kita lalai dari bacaan2 shalat yang kita baca.
Kalo istri berpenghasilan, dia tidak wajib untuk memberi nafkah keluarga
Tapi alangkah baiknya istri meringankan beban suami, atau membantu untuk kemajuan rumah tangga. 
Ketika ada uang lebih, maka lebih banyak yang bisa dilakukan untuk kemajuan rumah tangga, dan anak-anak
Nabi Sulaiman memohon pada Allah, agar bisa mensyukuri nikmat-nikmatNya. Tanpa bantuanNya, Nabi Sulaiman tak mampu bersyukur.
Bagaimana dengan kita? Kapan kita terakhir kali berdoa kepada Allah agar diberi kemampuan untuk bersyukur?
Benar-benar kita ini lemah, bersyukur saja kita tak mampu, jika tidak ada bantuan dari Allah
Kita tidak ingat syukur, bahkan sampai nikmat itu hilang. Kita malah merasa tak bersalah, merasa terzhalimi.
Kita terlalu gembira akan nikmat, terlalu menikmati hingga lupa mensyukuri.
Syukur kita takkan pernah sebanding dengan nikmat yang kita terima.
Banyak nikmat yang tak terasa, baru terasa ketika hilang.
Ketika nikmat sudah hilang, kita meratap dan menyesal. Tapi selalu ada jalan. Allah Maha Baik.
Masalahnya kita kurang percaya kepada Allah. Kurang yakin kepada kekuasaanNya.
1. Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yg Dia kehendaki. Mereka bergembira dg kehidupan di dunia
Allah mampu memberi kita nikmat yang lebih besar dari nikmat yang hilang karena kita kurang bersyukur.
2. padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). Ar Ra'd ayat 26
Innama yarhamuLlahu min 'ibaadihi ar ruhamaa'"Allah hanya akan menyayangi orang-orang yang penyayang". Hadits Bukhari
Yang menyedihkan, ada yang mengira bahwa mengajak untuk mencari akherat adalah ajakan untuk miskin. Astaghfirullah.
Ada lagi yang mengira kita tidak boleh minta uang pada Allah. Kalo tidak minta pada Allah, kemana lagi?
Jiwa kita lapar, lapar akan cahaya Al Qur'an. Tapi kita tetap mencoba kuat menahan lapar, meski Al Qur'an ada di depan mata.
Sebagian masih salah paham, mengira bahwa ikhlas adalah miskin. Mengira bahwa ikhlas tidak boleh kaya. Ini salah paham.
Nabi shalat sampai bengkak kakinya, berjam-jam lamanya. Tidak hanya sedekah saja. Kita? Kita mencari yang enak2
Lihatlah bagaimana Nabi dan para sahabat bersyukur. Mereka mensyukuri nikmat dengan shalat. Lihatlah shalat mereka.
Jika memang kaya itu dilarang, pasti Nabi sudah marah pada Abubakar, Umar, Usman, dan mengutuk Abdurrahman bin Auf.
Para sahabat Nabi yang kaya raya, mereka bukan hidup untuk menjadi kaya. Uang bukan jadi tujuan mereka.
Nabi Sulaiman menganggap kaya adalah karunia dan ujian: hadza min fadzli Rabbi, liyabluwani... Lihat surat An Naml: 40.
Jagalah Allah, artinya jagalah perintah2Nya, jangan ditinggal, jagalah larangan2Nya, jangan dilanggar.
Tugas kita adalah takwa, bukan jadi kaya. Tujuan kita adalah ridha Allah, bukan mengumpulkan harta.
Ibadah kita sampingkan, syareat kita singkirkan, kita tidak taat padaNya, tapi selalu meminta uang.
Iyyaka Na'budu, wa Iyyaka Nasta'iin, hanya padaMu kami mengabdi, hanya padaMu pula kami meminta pertolongan.
Ingatlah tugas utama kita adalah ibadah. Ibadah pun tak sempurna tanpa meminta. Meminta termasuk ibadah.
Mana yang kita dahulukan? Meminta atau mengabdi? Meminta atau bersyukur?
Kita hanya minta, tapi lupa pada tugas utama, yaitu mengabdi, beribadah, taat, tunduk padaNya.
Akhirnya kita malah merasa Allah lah yg berhutang budi pada kita karena sedekah kita.
Hingga kita memperlakukan Allah seperti jin lampu aladin. Minta ini, minta itu. Seolah tugas kita hanya minta.
Padahal satu saja pemberianNya, lebih baik dari harta. Contohnya mata. Ada yg mau jual matanya seharga 5 milyar?
Kita tidak merasa perlu bersyukur atas pemberianNya. Padahal pemberianNya lebih baik dari harta melimpah.
Kita lancang pada Allah, seakan Allah tidak pernah memberi pada kita. Hingga kita tak merasa hutang budi padaNya.
Sayangnya, yang ada di kepala kita cuma minta, minta dan minta.
Jika memang harta pertanda ridho Allah, maka Allah telah ridho pada Qarun, Fir'aun dan kaum Aad.
Jika memang harta pertanda ridho Allah, maka orang yang shaleh adalah orang yang kaya.
Allah memberi harta berlimpah, bukan berarti Allah sayang. Harta adalah ujian, bukan tanda cinta.
Apakah jika Allah ridho pada kita, pasti kita akan miskin dan sengsara di dunia?
Apakah jika seseorang diberi harta melimpah, berarti Allah ridho padanya? Itu pikiran Qarun.
Apakah sorga sudah tidak menarik lagi bagi kita? Apakah kenikmatan uang sudah melebihi sorga?
Kita shalat dhuha, tahajud, sedekah, bukan agar Allah ridho dan merahmati kita, tapi untuk minta uang.
Apakah rahmat Allah sudah tidak menarik lagi buat kita? Apakah kita tidak lagi perlu kasih sayang Allah?
Jika kita menginginkan harta lebih dari ridho Allah, ini pertanda bahaya. Pertanda bahaya besar.
Kalo yang g ikhlas aja dibalas di dunia dg ditambah hartanya, masa yang ikhlas mencari ridho Allah g dibalas?
Allah Maha Berterima Kasih, Allah akan menjaga para penyembahNya di dunia dan akhirat.
Apakah harta benda lebih menarik bagi kita daripada ridho Allah?
Apakah Allah memberi harta kepada Qarun, tapi tidak memberi rizki kepada orang yang menyembahNya?
Apakah yang bersedekah mencari ridho Allah g akan dapat balasan dunia? Hehe, siapa bilang? Jangan su'uzhon pada Allah.
Ibnul Qayyim: Siapa yang menyangka bahwa kebenaran akan kalah oleh kebatilan, maka dia telah bersu'uzhan kepada Allah.
Orang yang sedekah, baik yang ikhlas maupun tidak, akan mendapat balasan dari Allah di dunia. Maka ikhlaslah.
Niat utama sedekah adalah mentaati Allah, memperoleh kebaikan di sisiNya. Kalo niatnya harta ya mungkin dapat harta saja.
Apakah yang bersedekah untuk dunia pasti mendapat balasan segera? Bisa jadi. Tapi yang jelas dia g dapat pahala
Tapi dia g dapat keridhoan dan balasan di sisiNya. Tdk dpt pahala. Malah dosa, krn beramal untk dunia.
Pertanyaan besar: apakah Allah tidak mengajarkan cara untuk sukses dalam hidup?
Orang akan mendapat kemudahan menuju takdir jalan hidupnya. Tapi kemudahan itu bisa dicari, lihat surat Al Lail ayat 5 - 10.
Siapa yang menempuh jalanNya, Allah akan memberi kemudahan lebih, untuk menuju kemudahan hidup di dunia dan akherat.
Kalo sudah ditakdirkan, akan selalu ada jalan, jika tidak ditakdirkan, takkan ada jalan
Maka hidup ini pilihan, Allah membebaskan kita memilih. Tapi Allah memberi kemudahan pada sebagian orang untk memilih yg terbaik
Takwa= melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi larangannya. Tapi jadi wali bukan berarti sakti, Nabi aja ditombak berdarah 
Ingin jadi wali? Caranya mudah, hanya dengan takwa. Para wali Allah hanyalah orang bertakwa. Al Anfal 34.
Membenci kemungkaran, itulah selemah-lemah iman. Benteng pertahanan terakhir dari iman. Benci dan cinta ada di kontrol kita sepenuhnya.
Bedanya adalah kekayaan membuat Qarun menjadi ingkar kepada Allah. Berbeda dengan Utsman bin Affan.
Bedanya adalah Utsman memiliki iman yang kuat di dalam dadanya, hingga tetap bisa beribadah kepada Allah.
Sama dengan kaum Qarun yang tak silau oleh gemerlap harta Qarun. Mereka memiliki iman.
Mereka yakin bahwa pahala Allah lebih baik daripada sekedar harta milik orang lain.
Nah pertanyaannya, dari mana Utsman dan Abdurrahman bin Auf mendapatkan keyakinan ini?
Dari mana kaum Qarun mendapatkan keyakinan bahwa pahala Allah lebih baik daripada harta dunia?
Keyakinan ini yang membuat mereka tegar di tengah gemerlap dunia, keyakinan yang sudah merasuk dalam dada.
Keyakinan ini sudah terhunjam di dalam dada, hingga menyertai mereka dalam segala situasi dan kondisi.
Dari mana kaum Qarun mendapatkan keyakinan ini, hingga mereka tetap tegar ketika godaan melanda?
Keyakinan ini adalah datang dari wahyu Allah yang turun dari langit. Wahyu Allah yang menghidupkan jiwa kita.
Wahyu Allah pada kaum Qarun adalah kitab Taurat yang dibawa Nabi Musa.
Wahyu Allah untuk umat Islam hari ini tertulis dalam kitab Al Qur’an. Sudahkah kita pelajari?
Bagaimana caranya isi Al Qur’an bisa merasuk ke dalam jiwa kita, dan hadir setiap saat dalam hidup kita?
Caranya adalah dengan tadabbur Al Qur’an, yaitu membaca Al Qur’an sambil dihayati maknanya.
Artinya proses membaca Al Qur’an harus disertai dengan penghayatan, tidak sekedar membaca saja.
Inilah yang harus dilakukan agar isi Al Qur’an hadir di dalam dada, menjaga diri kita dari godaan gemerlap dunia.
Tadabbur adalah dengan membaca ayat Al Qur’an, lalu merenungi dan memikirkan maknanya.
Jika sudah mengerti makna Al Qur’an, misalnya ketika sudah mampu berbahasa arab, inilah yang ideal.
Musuh sudah berhasil menjauhkan umat Islam Indonesia dari Al Qur’an, agar mereka makin jauh
Yaitu dengan memisahkan umat Islam dengan bahasa arab, hingga semakin tak mudah memahami AL Qur’an.
Al Qur’an turun dengan bahasa arab, ini adalah isyarat bahwa setiap muslim mesti bisa berbahasa arab.
Jika tidak bisa berbahasa arab, masih ada jalan untuk bisa bertadabbur, tapi perlu usaha lebih.
Yaitu dengan membaca ayat, lalu dibaca terjemahannya. Lebih baik lagi jika sambil baca tafsirnya.
Lalu ulangi membaca ayat dan terjemahan/tafsirnya berkali-kali, hingga hati ini kenyang.
Apakah sorga sudah tidak menarik lagi bagi diri ini? 
Khusyu = tunduknya hati pada kebesaran, keagungan dan kekuasaan Allah. Khusyu tidak hanya terkait dengan shalat.
Menangisi diri, jangan2 diri ini termasuk orang jahil yang sok pandai bicara dan menulis, yang membuat orang tersesat. Auzubillah
Sudahkah kita benar-benar menginginkan keselamatan di akhirat?
Sudahkah kita benar-benar ingin menyelamatkan diri? Tanya lagi diri kita
Benarkah kita menginginkan sorga?
Memuji Allah, atas kesempurnaanNya, dan kesempurnaan nikmat-nikmatNya.
Sudahkah kita merindu Allah? Atau kita tak ingin bertemu dan melihat Allah?
Atau kita lebih merindu dunia daripada rindu melihat Allah?
Renungan malam. Sudahkah kita menganggap Al Qur’an penting bagi hidup kita? Sudahkah kita merasa tak nyaman..
Rindu memandang WajahNya, rindu akan ridhoNya, rindu rahmatNya. Yaa Rabb!
Kita takut akan uban. Bukan karena takut tak cantik/ganteng lagi, tapi takut menghadapi kenyataan bahwa waktu sudah menjelang habis
Kita ingin muda terus, bukan karena apa, tapi kita masih kerasan di dunia. Masih ingin mereguk kenikmatan dunia.
Kita sering mengantar kawan, tetangga dan saudara ke kuburan. Tapi kita selalu melupakan kematian.
Kematian menyergap orang di sekitar kita, tapi kita selalu menganggap diri kita sebagai perkecualian.
Semua yang terjadi, atas kehendak Allah dan izinnya semata. Ada rahasia besar di sana.
Semua yang terjadi, atas kehendak Allah dan izinnya semata. Ada rahasia besar di sana.
Seorang ikhwan pernah berkata: kita hidup cuma sekali, rugi kalo tidak hafal AlQur'an.
Semakin kuat iman di dada, semakin bagus amalan kita. Semakin kuat iman, semakin Allah ridha dan cinta pada kita.
Ketika kita membaca dengan tartil dan tadabbur, maka Al Qur'an akan memperkuat iman di dada.
As Syaukani: bacalah pelan-pelan sambil tadabbur-> tadabbur masuk dalam makna tartil. Tidak tadabbur= tidak tartil.
Baca Al Qur’an pelan2, agar bisa tadabbur, bisa mencerna makna ayat, bisa meresapi makna ayat. Sudahkah kita?
Allah berfirman: wa rattilil qur'aana tartiilaa. Al Muzammil: 4. Bacalah Al Qur'an dengan tartil. Sudahkah kita?
Apakah kita sudah membaca Al Qur'an dengan cara yang benar? Seperti yang diajarkan Allah pada kita?
Ibnu Katsir: bacalah dengan pelan-pelan, karena akan sangat membantu untuk memahami dan tadabbur-> mencerna makna bacaan saat membaca.
Apa yang menghalangi jiwa kita dari pengaruh Al Qur'an?
Pertanyaan besar, yang harus ada jawabannya. Pertanyaan penting dalam hidup kita. Bagi yang masih peduli dengan dirinya.
Lihatlah lagi pada diri kita, sudahkah Al Qur'an mengisi hati kita? Atau apa yang sebenarnya bercokol dalam hati kita?
Mengapa Al Qur'an tidak membuat kita "powerfull" dalam hidup? Apakah karena Al Qur'an tidak lagi berkhasiat?
Mengapa Al Qur'an tidak bisa mengubah kita? Apakah Al Qur'an tidak lagi berkhasiat? Atau kita yang salah cara?
Atau diri kita sudah begitu "keras dan kuat" hingga Al Qur'an tidak lagi bisa mengubah diri kita?
Atau kita yang tidak tahu bagaimana cara mengubah diri dengan Al Qur'an?
Mengapa Al Qur'an tak mampu meluluhkan jiwa? Tetap jiwa ini kaku, tak melembut meski selalu membaca Al Qur'an.
Mengapa Al Qur'an tidak membuat jiwa kita kuat mengarungi tantangan kehidupan? Jiwa kita lemah, mudah loyo dan menyerah.
Mengapa Al Qur'an tak mampu menembus kerasnya hati? Tetap keras meski terus membaca Al Qur'an.
Bebas menghujat Allah dapat mendorong kemajuan? Freesex dapat mendorong kemajuan? Narkoba mendorong kemajuan?
Sufyan Ats Tsauri senang jika ada peminta2 datang, katanya: selamat datang orang yang mencuci dosaku.
Sayangi iman anda, melepaskan diri dari aturan Allah adalah melepas iman dari diri anda. Hati2 resikonya, neraka. Audzubillah.
Jika seorang menganggap halal apa yg haram, maka dia melepaskan iman dari dirinya, seperti orang melepas baju. Hilanglah imannya.
Minum khamr dan berjudi tidak membuat orang jadi kafir, tapi menganggap khamr adalah halal membuat orang jadi kafir, meski dia tak minum.
Repotnya, meski sudah kafir, orang tidak mau dibilang kafir, masih merasa muslim, dan masih nampak sebagai muslim. Tapi hanya nampaknya saja
Hati2, ketika imanmu batal, maka amalmu tidak berguna. Seperti orang shalat, dia kentut, tapi tetap meneruskan shalat.
Ibnu Abbas: dua rakaat yang sedang, dengan penuh pemikiran, lebih baik dari tahajud semalam suntuk, dengan hati yang lalai.
Rupanya salah satu yang harus direncanakan adalah akhir hidup kita, seperti apakah?
Teringat cerita Ibnul Qayyim, seorang yang sedang sekarat disuruh syahadat, tapi malah menyanyi.
Tujuan dari semua ajaran sesat, yaitu menghambat manusia untuk kembali kepada Al Qur’an.
Di akherat, segalanya akan dibalas. Orang mendapat balasan seluruh perbuatannya. Dibalas dengan setimpal. Takutlah akan akherat.
Ketika kita makin asyik, saat itulah maut datang. Hukuman menanti kita di akherat. Atau kita dibiarkan hidup sampai tua dan mati "wajar".
Kita kita asyik dengan dosa, tak ingat lagi ancaman Allah, kita bisa dibiarkan terus berbuat dosa, tak dihukum di dunia, dibiarkan terlena
Allah memberi tenggang, bukan melupakan dosa kita. Jika kita pahami sebaliknya, kita kira Allah lupa, akhirnya kita asyik dengan dosa.
Bersyukurlah, tapi jangan sampai terlena, karena ini artinya Allah memberi kesempatan tobat. Jangan menunggu teguran yang lebih keras.
Bersyukurlah, jantung masih berdetak, paru2 masih bisa mengolah oksigen, lambung bisa memproses makanan, meski kita banyak berdosa.
Bersyukurlah, Allah tak menghentikan nikmatNya meski kita banyak maksiat, banyak meninggalkan perintahNya, meski kita kurang bersyukur.
Bersyukurlah, Allah masih menutupi dosa-dosa kita. Sebuah nikmat yang besar, sudahkah kita syukuri
Melangkah, atau menyerah. Itu pilihan. Keduanya sakit. Tapi menyerah lebih sakit.
Hendak melangkah, tapi tak ada tenaga. Seolah jiwa ini bagai kayu tersandar. Tidak memiliki akar yang kokoh.
Mungkin tak ada lagi kekuatan untuk melawan diri ini dari menyerah. Tapi selalu ada kekuatan untuk mengayunkan langkah kecil
Jika tak ada kekuatan sama sekali untuk melangkah, masih ada kekuatan untuk doa dan berharap kepada Allah.
Ketika sudah tak ada lagi kekuatan untuk berdoa dan berharap, maka tubuhmu bagai kuburan bagi hatimu yang mati.
Allah Maha Mengabulkan Doa. Jaga hati jangan sampai su'uzhan
Mari baca lagi dengan teliti ayat 4 surat Al Mumtahanah. Nabi Ibrahim benci kpd org kafir. 
Kelebihan orang berilmu adalah memiliki pandangan luas, bisa melihat sisi yang tidak kita lihat. Para ahli ilmu.
Apa yang membuat orang tidak merasakan bahagia dalam hidup?
Untuk kembali kepada wahyu, harus yakin dulu bahwa Allah satu2nya pengurus alam semesta.
Apa yang membuat orang bahagia?
Sahabat Nabi tidak pernah mengenal apa yang disebut orang sbg: hakekat, tarekat dan makrifat. Alhamdulillah
Jomblo, apakah merupakan sebuah kejahatan?
Boleh jomblo di dunia, asal jangan jomblo di akhirat.
Yang sudah menikah di dunia, jangan dikira tidak ada peluang untuk jomblo di akhirat. Masih terancam jomblo di akhirat.
Kalo di neraka apa ada kesempatan ngurus istri dan menikah?
Apakah kebatilan akan mengalahkan kebenaran? Apakah kita hendak berburuk sangka kepada Allah?
Semua adalah kehendak Allah. Jika Allah menghendaki maka semua akan selesai. Tapi Dunia adalah negeri ujian.
Ingat firman Allah dalam surat Muhammad ayat 4. Jika Allah berkehendak, maka Allah akan mengalahkan mereka.
Tetapi memang Allah menguji kita semua. Menguji orang beriman dengan orang kafir, juga sebaliknya
Allah menutup ayat 4 surat Muhammad dg indah: Mereka yg terbunuh di jalan Allah, maka Allah takkan menyia-nyiakan amal mereka.
Ketika nyawa terpisah dari jasad, nampaklah segalanya. Bahwa dunia ini hanyalah permainan semata.
Maka mohonlah bantuan Allah agar bisa lulus ujian, meraih ridhoNya.
Semua sendiri. Mati sendiri. Dikubur sendirian. Menghadapi hisab amal perbuatan juga sendirian
Nanti kita juga melewati jembatan Shirath sendirian. Maka selamatkan dirimu, ajak orang untuk selamat.
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik2 perhiasan dunia adalah wanita shalihah", potongan khotbah nikah, mengingatkan kita semua
Pelajaran bagi kita, jangan mudah silau dengan kata-kata yang indah. Jangan mudah terbuai. Buka mata.
Dalam seluruh kitab hadits syiah, tidak ada satu hadits shahih -menurut definisi dan kriteria syiah sendiri- yang... http://t.co/KZTR6PFbUN 
Apa tujuanmu membaca Al Qur’an? Ada yang membaca Al Qur’an cuma sekedar membaca. Ada yang membaca untuk..
Apa tujuanmu membaca Al Qur’an?
Ada yang membaca Al Qur’an cuma sekedar membaca.
Ada yang membaca untuk memahami pesan Al Qur’an.
Ada yang membaca Al Qur’an untuk menanamkan cahaya Al Qur’an di dalam dada, agar bisa mengubah jiwa.
Ada cara baca yang berbeda untuk masing-masing tujuan.
Ketika kita membaca Al Qur’an, jangan puas dengan sekedar membaca, tanpa hati kita diterangi oleh cahaya Al Qur’an.
Yakin pada kekuatan Allah bukan kekuatan diri.
Saat kita membaca Al Qur’an, adakah keinginan untuk mencari obat bagi hati kita?
Keterjaminan rezeki mendahului sarana dan ikhtiar. Bukankah Allah Ta'ala gariskan saat kita masih dalam kandungan?
Adakalanya Allah Ta'ala menguji hamba-Nya dengan memutus asbab rezeki. Tapi sesudahnya Allah Ta'ala limpahi rezeki sangat besar.
Sudahkah kita membaca Al Qur’an dengan penuh rasa cinta?
Sudahkah kita beranjak shalat dengan penuh cinta kepada Allah?
Apa pun yang kita lakukan, hidup kita hanya berisi dua kategori amalan, yaitu amalan baik dan amalan buruk.
Dan hukum alam pun berlaku: teko berisi air putih tidak akan mengeluarkan madu.
Pepatah arab: كُلُّ ٳِنَاءٍ بِمَا فِيْهِ يَنْضِحُ Bejana akan mengeluarkan isinya. Jika isinya madu, maka yang keluar adalah madu
Tulisan dan mulut mereka membuat kita tahu bagaimana isi pikiran mereka.
Sudahkah Al Qur'an menghilangkan gundah hatimu dan memupus penat jiwamu? Sudahkah Al Qur'an menjadi penghibur hatimu, menjadi cahaya hatimu?
Al Qur'an adalah cahaya hati, Al Qur'an adalah ruh bagi hati. Tanpa Al Qur'an, hati gelap gulita, hati akan mati, bagai tubuh tanpa ruh.
Cahaya Al Qur'an makin menerangi jiwa kita jika kita membacanya sambil meresapi maknanya.
Al Qur'an adalah cahaya bagi jiwa. Tanpa Al Qur'an, jiwa jadi kering dan gersang, hidup jadi tak tenang, hati jadi loyo dan letih.
Sudahkah kita menelaah Al Qur'an karena ingin mencari petunjuk-petunjuk untuk menghadapi kehidupan?
Atau kita sudah terjangkit virus sekularisme dalam pikiran kita, hingga kita anggap Al Qur'an tidak membahas kehidupan manusia?
Kita anggap buku-buku motivasi sebagai kitab suci, Al Qur'an kita anggap tak berguna lagi. Duhai sungguh celaka diri kita ini!
Apakah dalam Al Qur'an ada bahasan mengenai kesempitan hidup manusia? Mengenai kesulitan yang melanda kehidupan rakyat saat ini?
Bacalah Al Qur'an, resapi maknanya, gali hikmahnya, pahami pelajaran-pelajarannya, dengan niat untuk mencari petunjuk, semoga Allah menerima
Hidup adalah menulis catatan amal.
Tulislah catatan yang baik. Buku itu untuk kita sendiri.
Al Qur'an, nikmat terbesar dalam hidup manusia, sudahkah kita menikmatinya? Sudahkah kita menganggapnya sebagai nikmat?
Semakin mencari hikmah dan pelajaran hidup dari buku-buku motivasi, semakin enggan mencari petunjuk dari Al Qur'an. Hati tak bisa mendua.
Sering kita mendengar kata kerja keras, man jadda wajada, no pain no gain, tapi kita jarang mendengar kata shalat keras.
Sudahkah kita mengamati keindahan Al Qur'an, yang merupakan kalam Allah?
Al Qur'an memaparkan keindahan kalamNya. Tapi apakah kita sudah menyelami Al Qur'an?
Mendapati keindahan kalamNya adalah dengan menyelami Al Qur'an. Tanpa itu, kita tak kan mendapatkannya.
Akhirnya kita lupa, Nabi dan para sahabat menjadi mulia di sisi Allah bukan karena harta. Tapi harta itulah yang selalu kita ulang-ulang.