Sunday, April 26, 2015

Syafi’i Ma’arif Sebut Sunni & Syi’ah Tak Ada Dizaman Nabi, Habib Zein Alkaf: Dia Sudah Pikun!

Jum`At, 27 Jumadil Tsaniyah 1436h / April 17, 2015
Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif menilai Sunni dan Syi’ah bukanlah ajaran asli dari Al Qur’an. Ia mengumpamakan bila ingin mengambil air yang bersih itu di hulu, jangan di hilir. Sedangkan Sunni dan Syi’ah keduanya ada di hilir, maka hal itu bukan persoalan yang pokok.
Sepeti dilansir Republika pada Kamis (16/4/2015), ia mengatakan jika Sunni dan Syi’ah tidak ada di zaman nabi. Sunni dan Syiah adalah hasil yang diciptakan oleh sejarah karena pertentangan politik orang arab waktu itu. Kemudian hal itu menjalar ke theologi atau aqidah, dan sistem berfikir yang berlanjut hingga sekarang.
Menanggapi hal itu, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdhatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim), Habib Achmad Zein Alkaf menyatakan bahwa Syafi’i Ma’arif sudah pikun dan tidak tahu menahu tentang sejarah persoalan antara umat Islam Ahlu Sunnah dengan Syi’ah.
“Lebih baik saya katakan dia sudah pikun, dari pada saya katakan sebagai penjual Aqidah. Untung sudah tidak jadi Ketua Muhammadiyah,” tegas anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim ini kepada Panjimas.com pada Kamis (16/4/2015).
Ketua Front Anti Aliran Sesat (FAAS) ini menambahkan, dengan adanya statemen-statemen nyleneh dari sejumlah tokoh Islam dan lebih cenderung membela Syi’ah telah membuktikan kepiawaian orang-orang Syi’ah dalam melobi dan mempengaruhi para tokoh Islam di Indonesia.
“Ini semua menunjukkan kepandaian tokoh-tokoh Syi’ah melobi tokoh-tokoh kita. Dia kira perbedaan Syi’ah dengan Ahlu Sunnah itu seperti perbedaan NU dengan Muhammadiyah. Maklum bermilyar-milyar dolar Syi’ah hamburkan dalam pemurtadan di Indonesia,” jelasnya. [GA]

Ust Mustaqim, Lc : Omongan Syafii Maarif Jangan Di Gubris

Kemunculan Video Syafii Maarif beberapa waktu silam yang mengatakan bahwa Suny dan Syiah itu tidak ada di Jaman Nabi, Mendapat reaksi keras dari para asatidz. Diantaranya Ustadz Mustaqim,Lc, beliau minta omongan Syafii Maarif tidak usah di gubris.

Sepeti dilansir Republika pada Kamis (16/4/2015), ia mengatakan jika Sunni dan Syi’ah tidak ada di zaman nabi. Sunni dan Syiah adalah hasil yang diciptakan oleh sejarah karena pertentangan politik orang arab waktu itu. Kemudian hal itu menjalar ke theologi atau aqidah, dan sistem berfikir yang berlanjut hingga sekarang.

Bukan hanya itu, Mantan Pimpinan Muhamadiyah ini juga mengatakan bahwa itu semua bukan asli ajaran Al Quran. Ia mengumpamakan bila ingin mengambil air yang bersih itu di hulu, jangan di hilir. Sedangkan Sunni dan Syi’ah keduanya ada di hilir, maka hal itu bukan persoalan yang pokok.

Jumat (24/4) di Masjid Darusalam Blora, seorang alumni santri Tambak Beras Jombang, Ustadz Mustaqim mengajak Umat Islam untuk tidak menggubris apa yang di sampaikan oleh Syafii Maarif.

“Saya tahu arah tujuannya kemana apa yang di omongkan dia, jadi Omongan Syafii Maarif itu jangan di gubris, tidak layak dia itu di panggil buya, jauh sekali dengan buya Hamka, nah kalo Buya Hamka itu baru cocok” Cetus ustadz yang juga pernah menjadi Pimpinan Pondok Muhamadiyah di Klaten.

Ustadz Mustaqim menerangkan “ Seharusnya dia itu membaca sejarah islam dulu secara lengkap, agar omonganya tidak ngawur. Kalau dia berkata seperti itu gaya fikirnya, nanti kan di ketawain banyak orang”imbuhnya dengan sedikit senyuman

Ustadz Mustaqim dalam kesempatan Sarasehan Jumat Pon saat itu menerangkan dengan jelas sejarah asal muasal adanya Syiah dan siapa di balik Syiah itu sendiri. Sehingga sangat jelas jikalau ada statmen bahwa Suny dan Syiah itu bukan masalah pokok maka pemikiran tokoh tersebut telah tercampuri liberal